Dekan FTSP  UII dan Ketua Program Studi Arsitektur,  Sabtu malam (27/3) bertolak menuju Cyprus Turki guna berkunjung ke East Mediterranian University (EMU).  Keberangkatan ini dalam rangka melakukan kunjungan balasan Dekan Arsitektur EMU, Prof. Ibrahim Numan ke FTSP UII beberapa waktu yang lalu.

Menurut Dekan FTSP, Dr. Ir. Ruzardi, MS, kunjungan yang dijadwalkan akan berlangsung kurang lebih 7 hari tersebut (27 Maret – 2 April 2010) juga akan membicarakan implementasi dari naskah kerjasama yang telah ditandatangani antara UII dan EMU.

Sementara itu Kaprodi Arsitektur Ir. Hastuti Saptorini, M. Arch juga diundang secara khusus untuk menjadi dosen tamu di EMU.

 Sabtu (20/3), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII menggelar acara perpisahan, salah satu karyawan perpustakaan, Tukinun, yang telah memasuki masa pensiun.  Acara yang diselenggarakan di kawasan wisata Pantai Kuwaru, Bantul, Yogyakarta, tersebut dihadiri oleh seluruh karyawan dan karyawati FTSP UII.
 Sabtu (20/3), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII menggelar acara perpisahan, salah satu karyawan perpustakaan, Tukinun, yang telah memasuki masa pensiun.  Acara yang diselenggarakan di kawasan wisata Pantai Kuwaru, Bantul, Yogyakarta, tersebut dihadiri oleh seluruh karyawan dan karyawati FTSP UII.

Kepala Divisi Administrasi Umum, Suradi, dalam sambutannya  menyatakan bahwa purna tugas adalah sesuatu yang layak disyukuri, terlebih bagi pegawai yang tidak menghadapi masalah kesehatan dan kesejahteraan pada saat memasuki masa pensiun. Setelah pensiun nanti Suradi berharap agar hubungan silaturrahim dapat terus dilanjutkan.
Sementara itu dalam penyampaian kata perpisahan Tukinun berterimakasih kepada segenap pimpinan dan karyawan FTSP atas segala bantuan dan kerja sama yang selama ini terjalin dengan baik, dan memohon maaf atas segala khilaf dan salah selama kebersamaan dalam tugas dan pekerjaan. 
Lebih lanjut, Tukinun yang telah mengabdikan diri sebagai pegawai tetap FTSP selama kurang lebih 29 tahun tersebut, mengungkapkan bahwa selama bekerja ada 2 hal yang selalu ia pegang teguh yaitu kejujuran dan kedisiplinan. Kedua hal tersebut yang mendasari setiap tugas-tugas yang diberikan sehingga selama bekerja dirinya hampir tak pernah mengalami permasalahan yang berarti.
Selain perpisahan acara ini juga dimaksudkan sebagai refreshing karyawan serta sebagai sarana bersilaturahmi sekaligus untuk mengungkapkan kesan pesan serta uneg-uneg diantara sesama karyawan.


Pelepasan purnatugas juga ditandai dengan penyerahan tali asih dari fakultas serta bingkisan dari Dekan FTSP UII.  (Renny Wijaya)

 Alumni Teknik Sipil FTSP UII angkatan tahun 2000 menggelar Temu Alumni (13-14/3) bertempat di Wisma Eden, Kaliurang.  Sekitar 50 alumni hadir dalam acara yang bertajuk Konsolidasi dan Reorganisasi tersebut.  Malam pertama pertemuan diisi dengan acara temu kangen sesama mereka dan saling memperkenalkan anak dan isteri masing-masing.  Tidak semua alumni datang bersama keluarganya, masih banyak juga diantara mereka yang masih belum berkeluarga.
 Alumni Teknik Sipil FTSP UII angkatan tahun 2000 menggelar Temu Alumni (13-14/3) bertempat di Wisma Eden, Kaliurang.  Sekitar 50 alumni hadir dalam acara yang bertajuk Konsolidasi dan Reorganisasi tersebut.  Malam pertama pertemuan diisi dengan acara temu kangen sesama mereka dan saling memperkenalkan anak dan isteri masing-masing.  Tidak semua alumni datang bersama keluarganya, masih banyak juga diantara mereka yang masih belum berkeluarga.

Minggu pagi digelar dialog dengan mengundang Ketua Jurusan Teknik Sipil dan Dekan FTSP.  Dalam acara ini alumni ingin mengetahui perkembangan almamater mereka dewasa ini, disamping juga memberikan masukan buat proses belajar mengajar yang ada di jurusan sipil.

Dalam sambutannya, Dekan FTSP DR.Ir. Ruzardi, MS menyampaikan penghargaan yang tinggi terhadap inisiatif alumni angkatan 2000 mengadakan temu alumni, yang meskipun saat ini telah lulus namun mereka masih mau menyampaikan saran-saran untuk kemajuan jurusan sipil.  Ruzardi juga menyampaikan bahwa selama kurun waktu kepengurusan 4 tahun ini telah banyak kemajuan yang dicapai. Disamping pembaharuan kurikulum di Jurusan Sipil, FTSP UII sudah mulai mempersiapkan langkah menuju world class university.  

Secara akreditasi di tingkat nasional jurusan sipil berada pada peringkat 8 dan kita berharap kedepan akan mandapatkan akreditasi ditingkat internasional.  Secara keseluruhan UII menurut peringkat Webometric bulan Juli 2009 pada peringkat dunia 3058, peringkat Asia 763, Asia Tenggara pada 88 sedangkan nasional pada peringkat 16, suatu prestasi yang membanggakan. Dan ranking prestasi ini juga tidak lepas dari penilaiaan kiprah para alumni yang sudah bekerja di lapangan sana, sejauh mana keberhasilan dan kesuksesan mereka.

Lebih lanjut Ruzardi juga menyampaikan bahwa untuk menuju world class FTPS UII telah menjalin kerjasama dengan luar negeri diantaranya yaitu: Hokaido University Jepang, East Mediteranian Unibvrsity Turki, dan Internasional Academic of Science Ajerbaijan.  Untuk menuju ke world class universitas juga telah mensyaratkan kemampuan bahasa inggris lulusan minimal 450 nilai TOEFL, sehingga diharapkan lulusan juga nantinya dapat bekerja di mancanegara dengan tidak ada hambatan kemampuan bahasa, bukan hanya bangsa asing yang bekerja di Indonesia.

Sementara itu alumni banyak menyampaikan masukan, mulai dari yang ringan sampai ke masalah yang serius.  Beberapa yang terungkap misalnya kenangan mereka selama kuliah di jurusan sipil terhadap beberapa dosen yang hanya berkomunikasi mengajar dengan papan tulis serta transparansi yang tidak pernah diperbaharui perlu dievaluasi. Disampaikan juga bahwa beberapa diantaranya sewaktu bekerja ternyata dunia lapangan tidak begitu matching dengan teori yang mereka dapatkan dikampus. Salah satu ketinggalan mereka adalah di bidang penguasaan software.

Namun, menurut beberapa alumni, mereka merasa punya kelebihan dibanding dengan alumni lain yaitu tentang human relation yang lebih unggul. Alumni juga sangat mendorong kemampuan bahasa  inggris lulusan supaya ditingkatkan, sekarang ini kalau kita bekerja dengan perusahaan yang agak besar sudah pasti banyak menggunakan komunikasi bahasa ini, syukur kalau ditambah dengankemampuan bahasa mandarin ucap beberapa alumni. Hal yang menarik disampaikan juga bahwa sebetulnya lowongan diluar sana masih cukup banyak untuk pekerjaan lulusan teknik sipil. Hampir semua perusahaan walaupun tidak bergerak dibidang bangunan infrastruktur kebanyakan masih memerlukan lulusan teknik sipil.

Selama ini, lanjut mereka, bahwa lulusan teknik sipil hanya mengenal perusahaan-perusahaan (PT) besar BUMN saja yang dituju untuk mencari pekerjaan, padahal ditempat tersebut sudah jenuh dan salarypun sudah tidak menjanjikan dengan baik. Di luar sana ada banyak perusahaan swasta lainnya yang memberikan gaji melebihi BUMN tersebut.  Kepada pihak fakultas/prodi diharapkan untuk menjalin dan mencari info-info lowongan pekerjaan ini.  Biasanya kalau awalnya sudah terisi lulusan UII maka berikutnya akan diikuti oleh lulusan UII yang lainnya.

Semasa kuliah Alumni angkatan  2000 sudah menjalin kekompakan satu dengan yang lainnya. Mereka sudah mendeklarasikan akan mengadakan pertemuan setiap  5 tahun sekali di kota Yogyakarta.  Dalam pertemuan tersebut terpilih Shohipuddin ST sebagai ketua organisasi alumni sipil  2000.  Saat ini alumni yang biasa dipanggil Ochip  tersebut  bekerja di kantraktor building maintenance  PT Chevron Pacific Indonesia area Pekan Baru, Riau. Dan  juga memimpin  perusahaan PT Batu Alam Mandiri, produsen segala jenis batu alam.

 Dalam rangkaian kunjungan ke Yogyakarta, dua peneliti dari Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) – Kyoto University Japan, Prof. Dr. Kohei Komatsu dan Dr. Akihisa Kitamori, didampingi mahasiswa program doktoral Yulianto P Prihatmaji, ST, M.Arch, Sabtu (27/2) berkunjung ke FTSP UII.  Kunjungan tersebut diterima secara langsung oleh Dekan FTSP UII, Dr. Ir. Ruzardi, MS.

Di FTSP, para peneliti dari Laboratory of Structural Function RISH ini juga diundang untuk memberikan kuliah umum mengenai Wooden Architecture: Technology, Culture and Sustainable Humanosphere di Jurusan Arsitektur UII. Prof. Komatsu memberikan contoh-contoh pembelajaran, penelitian dan penerapan arsitektur kayu pada bangunan di Jepang, sejak jaman Edo sampai sekarang. Dr. Kitamori menjelaskan teknik dan metode perbaikan dan perkuatan bangunan kayu di Jepang.

{mosimage}
Dalam rangkaian kunjungan ke Yogyakarta, dua peneliti dari Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) – Kyoto University Japan, Prof. Dr. Kohei Komatsu dan Dr. Akihisa Kitamori, didampingi mahasiswa program doktoral Yulianto P Prihatmaji, ST, M.Arch, Sabtu (27/2) berkunjung ke FTSP UII.  Kunjungan tersebut diterima secara langsung oleh Dekan FTSP UII, Dr. Ir. Ruzardi, MS.

Di FTSP, para peneliti dari Laboratory of Structural Function RISH ini juga diundang untuk memberikan kuliah umum mengenai Wooden Architecture: Technology, Culture and Sustainable Humanosphere di Jurusan Arsitektur UII. Prof. Komatsu memberikan contoh-contoh pembelajaran, penelitian dan penerapan arsitektur kayu pada bangunan di Jepang, sejak jaman Edo sampai sekarang. Dr. Kitamori menjelaskan teknik dan metode perbaikan dan perkuatan bangunan kayu di Jepang.

Dalam sambutannya Ruzardi sangat menyatakan apresiasi yang tinggi atas kunjungan peneliti Universitas Kyoto ini.  Menurutnya kesempatan seperti ini cukup langka untuk bisa mendapatkan kuliah-kuliah tamu dari luar negeri apalagi diberikan oleh seorang profesor. Hendaknya ilmu mereka dapat diserap sebanyak mungkin. Hal ini mengingat bangunan konstruksi kayu merupakan salah satu alternative dari bahan konstruksi yang mempunyai nilai tersendiri, namun dalam perkembangannnya kayu semakin langka sehingga mulai ditinggalkan, ujarnya.

{mosimage}
Yulianto P Prihatmaji, yang juga merupakan staf pengajar di jurusan Arsitektur UII, secara terpisah menjelaskan tentang kegiatan observasi yang dilakukannya bersama peneliti RISH tersebut.  Menurutnya, lorong-lorong tembok di Kotagede dengan beragam jenis bangunan (Jawa, Indis, Eropa dan Arab) mengingatkan akan labirin-labirin dinding kayu di kota Nara. Walapun tidak ada rujukan hubungan apapun antara kota kuno pada jaman Azuka dengan jaman Mataram Islam, namun sangat terasa ada keintiminan atmosfer budaya, reriungan gaya hidup yang ‘alon-alon waton kelakon,’ dan keserupaan arsitektural bangunan kayu.  Hal itulah yang mengundang peneliti dari Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH) – Kyoto University Japan, untuk melakukan observasi ke sejumlah obyek arsitektur kayu di wilayah Yogyakarta.

Obyek observasi dikelompokkan dalam 2 kategori, pertama obyek arsitektur kayu tradisional, dan kedua obyek arsitektur kayu kontemporer. Untuk arsitektur kayu tradisional, diawali di workshop Joglo di daerah Imogiri Barat untuk mencermati dan melakukan measured drawing bangunan Joglo beragam tipe dari daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Observasi ini merupakan bagian dari program GCOE (Global Centers of Excellent), sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang, untuk menyediakan dukungan dana bagi pengembangan pusat keunggulan pendidikan dan penelitian internasional. Program ini bertujuan untuk meningkatkan proses pendidikan dan memperkaya kemampuan penelitian pascasarjana di Jepang, mendorong pemahaman internasional, mendukung individu yang kreatif melalui prasarana penelitian global yang berstandar tinggi, dan mempromosikan perwujudan universitas bertaraf internasional yang kompetitif.

Publikasi awal dari hasil riset ini telah disampaikan di The First International Symposium of Indonesian Wood Research Society di Bogor pada bulan November 2009 lalu). Keluaran dari riset tahun pertama akan dipresentasikan di World Conference on Timber Engineering di Riva del Garda, Trentino Itali pada 20-24 Juni 2010.

 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan menggelar acara pertemuan orang tua wali mahasiswa baru tahun akademi 2009/2010, Sabtu (27/2) yang berlangsung di hall FTSP.   Dalam kesempatan tersebut kepada orang tua yang hadir juga dibagikan Kartu Hasil Studi (KHS) semester ganjil putra-putrinya.

Acara ini merupakan agenda rutin yang digelar fakultas dalam rangka memperkenalkan lingkungan FTSP UII kepada orangtua mahasiswa.  Selain itu juga  agar orang tua memiliki perhatian dan tanggungjawab terhadap putra-putrinya yang saat ini sedang menempuh tahun pertama dibangku kuliah.  Hal ini diungkapkan Dekan FTSP UII, Dr. Ir. Ruzardi dalam sambutannya di hadapan orang tua mahasiswa baru yang hadir saat itu.

{mosimage}
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan menggelar acara pertemuan orang tua wali mahasiswa baru tahun akademi 2009/2010, Sabtu (27/2) yang berlangsung di hall FTSP.   Dalam kesempatan tersebut kepada orang tua yang hadir juga dibagikan Kartu Hasil Studi (KHS) semester ganjil putra-putrinya.

Acara ini merupakan agenda rutin yang digelar fakultas dalam rangka memperkenalkan lingkungan FTSP UII kepada orangtua mahasiswa.  Selain itu juga  agar orang tua memiliki perhatian dan tanggungjawab terhadap putra-putrinya yang saat ini sedang menempuh tahun pertama dibangku kuliah.  Hal ini diungkapkan Dekan FTSP UII, Dr. Ir. Ruzardi dalam sambutannya di hadapan orang tua mahasiswa baru yang hadir saat itu.

{mosimage}
Menurut Ruzardi, Fakultas ingin berbagi perhatian dengan orangtua terhadap perkembangan studi mahasiwa.  Keberhasilan mahasiswa dalam pendidikan sangat terkait erat dengan perhatian orangtuanya.  Untuk itu orangtua diharapkan agar selalu memperhatikan perkembangan studi putra-putrinya yang saat ini kuliah di FTSP, himbau Ruzardi.  

Lebih lanjut Ruzardi menyampaikan bahwa orangtua tidak salah pilih menyekolahkan putra-putrinya di FTSP UII.  Prestasi yang juga patut dibanggakan dari FTSP, menurut Ruzardi, yaitu keberhasilan Arsitektur UII masuk dalam jajaran tiga besar prodi Arsitektur terbaik di Indonesia, dan Teknik Sipil UII masuk peringkat 8 di Indonesia.

Sementara Teknik Lingkungan meski merupakan prodi yang paling muda namun dalam urusan prestasi juga tidak ketinggalan.  Saat ini Teknik Lingkungan telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri.  Baru-baru ini salah seorang mahasiswa Teknik Lingkungan terpilih mengikuti Jenesys Program selama satu semester di Universitas Hokkaido Jepang.

Sementara itu Wakil Dekan Ir. Revianto Budi Santosa, M.Arch, didampingi oleh Ketua Prodi Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknik Lingkungan menyampaikan penjelasan terkait profil fakultas dan program studi di FTSP UII.

{mosimage}
Orangtua mahasiswa yang hadir saat itu mendapatkan penjelasan layanan informasi akademik oleh Divisi SIM FTSP, Heriyanto A.Md dan Sugiyatno, S.Kom.  “Melalui Unisys, orangtua dapat dengan mudah memantau proses perkuliahan putra-putrinya dari daerah masing-masing. Dalam layanan ini dapat dilihat mulai dari pembayaran SPP, keaktifan kuliah, maupun hasil studi mahasiswa”, jelas Sugiyatno.
Selanjutnya para orang tua juga diberi kesempatan untuk berdialog dengan pengurus program studi masing-masing dan juga menggunakan aplikasi program Unisys secara langsung melalui anjungan komputer yang ada.  Dalam dialog terungkap bahwa para orangtua sangat serius dalam memantau pendidikan anak, dan berharap agar anaknya dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.  Selain itu mereka juga berharap UII dapat memberikan bekal akhlak yang islami kepada putra-putri mereka selama menjalani kuliah.