{mosimage}Mahasiswa sebagai agent of cange memiliki peran besar dalam proses pembangunan, dituntut ikut berkontribusi melakukan perubahan perubahan yang dianggap perlu untuk mencapai tujuan bangsa. Perubahan perubahan itu sendiri dapat diaplikasikan dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan atau lainnya sesuai dengan kebutuhan bangsa dan latar belakang pendidikan yang mereka tempuh. Mahasiswa sebagai insan akademis selama ini kebanyakan hanya terpaku pada proses pembelajaran teoritis saja, oleh karenanya diperlukan suatu metode pembalajaran yang akan dapat membawa perubahan dan wawasan baru yang dampaknya lebih baik.

Oleh karenya guna mewujudkannya Kamis (21 Januari) Program Studi  Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya Palembang mengadakan kunjungan Kuliah Kerja Lapangan di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) khususnya Program Studi Arsitektur bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung Mohammad Hatta Jl.Kaliurang Km.14,5 Yogyakarta.

Kuliah Kerja Lapangan dari Universitas Sriwijaya berjumlah 20 (dua puluh) mahasiswa dan 2 (dua) dosen pembimbing. Hendi Walikan, MT pemimpin rombongan menyampaikan bahwa maksud dan tujuan berkunjung ke FTSP UII adalah  secara umum untuk melihat sebuah perencanaan dengan pendekatan emosional guna menambah wawasan, disamping menjalin hubungan kerjasama dalam bidang akademis dan sharing antara mahasiswa arsitektur UII dengan mahasiswa arsitektur Sriwijaya. 

Sementara Ketua Program Studi Arsitektur FTSP UII (Noor Cholis Idham, ST., M.Arch.,Ph.D)   menyampaikan dan memperkenalkan kearsitekturan dan kurikulum. Arsitektur UII merupakan Program Studi yang sudah mendapatkan pengakuan Akreditasi A terbaik se-Indonesia dengan skor 379 di tahun 2013. Dengan nilai 379 arsitektur UII belum merasa puas dan mencari tantangan baru dengan mempersiapkan diri mengikuti akreditasi internasional yang menginduk Korean Architecture Accrediting Board (KAAB).  

Noor Cholis menambahkan, salah satu mata kuliah design studio 4 sampai dengan 8 adalah merupakan studio unggulan yang buka 24 (dua puluh empat) jam. Ini adalah salah satu program unggulan untuk mengarah ke akreditasi Internasional. Dunia dalam arsitektur diupayakan untuk mencapai pendidikan 5 (lima) tahun. Oleh karena itu kedepan arsitektur UII program studinya selama 5 (lima) tahun paket, hal ini sudah disepakati oleh AAI dan APTARI bahwa PPAr UII hanya menerima lulusan UII saja dalam melanjutkan ke PPAr UII. Ungkapnya.

Diumumkan kepada mahasiswa Prodi Arsitektur dan Prodi Teknik Lingkungan bahwa agenda Remidi semester ganjil TA. 2015/2016 dapat didonwload disini

{mosimage}Dalam rangka pemantapan pemahaman  proses  verifikasi dan validasi sertifikasi arsitek yang merupakan bagian prosedur  dalam pengajuan permohonan sertifikasi arsitek kemarin Senin (18 Januari) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohamamad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Program Profesi Arsitektur mengadakan workshop verifikasi dan validasi awal Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI)  yang diikuti oleh 11 (sebelas) anggota PPAr serta beberapa anggota dari MITRA PPAr UII.

Workshop yang dinarasumberi oleh Ir.Eddy Christianto, MT., IAI dan Erward Sumpeno Sudharsono, IAI berupaya agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, bersungguh-sungguh, serius, sehingga diharapkan apa yang diperoleh 2 (dua) hari ini bermanfaat dan mampu menerapkannya.  Harapannya pada akhir pelatihan seluruh peserta berhasil mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa peserta mampu mengikuti pelatihan hingga selesai dengan penguasaan cara melaksanakan validasi dan verifikasi serta aplikasi. Workshop ini digelar hingga hari ini Selasa (19 Januari).

Materi yang disediakan tentang peraturan perudangan yang berkaitan dengan verifikasi dan validasi.  Diharapkan para peserta dapat memahami betul tentang proses pelaksanaan verifikasi dan validasi, sehingga dalam pengajuan permohonan Sertifikasi Badan Usaha tidak ada yang dikembalikan. Diskusi bebas dengan maksud memperoleh komunikasi yang multi arah, sehingga bisa diperoleh banyak masukan, khususnya hambatan/kendala yang dihadapi.

{mosimage}Bidang disiplin ilmu kerekayasaan sangat identik dengan ilmu-ilmu keduniaan. Proses belajar mengajar bidang tersebut membuat mahasiswa disibukkan mempelajari keilmuan bidangnya masing-masing dan terkadang membuat mahasiswa tidak memiliki waktu luang untuk mempelajari ilmu agama Islam. Suatu tantangan bagi Fakultas untuk dapat mengembangkan pengajaran membentuk karakter insan ulil albab yang mengintegrasikan pendidikan Islam dengan pendidikan dibidang masing-masing, sehingga pada akhirnya dikotomi ilmu umum dan ilmu agama tidak ada lagi dalam sistem pendidikan di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII).

Demikian sambutan launching buku Panduan Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Dalam Kurikulum oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) kemarin Rabu (13 Januari) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII ketika rapat koordinasi Fakultas yang dihadiri Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua dan Sekretaris Program Studi dilingkungan FTSP UII, Kepala Divisi dan team buku.

Lebih lanjut Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc menyatakan bahwa menyadari perlunya membangun kultur ke-Islaman yang kuat sebagai perwujudan dari Catur Darma UII. Untuk itu, buku Panduan Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Dalam Kurikulum ini disusun sebagai panduan bagi tenaga pengajar untuk dapat menyampaikan materi-materi ke-Islaman dalam setiap mata kuliah yang diajarkan. Dengan harapan edisi awal ini akan terus dievaluasi dan dikembangkan dengan edisi-edisi selanjutnya, saran dan kritik untuk menyempurnakan buku ini sangatlah diharapkan.

{mosimage}Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kemarin Ahad (10 Januari)  mengadakan pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Qur’an dan Pondok pesantren Al—Hikmah Karang Mojo Gunung Kidul. Pengabdian masyarakat yang dipimpin langsung Kepala Bidang Kemahasiswaan PPKF FTSP UII (Dr.Ir.Kasam) bersama lembaga mahasiswa dilingkungan FTSP UII (DPM, LEM, Almustanir) diikuti oleh 60 (enam puluh) mahasiswa dan beberapa dosen serta tenaga kependidikan. Hal ini dilakukan sebagai  upaya meningkatkan kualitas hasil pengejawantahan salah-satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi  yang bernilai efektif, efisien dan riel  mempunyai  kontribusi yang nyata dalam membantu  peristiwa yang menimpa Ponpes Darul Qur'an Gunung Kidul beberapa hari silam.

Menurut informasi salah satu santri yang tidak mau disebutkan namanya ketika diwawancarai reporter mengatakan,  kebakaran terjadi  melanda asrama putra Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad Dusun Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunung Kidul pada hari Rabu malam 6 Januari tengah malam yang akhirnya salah satu teman atau santri meninggal dunia  terjebak di dalam kamar. Muhamad Nidhom Al Kafi  salah satu santri klas 8  MTS Darul Qur'an  terbakar  di dalam kamar saat tidur malam.

Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad   menjadi wadah untuk menampung santri-santri yang dipersiapkan untuk mendalami, menghayati, mengkaji dan mempelajari agama sehingga diharapkan santri tamatan Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad menjadi ulama, kyai, tokoh masyarakat yang bisa melanjutkan estafet perjuangan para ulama, dan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan cakap dengan berbagai predikat yang mulia, Ungkap Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Wal Irsyad  Drs.KH. A. Kharis Masduki.

Sebagai rasa simpatisan FTSP UII menyerahkan sejumlah uang beserta sembako hasil dari donatuor civitas akademika FTSP UII yang disampaikan oleh Dr.Ir.Kasam kepada Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Wal Irsyad  Drs.KH. A. Kharis Masduki, dan kepada Pengasuh Ponpes Al-Hikmah KH.Harun Al Rosyid, BA.