Semenjak Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII mendapatkan sertifikasi ISO 17025 untuk Laboratorium Kualitas Lingkungan, banyak institusi dari luar UII ‘ngangsu kawruh’ atau lebih dikenal dengan studi banding di JTL UII. Pada Kamis, 10 Maret 2011 Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII kedatangan tamu sekaligus studi banding dari Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL) Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).
 Semenjak Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII mendapatkan sertifikasi ISO 17025 untuk Laboratorium Kualitas Lingkungan, banyak institusi dari luar UII ‘ngangsu kawruh’ atau lebih dikenal dengan studi banding di JTL UII. Pada Kamis, 10 Maret 2011 Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII kedatangan tamu sekaligus studi banding dari Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL) Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tim SIL IPB dikomandani Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc., Ph.D dalam kegiatan rangkaian road show ini, tidak hanya mengunjungi JTL UII saja tetapi beberapa Jurusan Teknik Lingkungan perguruan tinggi lain dikunjungi juga baik dari PTS maupun PTN. Road show ini dalam rangka memperkuat silaturrahim serta membangun jaringan yang lebih kuat antar sesama jurusan Teknik Lingkungan di seluruh Indonesia.
Kunjungan yang disambut oleh sivitas akademika FTSP UII antara lain hadir pula Dekan, Wakil Dekan FTSP, Ketua Jurusan dan staf pengajar JTL UII berlangsung di Ruang Sidang Teknik Lingkungan. Dekan FTSP, Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE., Ph.D dalam sambutannya mengharapkan hasil dari kunjungan ini dapat dibentuk kerjasama-kerjasama yang lebih besar dan intensif guna melakukan kolaborasi dengan tujuan memperkuat berbagai agenda yang akan diselenggarakan pada masa yang akan datang. Dengan adanya kerjasama ini FTSP UII secara tidak langsung dapat mengaplikasikan visinya yaitu menjadi “rahmatan lil ‘alamin” agar lebih teraplikasi dan terbangunnya pencitraan yang baik.
Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc., Ph.D mewakili tim SIL IPB menyampaikan ucapan selamat kepada JTL UII yang baru-baru ini mendapatkan sertifikasi ISO 17025 untuk Laboratorium Kualitas Lingkungan. Sambil mempresentasikan profile SIL IPB juga menjelaskan bahwasannya jurusan dalm institusinya masih sangat muda, yaitu berdiri pada 2008 yang lalu sehingga masih banyak yang harus dilakukan, salah satunya yauitu menambah jaringan, dan kegiatan kunjungan ini adalah salah satu untuk mewujudkannya. Ditambahkannya, “Saat ini SIL IPB telah mengelola mahasiswa S1 sampai pada semester ke -6, belum ada lulusan untuk S1. Tetapi kami telah mempunyai program S2 yang telah meluluskan beberapa mahasiswa”.
 Ketua Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII Luqman Hakim, ST., M.Si dalam sambutannya menyampaikan, “Sebagai universitas yang lahir 40 hari sebelum kemerdekaan, UII mempunyai warna ke-uii-an yang sangat kental, yaitu menekankan pada keislaman, kebangsaan, dan kewirausahaan”. Sambil menjelaskan sasaran mutu dan sistem pembelajaran yang  dilakukan oleh teknik lingkungan, Luqman juga menyampaikan keunggulan sekaligus berpromosi perihal Laboratorium Kualitas Lingkungan yang dimiliki JTL FTSP UII yang telah berakreditasi secara internasional.
Kunjungan ini ditutup dengan mengunjungi Laboratorium Kualitas Lingkungan FTSP UII, sambil menjelaskan prosedur dan mekanisme di laboratorium Kepala Laboratorium Hudori, ST., MT juga memperlihatkan beberapa fasilitas yang telah dimiliki oleh laboratorium tersebut.
Disamping Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.Sc., Ph.D sebagi pimpinan tim SIL IPB turut serta dalam rombongan SIL IPB antara lain Allen Kurniawan,ST.,MT.; Setyanto Krido Saptono,SPT.,MSi. sebagai staff dosen SIL IPB, serta Samsuar,STP dan Nazif Ichwan,STP selaku mahasiswa yang baru studi S2 di Magister SIL IPB.
(M Haryo Subodro)
 Agenda Pelatihan Tahun 2011 Center for Enivoronmental Technology Study, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia diawali dengan penyelenggaraan inhouse training dengan tema “Pengelolaan Persampahan berbasis Masyarakat”. Pelatihan ini merupakan permintaan khusus dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan.
 Agenda Pelatihan Tahun 2011 Center for Enivoronmental Technology Study, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia diawali dengan penyelenggaraan inhouse training dengan tema “Pengelolaan Persampahan berbasis Masyarakat”. Pelatihan ini merupakan permintaan khusus dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan. Pelatihan ini merupakan tahap lanjutan, karena sebelumnya DKPP Kota Balikpapan dan Tim Pengelola Kawasan Pesisir Kelurahan Margasari Kec. Balikpapan Barat Kota Balikpapan juga pernah membawa anggotanya untuk mengikuti pelatihan selama 3 hari di Prodi Teknik Lingkungan UII pada 15-17 Januari 2010 yang lalu.
Pelatihan yang diikuti oleh 10 orang ini dibuka oleh Direktur CETS sekaligus Ketua Prodi Teknik Lingkungan, Luqman Hakim, ST., M.Si dan Dekan FTSP Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE, Ph.D.  Dalam sambutannya Luqman Hakim menyampaikan kondisi persampahan di Indonesia serta permasalahannya. CETS sendiri ingin menjalankan visi dan misinya untuk memberikan edukasi, informasi, serta pengalaman mengenai pengelolaan persampahan berbasis masyarakat secara menyeluruh dan komprehensif. Sebagai komponen masyarakat yang peduli lingkungan, para peserta pelatihan diharapkan mampu mengaplikasikan materi yang didapatkan selama pelatihan, khususnya di wilayah Balikpapan. Selain itu, peserta pelatihan diharapkan mampu untuk melakukan inovasi dan dapat menemukan hal baru dalam bidang persampahan, tambah Luqman.
Sementara itu Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE, Ph.D dalam pembukaannya mengungkapkan kebanggaannya pada prestasi yang diraih oleh Laboratorium Kualitas Lingkungan FTSP UII yang tahun ini berhasil memperoleh Akreditasi ISO 17025:2005, sehingga laboratorium ini telah diakui secara internasional. Dalam kesempatan yang sama, Prof. Teguh berpesan agar CETS mampu memberikan kontribusi mengenai bidang-bidang di lingkungan kepada seluruh komponen masyarakat yang peduli lingkungan melalui pelatihan-pelatihan yang rutin diadakan setiap tahunnya. Melalui pelatihan ini diharapkan secara keilmuan dapat menyelesaikan permasalahan kurangnya perhatian masyarakat terhadap masalah persampahan, ungkapnya.
Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 4-5 Maret ini, menyuguhkan materi-materi dengan  pembicara yang berkompeten dengan berbagai topik yang berkaitan dengan pengelolaan persampahan baik dari Staf Pengajar Prodi TL UII maupun praktisi yang berkecimpung dalam bidang persampahan. Pada hari kedua peserta di ajak untuk mengunjungi basecamp Project B Indonesia yaitu komunitas yang melakukan pengolahan terhadap sampah plastik kemasan. Komunitas ini sebenarnya telah dua tahun berjalan dan dikelola oleh mahasiswa TL FTSP UII sendiri.
Dalam kesempatan tersebut peserta diajak untuk melakukan pemilahan sampah, melihat pembuatan kompos cair dan padat, operasional bank sampah plastik, serta proses pengolahan sampah plastik kemasan menjadi barang-barang yang bermanfaat. Insyaallah tahun depan kami akan membawa rombongan yang lebih besar lagi, agar “virus” pengelolaan sampah ini bisa tertular dengan cepat di tempat kami, ujar Arbain Side selaku ketua rombongan dari DKKP Kota Balikpapan sambil memborong produk hasil pengolahan sampah kemasan. (Renny Wijaya)
Keterangan gambar: Peserta Inhouse Training DKPP Kota Balikpapan berfoto bersama dengan Dekan FTSP dan Ketua Prodi Teknik Lingkungan UII (Foto by Renny Wijaya)
 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) bekerjasama dengan Program Magister Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia (UII)  menyelenggarakan Seminar Nasional Pengembangan Kawasan Merapi  Aspek Kebencanaan dan Pengembangan Masyarakat Pasca Bencana, pada Selasa (8/3), di Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Km. 14,5 Sleman.

 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) bekerjasama dengan Program Magister Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia (UII)  menyelenggarakan Seminar Nasional Pengembangan Kawasan Merapi  Aspek Kebencanaan dan Pengembangan Masyarakat Pasca Bencana, pada Selasa (8/3), di Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Kampus Terpadu UII Jalan Kaliurang Km. 14,5 Sleman.
Mengawali kegiatan seminar  Ketua DPPM UII, Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan arahan dan kebijakan DPPM UII terkait bencana erupsi merapi yang terjadi beberapa saat yang lalu. Menurut Widodo, semenjak setatus Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat AWAS, dilakukan penerjunan mahasiswa melalui Program kuliah Kerja Nyata Tematik Kesehatan dalam bentuk persiapan dan proses evakuasi serta sekaligus pendampingan warga yang menjadi korban.
 Pengelolaan sampah juga menjadi agenda kegiatan KKN ini. DPPM UII telah menginisiasi program ini dengan  NGO Lestari, yang akhirnya di-support oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Selain itu DPPM UII juga melakukan program pendampingan warga sekitar Code yang sampai sekarang masih terancam banjir dari akibat material vulkanik (lahar dingin).
Lebih lanjut Widodo mengungkapkan bahwa, disamping melakukan program tanggap darurat, DPPM UII juga mengadakan berbagai kegiatan penelitian, rekonaisan dan pengabdian masyarakat secara cepat (rapid assessment) terkait dengan Proses Rehabilitasi Pasca Bencana Merapi. Tujuan utama berbagai kegiatan ini adalah untuk mempercepat proses pemulihan dan rehabilitasi masyarakat yang terkena dampak bencana Merapi agar aktivitas sosial-ekonomi di kawasan Merapi segera bangkit dan berjalan dengan baik. Hasil penelitian nantinya akan diteruskan ke instansi yang relevan sehingga harapannya bisa membantu Pemerintah dalam penanggulangan bencana.
Acara seminar dibuka secara resmi oleh  Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan sebagai salah satu kampus yang mempunyai letak lokasi terdekat dengan merapi, tentunya UII memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut berperan dalam meringankan dan memberikan solusinya, baik disaat terjadi erupsi maupun pasca erupsi merapi berlangsung.
 Ketika aktivitas merapi mulai menunjukkan peningkatan pada awal November 2010 yang lalu, Gedung Olahraga dan Rusunawa UII menjadi tempat mengungsi sekitar 2000 jiwa masyarakat di sekitar lereng merapi. Dalam situasi tersebut, UII juga langsung memberikan respon melalui tim tanggap merapi yang terdiri dari berbagai disipilin ilmu yang ada di universitas, ungkap Rektor.
Setelah apa yang terjadi akibat letusan merapi yang berdampak serius terhadap infrastruktur dan ekonomi secara umum, begitu juga beban traumatic yang dirasakan oleh warga sekitar lereng merapi, tentu perlu langkah tepat yang harus menjadi fokus semua kalangan untuk dilakukan. Perlu adanya strategi-strategi dalam upaya pembangunan masyarakat pasca merapi.
Menurut Prof. Edy, pembangunan kembali atau rekonstruksi di bidang infrastruktur mutlak perlu dilakukan. Hal ini terkait dengan kegiatan masyarakat, terutama kegiatan perekonomian agar tetap dapat berlangsung dan kembali normal. Akan tetapi hal yang juga tidak boleh dilupakan adalah pembangunan masyarakat di bidang psikis. Ini perlu untuk tetap menjaga mental masyarakat agar suatu saat jika bencana terulang  lagi, masyarakat akan dapat menyikapi dengan bijak, tegasnya.
Kegiatan seminar menghadirkan pemateri Kepala Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Sleman, Drg. Indriati Yudatiningsih, M.Kes., Ketua Dewan Riset Daerah D.I.Yogyakarta Dr. Kasiyani Akhmad, Perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Jakarta Prof. Ir. Sarwidi, MSCE, Ph.D. IP-U, Department of Geography and Environmental Management University of Waterloo Canada, Erin Joakim, serta Pakar Rekayasa Kegempaan UII sekaligus Ketua Program Magister Teknik Sipil UII, Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D.
Pelaksanaan seminar dalam rangka Pengembangan Kawasan Merapi Aspek Kebencanaan dan Pengembangan Masyarakat Pasca Bencana menuai apresiasi dari berbagai pihak. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta baik dari kalangan dosen, instansi terkait bencana merapi, maupun mahasiswa yang hadir untuk menyimak secara langsung pemaparan materi oleh para pakar dalam kaitannya dengan disaster management. (Renny Wijaya)

 Kampus Terpadu, UII News. Melihat kondisi perekonomian Indonesia serta internasional saat ini kiranya sudah menuju kearah perbaikan. Hal ini mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pembangunan yang terjadi, juga berimbas pada pembangunan pada sektor properti. Perkembangan properti Indonesia mengalami siklus naik dan turun hal tersebut dipengaruhi juga dari kondisi perekonomian yang yang ada.

 Kampus Terpadu, UII News. Melihat kondisi perekonomian Indonesia serta internasional saat ini kiranya sudah menuju kearah perbaikan. Hal ini mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pembangunan yang terjadi, juga berimbas pada pembangunan pada sektor properti. Perkembangan properti Indonesia mengalami siklus naik dan turun hal tersebut dipengaruhi juga dari kondisi perekonomian yang yang ada. Melihat tantangan kedepan FTSP UII yang diwakili Prof.Ir.Mochammad Teguh,MSCE.,Ph.D selaku Dekan FTSP UII bersama Property Plus yang diwakili Ir.Bambang Ifnurudin Hidayat  pada Sabtu, 12 Februari 2011 mengadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan satu niat akan mencetak para entrepreneur muda terbaik (The Best Young Entrepreneurs) dibidang properti.
    Dalam MoU memuat antara lain FTSP UII bersama Property Plus sepakat untuk bekerjasama mengadakan kegiatan pendidikan formal bergelar Strata Dua (S2) melalui Prodi MTS FTSP UII Konsentrasi Pengembangan Properti (PP); dengan lingkup kegiatan pendidikan yakni melaksanakan kegiatan pendidikan formal Magister Teknik Sipil, Konsentrasi Pengembangan Properti (PP) berproses menghasilkan lulusannya mampu mengembangkan diri berprofesi sebagai wirausaha pengembang berbasis real estate berkelanjutan dengan kompetensi perencanaan, pengawasan dan pembangunan produk pengembangan properti serta pemasarannya.
     Prof.Ir.Mochammad Teguh,MSCE.,Ph.D selaku Dekan FTSP UII menyambut gembira atas upaya kerjasama ini, karena dimasa depan dunia kerja semakin komprehensif/memiliki kemampuan wawasan yang luas, sehingga kedepan pembekalan kepada mahasiswa-mahasiswa MTS UII diberikan ilmu-ilmu yang bersifat konferhensif yang disampaikan oleh para praktisi ahli.
    Ir.Bambang Ifnurudin Hidayat pimpinan Property Plus yang juga alumni Teknik Tekstil UII waktu itu yang sekarang menjadi Teknik Industri UII menyampaikan, “Bisnis jejaring properti terbukti ampuh dalam mempercepat perkembangan bisnis properti. Pilihan ini adalah sebuah lompatan langkah bisnis properti yang baru. Adapun kunci dari pengembangan yang fenomenal ini adalah kekuatan silaturohmi/kemitraan dan suka berbagi.

    Ir.Ahmad Saifudin,MT staff pengajar FTSP UII menambahkan, dirinya sebagai Sekretaris REI DIY sangat mendukung usaha Property plus ini yang mendorong wirusahawan muda untuk menggeluti bidang properti. Menurutnya juga, ada empat aspek yang diberikan kepada mahasiswa MTS konsentrasi PP ini antara lain diajarkan juga aspek teknik, aspek hukum, aspek pasar, dan aspek financial.
Liputan M Haryo Subodro

 UII News, Kampus Terpadu. Jumat, 4 Maret 2011 di Auditorium FTSP UII  prodi Teknik Lingkungan FTSP UII menyelenggarakan kuliah tamu dari PT SGS Indonesia serta KIT Jerman. Kuliah tamu dari PT SGS Indonesia disampaikan oleh Farhan Supangkat ST MT yang memberikan pengenalan terhadap Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.
 UII News, Kampus Terpadu. Jumat, 4 Maret 2011 di Auditorium FTSP UII  prodi Teknik Lingkungan FTSP UII menyelenggarakan kuliah tamu dari PT SGS Indonesia serta KIT Jerman. Kuliah tamu dari PT SGS Indonesia disampaikan oleh Farhan Supangkat ST MT yang memberikan pengenalan terhadap Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Pembicara adalah auditor ISO 14001 di PT SGS Indonesia yang memang merupakan perusahaan sertifikasi, verifikasi dan tes produk. Dalam paparannya, pembicara menyampaikan bahwa sertifikat ISO 14001 diberikan pada organisasi yang telah menerapkan sistem manajemen lingkungan melalui kebijakan organisasi yang dituangkan dalam perencanaan (plan), implementasi, control serta review dan perbaikan yang terus menerus terhadap sistem pengelolaan lingkungan dalam organisasi tersebut. Sertifikat ISO 14001 yang dimiliki suatu organisasi misalnya perusahaan yang menghasilkan suatu produk akan meningkatkan daya saing produk tersebut di pasaran. Hal ini terkait dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan lingkungan. Suatu perusahaan yang memiliki sertifikat ini berarti dinilai telah menerapkan suatu sistem produksi yang ramah lingkungan.
Kuliah kedua disampaikan oleh Prof. Ursula Obst, seorang ahli mikrobiologi dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT),  salah satu institut teknologi terkemuka di Jerman. Materi yang disampaikan adalah mengenai pemanfaatan proses biologis untuk mengolah air limbah, sampah, limbah B3 serta pencemaran lingkungan di perairan maupun tanah. Proses biologis memanfaatkan mikroorganisme yang dapat memanfaatkan material pada limbah dalam metabolismenya dan mengubah limbah tersebut menjadi tidak berbahaya bagi lingkungan.
 Terus meningkatnya jumlah penduduk dan makin beragamnya aktivitas manusia memberikan dampak yang luar biasa terhadap penurunan kualitas lingkungan akhir-akhir ini. Masalah lingkungan berupa pencemaran sumber daya air, tanah, udara, perubahan iklim, banjir, kekeringan dan sebagainya secara langsung dan tidak langsung menurunkan juga kualitas hidup manusia. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif aktivitas manusia tersebut terhadap lingkungan. Berkaitan dengan hal ini, ketersediaan tenaga-tenaga professional yang memiliki wawasan dan menguasai teknologi pengelolaan lingkungan mutlak diperlukan.
Prodi Teknik Lingkungan UII menjawab tantangan tersebut dengan terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan yang nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap upaya pengelolaan lingkungan. Hal ini mutlak berkaitan dengan kualitas belajar mengajar. Inovasi dalam proses belajar mengajar baik metode maupun materi terus dilakukan untuk tujuan tersebut. Salah satu upayanya adalah dengan menyelenggarakan kuliah tamu yang diisi oleh para ahli dari universitas lain baik dalam dan luar negeri maupun oleh kalangan profesional. Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Luqman Hakim ST MSi mengemukaan bahwa diselenggarakannya kuliah tamu diharapkan dapat lebih memperkaya wawasan keilmuan para mahasiswa melalui informasi-informasi yang up to date serta pengalaman-pengalaman profesional untuk bekal berkarya setelah lulus nanti.
Kuliah tamu disambut antusias oleh lebih dari 150 mahasiswa JTL dari berbagai angkatan. Sekretaris JTL Andik Yulianto ST MT menyampaikan bahwa, untuk kedepannya JTL akan terus berupaya mengundang ahli dan profesional dalam berbagai bidang untuk memberikan kuliah tamu bagi mahasiswanya. Melalui kuliah tamu, mahasiswa juga dapat melihat peluang berkarya yang sangat luas setelah lulus nanti.  
Liputan M Haryo Subodro