Amalan Sesudah Bulan Ramadhan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kepada Allaah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan tentang amalan sesudah bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang kita isi dengan berbagai amalan kebaikan seperti puasa, shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Namun, setelah bulan Ramadhan berlalu, kita sering kali merasa kesulitan untuk mempertahankan semangat ibadah tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui amalan-amalan yang bisa kita lakukan setelah bulan Ramadhan agar kita tetap istiqamah dalam beribadah. Berikut adalah amalan setelan bulan Ramadhan.

  1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan setelah bulan Ramadhan adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim, no.1164 2006). Mengerjakan puasa Syawal terbilang berat godaannya. Di saat banyak orang menikmati hidangan Idulfitri dan kembali bebas makan-minum, menunaikan puasa Syawal pasti terasa berat.

Puasa ini dikerjakan sebanyak enam hari, boleh berturut-turut ataupun berselang hari. Lebih diutamakan berturut-turut. Misalnya, puasa dimulai pada tanggal 5 Syawal. Maka, ibadah ini dikerjakan sampai tanggal 10 Syawal.

Jika berat, puasa boleh dikerjakan secara acak dan berselang hari, asal jumlahnya tetap enam hari. Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa puasa Syawal utamanya dikerjakan sehari setelah Idulfitri. Tapi, masih juga diperbolehkan mengerjakannya di pertengahan atau malah akhir bulan Syawal.   Dengan niat  نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya:Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah swt.

  1. Menjaga Sholat Sunnah

Shalat sunnah termasuk amalan yang mesti kita jaga dan rutinkan. Di antara keutamaannya, shalat sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat wajib. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat lima waktunya dikerjakan sempurna. Kadang kita tidak konsentrasi, tidak khusyu’ (menghadirkan hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam shalat. Moga dengan memahami pembahasan berikut ini semakin menyemangati kita untuk terus menjaga shalat sunnah.

Banyak macam Shalat sunnah, seperti shalat Tahajud dan shalat Dhuha, merupakan amalan yang bisa dilakukan untuk menjaga kedekatan kita dengan Allaah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Pada setiap pagi ada sedekah atas setiap persendian kalian. Maka, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan memerintahkan kepada yang makruf adalah sedekah, serta melarang dari yang mungkar adalah sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat yang dilaksanakan pada waktu Dhuha.” (HR. Muslim, 2006).

  1. Membaca Al-Qur’an

Membaca dan mengkaji Al-Qur’an tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan, tetapi harus dijadikan amalan rutin harian. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al-Muzzammil ayat 20 : “Bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an.”

 اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ ۙوَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖفَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ

Yang artinya :

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

  1. Bersedekah

Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan sepanjang tahun. Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, 1996). Dan Firman Allaah Surah Al Baqaroh ayat 3  الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ

(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka

Susai dengan hadist diatas bahwa bersedekah bisa menghapus kesalahan. Dan menurut SQ Al Baqarah ayat 3 menginfakan Sebagian dari rezeki yang kita terima dari Allaah SWT. Artinya rezeki yang kita trima pada hakekatnta ada sebagian milik orang lain dengan jalan kita sedehkan.

  1. Berzikir dan Berdoa

Berzikir dan berdoa adalah cara untuk selalu mengingat Allah dan memohon pertolongan-Nya dalam setiap urusan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah ayat 152: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.”

 فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِࣖ١٥٢ fadzkurûnî adzkurkum wasykurû lî wa lâ takfurûn Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

  1. Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah, 2008). Dengan ilmu, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memahami agama dengan lebih baik. Dengan ilmu kita bisa membuka candela dunia artinya dengan ilmu kitab isa tahu perkembangan teknologi, dan lain-lain.

  1. Menjaga Silaturahmi

Menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan sesama Muslim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari, 2002). Penting sekali kita harus bersiltarurahi kepad tenem kerja, teman sekolah, kluarga, dan lain-lain. Dengan silaturahmi bisa tahu kondisi baik temen kerja, teman sekolah, kluarga,

  1. Memperbanyak Istighfar

Memperbanyak istighfar atau memohon ampun kepada Allah adalah amalan yang dianjurkan setiap saat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Nuh ayat 10: “Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.'”

Kesimpulan

Hadirin yang dirahmati Allah,

Setelah bulan Ramadhan berlalu, marilah kita tetap istiqamah dalam beribadah dan melakukan amalan-amalan kebaikan. Dengan demikian, kita akan senantiasa berada dalam lindungan dan rahmat Allah SWT. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik di bulan Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Daftar Pustaka

  1. Hadits Shahih Muslim. (2006). Riyadh: Darussalam.
  2. Hadits Shahih Tirmidzi. (1996). Riyadh: Darussalam.
  3. Hadits Ibnu Majah. (2008). Riyadh: Darussalam.
  4. Hadits Shahih Bukhari. (2002). Riyadh: Darussalam.
  5. Departemen Agama RI. (2005). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: CV Penerbit J-ART.
  6. (2009). Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Quraish Shihab, M. (2000). Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati.

Tentang Penulis

Nama    : Sukamto HM, S.T.
Unit       : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan