{mosimage}Selamat mengikuti acara ini mudah mudahan termotivasi, kalau sudah termotivasi nanti mudah mudahan kita  lebih baik lagi. Kita saling nasehat menasehati dan mudah mudahan kalau nanti kita ikhlas untuk bekerja akan diberikan penghargaan yang luar biasa oleh Allah SWT.  Kalau Bapak dan Ibu sekalian bekerja dengan sungguh sungguh dan dibayar dengan pantas, misalnya saat ini dibayar Rp 1.000.000,- dan seharusnya UII membayar Rp 2.000.000,- maka sisanya yang Rp 1.000.000,- dibayar oleh Allah SWT dengan kesehatan, dengan keluarga yang sakinah mawahdah warohmah, dengan anak anak yang lancar dan sehat, dan anak anak yang pandai sekolah. Mudah mudahan kedepan UII lebih baik lagi. Insya Allah kalau kita bekerja dengan baik, maka anak anak kita sehat, cerdas dan rezeki lancar.

Demikian kata sambutan Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Setya Winarno, ST., MT., Ph.D, kemarin Sabtu (28 November) dalam peningkatan motivasi kerja bagi 50 (lima puluh) tenaga kependidikan yang hadir  bertempat di Pantai Sepanjang Kabupaten Gunung Kidul.

{mosimage}Sebagai motivator (Sutarjo, S.Ag., M.Ag) mengatakan sesuatu yang cerdik, cerdas dan pandai itu dapat dikatagorikan menjadi 3 (tiga) hal. Yaitu bertindak bekerja sesuai dengan bidangnya, mempunyai qolbu atau hati yang suci dan kebersamaan (tolong menolong). Sebagaimana dicontohkan dalam cerita 2 (dua) buah hewan antara kelinci dengan kura kura yang mengajak adu kecepatan berlari.

Orang yang cerdik, cerdas dan pandai tidak boleh sombong. Kalau Bapak Ibu bisa meneladani namanya pahlawan itu bagus. Pahlawan kalau dilihat di UUD 1945 namanya tidak tersebut.Tetapi para pahlawan tidak marah, itu pahlawan dulu lain dengan pahlawan sekarang. Maka landasilah dengan tidak boleh menyombongkan diri. Pahlawan itu sudah meninggal dunia puluhan tahun bahkan ratusan tahun namanya sampai sekarang masih di kenang, karena beliau meninggalkan hal hal yang baik, bahkan Indonesia diakui dunia bahwa semua itu atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Jadi kalau digambarkan pahlawan itu seperti gula. Sebuah gelas yang diisi air teh namanya air teh, kalau ditambah dengan gula namanya teh manis, kalau ditambah dengan es namanya berganti menjadi esteh manis. Itulah seperti pahlawan yang namanya harus dan diperingati. Untuk itu marilah kita berlaku seperti pahlawan itu, yang intinya tidak boleh menyombongkan diri. Orang yang memiliki kelebihan silakan untuk dinilai tetapi tidak boleh ditonjol tonjolkan. Ungkap Sutarjo.

Marilah bekerja di UII  kita landasi dengan hati yang suci dan ikhlas jangan terbelalak karena gaji. Niatilah bekerja dengan ‘ibadah Bismillaahirrahmaanirrahiem. Kita syukuri Insya Allah sebesar berapapun gaji yang kita terima halal, dan Insya Allah hidup akan tenteram. Inilah yang menjadi landasan bekerja khusunya di UII. Jadi kita berpedoman dengan Al Qur’an maka hidup kita akan terarah, jangan sampai seorang Islam tidak mempunyai Al Qur’an atau bahkan sama sekali tidak pernah membaca. Sutarjo menegaskan,  Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Thoha ayat 124. Bahwa kita akan diancam Allah SWT dalam 2 (dua) hal. Barang siapa yang berpaling (mlengos) dari peringatan-Ku, maka ia akan mengalami kehidupan yang sempit. Oleh karena itu landasilah bekerja dengan hati yang suci niat karena Allah SWT sebesar apapun yang kita terima harus kita syukuri. Dan ke 2 (dua),  kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. 

Sutarjo, M.Ag menambahkan, sesuatu pekerjaan itu harus dikerjakan dengan kerjasama (tolong menolong). Seperti halnya urap (gudangan) yang terdiri dari beberapa sayuran yang dikumpulkan menjadi satu sehingga menjadi segar. Dengan demikian maka UII itu akan menjadi maju karena adanya kerjasama saling tolong menolong diantaranya (taawun).

Semua pekerjaan itu landasilah dengan shobar dan sholat. Karena kita itu adalah orang Islam, dan keduanya tidak dapat terpisahkan. Tunaikanlah Sholat yang shobar, kontinyu, tepat waktu, tumakminah dan syukur syukur khusuk (seolah olah sholat kita dilihat Allah SWT). Ingatlah bahwa “1 (satu) adalah Allah SWT dan 2 (dua) kita (kaum muslim)”. Disamping shobar dan sholat jangan mudah atau cepat marah. Bekerja di UII dimantapi dan kita niati karena Allah Ta’ala dan bersyukur. Bahwa semua nasib kita itu sudah ditulis Allah SWT ketika kita masih berada dalam kandungan ibu kita berumur 5 (lima) bulan. Inilah modal kita bekerja, dan bekerja di UII diniati dengan ke-Islaman. Semoga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawahdah, warohmah. Amien…

{mosimage}Menulis artikel dan berita di media cetak merupakan wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis, menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa khususnya, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,  serta membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki  dan melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Untuk itu Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Workshop Journalism “penulisan artikel dan berita di media cetak” bagi mahasiswa, hari ini Kamis (26 November) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir Gedung FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.  Nasumber Pemimpin Redaksi (Pemred)  Kedaulatan Rakyat (Ronny  Sugiantoro, M.Sc), Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika (Yusuf Assidiq, S.Sos), Ribut Lupiyanto, M.Sc sebagai praktisi jurnalistik,  Eko Siswoyo, Ph.D sebagai moderator, dan 200 (dua ratus) mahasiswa yang memadati ruangan auditorium.

Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam sambutannya berpesan  dan mengajak  kita untuk belajar menulis artikel, mengembangkan ketrampilan dan wawasan bagaimana kita membuat  opini dan artikel, serta  bagaimana kita bisa meliput suatu peristiwa  yang bagus, berita baru dan layak dapat dimuat di media massa. Insya Allah workshop ini untuk forum mahasiswa, dan suatu saat setelah itu dosen. Sebenarnya dosen itu sudah menulis artikel di media mungkin kadang kadang tidak dimuat. Kalau kita lihat bahwa media itu memiliki peran yang sangat penting sekali dalam pengembangannya berbangsa, bisa membentuk persepsi atau pola pikir kita, dan semoga media yang kita baca itu selalu yang baik-baik. Atas pemikiran itu tergantung yang kita baca, apa yang kita baca itu yang kita lihat. Semoga ketiga Program Studi, Arsitektur, Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan bisa mengisi media yang bisa kita transfer ke masyarakat. Fakultas akan menyediakan sertifikat bagi yang mau menulis di media cetak. Tutup Dr.-Ing.Ir.Widodo.   

Cara jitu  untuk menulis artikel atau opini di memedia massa dengan  meniatkan  menulis untuk beramal jariyah, jangan  merasa terpaksa menulis akan tetapi paksalah diri untuk menulis dan mencintai  dunia menulis, menulis opini mesti dengan sepenuh hati  (mengalir & bebas berpendapat dengan argumen yg kuat), harus  suka dan rajin membaca (berita, opini, buku, konsep, dinamika lingkungan), serta berkumpul dan berbagi dalam komunitas penulis, serta jangan  malu bertanya. Demikian Ribut Lupiyanto, M.Sc mengawali pembicaraannya. 

Praktisi jurnalistik menekankan,  segeralah menulis dengan cara yang sangat mudah yaitu pilih topik yang dikuasai, disukai & prospektif, kumpulkan info atau bahan (berita, data, konsep, pendapat pakar/praktisi), susunlah kerangka tulisan secara sederhana, pilih judul yang menarik (2-5 kata), paragraf pertama menjadi penentu mutu tulisan, terus tulis sesuai alur yang dikerangkakan. Dapat dibuat sub judul review dan edit tulisan sesuai syarat surat kabar yang dituju dan pilihlah identitas penulis dan tulis di paling bawah.

Sementara Pemred Republika (Yusuf Assidiq, S.Sos), memberikan gambaran bahwa opini digolongkan ke dalam artikel ilmiah populer yang dimuat di media massa. Pendapat atau gagasan kritisn yang bisa dipertanggungjawabkan dengan mendasarkan pada dalil-dalil ilmiah yang disajikan dalam  bahasa yang populer. Penulisan artikel bisa berdasarkan gagasan murni dari penulis, bisa juga sebagian isinya mengambil dari sumber lain. Misalnya referensi kepustakaan, gagasan orang lain, dan sebagainya. Tulisan opini harus fokus pada satu bidang masalah, tidak bertele-tele, dan melebar.

Sedangkan tips penulisan opini di media massa adalah, pilihlah topik atau tema yang diangkat harus aktual. Pastikan bahwa topik atau tema yang diangkat adalah isu aktual yang sedang hangat dibicarakan dan menjadi perhatian masyarakat. Argumentasi atau gagasan, hal ini penting karena di sinilah pembaca akan mengetahui kadar keilmuan seorang penulis opini. Eksplorasi gagasan, dan sudut pandang yang baru. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi artikel opini sehingga besar kemungkinan dapat dimuat di media massa.

Cara penyajian yang ringkas dan padat. Artikel untuk media masa berbeda dengan tulisan ilmiah. Jangan gunakan istilah-istilah ilmiah yang sulit dipahami. Upayakan sumber kutipan harus jelas. Jika mengutip pendapat atau perkataan seseorang, tulis dengan jelas.  Panjang artikel rata-rata antara 5.000-7000 karakter. Tegas Pemred Republika.

Sedangkan Pemred Kedaulatan Rakyat (Ronny  Sugiantoro, M.Sc), menjelaskan bagaimana mempopulerkan tulisan ilmiah di media massa. Tidaklah mudah mempopulerkannya, karena hal ini memerlukan kejelian, kepekaan dan ketrampilan dalam penulisan kata, rangkaian kalimat, ungkapan dan rangkaian yang tetap bisa dicerna, dan hidup di mata pembaca.

{mosimage}Penyajian karya seni yang dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasikan oleh masyarakat luas adalah merupakan salah satu bentuk promosi terhadap masyarakat luas. Seiring dengan adanya Open Day dan Innovation Expo (ODIEX) dari Universitas, Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti pameran tahunan yang diselenggarakan UII selama 2 (dua) hari pada Rabu dan Kamis (25 dan 26 November) di Auditorium Prof.KH.Abdulkahar Mudzakir Kampus Terpadu UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan menampilkan produk unggulan hasil inovasi damn hasil karya mahasiswa dari ke tiga program studi, baik Teknik Sipil, Arsitektur maupun Teknik Lingkungan. Program Studi Arsitektur memamerkan maket arsitektur, Program Studi Teknik Lingkungan menampilkan Fillter kompos, dan Teknik Sipil menampilkan besi baja. Memamerkan stand ini guna  memperkenalkan lebih dekat kepada masyarakat mengenai karya-karya dan inovasi yang telah ditelurkan civitas akademika FTSP UII selama satu tahun yang lalu.

{mosimage}Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah tengah  masyarakat yang mungkin ditemukan dikampus, sekaligus sebagai proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat yang sedang membangun dan mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang di hadapi. KKL dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi. Kuliah kerja lapangan ditujukan dengan maksud  meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan.

Hari ini Selasa (24 November), Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar mengunjungi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) guna mendapatkan informasi proses belajar mengajar dan nilai tambah dalam rangka Kuliah Kerja Lapangan (KKL).  Kunjungann yang diterima oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc),  Ketua Program Studi Arsitektur (Noor Cholis Idham, ST., M.Arch.,Ph.D.

Dekan FTSP UII memberikan apresiasi dan terimkasih kepada rombongan Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar yang telah menyempatkan diri bersilaturrahmi di FTSP UII. Dengan harapan kunjungan ini dapat dilanjutkan lagi guna membangun kiprah yang sinergis dan berkolaborasi di masing masing keahliannya. Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki 8 Fakultas, dan salah satunya adalah Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan yang didirikan tahun 1964 dengan 1 (satu) program studi yaitu Teknik Sipil. Saat ini FTSP UII memiliki 3 (tiga) program studi S1, Program Studi Arsitektur yang dilahirkan tahun 1987, diikuti Program Studi Teknik Lingkungan tahun 1999, dan Program Studi Teknik Sipil. Sedangkan Program Pasca Sarjana S2 terdiri dari Magister Teknik Sipil (MT), dan Prodi baru Program Profesi Arsitektur, dan akan membuka program doktor (S3). Ungkap Dr.-Ing.Ir.Widodo.

Ketua Program Studi Arsitektur (Noor Cholis Idham, ST., M.Arch.,Ph.D) dalam presentasinya menyuguhkan berdirinya arsitektur FTSP UII yang dilahirkan tahun 1987, dan pada tahun 2012 Arsitek UII mendapatkan nilai akreditasi diangka 379, dan saat ini arsitektur UII proses menuju akreditasi internasional yang menginduk Korean Architecture Accrediting Board (KAAB). Pembelajaran Arsitektur UII dengan cor, maka design studio didesign 24 jam disediakan sebagai sarana, sedangkan lainnya sebagai tugas stupa. Arsitektur UII sudah 3 (tiga) kali mengadakan summer school, yaitu dengan negara Philipina, Malasyia dan Turky, Insya Allah tahun depan Arsitektur UII akan berkolaborasi dengan negara Jerman Timur. Imbuh Noor Kholis Idham. Selesai acara sejumlah 45 (empat puluh lima) mahasiswa melanjutkan peninjauan tempat perkuliahan dan laboratorium Arsitektur UII.

Sementara M.Awaluddin, MT selaku ketua rombongan dan sekaligus sebagai Wakil Dekan III Fakultas Teknik Universitas Bosowa Makassar memberikan apresiasi kepada FTSP UII yang telah menerima kunjungan silaturrahmi. Maksud dan tujuan kunjungan adalah untuk mengenal lebih dekat pembelajaran di FTSP UII disamping tersanjung dengan Arsitekturrnya UII yang sebentar lagi akan go internasional, dan sudah memilki Program Profesi Arsitektur (PPAr).  

 

 

{mosimage}Dokumen Wewenang dan Tanggungjawab (WT) adalah dokumen yang merinci deskripsi dari suatu jabatan struktural yang ada dalam organisasi di lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) yang menerapkan sistem Manajemen Mutu. Sedangkan Sasaran Mutu (SM) adalah dokumen standar mutu dari Catur Darma, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah Islamiyah serta didasarkan pada Standar Nasional pendidikan Tinggi (SN Dikti), yang digunakan sebagai standar/target yang akan dicapai oleh Universitas, Fakultas, dan Program Studi. Sasaran Mutu Fakultas dan Program Studi harus sesuai dan selaras dengan Sasaran Mutu Universitas.

Seiring dengan itu maka Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Sabtu (21 November) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 menggelar workshop WT, SMU dan PK/IK bagi Program Studi, Magister, dan Laboratorium. Hadir dalam workshop Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua Pengendalian Sistem Mutu Fakultas (PSMF) Dr.Ir.Sri Amini Yuni Astuti beserta staff, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Para Koordinator Laboratorium, Kepala Laboratorium se-FTSP dan 14 (empat belas) laboran yang ada di FTSP UII.

Workshop yang dipimpin Ketua PSMF ini dilaksanakan sebagai penyegaran, mengevaluasi dan merevisi WT, SMU dan PK/IK yang sudah tersedia namun diperlukan peninjauan kembali karena dirasa sudah diperlukan untuk dievaluasi, sebagaimana yang sudah dilaksakan pula sebelumnya workshop WT bagi Kepala Divisi dan Kepala Urusan beberapa bulan yang lalu. Dengan harapan penjaminan mutu yang ada di FTSP semakin baik dan lebih sempurna.