
Kampus Terpadu, Senin 21 Juni 2010. Mungkin kegiatan ziarah pada tokoh pendiri UII adalah hal rutin dilakukan setiap Milad dari tahun ke tahun. Dan bagi sebagian insan UII, kegiatan ini tidaklah begitu menarik. Jika digali dan dikelola lebih serius, sesungguhnya ini dapat menjadi media strategis peningkatan kinerja UII baik secara internal dan eksternal.

Kampus Terpadu, Senin 21 Juni 2010. Mungkin kegiatan ziarah pada tokoh pendiri UII adalah hal rutin dilakukan setiap Milad dari tahun ke tahun. Dan bagi sebagian insan UII, kegiatan ini tidaklah begitu menarik. Jika digali dan dikelola lebih serius, sesungguhnya ini dapat menjadi media strategis peningkatan kinerja UII baik secara internal dan eksternal.
Senin pagi 21 Juni 2010 yang cukup cerah menghantarkan rombongan UII pegawai edukatif dan administratif beserta pimpinan rektorat dan dekanat, nampak setia menemani rombongan ini Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, Ir. Bachnas, MSc. Wakil Rektor III, Dr. Saifudin, SH, M.Hum Wakil Dekan FH UII, Ir. Hanif Budiman, MT. Wakil Dekan FTSP UII, Dr.Ir. Farham HM Saleh,MSIE Direktur Perpustakaan Pusat UII, dan peziarah lainnya. Rombongan ditemani bus UII melakukan ziarah dan napak tilas ke makam para Founding Fathers atau tokoh pendiri UII. FTSP UII mengikuti ziarah sedikit liputan berikut ini.
Ditilik dari sejarah dan riwayatnya, ternyata para tokoh UII ini berasal kalangan yang berbeda, dan lokasi ziarahnya-pun terletak di lokasi yang cukup tersebar di berbagai wilayah di propinsi DIY, mulai dari Sleman di bagian utara, Kotamadia Yogyakarta di tengah perkotaan, hingga Imogiri di ujung selatan yang berdekatan dengan Laut Kidul.

Di makam Sawitsari, rombongan diterima dengan ramah oleh keluarga almarhum Prof. Zanzawi Soejoeti, M.Sc., Ph.D. dan keluarga almarhum Prof. Dr. Ace Partadiredja keduanya mantan rektor UII. Di makam Sawitsari tersebut rombongan yang dipimpin Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec selaku rektor menyampaikan terimakasih atas segala dukungan keluarga kepada tokoh UII ini dalam segala perjuangannya, di kesempatan yang sama dilakukan doa bersama ditujukan almarhum Prof. Drs. Zanzawi Soejoeti, M.Sc., Ph.D., almarhum Prof. Dr. Ace Partadiredja, almarhum Ir. R.H.A. Syahirul Alim, M.Sc. mantan Purek II UII.
Perjalanan rombongan dilanjutkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Semaki Kusumanegara dengan berdoa bersama kepada almarhum Prof. DR. Sardjito,MD pada kesempatan yang sama mendoakan juga almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman beserta almarhumah ibu.
Di makam Kotagedhe berziarah pula di mantan rektor Prof. RHA. Kasmat Bahuwinangun yang lebih dikenal MR. Ahmad Kasmat, juga ke makam Prof. KH. Kahar Muzakkir yang namanya telah diabadikan sebagai nama auditorium kampus terpadu, di makam kami disambut putranda Prof. KH. Kahar Muzakkir yang bernama bapak Sodik mantan karyawan FH UII. Sedang di Imogiri, Bantul di semayamkan KGPH Prabuningrat, tokoh UII yang juga keluarga Kraton Yogyakarta.
Secara internal kegiatan ziarah ini sangat perlu terus dilakukan dan ditingkatkan kualitas pelaksanaannya, sehingga tidak terasa sebagai ritual belaka. Seluruh civitas akademika baik dosen, karyawan dan mahasiswa, perlu mengenal tokoh pendiri ini dengan berbagai kondisi yang melatarbelakangi semangat dan suasana kala berjuang melahirkan UII.

Secara eksternal, kegiatan ini sangat berpotensi menjadi pencitraan UII yang sangat baik dan kuat, baik di lingkungan masyarakat sekitar makam, maupun masyarakat DIY secara luas. Berbagai kegiatan lanjutan dapat dilakukan menyertai acara ziarah ini seperti kegiatan pemikiran pengembangan ruang terbuka TMPN Kusumanegara yang saat ini sangat dinamis dikembangkan oleh pengelolanya sebagai ruang sosial masyarakat kota. Juga bantuan rehabilitasi bangunan yang hampir roboh akibat gempa yang masih terlihat di sebagian makam. Atau berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat diberikan ke masyarakat sekitar makam. Dengan itu, jika kegiatan ini berkembang, maka pengelolaannya dapat dilakukan bersama oleh unit – unit di lingkungan UII seperti DPPAI, DPPM, Perpustakaan, LAZIZ UII, berbagai Fakultas atau Jurusan, atau bahkan Badan Wakaf sendiri.