Kampus Terpadu, Senin 14 Juni 2010. Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI) KOMDA III adakan rapat koordinasi penyususnan kurikulum Inti S-1 jurusan Teknik Sipil yang dilaksanankan Senin 14 Juni 2010 di ruang siding Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia.
Kampus Terpadu, Senin 14 Juni 2010. Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI) KOMDA III adakan rapat koordinasi penyususnan kurikulum Inti S-1 jurusan Teknik Sipil yang dilaksanankan Senin 14 Juni 2010 di ruang siding Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia. Acara dihadiri para staff pengajar utusan dari beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta yakni UII Yogyakarta, UGM Yogyakarta, UNDIP Semarang, UNIKA Sugijapranata, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, UNSOED Purwokerto, UNTAG Semarang, UST Yogyakarta, UNISSULA Semarang, STTNAS  Yogyakarta, UMP Purwokerto, USM Semarang, UJB Yogyakarta, UNCOK Yogyakarta.
    Dalam rakor tesebut diputuskan Lima Pilar Elemen Kompetensi Alumni Teknik Sipil yakni, pilar pertama: Landasan Kepribadian; pilar kedua: Penguasaan ilmu dan ketrampilan; pilar ketiga: Kemampuan berkarya; pilar keempat: Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat  keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai; pilar kelima: Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Adapun kompetensi  lulusan teknik sipil harus mampu meliputi :

  1. Mampu mengidentifikasi kaidah-kaidah dasar bangunan Rekayasa Sipil.
  2. Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, dan mengoperasikan serta memelihara (O & M) bangunan Rekayasa Sipil yang berwawasan lingkungan
  3. Mampu menganalisis dan menyelesaikan permasalahan bidang  Teknik Sipil.
  4. Mampu bekerja sama dalam tim, menerapkan dasar-dasar socio-engineering serta menyesuaikan diri terhadap perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi dalam bidang Teknik Sipil.
  5. Mampu menerapkan technopreneurship dan soft skill

Dalam rakor juga diputuskan bahwasannya Kurikulum Inti tidak perlu memasukkan Matakuliah Umum misalnya Agama, Pancasila, dll. Beberapa buku harus menjadi bahan rujukan misalnya: Badan Standar Nasional Pendidikan 2009 (definisi: Bangunan Rekayasa Sipil), SK DIKTI & Mendiknas, dll.
Dalam rapat disepakati dan dibentuklah tim formatur KOMDA III yang terdiri PSTS Universitas Islam Indonesia, PSTS Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, PSTS Universitas Katolik Sugiyopranoto, Semarang, PSTS Universitas Diponegoro, Semarang, PSTS Universitas Sudirman, Purwokerto.
(Liputan M Haryo Subodro)

 Yogyakarta, 14 Juni 2010. Ditinjau secara geografis, Indonesia berada pada perbenturan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng India-Australia. Sementara secara geologis, wilayah Indonesia berada pada pertemuan 2 jalur gempa utama yaitu gempa sirkum pasifik dan jalur gempa Alpide Transiatic.

 Yogyakarta, 14 Juni 2010. Ditinjau secara geografis, Indonesia berada pada perbenturan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng India-Australia. Sementara secara geologis, wilayah Indonesia berada pada pertemuan 2 jalur gempa utama yaitu gempa sirkum pasifik dan jalur gempa Alpide Transiatic.
Gempa bumi dasyat yang terjadi 27 Mei 2006 di Daerah Istimewa Yogyakarta mengakibatkan 5.760 orang meninggal dunia, 29.277 luka berat, dan 7.862 luka ringan.  Kerugian fisik terutama dialami oleh warga masyarakat yang kehilangan rumah yang roboh/rusak berat atau tidak layak huni sebanyak 175.671 unit (wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta). Kerugian finansial akibat bencana gempa bumi tersebut diperkirakan sekitar Rp 29.1 triliun.
Kerjasama antara Dinas PUP & ESDM dan INKINDO Yogyakarta adakan Seminar Regional dalam rangka mengenang peristiwa gempabumi 27 Mei 2006, serta meningkatkan kesadaran penguasaan teknis dan code bagi pelaku jasa konstruksi para praktisi,  civil engineers, dan para birokrat  didalam   hal penyediaan bangunan yang   cukup handal dalam melindungi penghuninya dari bahaya gempa  (bangunan  tahan  gempa), juga memberikan arahan cakupan pengaruh  rendahnya mutu bahan, mutu pelaksanaan dan biaya terhadap kerusakan bangunan. Acara ini diselenggarakan  Senin 14 Juni 2010 di Hotel Wisanti, Yogyakarta.
Menurut Ir. Joko Sarjono (alumni Teknik Sipil UII) selaku Ketua INKINDO menjelaskan Gempa di Yogyakarta empat tahun yang lalu telah menghentakkan kita semua, dan seharusnya menyadarkan kita, bahwa membangun bangunan dengan kaidah yang benar adalah keniscayaan yang harus kita lakukan demi melindungi nyawa manusia dan harta benda semampu kita.  Acara seminar mengundang narasumber antara lain Dinas PUP dan ESDM Provinsi D.I Yogyakarta Prof. Ir. Widodo MSCE.Ph.D, Ir. Mochammad Teguh, MSCE., Ph.D., narasumber dari Dinas PUP & ESDM Pronvisi D.I Yogyakarta dan sekaligus dari INKINDO.

Di sesi pertama dan kedua diiisi para pembicara  Ir. Gatot dan Ir. Sri Rahayu yang dimoderatori Ir. Fitri. Setelah ishoma dilanjutkan di sesi ketiga dan keempat diisi pembicara Prof. Ir. Widodo MSCE.Ph.D dalam makalahnya yang berjudul  “Mengurangi Risiko Bencana Melalui Perancangan Arsitektural dan Struktur Bangunan dengan Mengikuti Perkembangan CODES”. Serta narasumber Ir. Mochammad Teguh, MSCE., Ph.D. dalam makalahnya yang berjudul “Tinjauan Aspek Teknis Pelaksanaan Keandaalan Bangunan ( Struktur dan Arsitektur)  Terkait juga dengan Perkembangan  Regulasi / NSPM”, di sesi ini dimoderatori Yunalita Muntafi, ST staff pengajar Teknik Sipil UII.
    Acara dihadiri oleh akademini maupun para profesional antara lain dari anggota INKINDO Jogjakarta, INKINDO Jawa Tengah, INKINDO Jawa Timur, INKINDO  Jawa Barat, INKINDO Banten, INKINDO DKI, INKINDO Pusat, GAPENSI, GAPEKNAS, LPJKD Yogyakarta, dari kalangan Pemerintahan Kimpraswil Kota Yogyakarta, Kimpraswil Sleman, Kimpraswil Bantul, Kimpraswil Kulonprogo, Kimpraswil Gunungkidul, serta dari kalangan akademisi antara lain dari UGM, UII, UNY, Janabadra Yogyakarta, UNCOK Yogyakarta, UST Yogyakarta, dan Duta Wacana Yogyakarta.
       Dalam seminar ini disepakati yang pada dasarnya gempa yang kuat merupakan salah satu alat penguji yang baik bagi semua karya manusia yang berdiri di atas suatu sistem struktur; ujian terhadap ketahanannya dan fungsinya. Gempa juga merupakan alat penguji sampai dimana manusia berhasil menaklukkan bencana yang dahsyat tersebut bagi kepentingan dan kelangsungan hidupnya.
       Dan memang hampir tidak mungkin kita membangun bangunan yang 100% tahan gempa, karena akan menelan biaya amat besar. Biaya konstruksi bangunan tidak terlepas dari nilai indeks analisa biaya yang tercantum  SNI Analisis Harga Satuan Pekerjaan. Biaya konstruksi yang terbatas diharapkan  tidak membawa dampak terhadap mutu pelaksanaan dan bahan konstruksi di lapangan mengingat Indonesia merupakan daerah rawan gempa.  (Liputan  M. Haryo Subodro)

Melalui rapat pemilihan yang hangat dan dipenuhi suasana kekeluargaan, akhirnya Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII , pada hari Senin 28 Juni 2010 pukul 13.00 hingga selesai di ruang sidang dekanat, dapat memilih pengurus senatnya.
Melalui rapat pemilihan yang hangat dan dipenuhi suasana kekeluargaan, akhirnya Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII , pada hari Senin 28 Juni 2010 pukul 13.00 hingga selesai di ruang sidang dekanat, dapat memilih pengurus senatnya.
Rapat dipimpin oleh Dekan FTSP dan bertindak sebagai sekretaris adalah Wakil Dekan FTSP. Rapat yang dihadiri oleh 20 anggota senat dari 34 anggota yang ada dimulai dengan kesepakatan agenda acara. Selanjutnya diskusi menjadi cukup menarik ketika memasuki tahap kesepakatan tentang personal yang boleh dan tidak untuk dipilih, berkaitan dengan jabatan struktural. Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D sebagai mantan Ketua Senat mengingatkan pentingnya kolaborasi antara senat dan pengurusan Fakultas untuk mengawal berbagai program kerja yang akan dijalankan 4 tahun ke depan, sehingga perlu dipisah antara pengurus Fakultas dengan lembaga yang akan ikut mengawasi. Sementara sebagian anggota senat lain menginginkan keterbukaan sehingga menyarankan agar forum dibebaskan saja. Melalui proses musyawarah yang dinamis, dengan berbagai pertimbangan yang dilakukan oleh sebagian anggota senat yang hadir, tanpa mengurangi hak dari seluruh anggota yang hadir dan yang tidak hadir untuk memilih dan dipilih, akhirnya dilakukan tahap pemilihan dengan mekanisme menuliskan nama di kertas yang disediakan panitia.
Adapun susunan kepengurusan Senat FTSP 2010 – 2014 adalah :

  • Ketua         :  Ir. Ahmad Saifuddun Muttaqi, MT
  • Sektretaris  :  Miftahul Fauziah, ST, MT, Phd.

Selamat kepada pengurus senat yang telah terpilih, semoga dengan amanah ini, bersama kepengurusan Fakultas semua dapat membawa Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan UII ke masa depan yang cerah. Amin Allahuma Amin.