{mosimage}Menjaga image  terhadap jasa pendidikan yang diselenggarakan sebuah Perguruan Tinggi adalah merupakan salah satu tugas yang sangat penting. Karena masyarakatlah  pengguna jasa itu yang pada dasarnya  mempunyai  atau  untuk mendapatkan transparansi (keterbukaan)  kualitas akademika yang dimiliki. Audit AMI  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah selesai di audit, hari ini Selasa (31 Maret) di Ruang Sidang Dekanat Gedung Muhammad Natsir FTSP UII menyelenggarakan penutupan.

Hadir dalam penutupan AMI  Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), para auditor dan segenap Kepala Divisi dilingkungan FTSP UII. Seperti yang sudah dilakukan oleh Fakultas,  untuk  berupaya  terus dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan ditengah-tengah masyarakat, maka perlu diadakan Audit Mutu Internal (AMI) bagi seluruh unit Fakultas yang ada. AMI dilaksanakan oleh BPM UII sebagai bagian komitmen demi peningkatan yang berkelanjutan.  Audit ini  sangat berharga sebagai bagian dari evaluasi perbaikan unit-unit FTSP  ke depan.  Dari hasil audit yang perlu ditingkatkan ke depan adalah usulan Wewenang Tanggungjawab (WT) yang perlu formalisasikan kembali, kepuasan pelanggan dan pengukuran program kerja unit.

{mosimage}Sebagai anggota civitas akademika tentu saja berupaya untuk  menjaga citra yang kuat di tengah-tengah masyarakat, dan tidak  mungkin akan dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa peran yang nyata. Kuliah tamu  yang diselenggarakan hari ini Selasa  (31 Maret) kerjasama Program Magister Teknik Sipil (MT) dan Program Studi Teknik Sipil Fakutas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) di gedung Prof.Moh.Sarjito UII Jl.Kaliurang Km.14,5  dihadiri lebih dari 170 mahasiswa S1 dan S2.

Turut hadir dalam kuliah tamu  Ketua Program Studi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, Ph.D),  segenap dosen FTSP UII, serta mahasiswa Program Magister Teknik Sipil (MT) dan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil UII. Dalam sambutannya Miftahul Fauziah, Ph.D  menyampaikan, Apresiasinya kepada narasumber  dan  berharap semoga kuliah tamu ini memberikan tambahan bekal dan pengalaman untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sementara sebagai narasumber konsultan PT.Consultant Services Jakarta (Dr.Ir.Teddy Boen) dengan mengangkat  thema “Analisis dan Design Bangunan Tahan Gempa dari Strength Based Design (SBD) sampai 3D Non-Linier Analysis, Performace Based Design (PBD)”. Teddy Boen menyampaikan, analisa tahan gempa memiliki klasifikasi analisa bangunan tahan gempa linier atau non-linier, statis atau dinamik, 2Dimensi atau 3 Dimensi dan deterministik atau non deterministik. Perkembangan analisa gempa bilamana ditinjau dari analisa statik dengan menggunakan satu koefisien gempa dan hanya benar kalau bangunan kaku. Pengaruh gempa pada satu struktur kaku digambarkan sebagaimana gambar yang berbentuk segitiga. Sedangkan bilamana ditinjau dari analisa quasi-statik (static equivalent)  dengan menggunakan satu koefisien gempa dan penerapan berbentuk segitiga yang terbalik.

Teddy Boen menambahkan, sedangkan perkembangan analisa ditinjau dari analisa dinamik, terbagi menjadi 2 (dua) yaitu analisa respons spektrum dan analisa riwayat waktu (time history).  Analisa respons spektrum adalah suatu analisa dinamik linier dimana model matematis struktur dibebani suatu kurva respons spektrum tertentu. Sedangkan analisa riwayat waktu adalah suatu analisa dinamik linier atau non linier dimana model matematis struktur dibebani suatu rekaman riwayat waktu percepatan tanah tersebut. Sebagai contoh adalah kendaraan yang berisi banyak penumpang, dan direm secara mendadak maka berhentilah mobil seketika dan   jatuhlah penumpang itu ke depan dan atau kebelakang. Tutur Teddy Boen.

{mosimage}Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai Fakultas yang memiliki 4 (empat) Kepala divisi yang senantiasa menjaga kualitas dan pelayanan kinerja dengan menerima diaudit setiap tahunnya,  serta demi memperbaiki sistem penjaminan mutu internalnya. Akreditasi A yang diraih oleh ketiga Program Studi FTSP UII menjadi bukti keberhasilan FTSP UII selama ini dalam menerapkan sistem penjaminan mutu internal.

Pembukaan Audit Mutu Internal (AMI) FTSP UII pada Jum’at pagi ini (27 Maret) di Ruang Sidang Dekanat Gedung Muhammad Natsir FTSP UII dihadiri Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc),  Wahyudi BP, ST., M.Sc dan Dra.Budi Astuti, MM selaku  auditor, serta  Kepala Divisi dilingkungan FTSP UII sebagai auditee.

Audit adalah  proses penilaian dan evaluasi terhadap standar mutu pengelolaan sebuah institusi (perguruan tinggi) secara konsisten dan berkelanjutan. Oleh karena itu diminta kepada para Divisi untuk mensupport pelaksanaan Audit AMI pagi hari ini. Hal ini sebagai langkah untuk mempersiapkan Re-Akreditasi FTSP UII yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Demikianlah kata sambutan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam pembukaan Audit AMI.

Sejalan dengan Dekan FTSP UII, dijelaskan Wahyudi BP, ST., M.Sc selaku lead auditor,   Audit Mutu Internal (AMI) UII dilakukan untuk melihat bagaimana implementasi serta kesesuaian antara tugas dan wewenang di setiap unit. Sedangkan standar audit untuk unit-unit di fakultas (divisi-divisi) tidak ada perubahan dengan tahun-tahun sebelumnya yang terdiri dari 7 (tujuh) standar yaitu wewenang tugas, sasaran unit, program kerja unit, Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja, Pengendalian DDM, Evaluasi Kedisiplinan, serta pengendalian keluhan. Audit ini bukan untuk mencari-cari kesalahan, akan tetapi untuk mencari peluang perbaikan, dan bukan sebagai unit cost tetapi sebagai supportting saja, tutup Wahyudi.

{mosimage}Kepedulian mahasiswa terhadap kualitas air guna mempelajari tatacara mengembalikan kualitas air dengan absorbent dari limbah industri. Kini   2 (dua) mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Adam Ikhya Alfarokhi (12513134) dan Anandhitya Rheza Adrian (11513057) , Rabu (25 Maret) telah kembali ke Tanah Air Republik Indonesia (RI) setelah hampir 1 (satu) bulan melaksanakan penelitian di Universitas Hokkaido Jepang. Ditemui Reporter Adam Ikhya Alfarokhi menjelaskan bahwa selama di Jepang  mempelajari tatacara pengembalian kualitas air dengan absorbent dari limbah industri.  Selama di Jepang Adam dibawah bimbingan langsung Prof.Shunitz Tanaka dengan menggunakan program Laboratory Work on Development of Absorbent.

Berbagai pencemaran yang ada  disebabkan limbah industri, disana-sini  pabrik yang membuang limbah ke perairan yang menyebabkan   masalah yang berhubungan dengan kesehatan, hingga sulit mendapatkan akses air bersih. Keberangkatan mereka berdua merupakan tindak lanjut program MoA  antara FTSP UII   dengan Graduate School of Environmental Science, Hokkaido University.

Sedangkan kesan dan pesan Adam ketika berbincang dengan reporter mengutarakan,  Program Laboratory Works di Jepang  ini sangat bermanfaat buat mahasiswa Teknik Lingkungan. Selain itu bisa belajar budaya, baik budaya belajar, kedisiplinan, sampai dengan saling menghargai selama saya  hampir 1 (satu) satu bulan di Jepang. Tanaka Sensei sangat baik dan mendukung kami untuk bisa lanjut S2 disini (Jepang), tutup Adam.

{mosimage}Kerjasama, perasaan susah dan senang perjuangan untuk mencapai tujuan tentu tidak akan bisa terjadi begitu saja tanpa adanya sebuah proses penyatuan visi dan misi. Sedangkan proses penyatuan visi dan misi hanya dapat dilakukan dengan musyawarah. Penandatangan Nota kesepahaman antara Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) untuk Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan dengan Perseroan Terbatas (PT) Teknindo Geosistem Unggul merupakan bentuk  pembahasan bersama dengan maksud  mencapai visi dan misi bersama pula.

Selesainya penandatangan Nota kesepahaman MoU dari kedua belah pihak (FTSP UII dengan PT.Teknindo Geosistem Unggul) Hari ini, (Rabu, 25 Maret)   menyelenggarakan kuliah tamu bersama di bidang Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan bertempat di di Auditorium Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Materi kuliah bertajub “Aplikasi Geosintetik dan Instrumen Geoteknik pada Pekerjaan Perbaikan Tanah Lunak” bersama Ir.Wahyu P.Kuswanda dan “Aplikasi Teknologi Geosintetik pada Bidang Rekayasa Sipil” bersama Dr.Ir.Edy Purwanto, CES DEA. Sedangkan “Aplikasi Geosintetik untuk Pekerjaan TPA Sampah” bersama Sagita L.Jannati, ST dan “Perencanaan Landfill Sampah Perkotaan Sesuai Standar” bersama Ir. Kasam, MT.

 

Kuliah tamu yang dihadiri lebih dari 130 (seratus tiga puluh) mahasiswa Prodi Teknik Sipil, dan tidak kurang dari 120 mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan. Ir.Wahyu P.Kuswanda menyampaikan bahwa tanah lempung lunak mengandung mineral-mineral lempung dan kadar air yang tinggi. Sedangkan tanah gambut merupakan jenis tanah yang pembentuk utamanya terdiri dari sisa-sisa tumbuhan. Tanah lunak menempati area >20 juta hektar atau 10% dari tanah daratan di Indonesia. Pembangunan konstruksi bangunan di atas tanah lempung lunak mempunyai beban bangunan yang mampu dipikul oleh tanah dasar relatif terbatas, bangunan juga akan mengalami penurunan yang relatif besar dan berlangsung relatif lama, dan bangunan sekitar lokasi pembangunan akan berpotensi mengalami gangguan, tegas Wahyu P.Kuswanda.

 

Sementara Dr.Ir.Edy Purwanto, CES DEA menekankan tentang Geosistetik. Hal ini dikarenakan tuntutan perkembangan teknik pelaksanaan konstruksi pada tanah lunak serta elevasi muka air tanah yang cukup tinggi sehingga menjumpai kesulitan saat konstruksi. Beberapa teknologi perbaikan tanah lunak yaitu dengan perbaikan tanah lunak melalui preloading atau dengan vertical drain, mengganti dengan sebagian tanah lunak dengan tanah yang baik, perbaikan dengan stabilitasi tanah  (mekanik, kimiawi dan thermik), dan perkuatan tanah baik secara makro maupun mikro.

Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sedangkan sampah perkotaan adalah sampah yang timbul akibat aktifitas di kota tidak termasuk sampah berbahaya dan beracun. Demikian Ir. Kasam, MT menyampaikan persampahan perkotaan yang standar. Sarana prasarana tempat pembuangan akhir sampah (TPA) yang memenuhi standar  salah satunya adalah fasilitas umum, berupa jalan masuk yang dapat dilalui truk sampah dari 2 (dua) arah, lebar jalan 8 M. Sarana prasarana lain yang patut tersedia adalah jalan operasi, bangunan penunjang (kantor, tempat mencuci kendaraan, kamar mandi/WC, gudang, pos jaga, pos timbangan), drainase TPA yang berfungsi untuk mengurangi volume air hujan yang jatuh pada area timbunan sampah dan fasilitas perlindungan lingungan, tutur Kasam, MT.

Senada dengan Kasam, MT, Sagita L.Jannati, ST menuturkan sesuai pasal 9 peraturan pemerintah nomor 81 tahun 2012 bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota membuat rencana induk dan studi kelayakan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang meliputi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Rencana induk ditetapkan untuk jangka waktu paling sedikit 10 tahun. Geosintetik mulaii dibuat dan dikenal di dunia pada awal tahun 1970-an, sedangkan geosintetik baru mulai digunakan di Indonesia sekitar akhir tahun 1980-an.