{mosimage}Tidak hanya kalangan wisatawan asing, keistimewaan tempat wisata di Bali juga mendapat posisi yang khusus di hati para penikmat wisatawan Nasional. Pantai Jimbaran misalnya memiliki air yang begitu jernih, dengan demikian banyak wisatawan menikmati berenang di pantai ini. Selain itu, kegiatan rileks dan berjemur adalah favorit lain yang disukai banyak pengunjung di Pantai Jimbaran.
Banyak kafe dan hotel berbintang di kawasan ini, dan dapat menikmati berbagai sajian makanan laut seperti ikan bakar dengan aroma yang khas dan lezat dari kafe-kafe yang berjajar di tepi pantai beserta kelapa mudanya. Tempat ini terkenal sebagai tempat menyantap hidangan laut dengan panorama pantai yang memikat di Bali. Akan lebih asyik ke Pantai Jimbaran sebelum pukul 17.00 disamping santap seafood juga akan berkesan tatkala senja merayap ke peraduannya di Pantai Jimbaran ini. Itulah kesan kesan menarik dari beberapa peserta tour bali yang tidak mau disebutkan namanya ketika ditemui reporter disela-sela sedang beristirahat.
Tour Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Periode 2 (dua) gelombang 2 (dua) tanggal 29 Mei hingga 3 Juni yang lalu di Pulau Dewata Bali berjalan dengan baik, aman dan sukses. Agenda acara yang telah dikunjungi di Denpasar Bali hampir sama dengan tour bali sebelumnya yaitu di pantai kuta, pantai pandawa, tanjung benoa, bedugul, taman safari dan marine park, pertunjukan tari barong dan beberapa tempat perbelanjaan seperti pasar sukowati, juragan kata-kata jogger dan kresna. Tour ke Denpasar Bali ini diikuti lebih dari 150 (seratus lima puluh) peserta baik dewasa maupun anak-anak atau keluarga dengan menggunakan kereta api dan 3 (tiga) armada (bus).
Tour atau wisata Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) tentunya menambah membahagiakan keluarga, mempererat hubungan kekeluargaan, melepas ketegangan, mengurangi stress, melakukan aktifitas fisik, kesempatan mengabadikan momen indah bersama keluarga maupun bentuk silaturrahmi keluarga besar FTSP UII.
{mosimage}Dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir Desember 2015 yang akan datang maka akan terjadi free flow of investment, free flow of goods and services di ASEAN. Berdasarkan kerangka Mutual Recognition Arrangement (MRA) akan ada 2 (dua) jenis jasa bidang konstruksi yaitu arsitek dan ensinyur yang telah disepakati. Untuk ensinyur yang akan bekerja di lingkungan ASEAN telah disepakati harus memiliki ASEAN Chartered Profesional Engineering (ACPE), sedangkan arsitek harus memiliki sertifikat ASEAN Architect (AA).
Sejalan dengan itu Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Workshop dan Seminar Nasional Sertifikasi dan Registrasi ASEAN Architect (AA) dan ASEAN Chartered Profesional Engineering (ACPE) SENIN, 8 Juni 2015 bertempat di Auditorium lantai 3 Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl. Kaliurang Km.14,4 Sleman Yogyakarta dengan thema “Percepatan penyediaan tenaga ahli jasa konstruksi menyongsong MEA 2015”
Sebagai Keynote Speaker Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi, Kementrian PU dan Perumahan Rakyat (Prof.Dr. Krishna Suryanto Pribadi). Sedangkan Panel Speakers Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (Dr.Ir. Harsoyo, M.Sc); Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (Ir.H. Munichy B.Edress, M.Arch.IAI., AA); Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Kopertis Wilayah V DIY. Sedangkan workshop disampaikan oleh Endy Sugiyono, IAI.,AA Commitee on Architectural and Engineering Services.
Workshop dan Seminar Nasional Sertifikasi dan Registrasi ASEAN Architect (AA) dan ASEAN Chartered Profesional Engineering (ACPE) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para tenaga ahli konsultan nasional dan mahasiswa terhadap arah kebijakan pembangunan nasional dan strategi pemerintah di sektor jasa kontruksi dalam menghadapi MEA 2015, meningkatkan pengetahuan para pelaku jasa konstruksi dan mahasiswa mengenai UU keinsinyuran dan UU arsitek, dan memfasilitasi para insinyur Indonesia sebagai tenaga ahli konsultan nasional supaya memiliki sertifikat kesetaraan ACPE dan AA sehingga konsultan nasional mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
Sebagai langkah awal guna mengenalkan dan mengembangkan kelembagaan bagi mahasiswa, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakutas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Training Management Organization di Wisma Sejahtera 3 Jl.Kaliurang Sleman Yogyakarta pada Sabtu hingga Ahad (30 dan 31 Mei).
Training ini diadakan dengan tema “mengembangkan jiwa berlembaga dan membangun kebersamaan melalui interaksi sosial”. Hal ini dilakukan disamping sudah menjadi salah satu program kerjanya, juga dikarenakan fenomena mahasiswa yang pandang masih bersifat apatis terhadap adanya kelembagaan yang ada di FTSP. Sehingga sikap apatis ini membuat minat mahasiswa dalam berkiprah berlembaga menjadi sangat minim dan kurang kontributif, sehingga wadah dalam mengenalkan kelembagaan dan mengembangkan jiwa berlembaga mutlak harus dilakukan agar mahasiswa yang sebelumnya apatis menjadi mahasiswa yang berbalik kontributif ke lembaga.
Training yang diadakan khususnya bagi mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 FTSP UII ini dengan materi kepemimpinan, management, problem solving dan kelembagaan; dengan maksud untuk membekali mahasiswa dengan wawasan, sikap dan ketrampilan guna mengkoordinasi dan membina team kerja dalam suatu lembaga serta membentuk calon pemimpin mahasiswa yang aplikatif dan kontributif dalam berkegiatan dan berorganisasi.