Improving Carrying Capacity By Developing Rainwater

Improving Carrying Capacity By Developing Rainwater Harvesting: A Case of Oyo Watershed, Gunungkidul, Indonesia

Widodo B.1; R. Lupiyanto2; and A.H. Malik3
1Department of Environmental Engineering, FTSP, Universitas Islam Indonesia (UII)
2Center for Environmental Studies (PSL), UII
3Professor of Dept. of Environmental Sciences, CIIT, Abbottabat, Pakistan
e-mail:

 Abstract

 Oyo watershed, which mainly consists of rural area with 517,352 inhabitants and 0.65%/annum population growth, is one of degraded watersheds in Indonesia. Although the local government has formulated various watershed developments, the agriculture productivity of this area is still low. Water resources are the main factor that influences the low carrying capacity of its agriculture sector. Its abundant water availability (225,278,277 m3/year) indicates the potential water carrying capacity. With the annual rainfall of 1,858 mm and the low water demand (25,095,223 m3/year), it has a potential water surplus of 200,183,054 m3/year. In reality, due to the low rainwater harvesting, the carrying capacity is also low, indicated by the value of 0.67 with the population pressure of 1.49. This causes a revenue deficit for farmers who earn Rp 160,017.36 million/year while the normal living cost is Rp 2,483,289.60 million. This indicates the low optimality of water resources management. Therefore, the main target of Oyo Watershed management program is to use the available rainwater optimally to guarantee the stability of water availability in dry seasons.

Keywords : carrying capacity, oyo watershed, rainwater harvesting

Penggunaan Membran Keramik untuk Menurunkan Bakteri E. Coli dan otal Suspended Solid (TSS) pada Air Permukaan

Penggunaan Membran Keramik untuk Menurunkan Bakteri E. Coli dan otal Suspended Solid (TSS) pada Air Permukaan

Kasam, Eko Siswoyo, Rina Ayu Agustina
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Jalan Kaliurang Km 14,4 Yogyakarta Telp (0274) 896440
e-mail:

Abstract

 Air permukaan biasanya mengandung berbagai parameter pencemar yang merugikan jika air tersebut akan digunakan sebagai air minum. Adapun parameter yang cukup tinggi pada air permukaan adalah bakteri E. Coli dan Total Suspended Solid (TSS). Salah satu alternative pengolahan untuk parameter bakteri E. Coli dan TSS adalah dengan filtrasi dengan membran filter. Membran keramik adalah salah satu alat yang bisa digunakan sebagai filter pada air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja membran keramik dalam menurunkan E.Coli dan TSS pada air permukan. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan membran keramik ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm yang terbuat dari tanah lempung, pasir kwarsa dan serbuk gergaji dengan komposisi 7,5% (membran 1) dan 10% (membran 2) bertujuan untuk membuat porositas dan pembakaran pada temperatur 900 – 1200 oC. Selanjutnya air permukaan dialirkan pada membran keramik secara kontinyu. Pengujian E.Coli dan TSS dilakukan pada menit ke 30, 60, 90, 120, 150, dan 180 dari waktu pengaliran. Dari hasil pengujian E. Coli dan TSS, diketahui bahwa membran keramik dapat menurunkan parameter E.Coli dan TSS pada air permukaan. E. Coli menurun hingga 98% untuk kedua membran 7,5% dan 10% serbuk gergaji. Sedangkan TSS menurun hingga 72,55% pada membran keramik 7,5% dan 65,22% pada membran 10%.

Keywords : Air permukan, Membran keramik, E.Coli, TSS

Penurunan Logam Berat Timbal (Pb) pada Limbah Cair Laboratorium Kualitas Lingkungan UII dengan Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

Penurunan Logam Berat Timbal (Pb) pada Limbah Cair Laboratorium Kualitas Lingkungan UII dengan Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes)

Eko Siswoyo, Kasam, Dian Widyanti
Program Studi Teknik Lingkungan, FTSP, Universitas Islam Indonesia
Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta
e-mail:

Biofilms and Drinking Water

Biofilms and Drinking Water

Ursula Obst
Forschungszentrum Karlsruhe, Institut für Technische Chemie, Bereich Wasser- und Geotechnologie (ITC-WGT)
Abt. Mikrobiologie natürlicher und technischer Grenzflächen
Hermann-von-Helmholtz-Platz 1, 76344 Eggenstein-Leopoldshafen
e-mail:

Abstract

 The preferred and dominant life forms of environmental microorganisms are biofilms adherent to surfaces. Thus, biofilm-forming bacteria are present in any source water for drinking water treatment such as soil bacteria in groundwater and mat-forming and fecal bacteria in river water. Biofilms may colonize and clog water transporting pipes in wells but can also support cleaning of water during natural (bankment) and technical filtration steps. Treatment and disinfection do not completely eliminate but only reduce the number of biofilm-forming bacteria. Surviving bacteria are often able to express enhanced persistence and form again biofilms shortly after water treatment steps. Thus, biofilms are transported into the pipes, are always present in the distribution net and cannot be completely avoided. They can act as a shelter for pathogens and may induce corrosion of pipe material or smell and taste problems. The manipulation of biofilms by special processing or construction materials during drinking water treatment and distribution is one of the big challenges in water industry.

Keywords : biofilm, dringking water, bacteria, water treatment

Revolusi Industri, Ledakan Penduduk, dan Masalah Lingkungan

Revolusi Industri, Ledakan Penduduk, dan Masalah Lingkungan

M. Baiquni
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Analisis Dampak Lalulintas Pembangunan Pusat Perbelanjaan

Analisis Dampak Lalulintas Pembangunan Pusat Perbelanjaan:
Studi Kasus Plaza Ambarukmo

Ahmad Munawar
Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan,
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

  Abstract

 Analisis dampak lalulintas merupakan bagian dari analisis mengenai dampak lingkungan, Analisis ini diperlukan pada suatu rencana pembangunan suatu pusat kegiatan, yang diperkirakan akan memberikan dampak terhadap arus lalulintas di sekitarnya. Metoda yang digunakan adalah dengan memperkirakan dampak lalulintas jika dibangun pusat kegiatan tersebut, dan usaha yang dilakukan untuk mengatasinya. Penerapan metodologi ini diuraikan dengan studi kasus analisis dampak lalulintas pembangunan Plaza Ambarrukmo di Yogyakarta. Pertama-tama dilakukan survai lalulintas, geometri di sekitarnya, serta tata bangunan plaza tersebut. Hasil analisis memberikan rekomendasi tentang perbaikan-perbaikan lingkungan Plaza Ambarrukmo tersebut, termasuk ruas-ruas jalan di sekitarnya guna menghindari kemacetan yang mungkin terjadi akibat pembangunan plaza tersebut.

Keywords : dampak lalulintas, pusat perbelanjaan, lingkungan, Plaza Ambarukmo

Distribution of Water Resources Potential in Jambusari Area, District Cilacap, Central Java Using Geoelectrical Method

Distribution of Water Resources Potential in Jambusari Area, District Cilacap, Central Java Using Geoelectrical Method

Sismanto, Edy Hartantyo, and Mochamad Nukman
University Gadjah Mada, Indonesia
e-mail:

Abstract

Government of District Cilacap in Central Java plans to develop some new tourism product especially in scientific perception on Jambusari area. This area is potential to be a scientific recreational area in thefuture. Jambusari is located in the border of district Cilacap-Banyumas at Cilacap-Wangon highway. Unfortunately, Jambusari is lack of shallow ground source. For supplying the water to Jambusari for sustainability of tourism, it needs geological information and distribution of water resources in subsurface. This information can be found by geoelectrical sounding survey on the surface. The 10-point measurements of geoelectrical sounding were performed in August 25 to 29, 2007 by McOhm Mark-2 model 2115. The results show that the water resources are located in the depth of (20-30) m for shallow water as a first aquifer that it is not so significant water assets and the second aquifer is (60-80) m in depth. The second aquifer is a potential water resource to be exploited. The water of both aquifers flow to westward as long as the syncline that it has a direction to northwest southeast. The distance of the central syncline is about 700 m from point 7 of geoelectrical measurement.

Keywords : Jambusari Cilacap, geoelectrical, water resources, geology

Future Water Management Problems in Asian Megacities

Future Water Management Problems in Asian Megacities

Dieter Prinz1; Any Juliani2; Widodo Brontowiyono3

1Institute of Water and River Basin Management, Section of Rural Engineering, University of Karlsruhe, D-76128 Karlsruhe, Germany

2,3Lecturers, Environmental Engineering, UII, Yogyakarta, Indonesia

e-mail:

  Abstract

Today, about half of the world population lives in urban areas and in the coming 20 years, urbanization is expected to increase steadily, especially in the Developing World. Based on UN data and projections, about 4 out of the 5 billion world urban population will live in developing countries by 2030. Large cities in the Developing World face the problem of unplanned growth, coupled with the financial and operational inability to offer the public services needed to sustain a decent life in urban environments. Water is one of those essential commodities which is often short in supply and/or of low quality. Additionally, flood poses a threat to urban dwellers during rainy season. The water management challenges in tropical urban areas today and in the decades to come can be characterized by (1) fighting physical shortcomings in water resources, (2) coping with contamination of groundwater, rivers, lakes, and reservoirs by domestic, agricultural or industrial waste and waste water, (3) mitigating environmental impacts of water extraction (such as loss of wetlands, subsidence and seawater intrusion), (4) preventing / mastering flood situations and (5) overcoming administrative and financial strains and operational incapacities. Solutions to the problems of urban water in 20 years time are to be found in supply side and demand side measures. The first group includes (1) optimal use of surface water and groundwater resources, (2) pollution protection, (3) watershed management and (4) more water storage. The second group includes (1) educational training, (2) technological innovation, (3) water conservation and (4) water pricing.

Keywords : water resources, urbanization, water management, Asia

MENUJU EXCELLENT TEACHING UNIVERSITY, LAB TERPADU UII SINERGIKAN PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM

Salah satu rencana strategis yang akan diwujudkan UII hingga tahun 2018 adalah mewujudkan capaian excellent teaching university yang memiliki basis keunggulan lokal dan nilai-nilai Islami. Capaian tersebut bermakna bahwa UII mampu menjadi kampus yang memiliki kualitas pengajaran yang unggul sebagai prasyarat menuju universitas riset. Untuk mewujudkan capaian tersebut, segenap sivitas akademika UII didorong untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, mulai dari kemampuan akademis, kemampuan pengajaran, termasuk dalam penyempurnaan kualitas bahan ajar yang akan disampaikan kepada mahasiswa.

Seperti dilakukan oleh Lab Terpadu UII dengan menyelenggarakan lokakarya penyusunan modul praktikum fisika dasar dan kimia dasar terpadu bagi para pengajar di UII. Lab Terpadu UII merupakan lembaga yang memiliki otoritas dan fasilitas untuk mengintegrasikan penyelenggaraan praktikum di kedua bidang ilmu tersebut bagi segenap jurusan yang mengajarkannya di UII. Dengan diadakannya lokakarya diharapkan kualitas pengajaran ketika praktikum semakin meningkat dan penyempurnaan modul praktikum dapat menjaring Golden Goose Superstar Pas Cher berbagai masukan penting dari para pengajar praktikum.

Dikatakan oleh Rudy Syahputra, S.Si., M.Si., Ph.D selaku Kepala Lab Terpadu UII bahwa keberadaan praktikum fisika dasar dan kimia dasar yang terintegrasi sangat mendukung akselerasi pembelajaran bagi para mahasiswa UII. “Berbeda dengan kampus lainnya, di UII, metodologi dan eksperimen riset telah mulai diajarkan di tahun pertama kuliah agar para mahasiswa kita lebih cepat menyerap ilmu untuk kepentingan pembelajaran berikutnya”, ungkapnya.

Selama ini, implementasi dari hal itu terbukti membuat mahasiswa menjadi lebih cepat beradaptasi mengaplikasikan ilmunya ke dalam bidang terapan seperti program kreativitas mahasiswa. Selain itu, ia menilai sudah waktunya UII untuk menyempurnakan modul praktikum yang ada agar materi di Golden Goose Running Pas Cher dalamnya dapat mengikuti perkembangan keilmuan yang semakin cepat berkembang. “Pembaruan dan revitalisasi modul praktikum penting agar memenuhi kriteria excellent teaching university”, tambahnya.

Sementara Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc berharap keberadaan lab terpadu di UII dapat lebih dimaksimalkan untuk kemanfaatan sivitas akademika UII dari berbagai prodi yang memiliki kesamaan rumpun ilmu. “Ke depan saya juga membayangkan modul praktikum yang disempurnakan tidak hanya mencakup fisika dasar atau kimia dasar saja, namun juga ilmu-ilmu lainnya”, katanya.

Salah seorang Golden Goose Superstar Homme pembicara dalam lokakarya ini, Golden Goose Superstar Soldes Yusraini D.I.S., M.Si dalam paparannya menyampaikan pembelajaran di laboratorium memang merupakan proses pembelajaran termahal di antara proses lainnya. “Pengembangan materi praktikum diperlukan untuk memenuhi tuntutan zaman dan mutlak untuk mendukung pengembangan universitas menjadi universitas riset. Di dalamnya dapat Golden Goose Homme Pas Cher diintegrasikan perkembangan mutakhir, seperti informasi riset kewirausahaan dan update perkembangan penelitian terbaru”, jelas pengajar dari UIN Golden Goose May Femme Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Prof. Mahfud MD Lantik DPP IKA UII Periode 2014-2019

Sebagai tindak lanjut dari hasil Musyawarah Nasional Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) yang digelar di Bandar Lampung pada akhir 2014 yang lalu, segenap jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) IKA UII Periode 2014-2019 mengikuti acara pelantikan di Auditorium Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII Yogyakarta, Ahad (8/3). Naskah pelantikan dibacakan langsung oleh Ketua IKA UII terpilih Periode 2014-2019, Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH., SU.

Acara pelantikan dihadiri oleh perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) UII dari berbagai kota di Indonesia, segenap jajaran pimpinan di lingkungan UII serta para alumni UII. Tampak hadir diantaranya Bupati Sleman, Drs. Sri Purnomo, M.Si., Wakil Bupati Gunung Kidul, Drs. Immawan Wahyudi, MH., Hakim Agung RI, Dr. Salman Luthan, SH., MH., Ketua Dewan Pembina Yayasan Badan Wakaf UII, Drs. Syafaruddin Alwi, MS., Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Ir. Lutfi Hasan, MS. dan Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc.

Dalam sambutannya, Prof. Mahfud MD mengajak para alumni UII untuk ikut memberikan pelayanan dan penguatan dalam menjaga kelangsungan bangsa dan negara Indonesia dengan memberikan nafas Islam sebagai rahmat bagai semesta alam. “IKA UII bertugas meng-IndonesIakan Islam, bukan meng-Islamkan Indonesia sebagai pengemban rahmatan lil ‘alamin,” ungkapnya.

Dikatakan Prof. Mahfud MD, terdapat minimal dua prinsip dalam pengembangan dari rahmatan lil ‘alamin, pertama dengan menjaga kesatuan dan keutuhan negara Republik Indonesia sebagai pijakan utama dalam menjalankan perjuangan. “Kita boleh melakukan kritik terhadap pemerintah yang sah tetapi tidak boleh sampai merusak negara. Boleh saja mengkritik polisi sampai presiden tetapi jangan sampai merusak,” paparnya.

Selain itu, prinsip yang kedua menurut Prof. Mahfud MD yakni alumni UII dapat dimana saja dalam upaya mencapai tujuan rahmatan lil ‘alamin. Alumni UII menurutnya dapat aktif dimana saja, baik di Eksekutif, Legislatif, Yudikatif maupun diberbagai bidang profesi yang lain. Namun demikian, para alumni UII hendaknya tetap mempunyai tujuan yang sama.

Lebih lanjut Prof. Mahfud MD mengajak IKA UII untuk dapat lebih keras lagi dalam berjuang membawa nama UII. Menurutnya tantatangan kedepan akan berbeda bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana akan semakin ketat.

Salah satu alumni UII yang juga Bupati Kabupaten Sleman, Drs. Sripurnomo, MSi. beharap kerjasama antara UII dan Kabupaten Sleman dapat terus terjalin. “Kami berharap kerjasama antara UII dan Kabupaten Sleman dalam rangka memajukan dan mengembangkan dunia pendidikan, dunia kesehatan sekaligus juga pemberdayaan masyarakat dapat senantiasa terjalin,” ungkapnya.

Rasa trimkasih juga disampaikan Sri Purnomo kepada para alumni UII yang selama ini dinilainya telah ikut berperan membangun Kabupaten Sleman. Dicontohkan seperti dalam pembangunan sejumlah masjid di lingkungan Kabupaten Sleman yang sering memperoleh pendampingan dari para teknisi dari UII.

Sementara, Dr. Harsoyo dalam sambutannya menyinggung kiprah yang telah ditunjukkan para alumni UII, baik di kancah nasional, maupun lokal. Keberadaan alumni UII secara langsung memberi dampak sangat positif bagi perkembangan UII. Diungkapkan Dr. Harsoyo, sampai dengan Februari 2015 UII telah meluluskan sejumlah 76.029 orang alumni.

“Para alumni ini tentunya membutuhkan banyak bekal non akademik yang kami berharap para alumni yang telah berhasil dapat membantu mereka dengan memberikan dan membagikan pengalaman sehingga nantinya juga mampu berprestasi dan berkontribusi di masyarakat,” ungkapnya.

Acara pelantikan DPP IKA UII Periode 2014-2019 ditutup dengan launching Buku Jejak Aktivis yang ditulis oleh sejumlah alumni UII, diantaranya Zaenal Wafa dan Sholeh UG. Buku ini menyoroti betapa berpengaruhnya pendidikan, tauladan dan ketokohan yang diberikan para pendidik hingga mempengaruhi sikap dan perilaku mahasiswa hingga mereka meniti karir baik sebagai professional, akademisi, politisi, wirausahawan maupun sebgai tokoh masyarakat.