Aksi Hijau, Dekan FTSP UII Tanam Pohon

Dalam rangka Aksi Hijau: Tanam Pohon untuk Bumi Lestari, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Dr.-Ing. Ar. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., melakukan penanaman pohon kepel bersama dengan Rektor UII, Fathul Wahid, dan Sekretaris Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum. Berkenan hadir Wakil Rektor, pimpinan fakultas, jurusan, dan prodi di lingkungan UII.

Kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan Milad 82 tahun UII tersebut dilaksanakan pada 23 Syawal 1446 H/22 April 2025 di taman tengah area barat Gedung GBPH Prabuningrat Rektorat UII kampus terpadu.

Prof. Dr.-Ing. Ar. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa yang ditanam adalah pohon kepel karena pohon tersebut memiliki nilai historis dan filosofis. Secara historis, pohon kepel merupakan pohon bersejarah yang menjadi ciri khas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena konon buahnya dulu sangat disukai para putri raja, yang kemudian ditetapkan sebagai pohon khas DIY.

Sementara secara filosofis pohon kepel yang tegak lurus dan buahnya memenuhi pohon sangat mudah dipetik oleh siapa pun. Hal ini menggambarkan bahwa UII tegak lurus dan bermanfaat bagi banyak orang atau siapa pun. “Pohon kepel merupakan tanaman langka asli nusantara yang sarat akan makna filosofis, ekologis dan budaya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa pemilihan pohon kepel juga tidak hanya berdasarkan nilai konservasi, tetapi juga karena makna simbolik yang dikandungnya. Secara etimologis, kata kepel berkaitan dengan istilah Arab kafala yang bermakna mencukupi, merepresentasikan prinsip tanggung jawab dan keberkahan. Sedangkan dalam budaya Jawa, kepel dikenal sebagai simbol kesucian, keanggunan dan harmoni, yang dahulu hanya ditanam di lingkungan keraton dan dikonsumsi oleh putri bangsawan sebagai bagian dari tradisi kecantikan dan spiritualitas.

“Selain manfaat ekologisnya seperti menyerap karbon dan meneduhkan lingkungan, kepel juga menjadi simbol rasa syukur atas karunia Allah dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa penanaman pohon kepel bukan hanya simbol kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap kekayaan flora lokal Indonesia dan nilai-nilai spiritual yang menyertainya. Menurutnya, kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bahwa menjaga bumi bukan hanya tugas satu hari, melainkan komitmen berkelanjutan dari seluruh elemen masyarakat. “Dengan aksi sederhana menanam pohon ini, UII terus menanam harapan untuk masa depan bumi yang lebih lestari dan berkelanjutan,” pungkasnya.