{mosimage}Diujung bulan Sya’ban 1436 H yang bertepatan dengan hari Rabu (17 Juni) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan diskusi umum tentang ”Mekanisme Perilaku Tak Biasa Binatang Sebagai Tanda Awal Terjadi Gempa” bertempat di Hall Gedung Muhammad Natsir Lantai 1 FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,4 Sleman Yogyakarta.

Sebagai nara sumber adalah mantan Dekan sekaligus mantan Ketua Program Magister Teknik Sipil FTSP UII (Prof.Widodo, MSCE., Ph.D) menyampaikan bahwa binatang itu bisa mempunyai kemampuan untuk merasakan tanda tanda awal akan terjadinya gempa. Hal ini dirasakan oleh binatang atas kepekaan indera yang dimiliki. Tanda tanda ini diawali dengan getaran-getaran tremor yang tentu saja tidak dimiliki manusia, akan tetapi bisa dirasakan oleh beberapa jenis binatang. Contoh lain adalah muncul awan gempa, cahaya gempa dan perubahan suhu di muka bumi.

Beliau menekankan bahwa menurut penelitian dengan jarak kurang lebih 15 Km dari pusat gempa binatang tersebut akan bisa merasakan gejala gempa bumi. Sebagai contoh gempa bumi 9 tahun silam di Kabupaten Bantul terjadi keanehan-keanehan binatang dalam perilakunya menjelang gempa bumi sebagai mana informasi penduduk setempat adanya. Yaitu banyaknya serangga berterbangan yang muncul, adanya burung-burung perkutut yang bersuara parau.

Akan tetapi hal ini kiranya masih diperlukan penelitian kembali berikut pembuktian secara ilmiah lebih lanjut guna memverifikasi kebenaran. Prof. Widodo menutup dengan penuh harapan, apabila berhasil maka kita akan memiliki teknik mitigasi bencana gempa bumi.

{mosimage}Kehadiran bulan Ramadhan yang biasa disemarakkan dalam acara tarhib Ramadhan seringkali dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai waktu untuk berbenah diri, membersihkan hati dan mempererat kembali tali silahturahim dengan sanak famili. Kebersihan dan kesiapan hati menyambut Ramadhan akan terasa lebih indah jika dicerminkan dari hati yang suci. Karena itu, seringkali kita melakukan persiapan fisik dan mental untuk menyambut bulan puasa selama satu bulan penuh ini.

 

Civitas Akademika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan “MARHABAN YA…RAMADHAN”. Selamat datang di KAMPUS   Sya’ban menuju PENGAJARAN  RAMADHAN  dengan nomor pengajaran  1436 H, yang akan belajar  dengan waktu  29 – 30 hari di dalam ruang kuliah yang  haus dan lapar. Peserta kuliah  diwajibkan membawa buku PUASA dan menegakkan kursi SHALAT. Dalam perkuliahan ini saudaraku akan bebas dari DENDAM dan PERSELISIHAN.  Pimpinan Fakultas, Dosen dan Tenaga Kependidikan yang bertugas mengucapkan MARHABAN YA RAMADHAN, bila terselip khilaf dalam canda, tergores luka dalam tawa, terbelit pilu dalam tingkah, tersinggung rasa dalam bicara, kita ucapkan maaf lahir dan batin. Mari kita saling maaf memaafkan sebelum tiba bulan suci Ramadhan, semoga kita tetap setia dalam satu jembatan, satu do’a dan satu tujuan dalam menuju RIDHA ILLAHI. Marilah kita sambut Ramadhan dengan kesucian hati, Insya Allah kita dipertemukan ramadhan tahun ini. Amien.

{mosimage}Program Master Double Degree  merupakan program unggulan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  untuk meningkatkan mutu lulusan serta peringkat  di tingkat international. Diharapkan lulusan program ini mampu bersaing di tingkat International. Program ini dilaksanakan  sejak tahun 2012 antara Manajemen Rekayasa Kegempaan (MRK) Program Magister Teknik Sipil (PMTS) Fakultas Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  dan Department  of Urban and Regional Planning (DURP) University of Hawaii at Manoa (UHM) sebagai implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Ageement (MoA) yang telah ditandatangani kedua pihak.

 

Senin (15 Juni) bertempat di ruang Dekan FTSP UII Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km14,4 Dekan FTSP (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.SC), Wakil Dekan FTSP (Setya Winarno, Ph.D), Ketua dan Sekretaris Program Magister Teknik Sipil PMTSP  (Prof.Ir.Sarwidi, MSCE., Ph.D., I-PU dan Tuti Sumarningsih, MT), mantan Dekan FTSP Prof.Ir.Widodo, M.Sc., Ph.D dan Prof.Ir.Moh.Teguh, MSCE., Ph.D serta Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, Ph.D dan Berlian Kushari, M.Eng) menerima langsung Prof.Dolores Foley dan Dr.Micah Fisher dari  University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat, guna membicarakan dan menyeport FTSP UII dalam kerjasama double degree tahun ini.

 

Dalam pembicaraan bahwa, MTSP UII masih diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk mengirimkan kembali beberapa mahasiswa Magister Teknik Sipil ke  University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat. Dari hasil pendaftaran dan seleksi di PMTS 5 (lima) mahasiswa dinyatakan memenuhi persyaratan untuk di kirim ke Hawai yaitu, Jafar, Wisnu Erlangga, A.Helmy Jaelani, Nadia Noor Azila dan Fransiska Dona Arta. Kepadanya diminta untuk segera mengajukan secara resmi ke USA guna mendapatkan beasiswa, menurut rencana keberangkatan kuliah di University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat Januari 2016 yang akan datang. Selamat berjuang semoga sukses, Amien.

{mosimage}Jum’at  (12 Juni), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Ikatan Ahli Lingkungan Hidup (IALH)  menyelenggarakan diskusi dan bedah buku dengan thema  “Jangan Korupsi Alam”  yang ditulis Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (IALHI) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir lantai 3 FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,4 Sleman Yogyakarta.

{mosimage}Hadir dalam diskusi dan bedah buku Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc), Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D),  dan lebih dari 200 (dua ratus) peserta terutama mahasiswa. Hadir sebagai nara sumber  Ketua KPK Periode 2010-2011 (Dr.M.Busro Muqoddas, SH., M.Hum), Ketua Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (IALHI) Kementerian LH dan Kehutanan (Dr.Tasdiyanto Rohadi), The Jakarta Post(Bambang Muryanto) dan Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES.,Ph.D (dosen Teknik Lingkungan UII).

Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc) memberikan apresiasinya terhadap pelaksanaan bedah buku ini, dengan harapan untuk dapat segera disampaikan kemasyarakat. Sementara (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) menyampaikan bahwa problem besar yang terjadi di Indonesia ini adalah korupsi, narkoba dan liberalisme, untuk itu perlu dibasmi.

Sementara Ketua KPK Periode 2010-2011 (Dr.M.Busro Muqoddas, SH., M.Hum), menyampaikan bahwa sumber daya alam di Indonesia berlimpah, akan tetapi sayangnya pemanfaatan masih belum dirasakan rakyat Indonesia, salah satu penyebabnya adalah korupsi yang terjadi di sektor alam. Akar korupsi itu sendiri adalah politik. Perusahaan multinasional banyak yang melaksanakan lobi-lobi politik dengan pemerintah dan partai guna membuat kebijakan yang memudahkan memburu sumber daya alam. Jika praktek tindak pidana korupsi sumber daya alam terus terjadi akan menimbulkan ketimpangan sosial, yaitu aspek ekonomi, pendidikan dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan konflik horizontal, tambah Dr.M.Busro Muqoddas.

Sedangkan Ketua Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (IALHI) Kementerian LH dan Kehutanan (Dr.Tasdiyanto Rohadi) menyampaikanbahwa adanya fenomena kutukan sumberdaya alam yaitu terjadi kegagalan negara-negara kaya sumberdaya alam untuk mengambil manfaat dan berkah kekayaan yang dimiliki, terutama disebabkan kesalahan kelola, korupsi, dan perang saudara. Negara Afrika, Kongo, Angola dan Sudan diguncang perang saudara, dan Nigeria menderita wabah korupsi.

Berbagai bentuk korupsi besar kekayaan alam terdiri dari tanah, sumberdaya air, kehutanan, mineral, hutan, flora dan fauna. Bentuk korupsi tanah misalnya suap untuk transfer hak atas tanah; nepotisme, favoritisme & klientelisme berbagai konsesi; berbagai suap untuk mengambil tanah. Bentuk korupsi sumberdaya air terdidi dari tidak adanya pengeluaran untuk pemeliharaan infrastruktur air; suap untuk pengairan skala besar; nepotisme yang didasarkan pada berbagai konsesi. Sedangkan bentuk korupsi kehutanan berupa suap untuk mendapatkan sektor kehutanan utama; nepotisme, favoritisme dan klientelisme didasarkan berbagai konsesi hutan; dan suap untuk memperoleh konsesi kayu hutan atau memperluas konsesi yang ada.

Tasdiyanto Rohadi menambahkan, oleh karenanya perlu  strategi keterpaduan yang berupa pembentukan satuan terpadu pemberantasan korupsi sumberdaya alam dan lingkungan hidup yaitu dari kalangan KPK, POLRI, JAKSA dan PPNS Kementerian; memperkuat kontrol  masyarakat sebagai pengawas terdekat dengan sumberdaya alam dan lingkungan hidup; dan  perlu dukungan teknologi informasi, tutup Tasdiyanto.

Bedah buku adalah sebuah kegiatan mengungkapkan kembali isi suatu buku yang ditulis oleh penulis secara ringkas, dan dengan memberikan saran terkait dengan kekurangan dan kelebihan buku tersebut. Dengan demikian buku yang ditulis dijelaskan oleh penulis dan dikomentari oleh pembaca maupun pembedah. Dalam hal ini Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES.,Ph.D mereview buku yang dibedah sekaligus memberikan beberapa masukan terhadap pembedahan buku jangan korupsi alam ini. Dalam buku terdapat pesan moral bagus kepada pembaca, akan tetapi isi dalam buku masih ada atau perlu adanya perbaikan-perbaikan seperti isi buku masih kurang shoheh karena tidak ada bukti-bukti atau sumbernya termasuk nama nama singkatan harus jelas, tutur Eko Siswoyo,Ph.D

Loading…