Sejarah

Pendidikan Tinggi Teknik Sipil sudah lama berkembang di seluruh Nusantara. Perkembangan itu seirama pula dengan lajunya Pembangunan di Indonesia. Akan tetapi pertumbuhannya agaknya menghadapi berbagai masalah. Masalah-masalah itu antara lain tertuang dalam laporan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1975. Salah satu bentuk laporan itu berupa dokumen Kebijaksanaan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi (KDPPT) 1975 dan Kerangka Pokok Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPTJP).
Usaha penyelesaian masalah ini sesungguhnya telah dimulai, kendatipun akhirnya masih sangat terbatas. Wadah yang menangani bidang teknologi pun sesungguhnya sudah ada yaitu Konsorsium Teknologi. Namun sangat dirasakan beratnya menangani masalah tersebut mengingat bidang teknologi tidak kurang dari 20 bidang keteknikan.
Menyadari banyaknya masalah yang tercakup dalam KDPPT dan KPPTJP serta memahami beratnya beban yang dihadapi Konsorsium Teknologi maka dirasa perlu dan juga sudah pada saatnya untuk mempertemukan bidang-bidang sejenisnya dalam Konsorsium Teknologi.
Terdorong oleh rasa tanggung jawab etis serta dengan petunjuk-petunjuk dari Prof. Pramutadi, Direktur Pembinaan Sarana Akademis, Prof. M. Samudro, Sekretaris Eksekutif Konsorium Teknologi, dan Dr. Poernomosidi Hadjisaroso, Direktur Jenderal Bina Marga PUTL pada waktu itu, serta petunjuk Rektor Universitas Indonesia, maka disusunlah rencana pertemuan ketua-ketua Jurusan Teknik Sipil seluruh Indonesia, dalam bentuk musyawarah. Dengan Bantuan para pimpinan Jurusan Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Surabaya , maka Jurusan Teknik Sipil Universitas Indonesia untuk pertama kalinya didukung untuk menyelenggarakan musyawarah pendidikan tinggi Teknik Sipil untuk Perguruan Tinggi Negeri pada tanggal 1 – 2 Agustus 1978 di Jakarta.

Dengan rakhmat Tuhan Yang Esa, terselenggaralah untuk pertama kalinya Musyawarah tersebut dan berdirilah Badan Pekerja Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Indonesia (PTTSI) pada tanggal 2 Agustus 1978, beranggotakan wakil dari lima perguruan tinggi negeri yaitu UI, ITB, UNDIP, UGM, dan ITS sebagai berikut :

Sekeretaris : Ir. Sidharta Kamarwan
Anggota     :
– Ir. Boesono Budidharmo
– Ir. Djuanda Suraatmadja
– Ir. A. Azis Jayaputra, M.Sc.
– Ir. Daruslan
– Ir. Soetojo Tjokrodiharjo
– Ir. Suryanto Budiharso
– Ir. Darmojo
– Ir. Pinardi Koestalam
– Ir. Bambang Soejadi

Sesuai dengan Program kerjanya pada bulan September 1979 Badan Pekerja PTTSI menyelenggarakan Musyawarah II di Universitas Gajah Mada dengan tema : Menyambut Rencana Pembangunan Lima Tahun ke III. Hasil dari Musyawarah tersebut berupa Kurikulum minimum Jurusan Teknik Sipil dan nama Badan Pekerja PTTSI diganti Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil seluruh Indonesia, disingkat BAMUS PTTSI.

Musyawarah III berlangsung di Universitas Diponegoro pada tahun 1981 mengambil Tema Pemantapan SK Menteri P & K No. 0124/UI/IX/1979. Pada Musyawarah III ini ditetapkan bahwa anggota pengurus harian adalah ex-officio Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas yang bersangkutan.

Setelah tertunda beberapa kali, pada tahun 1990 berlangsung Munas IV di ITS dan diputuskan keanggotaaan pengurus harian diperluas menjadi 9 dengan tambahan USU, UNIBRAW, UNHAS, dan Universita Trisakti. Sebagai Kelanjutan dari Munas IV telah dapat dihasilkan kurikulum yang berlaku secara Nasional Pendidikan Sarjana Rekayasa Sipil.

Keberadaan dan keberhasilan dari BMPTTSSI sampai dengan saat ini tidak lepas dari para pimpinan pendahulu yang berperan aktif dalam pengembangan Teknik Sipil di Indonesia. Para pimpinan sejak berdirinya BMPTTSSI sampai dengan sekarang ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Pimpinan BMPTTSSI

 Periode  Jabatan  Nama  Institusi
 1978  Sekretaris  Sidharta Kamarwan  UI
 1978 – 1981  Sekretaris  Sidharta Kamarwan  UI
 1981 – 1990  Sekretaris  Sidharta Kamarwan  UI
 1991 – 1993  Sekretaris Eksekutif  Joetata Hadihardaja  UNDIP
 1994 – 1997  Sekretaris Eksekutif  Joetata Hadihardaja  UNDIP
 1997 – 2000  Sekretaris Eksekutif  Joetata Hadihardaja  UNDIP
 2000 – 2005  Sekretaris Jenderal  Indratmo Sukarno  ITB
 2005 – 2008  Sekretaris Jenderal  Indarsurya B. Mochtar  ITS
 2008 – 2011  Sekretaris Jenderal  Bambang Triatmodjo  UGM
 2012 – 2015  Sekretaris Jenderal  Lawalenna Samang  UNHAS
 2015 – 2019  Sekretaris Jenderal  I Nyoman Arya Thanaya  Univeristas Udayana

BMPTTSSI telah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan musyawarah yang secara bergantian diselenggarakan di perguruan tinggi seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Musyawarah Nasional dan Pramunas

 Musyawarah  Tanggal  Lokasi
 Musyawarah I  1 – 2 Agustus 1978  Universitas Indonesia
 Musyawarah II  Universitas Gajah Mada
 Musyawarah III  1981  Universitas Diponegoro
 Musyawarah IV  1990  Institut Teknologi Surabaya
 Musyawarah V  30 Nop – 2 Des1993  Institut Teknologi Bandung
 Pra- Musyawarah VI  18 – 20 September 1996  Universitas Brawijaya
 Musyawarah VI  23 – 25 Juli 1997  Universitas Hasanudin
 Pra- Musyawarah VII  23 -24 Nopember 1999  Universitas Islam Indonesia
 Pra- Musyawarah VII  26 Pebruari 2000  Universitas Semarang
 Musyawarah VII  Juli 2000  Universitas Parahiyangan
 Pra- Musyawarah VIII  Universitas Gunadarma
 Musyawarah VIII  9 – 11 Agustus 2005  Universitas Udayana
 Musyawarah IX  3 – 5 Nopember 2008  Universitas Internasional Batam
 Musyawarah X  15 Oktober 2011  Universitas Sumatera Utara
 Rakor BMPTTSSI  24 Februari 2015  Universitas Udayana
 Lokakarya Kurikulum Nasional dan Pembahasan Materi Pra Munas XI  7 April 2015  Universitas Udayana
 Musyawarah Nasional XI  8 Oktober 2015  Grand Clarion Hotel and Concention, Makassar
 Musyawarah Nasional XII  18 September 2018  Pacific Palace Hotel, Batam, Riau