Peningkatan Kapasitas Internal Dengan Wokshop Perubahan Iklim

Dalam rangka menindaklanjuti hasil kegiatan workshop pada bulan Oktober tahun 2017 yang lalu, pada tanggal 8 Desember 2018 ini, PuSPIK mengadakan workshop untuk meningkatkan kapasitas internal sumberdaya manusia yang dalam hal ini keluarga besar Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia. Topik yang diangkat pada workshop kali ini adalah “Climate Change Resilience and Mitigation Strategies in Volcanic Areas”. Topik ini dipilih karena Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kondisi sumber daya alam yang melimpah, menjadi salah satu negara yang rawan dan rentan terhadap ancaman perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan dampak negatif diberbagai aspek lingkungan, diantaranya kenaikan suhu permukaan bumi, perubahan curah hujan, kenaikan muka air laut, serta peningkatan frekuensi kejadian iklim dan cuaca ekstrim.

Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan iklim tidak hanya berasal aspek antropogenik namun juga dapat berasal dari aktivitas gunung api seperti yang banyak terdapat di Indonesia. Beberapa letusan berskala besar diindikasi menjadi penyebab perubahan iklim di beberapa wilayah dipermukaan bumi. Indonesia saat ini ibarat menyimpan raksasa-raksasa tidur yang sewaktu-waktu dapat bangun kembali dan mengancam tidak hanya dari aspek bahaya vulkanik yang sudah lazim kita ketahui, namun juga potensinya dalam merubah iklim di lapisan atmosfer bumi. Disisi lain gunung api merupakan berkah yang menjadi sumber bermacam-macam sumberdaya alam yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak terkecuali tanah vulkanik yang subur untuk aktivitas pertanian dan perkebunan. Berbagai macam tumbuhan pangan yang semakin luas berkembang dibudidayakan di lereng-lereng gunungapi. Dua kombinasi potensi bahaya dan sumberdaya ini seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan jika dikaitkan dengan isu perubahan iklim yang saat ini hangat diperbincangkan.

Kegiatan workshop kali ini dihadiri sekitar 80 peserta, baik dari internal ataupun eksternal UII. Ada tiga pembicara yang hadir mengisi acara workshop ini sebagai narasumber, yaitu Dr. Sandy Budi Wibowo, M.Sc. ahli geomorfologi gunungapi dari Fakultas Geografi UGM, Dr. Nur Aini Iswati Hasanah, M.Si. ahli perubahan iklim yang berkaitan dengan aspek pangan dan sekaligus perwakilan internal UII, serta Erstayudha Nurrizqi, M.Sc. praktisi APIK (Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan) dari Regional Jawa Timur yang saat ini berada dibawah payung USAID. Hadirnya peserta dari berbagai institusi di luar UII juga menjadi harapan untuk menjalin kerjasama, baik dalam hal kolaborasi penelitian, publikasi ilmiah dan juga pengabdian masyarakat. Sebagaimana kita ketahui D.I. Yogyakarta memiliki ikon Merapi sebagai salah satu gunungapi paling aktif di Dunia. Oleh karena itu, salah satu hasil dari kegiatan workshop ini adalah rencana program penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta yang pada umumnya rawan terhadap bencana alam dan rentan terhadap terjadinya perubahan iklim.

Hadirnya praktisi dalam workshop kali ini juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan kapasitas peserta tidak hanya dari pemahaman teoritis, namun juga informasi-informasi penting yang hanya dapat diperoleh dari mereka-meraka yang telah terjun langsung dan setiap waktu konsen pada isu-isu perubahan iklim di lapangan. Sehingga pemahaman kita tentang upaya dalam mengendalikan penyebab terjadinya perubahan iklim, mitigasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim, serta kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh (ketangguhan) dalam situasi dan kondisi yang sulit dapat terlaksana dengan baik sesuai proporsi dan tugas setiap elemen dalam masyarakat.

 

Pusat Studi Perubahan Iklim dan Kebencanaan

Program Studi Teknik Lingkungan

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Islam Indonesia

Jl. Kaliurang Km 14,5

e-mail : [email protected]

Instagram : @puspik.uii

Dari UII untuk Masyarakat : Ubah Limbah Sekam Menjadi Energi Alternatif dan Pestisida Ramah Lingkungan

Berdasarkan SK Dirjen Penguatan Risbang nomor 2/E/KPT/2018 tanggal 3 Januari 2018 tentang Penerima Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2018, salah satu proposal pengabdian masyarakat dengan judul “Peningkatan Daya Guna Limbah Sekam Padi dalam Rangka Menjaga Ketahanan Produksi Pangan” diterima sebagai penerima hibah.

 Proposal pengabdian masyarakat tersebut masuk dalam skema KKN PPM yang selanjutnya dilaksanakan sebagai salah satu program KKN di institusi Universitas Islam Indonesia. Program KKN PPM yang akan dimulai pada awal bulan Agustus 2018 ini, mengambil tema mengenai pemanfaatan limbah sekam padi menjadi produk yang bernilai tambah dengan proses pirolisis yang akan mengubahnya menjadi briket sebagai salah satu energi alternatif.

Produk samping yang dihasilkan dari pirolisis sekam padi menjadi briket yang berupa asap cair, juga dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai insektisida alami. Program KKN PPM ini selanjutnya akan dilaksanakan di Desa Butuh, Purworejo, Jawa Tengah, dimana pada lokasi tersebut masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas yang diperkirakan akan menghasilkan limbah sekam padi dalam jumlah besar untuk dapat dimanfaatkan.

Program KKN PPM yang akan dilaksanakan di Desa Butuh, Purworejo ini akan melibatkan mahasiswa KKN UII angakatan 57 dari berbagai bidang program studi yang tergabung dalam unit 310-315 untuk saling membantu dalam suksesnya pelaksanaan program di bawah arahan dosen pembimbing lapangan Lutfia Isna A, M.Sc. yang berasal dari Prodi Teknik Lingkungan, FTSP, UII dan Ady Guswady,S.H, M.H. dari Fakultas Hukum, UII.

Ciptakan Alat Pengukur Kualitas Air Mahasiswa Teknik Lingkungan UII Raih Tiga Penghargaan di Rumania

Mahasiswa Program Studi TEknik Lingkungan (PSTL) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi dikancah internasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Muhammad Turmudzi Abdul Azis, Chaerul Anam dan Nada Tsusayya Waizh (TL 2014) dalam ajang European Exhibition Of Creativity And Innovation (EUROINVENT-2018) yang digelar di Iasi, Romania dengan membawa pulang 3 penghargaan sekaligus diantaranya : Gold Medal (Special Prize from Association of Thai Innovation and Invention Promotion, ATIP), Silver Medal (Special Prize From Euroinvent 2018, Iasi, Romania), Trofi Best Monitoring Device (Special Prize From INCDMTM, Bucharest, Romania).

EUROINVENT merupakan ajang tahunan yang mempromosikan kreativitas dan inovasi dalam konteks internasional. Ada banyak sekali Penemu, Peneliti, Insinyur, dan Ilmuwan terkemuka dari banyak Negara yang menyajikan isu-isu penelitian aktual di semua bidang penelitian. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Forum Gabungan yang terdiri dari Romanian Inventors Forum, Europe Direct Iasi, Gheorghe Asachi Technical University of Iasi dan Alexandru Ioan Cuza University of Iasi. Kegiatan yang diadakan di Iasi, Romania ini diikuti ratusan peserta dari 33 negara di antaranya peserta dari Bulgaria, Cambodia, Canada, China, Croatia, Egypt, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Iraq, Japan, Kazakhstan, Korea, Lebanon, Macedonia, Malaysia, Mexico, Morocco, Moldova, Philipines, Poland, Portugal, Russia, dan lain sebagainya.

Disampaikan Muhammad Turmudzi Abdul Azis, selaku Ketua Delegasi bahwa dalam ajang tersebut mereka membawakan sebuah inovasi dalam bidang pengkurang kualitas air dengan inovasinya bernama WatesQy (Water Test Quality). Alat ini dapat mengukur 5 kualitas air sekaligus dengan satu alat secara realtime dan terkoneksikan dengan smartphone untuk mempermudah pembacaan datanya, 5 kualitas air tersebut diantaranya Suhu, pH, Kekeruhan, TDS dan Konduktivitas. Lebih lanjut Azis menjelaskan karya mereka ini masih dalam tahap pengembangan “Harapannya Universitas Islam Indonesia dapat memberikan dukungan / support untuk pembuatan hak paten terhadap karya yang sudah mereka buat. Selain itu, semoga di kemudian hari akan semakin banyak mahasiswa uii yang berinovasi mengembangkan ide-ide terbarukan sehingga mahasiswa UII dapat mengharumkan nama UII dan Bangsa Indonesia.”

Karya yang disajikan tersebut merupakan obyek tugas akhir dari Muhammad Turmudzi Abdul Azis, mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan angkatan 2014. “Keunggulan yang dimiliki WatesQy adalah mudah dalam mengoperasikan, memiliki kemampuan mendeteksi beberapa parameter uji sekaligus dengan cukup akurat dan biaya produksi yang murah, sehingga kedepan diharapkan akan mampu bersaing dengan produk-produk instrument yang ada”, ujar Eko Siswoyo, Ph.D, dosen Prodi Teknik Lingkungan yang merupakan pembimbing dalam mengembangkan karya tersebut dan sekaligus dosen pembimbing tugas akhir Azis.

 

Mahasiswa Teknik Lingkungan wakili UII di EuroMUN 2018

Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi internasional. Zul Hazmi Lutfi ( TL Angkatan 2015), menjadi delegasi UII dalam ajang European Model United Nation (EuroMUN) 2018 yang digelar di Maastricht, Belanda menyabet gelar Best Diplomacy Award. EuroMUN merupakan salah satu even MUN prestis di Eropa karena delegasi yang berpartisipasi benar-benar diseleksi secara ketat. Tahun ini, EuroMUN mengambil tema, “Shaping the Future from The Heart of Europe”.

Selama kegiatan MUN, Zul berkesempatan mewakili negara Myanmar dalam Dewan Tinggi Komisi Pengungsi PBB atau United Nations High Comissioner for Refugee (UNHCR). Topik bahasan pertamanya adalah, “Expanding the scope and capacity of the 1951 refugee convention” dan yang kedua “The evaluation of refugee camps”.

Zul Hazmi tidak menyangka akan mendapatkan kesempatan membawa penghargaan saat kembali ke Indonesia nanti. “Benar-benar tidak menyangka, karena di dewan tempatku tampil diisi oleh para delegasi yang menonjol. Dan yang pasti adalah bersyukur sekali karena usaha keras untuk jauh-jauh datang ke Eropa terbayarkan,” ungkapnya.

Total keseluruhan peserta adalah 500 delegasi. Indonesia sendiri mengirimkan masing-masing satu delegasi di antaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, dan Universitas Islam Indonesia, serta tentunya delegasi lain yang berasal dari seluruh belahan dunia Asia, Australia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Sebelum mengikuti EuroMUN, Zul Hazmi mengaku harus berjuang mempersiapkan diri. Terlebih waktu itu kuliahnya sedang sangat padat. Suasana perlombaan di ajang EuroMUN menurutnya benar-benar sportif dan kolaboratif.

“Semua delegasi sportif dan kolaboratif dalam proses simulasi persidangan, panitia acara juga membangun suasana yang hangat dengan kami para delegasi juga pimpinan sidang,” tambah mahasiswa FTSP UII 2016 itu.
Saat ditanya mengenai pengalaman yang paling berkesan, Zul mengingat saat dimunculkan krisis Rohignya sebagai topik bahasan. Sebagai representasi Myanmar, ia betul-betul harus memutar otak untuk mempertahankan posisi negaranya dan mempertahankan kepercayaan para sekutunya.

Zul yang juga merupakan bagian dari Board of Executive UII MUN Association berharap agar UII MUN Association bisa mendapatkan perhatian dan minat yang lebih tinggi lagi dari mahasiswa UII. Menurutnya, UII MUN Association merupakan wadah yang tepat untuk dapat mengasah kemampuan berfikir kritis dan berani menyampaikan pendapat di depan umum.

“Jangan hanya kejar keluar negerinya saja, tapi yang pertama dikejar adalah kemampuan softskill berdiplomasi yang hanya didapatkan di dalam konferensi MUN,” pungkasnya. (Berita ini telah dimuat sebelumnya di website UII)

TL UII: Prodi Teknik Lingkungan Pertama di Indonesia yang Raih Akreditasi Internasional IABEE

Setelah sebelumnya memperoleh akreditasi internasional pada tahun 2017 dari badan akreditasi dunia, yaitu ABET dari Amerika, pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2018, Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII kembali meraih akreditasi internasional, yaitu dari Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Penyerahan sertifikat ini dilakukan pada acara Dissemination of International Accreditation, IABEE Inauguration and IABEE International Seminar on Quality of Engineers di Hotel Luwansa Jakarta. Pada acara tersebut terdapat 11 program studi dari beberapa PT yang terakreditasi IABEE termasuk salah satunya adalah Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII.

IABEE adalah lembaga akreditasi mandiri yang didirikan sebagai bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang pembentukannya dibantu oleh JABEE (Japan Accreditation Board for Engineering Education). Sampai saat ini baru ada 13 program studi di Indonesia yang terakreditasi oleh lembaga ini dan Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII menjadi program studi teknik lingkungan pertama di Indonesia yang terakreditasi IABEE.

Sampai saat ini, Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII telah memperoleh akreditasi dari berbagai lembaga seperti akreditasi dari KAN untuk penerapan ISO/IEC 17025 di lingkungan laboratorium, akreditasi A dari BAN-PT sejak tahun 2011, akreditasi internasional dari ABET Amerika sejak 2017 dan yang terbaru akreditasi internasional dari IABEE. Proses pengajuan akreditasi IABEE dimulai pada awal bulan November 2017 dan visitasi dilakukan pada 23 Januari 2018. Untuk akreditasi ini, Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII mengajukan untuk kategori Evaluasi Umum sehingga perolehan akreditasi bisa penuh selama 6 tahun.

Inovasi Teknologi Air Minum Mahasiswa UII Menjuarai Lomba di ITS Surabaya

Awal Februari ini, 3 mahasiswa dari UII: Muhammad Ilham Abdul Majid, Saraswati Yola Nur Aisyah dan Hafidh Rahmatiyas berhasil menyabet juara 2 pada kompetisi karya tulis dalam event Engineering Physics Week (EPW) di Teknik Fisika ITS Surabaya dengan konsep Smart Water untuk menunjang keberlanjutan akses air minum di Indonesia.

EPW, Event Besar Teknik Fisika ITS
Engineering Physics Week (EPW) adalah event terbesar Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Event ini diadakan sebagai wadah untuk menggali potensi diri generasi muda Indonesia dengan mengedepankan semangat dalam dunia teknologi dan sains untuk pembangunan dunia industri. Di dalam event EPW 2018 terdapat 3 sub event: Engineering Physics Challenge (EPC), SNAPSHOT dan Smart Innovation of Writing (SNOW). EPC merupakan ajang olimpiade fisika tingkat nasional, SNAPSHOT merupakan ajang lomba fotografi yang ditujukan untuk masyarakat umum, sementara itu SNOW merupakan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang ditujukan untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa. SNOW tahun 2018 ini mengangkat tema “Utillize Your Knowledge For Our Better Nation” yang mengajak generasi muda untuk menyalurkan ide kreatif dan solutif dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan (green technology) untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Untuk kategori mahasiswa, tema Meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Daerah Berkembang dengan Smart and Green Technology sebagai Upaya Realisasi SDGs 2030 dibagi lagi menjadi 4 sub tema: 1) Pengolahan Energi Terbarukan, 2) Pemanfaatan Energi Terbarukan, 3) Produksi Energi Terbarukan, dan 4) Implementasi Smart Energy Berbasis Internet of Things.

Tim UII Ikuti SNOW
Tim Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Muhammad Ilham Abdul Majid (Psikologi 2016, NIM 16320162), Saraswati Yola Nur Aisyah (Teknik Lingkungan 2016, NIM 16513003) dan Hafidh Rahmatiyas (Teknik Lingkungan 2016, NIM 16513114) mengikuti event SNOW dengan judul:

Let’s Drink with Smart Water (RESEP: Rekayasa Konsep E-Ecster Portable sebagai Penunjang SDGs di Tahun 2030″

Kompetisi SNOW diselenggarakan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi abstrak, yang mana para peserta diharuskan mengirim abstrak karya tulisnya melalui e-mail. Diketahui bahwa ada 300 abstrak yang diumumkan lolos seleksi tahap pertama. Selanjutnya peserta diharuskan untuk mengirim full paper karya tulisnya sebagai seleksi tahap kedua. Pada tahap kedua hanya 10 tim yang lolos dan diharuskan mengikuti serangkaian acara pada tahap final di Teknik Fisika ITS pada tanggal 2-4 Februari 2018. Tim UII, tim ITS dan beberapa tim dari PTN maupun PTS lainnya berhasil lolos ke babak grand final.

Tim UII Tembus Grand Final
Pada tahap final para finalis menghadapi pertandingan yang sesungguhnya. Peserta diminta melakukan presentasi menggunakan video dalam waktu lima menit disertai lima menit sesi tanya jawab. Tidak hanya itu, peserta juga diminta untuk mempresentasikan karya tulis ilmiahnya selama sepuluh menit disertai sepuluh menit sesi tanya jawab. Dalam kompetisi ini para finalis berusaha meyakinkan para dewan juri dengan mempresentasikan hasil karya tulis yang telah dibuat beserta videonya. Para dewan juri yang dihadirkan merupakan dosen-dosen yang sangat berkompeten di bidangnya. Kemampuan analisis dan pemecahan masalah dari para finalis benar-benar diuji dalam tahap ini oleh para dewan juri tersebut.

Delegasi UII berhasil mendapatkan juara kedua kategori mahasiswa dengan konsep rekayasa E-Ecster Portable berbasis pada IoT yang telah disebut di atas judulnya. Konsep “Smart Water” merupakan suatu konsep rekayasa botol pemfilter dan pendeteksi air yang terintegrasi dengan gawai dengan tujuan utama mengentaskan permasalahan air bersih dan penyediaan air minum di Indonesia. Pembimbing tim UII, Eko Siswoyo, Ph.D yang merupakan dosen Program Studi Teknik Lingkungan menyampaikan bahwa karya mahasiswa UII ini diharapkan akan mampu menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi krisis air bersih dan air minum di Indonesia.

Mahasiswa Teknik Lingkungan UII Menjadi Finalis Lomba Penulisan Konservasi Energi dari Kementerian ESDM

Mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2014, Alfin Fadhilah, berhasil lolos sebagai finalis 10 besar lomba tantangan menulis artikel yang berkaitan dengan konservasi energi dan energi terbarukan. Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tulisan Alfin dapat dilihat pada tautan berikut. Berikut pengalaman yang dibagikan oleh Alfin:

Bermula dari Twitter ESDM
Pertama kali saya mengetahui informasi tentang kompetisi blog #15Hariceritaenergi yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah dari tautan seseorang di Twitter sekitar awal Agustus 2017. Setelah mengetahui informasi tersebut, saya merasa persyaratan-persyaratan dari pihak panitia dapat saya penuhi. Tak lama kemudian saya mencoba mendaftar dan memantapkan diri untuk berkonsisten menulis sejak tanggal 17 Agustus 2017 hingga 31 Agustus 2017.

Kompetisi yang mengambil tema Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)  ini dilaksanakan untuk mendorong pemanfaatan energi bagi para generasi muda (18-30 tahun). Setiap peserta diminta menulis selama 15 Hari tentang topik EBTKE sesuai sudut pandang mereka di kanal blog pribadi. Tulisan yang dimuat terdiri dari minimal 800 kata dan diharuskan untuk disebar ke setiap sosial media dari peserta yang mengikuti kompetisi. Ada sekitar 128 peserta yang mengikuti kompetisi ini dan menghasilkan sepuluh finalis untuk memaparkan gagasan atau mempresentasikan ide mereka pada acara The 6th Indonesia EBTKE Conex 2017 di Balai Kartini DKI Jakarta. Nantinya, selepas presentasi akan dilakukan pengumuman tiga besar untuk berangkat ke kantor pusat The International Energy Agency (IEA) di Paris, Perancis.

Menjadi Salah Satu dari Dua Finalis yang Berstatus Mahasiswa
Pengumuman sepuluh besar finalis telah diumumkan pada 8 September 2017 dan syukur alhamdulillah saya termasuk salah satu di antaranya. Alhasil, pada tanggal 14 September saya diharuskan untuk berangkat ke Balai Kartini guna mempresentasikan ide saya seputar EBTKE. Dalam perjalanan menuju ke Jakarta, saya bersyukur diberikan bantuan dana transportasi oleh pihak Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia.

Saat berada di Balai Kartini, saya agak gentar melihat finalis yang lain dikarenakan hanya dua orang yang terdiri dari kalangan mahasiswa dan selebihnya adalah kalangan profesional, pengusaha, juga peneliti di bidang energi. Bahkan dua dari sepuluh peserta telah memperoleh gelar doktoral. Tetapi saya mencoba untuk bersikap rileks dan apa adanya. Dalam presentasi yang dimulai sekitar pukul sepuluh tersebut, saya mencoba memaparkan tentang bagaimana Indonesia menghadapi permasalahan energi terbarukan di masa yang akan datang. Saya mengusulkan untuk melakukan percepatan program Sustainable Energy One Map (Satu Peta Energi Berkelanjutan) yang berguna untuk mengurangi konflik lahan, terutama pada pengerjaan proyek panas bumi yang sering kita dengar belakangan ini. Selain itu, saya juga memaparkan penerapan konsep VUCA (Volatility, Uncertainity, Complexity and Ambiguity) pada pengembangan energi terbarukan, mengingat konsep tersebut saat ini sedang banyak digunakan dalam analisis pasar global. Jerman menggunakan metode analisis ini untuk membuat kerangka kerja yg diterapkan dalam kebijakan mengenai perubahan iklim. Terakhir, saya mencoba mempopulerkan istilah crowdempowering dalam setiap pembangunan proyek energi bersih yang mana dalam hal ini mengajak masyarakat sekitar untuk aktif berkontribusi terhadap setiap proyek yang dijalankan pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM.

Selepas presentasi dari kesepuluh peserta, diumumkan tiga peserta yang lolos untuk mengunjungi kantor pusat IEA di Paris. Tapi sayangnya, saya tidak termasuk ke dalam tiga peserta yang lolos tersebut. Meski begitu, saya cukup senang telah berhasil masuk sepuluh besar dan menambah wawasan bagi diri saya tentang EBTKE di Indonesia.

Setelah rangkaian acara tersebut selesai, menjelang sore saya beranjak menuju Expo EBTKE yang gedungnya masih bersebelahan dan melihat beberapa teknologi di bidang energi terbarukan yang telah mulai marak dipasarkan. Hampir dari keseluruhan expo, produk-produk dari solar panel mendominasi rangkaian expo tersebut. Puas melihat produk-produk dalam expo tersebut, saya akhirnya beranjak menuju stasiun kereta api untuk kembali ke Jogja.

Kunjungan Associate Professor Toshiro Yamada ke Prodi Teknik Lingkungan UII

Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) mendapat kehormatan dengan kunjungan Liasion dari Faculty of Civil Engineering, Gifu University yang bernama Associate Professor Toshiro Yamada, pada 7-8 September 2017. Kunjungan ini merupakan sebagai salah satu tahap awal untuk mempercepat proses penandatanganan kerjasama (Memorandum of Understanding (MoU) antara UII dengan Gifu University.

Selain untuk membahas program setelah pengesahan MoU, kuliah umum pun menjadi salah satu aktivitas penting dalam kunjungan ini. Prof. Yamada memberikan kuliah umum, di hadapan sekitar 250 mahasiswa yang didominasi oleh mahasiswa baru PSTL UII angkatan 2017, yang berjudul “Introduction of Japanese Drinking Water Treatment and Wastewater Management”.

Prof. yang suka makan makanan Indonesia ini memberikan uraian sejarah Jepang dalam memelihara alam, mengkonservasi air hingga pengolahannya menjadi layak pakai dan minum. Kuliah umum ini berhasil menarik minat para calon engineer lingkungan dengan banyaknya antusias para peserta yang memberikan pertanyaan seputar teknologi dan metode pengolahan air di Jepang hingga bisa langsung diminum.

Selain itu, beliau juga memberikan kuliah di kelas mata kuliah Pengelolaan Limbah Industri. Yamada sensei memberikan kuliah tentang teknologi pengolahan limbah rumah tangga yang lebih terkenal dengan nama Johkasou. Teknologi ini menggabungkan antara pengolahan anaerobik, fakultatif-aerobik dan aerobik dalam mengolah, baik limbah grey water maupun black water dari rumah tangga. Tema ini membuka pikiran mahasiswa PSTL untuk memajukan proses conventional septic tank menjadi teknologi on-site treatment yang tangguh dalam mengolah limbah rumah tangga di Indonesia.

Semoga dengan kuliah umum dan kuliah tamu ini dapat menarik minat mahasiswa PSTL dan juga memicu mereka agar kuliah lebih giat dalam menimba ilmu untuk bisa menyelesaikan permasalahan lingkungan di kemudian hari.


Mahasiswa Teknik Lingkungan UII mengikuti Ekspedisi Kemaritiman

Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) merupakan kegiatan besar yang menjadi salah satu awalan bagi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk melakukan aksi nyata menuju Poros Maritim Dunia. Melalui ENJ, diharapkan terbentuknya konektivitas antarmasyarakat Indonesia sebangsa dan setanah air yang selama ini masih kurang dijangkau karena kondisi geografisnya. ENJ menjadi upaya untuk menghadirkan Negara di pulau-pulau kecil dan terluar dengan mengirimkan pemuda-pemudi terbaik nusantara agar terjun langsung di masyarakat yang membutuhkan (enj-maritim.id).

ENJ terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok pemuda (kapal perintis), kelompok mahasiswa (kapal perintis) dan kelompok siswa (KRI Dewaruci). ENJ kelompok mahasiswa dan kelompok siswa merupakan kelompok ENJ yang bekerja sama dengan instansi pendidikan tertentu. Kelompok ENJ mahasiswa bekerja sama dengan 46 perguruan tinggi negeri (PTN) dengan kuota 1000 mahasiswa. Sedangkan kelompok ENJ siswa bekerja sama dengan SLTA (SMA/sederajat) dengan kuota 68 siswa. ENJ kelompok pemuda merupakan kelompok yang terdiri dari pemuda yang berusia 17-30 tahun (UU No.40 Tahun 2009). Pada kelompok ENJ pemuda dilakukan seleksi dengan beberapa kriteria khusus, dimana kuota yang disediakan hanya berjumlah 2000 pemuda sedangkan yang melakukan pendaftaran mencapai 13416 (enj-maritim.id).

Rizal Kartika Wardhana, mahasiswa Teknik Lingkungan UII angkatan 2014 mengikuti kegiatan ENJ ini dari tanggal 21 Agustus hingga 31 Agustus 2017. Berikut penuturan Rizal dalam membagikan pengalamannya selama mengikuti kegiatan ENJ tersebut:

Pada kesempatan ini, alhamdulillah saya terpilih sebagai salah satu pemuda yang berhak mengikuti kegiatan ENJ ini. Saya terpilih untuk mengikuti kegiatan ENJ di Provinsi Jawa Timur, lebih tepatnya di pulau Ra’as. Kegiatan tim kami berlangsung selama 12 hari. Kegiatannya terdiri dari posyandu, home visit (diabetes dan hipertensi), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sosialisasi beasiswa, pulau inspirasi, taman baca, donasi baju dan sembako, pengenalan internet, yuk nabung, bina kreativitas desa, bersih desa dan pantai, pengolahan buah bakau menjadi sirup, sosialisasi potensi SDA dan konservasi lingkungan, dan eksplorasi pulau. Selama kegiatan yang berlangsung 12 hari tersebut, alhamdulillah kami mendapat dukungan penuh dari masyarakat maupun pemerintah.

?v=Ef05yYu4UvU

?v=gYTs9BVhYAk

Prodi Teknik Lingkungan UII Raih Akreditasi Internasional

Pada tanggal 14 Agustus 2017, Universitas Islam Indonesia menerima surat resmi dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) terkait keputusan akreditasi internasional. Berdasarkan surat tersebut, Prodi Teknik Lingkungan UII dinyatakan terakreditasi oleh Engineering Accreditation Commission (EAC) ABET. Lembaga akreditasi internasional yang berkedudukan di Baltimore USA ini mengakreditasi perguruan tinggi untuk program studi di bidang applied