Prodi Profesi Arsitek FTSP UII dan DPUPKP Kota Yogyakarta Kerja Sama Penataan Permukiman Kelurahan Bumijo
Pada 7 Rajab 1446 H/7 Januari 2025 di Kantor DPUPKP Kota Yogyakarta, Program Studi (Prodi) Profesi Arsitek, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta melakukan kegiatan Paparan Perencanaan Penataan Kawasan Permukiman Kelurahan Bumijo.
Dalam kegiatan tersebut Ketua Prodi Profesi Arsitek, Dr. Ar. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., IPM., IAI. didampingi Ir. Tony Kunto Wibisono, M.Sc. Sedangkan dari DPUPKP adalah Sigit Setiawan, S.T., M.Eng., Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman DPUPKP Kota Yogyakarta. Nampak hadir Lurah Bumijo, dan segenap Pengurus RT dan RW Kelurahan Bumijo.
Dalam paparan tersebut dilakukan oleh mahasiswa Prodi Profesi Arsitek FTSP UII yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu rancang desain sultan ground dan tanah indung. Untuk rancang desain pada sultan ground dikembangkan dengan konsep Mahananni (Perumahan dan dan Permukiman Layak Huni) dan M3K (Munggah, Mundur, Madhep Kali). Sedangkan perencanaan penataan kawasan tanah indung mengedepankan konsep tiny house atau rumah mungil dengan 3 alternatif pilihan yang akan dikoordinasikan bersama DPUPKP Kota Yogyakarta dan warga Kelurahan Bumijo.
Rancangan desain bangunan dibuat 3 lantai dengan 1 unit 24 m2. Pada ground floor, ada 12 unit hunian, lalu masuk ke lantai 1 ada 16 hunian dari utara hingga selatan. Lantai 2 ada 16 hunian, dan lantai 3 ada 11 hunian, jadi total ada 51 hunian. Alternatif pertama, 3 tipe rumah yaitu kavling ukuran 36 m2 sebanyak 7 unit rumah, kavling 24 m2 sebanyak 8 unit rumah, dan kavling 18 m2 sebanyak 8 unit rumah. Kemudian, untuk alternatif kedua, semua diratakan pada kavling 18 m2 sebanyak 28 unit rumah dan kavling 28 m2 sebanyak 20 unit rumah. Alternatif ketiga, semua diratakan pada kavling 26 m2 sebanyak 27 unit rumah.
“Untuk landscape dibuat paving block dengan lebar sekitar 3 meter sebagai jalan utama. Kemudian ada taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH) bagi masyarakat. Selain itu, terdapat taman produktif yang dapat dimanfaatkan sebagai area hidroponik. Untuk vegetasi yang ditanam terdapat pohon kersen sebagai peneduh taman, pucuk merah dan melati untuk menanggulangi aroma tidak sedap dari penumpukan sampah,” papar Bayu, salah satu mahasiswa Pofesi Arsitek.
Sementara itu, Sigit Setiawan, S.T., M.Eng. mengungkapkan bahwa sosialisasi perencanaan penataan permukiman tersebut dilakukan secara bertahap dengan menghadirkan beberapa pemangku kepentingan dan mitra untuk mengkoordinasikan rancang desain dengan peraturan yang ada. Kegiatan perencanaan ini dalam tahap kajian, jadi apa yang bisa dipotret dilapangan kemudian diselesaikan secara ideal menurut kaidah-kaidah keilmuan, kaidah standar kecukupan ruang, kemudian aspek-aspek bangunan dan hunian yang nyaman. Ini murni hasil kajian, sehingga penerapannya yang dilakukan antara pemkot dan warga ada penyelarasan pada pelaksanaannya,” ungkapnya.
Dr. Ar. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., IPM., IAI. mengatakan bahwa 4 lokasi di Kota Yogyakarta juga didesain oleh mahasiswa Prodi Profesi Arsitek UII. Menurutnya, belum banyak pemerintah kota dan kabupaten yang melakukan kegiatan serupa, sehingga Prodi Profesi Arsitek FTSP UII membantu mengkonkritkan. “Terima kasih kepercayaannya dan semoga kegiatan ini bisa membawa berkah bagi kita semua,” ujarnya.