Berawal dari keprihatinan akibat terjadinya bencana gempa-bumi 27 Mei 2006 telah memporak-porandakan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah yang menyebabkan kerusakan yang sangat besar, khususnya di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Klaten. Gempa tersebut telah mengakibatkan sekitar 6000 jiwa meninggal dan ribuan rumah/bangunan hancur.

 Berawal dari keprihatinan akibat terjadinya bencana gempa-bumi 27 Mei 2006 telah memporak-porandakan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah yang menyebabkan kerusakan yang sangat besar, khususnya di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Klaten. Gempa tersebut telah mengakibatkan sekitar 6000 jiwa meninggal dan ribuan rumah/bangunan hancur. Gempa ini juga menimbulkan bencana susulan seperti tanah longsor,  dan hilangnya sumber air bersih. Peristiwa tragis yang tidak bisa dilupakan tersebut ternyata masih diikuti oleh bencana serupa di tempat lain baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan, tanah longsor, badai, krisis air bersih, masalah sampah, ditambah lagi kenaikan suhu bumi serta bencana lainnya akan semakin mengancam makhluk di muka bumi ini, terutama bagi orang-orang yang berada di daerah rawan bencana seperti Indonesia ini dan beberapa negara lainnya.

Pembahasan tentang konstruksi, bangunan, kawasan, lingkungan dan bencana sangatlah dibutuhkan untuk membantu mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera walau bencana selalu mengancam. Oleh karena itu, FTSP UII (Jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Lingkungan, dan Magister Teknik Sipil) bekerjasama dengan KIT-Germany, TZW-Germany, Hokaido University-Japan, IAS-Austria, EMU-Turkey, UKM Malaysia mengadakan International Conference on Sustainable Built Environment (ICSBE): Enhancing Disaster Prevention and Mitigation pada tgl 27 Mei dan 28 Mei 2010. Bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Sardjito UII. ICSBE sendiri akan dibuka secara resmi oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, selain itu juga dihadiri oleh keynote speaker Ir Djoko Kirmanto, Dipl HE (Menteri Pekerjaan Umum), Menteri Lingkungan Hidup.

Tujuan dari ICSBE ini secara umum adalah : (1) Untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan lingkungan buatan yang berfokus pada pencegahan bencana alam dan  mitigasi bencana; (2) Untuk menguji teori yang ada dan praktek-praktek lingkungan yang dibangun, khususnya yang berkaitan dengan pencegahan bencana dan mitigasi serta rehabilitasi pasca bencana dalam rangka untuk mengevaluasi masalah dan mengusulkan alternatif solusi; (3) Untuk mengembangkan alat, metode dan mekanisme arsitektural, struktural, kesiapsiagaan dan pendekatan lingkungan yang bertanggung jawab untuk melakukan pra-bencana dan mengurangi potensi risiko, serta pengurangan pasca bencana dan rehabilitasi, untuk pengembangan kebijakan yang sesuai dengan karakter lokal atau regional; (4) Untuk mengembangkan strategi penelitian dan teknik untuk menangani masalah-masalah dunia nyata dalam mitigasi bencana dan pemulihan pasca bencana.

Selain itu menurut ketua pelaksana  Dr. Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, MSc harapan lain dari ICSBE ini adalah terbangunnya networking antar para ahli dan peminat lainnya untuk mewujudkan visi yang sama, sustainable built environment.
Hingga saat ini sebanyak 150 abstrak penelitian dari berbagai negara telah diterima panitia. Tim reviewer paper akhirnya menentukan sekitar 70 an paper yang akan didiskusikan dalam ICSBE 2010 ini. Topik-topik yang dibahas didalam konferensi ini terbagi didalam beberapa kategori yaitu: (1) konstruksi, (2) perumahan dan lingkungan, (3) infrastruktur, (4) kebijakan dan manajemen bencana, (5) aspek sosial dan pendidikan.
Bagi yang berminat mengikuti konferensi ini bisa mendaftarkan diri di Stand pendaftaran ICSBE (Hall FTSP-UII, Jl.Kaliurang KM 14,4) atau bisa menghubungi Contact persons; Uswatun (081578566649); Naning (08562553423).

 
Dr.-Ing Widodo

Proses pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi periode 2010 – 2014 di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia yang telah bergulir sejak awal bulan Mei 2010 telah berakhir.  Masing-masing program studi maupun program magister telah menyelesaikan tahapan demi tahapan pemilihan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan pemilihan baik untuk ketua maupun sekretaris.
Proses pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi periode 2010 – 2014 di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia yang telah bergulir sejak awal bulan Mei 2010 telah berakhir.  Masing-masing program studi maupun program magister telah menyelesaikan tahapan demi tahapan pemilihan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan pemilihan baik untuk ketua maupun sekretaris.  

Ketua Panitia Pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi FTSP UII, Ir, Hanif Budiman, MT mengatakan secara keseluruhan proses pemilihan yang meliputi 3 program studi dan 1 program magister berjalan relatif lancar sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Pemilihan Ketua Prodi di lingkungan FTSP UII secara serempak diselenggarakan pada hari Selasa, 11 Mei 2010.  Untuk pemilihan ketua prodi Arsitektur memunculkan 4 nama calon ketua prodi yaitu Dr. Ing. Ir. Ilya Fajar Maharika, MA, Ir. Ahmad Saifudin, MT, Ir, Hastuti Saptorini, MA, dan Ir. Rini Darmawati, MT.  Dari 15 dewan dosen arsitektur yang hadir semuanya sepakat memilih Dr. Ing. Ir. Ilya Fajar Maharika, MA untuk menjadi ketua prodi periode 2010 – 2014.

Sementara itu di Prodi Teknik Lingkungan, incumbent Luqman Hakim, ST, MSi berhasil terpilih kembali dengan 4 suara mengungguli calon lainnya Andik Yulianto, ST, MT, dan Dr. Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, MSc, yang masing-masing memperoleh 1 suara.

Untuk prodi Teknik Sipil, Ir. Suharyatmo, MT memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Ketua Prodi yang yang dihadiri oleh Dewan Dosen Teknik Sipil. Dalam pemungutan suara tersebut terdapat dua calon dengan perolehan suara yaitu Ir. Suharyatmo, MT (18 suara) dan Ir. Tri Fajar Budiyono, MT (13 suara).  Selesainya dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Program Magister Teknik Sipil yang dimenangkan oleh Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D (14 suara) mengungguli calon lainnya Dr. Ir. Lalu Makrup, MT (11 suara), dan Dr. Ir. Ruzardi, MS (8 suara)
 
Sementara dalam pemilihan sekretaris prodi periode 2010 – 2014 yang berlangsung tanggal 18 Mei 2010 berhasil memilih Ir. Rini Darmawati, MT (Arsitektur), Ir. Tri Fajar Budiyono, MT (Teknik Sipil), Andik Yulianto, ST,MT (Teknik Lingkungan), dan Dr. Ir. Lalu Makrup, MT (Program MTS).

Meskipun berjalan relatif lancar, Hanif mengakui beberapa hal perlu dievaluasi terkait dengan pemilihan kaprodi dan sekprodi di lingkungan UII antara lain yakni waktu pelaksanaan yang sangat mepet.  Selain itu juga berdasarkan masukan dari dewan dosen, diperlukan evaluasi peraturan dan juknis untuk dapat mengakomodasi bentuk kesediaan dan forum musyawarah sesuai nilai-nilai silaturahmi. (Renny Wijaya)

Pelatihan JTLDekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Ir. Mochamad Teguh, MSCE., Ph.D membuka secara resmi pelatihan  Metode Analisis Kualitas Air yang diselenggarakan CETS (Center for Environmental Technology Study) Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 3-6 Mei 2010 bertempat di Ruang Sidang Jurusan Teknik Lingkungan.
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Ir. Mochamad Teguh, MSCE., Ph.D membuka secara resmi pelatihan  Metode Analisis Kualitas Air yang diselenggarakan CETS (Center for Environmental Technology Study) Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 3-6 Mei 2010 bertempat di Ruang Sidang Jurusan Teknik Lingkungan.
Dalam sambutannya, Dekan menyampaikan bahwa CETS telah sangat berpengalaman dalam mengadakan berbagai pelatihan yang bertema lingkungan, bahkan sejak empat tahun setelah jurusan ini didirikan, CETS telah berkiprah dalam berbagai kegiatan yang bertema lingkungan, tidak hanya pelatihan, penelitian dan juga pengabdian masyarakat telah dilaksanakannya. Ditambah lagi dengan fasilitas laboratorium lingkungan yang dimiliki oleh Jurusan Teknik Lingkungan sedang dalam proses menunggu hasil akreditasi ISO 17025 mengenai manajemen laboratorium, ini merupakan hal yang sangat mendukung untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ini, papar Mochamad Teguh.
Pelatihan JTL

Menurut Direktur CETS, Luqman Hakim, ST, MSi, pelatihan ini merupakan bagian dari Pelatihan Metode Sampling dan Analisis Kualitas Air yang sebelumnya telah dilakukan oleh CETS, namun karena pelaksanaannya membutuhkan waktu yang sangat panjang, maka selanjutnya kegiatan ini dibagi menjadi dua yaitu Pelatihan Metode Sampling Air (diagendakan tanggal 26-29 Juli 2010) dan Analisis Kualitas Air.

Lebih lanjut Luqman mengungkapkan pelatihan Analisis Kualitas Air dilatarbelakangi oleh keprihatinan jurusan terhadap kegiatan-kegiatan pengambilan sampel dan penyajian data yang selama ini dilakukan secara asal-asalan sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan mampu meningkatkan pemahaman dan penguasaan metode analisis kualitas air bagi para petugas pemantau, analis serta pengawas lingkungan, ujar Luqman yang juga menjadi Ketua Jurusan Teknik Lingkungan.
Kegiatan pelatihan ini memiliki keunggulan yaitu menitikberatkan kepada keahlian (skill-based) dan interaktif dengan proporsi teori 40% dan praktek 60% sehingga memudahkan peserta untuk menguasai berbagai metode analisis kualitas air. Peserta pelatihan akan mendapat bimbingan intensif dari para instruktur yang berkompeten dan berpengalaman, diantaranya adalah Prof. Dr.rer.nat. Agus Taftazani dan Prof. Drs. Samin Prihatin (Batan, Yogyakarta), Riyanto, M.Si., Ph.D (MIPA UII), dan staf pengajar Jurusan Teknik Lingkungan sendiri. Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang baik dari instansi yang berkaitan maupun dari kalangan mahasiswa diantaranya adalah PDAM Maros Sulawesi Selatan, PT. Adhya Tirta Batam, PPLH Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan, dan mahasiswa Teknik Lingkungan UII.
Menurut Ketua Panitia Hijrah Purnama Putra, ST., M.Eng, pelatihan metode analisis kualitas air ini merupakan agenda pembuka untuk kegiatan pelatihan lain didalam tahun 2010. Respon peserta yang mengikuti pelatihan ini sangat baik, bahkan mereka siap mengirimkan delegasinya kembali untuk mengikuti pelatihan selanjutnya di CETS. Dalam waktu dekat ini CETS akan mengadakan pelatihan Metode Sampling dan Analisis Udara pada tanggal 14-17 Juni 2010, ujar Hijrah.  (Renny Wijaya)