{mosimage}Tandem  adalah program kerjasama dengan universitas-universitas luar negeri dalam rangka melakukan suatu riset atau penelitian lapangan. Dengan kata lain, tandem adalah pengiriman pelajar baik yang dari luar ke sini, atau yang dari sini ke luar negeri dengan tujuan untuk meneliti di suatu daerah dengan tema serta topik tertentu.

Sebagaimana kuliah tandem Teknik Gempa/ Rekayasa Kegempaan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), antara Indonesia dengan Teknik Sipil National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan  oleh Dosen pengampu Prof. Frederick N.F Chou, Ph.D; Prof.Jian Hong Wu, Ph.D; dan  Prof.Ir. Sarwidi, MSCE., Ph.D., IP-U Senin (12 Oktober) di Gedung Kuliah Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Kuliah tandem ini guna mewujudkan internasionalisasi dalam bidang pendidikan dengan perguruan tinggi luar negeri untuk menuju World Class University dan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 yang sudah diambang pintu.

Revisi Agenda Akademik Semester Ganjil T.A. 2015/2016

Prodi Arsitektur & Teknik Lingkungan

FTSP UII

Dapat didownload disini

{mosimage}Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (H.Marwan Ja’far, SE., SH., MM., M.Si) dalam pembicara kunci  Konferensi Nasional  Inovasi Lingkungan Terbangun (KNILT) yang diselenggarakan Senin (12 Oktober 2015) di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta mengatakan,  peluang untuk melibatkan peran perguruan tinggi dalam membangun desa sangat besar sebab perguruan tinggi memiliki sumber daya dan pengalaman. Terlebih kementerian yang dipimpinnya adalah baru, tengah menggarap proyek pembangunan desa dan wilayah yang terletak di kawasan perbatasan negara sehingga membutuhkan bantuan. Salah satu prioritas program kementeriannya saat ini adalah membuka lahan dan pembangunan kawasan desa-desa di perbatasan Pulau Kalimantan. Menyadari peran strategis perguruan tinggi termasuk UII bilamana memiliki desa binaan,  berharap  dapat terlibat dalam upaya meningkatkan kapabilitas sosial masyarakat di kawasan itu.

{mosimage}Dengan tingginya angka kepadatan penduduk yang tidak diimbangi dengan ketersediaan permukiman menjadi masalah lingkungan yang kompleks. Di perkotaan muncul kawasan-kawasan permukiman kumuh yang menempati zona hijau. Sedangkan di pedesaan, jumlah lahan pertanian semakin menyusut dan berganti dengan ekspansi permukiman modern.

Munculnya permasalahan dalam pembangunan tata ruang, menurut Bapak Menteri PDT RI salah satu pokok permasalahan adalah pembangunan justru seringkali melupakan keberadaan masyarakat yang seharusnya mendapat perhatian. solusi untuk mengatasi hal itu adalah dengan mendorong model perencanaan pembangunan wilayah desa dan kota berbasis partisipasi masyarakat. Hal inilah yang kini juga tengah diupayakan oleh kementerian yang dipimpinnya. Tambah H.Marwan Ja'far, SE., SH., MM., M.Si Menteri PDT RI yang juga merupakan Alumnus Fakultas Hukum UII.

Seiring dengan itu Menteri PDT  Republik Indonesia  menawarkan adanya ruang yang luas bagi perguruan tinggi untuk terlibat dalam hal ini. Sebab agar dapat berpartisipasi secara maksimal, masyarakat juga membutuhkan penguatan kapasitas. Saya berharap adanya peran aktif perguruan tinggi, yaitu UII untuk turut menguatkan kapasitas dan memberdayakan masyarakat. Tegasnya.

Sementara  Plt.Bupati Sleman (Ir. Gatot Saptadi), Prof. Ir.Widodo, MSCE, Ph.D (Guru Besar Prodi Teknik Sipil UII), Ir. Wahyu P. Kuswanda (PT. Teknindo Geosistem Unggul),   memberikan pandangan umum mengenai kondisi mutakhir permukiman desa-kota di Indonesia, khususnya terkait sistem, penyelenggaraan pengembangan infrastruktur, dan perancangan dalam pembangunan desa-kota, yang diikuti oleh 45 (empat puluh lima) pemakalah dari berbagai perguruann tinggi dan instansi di Indonesia. Selain itu, adanya Paralel Group Discussion dapat mempermudah peserta dalam mendalami kajian Restorasi Permukiman Desa-Kota sesuai dengan tema yang diusung.  

KNILT 2015 yang merupakan konferensi Nasional ke-3  mengambil tema “Restorasi Permukiman Desa-Kota”. Tema ini menekankan pada pemulihan entitas permukiman penduduk desa-kota Indonesia dalam penghidupan dan kehidupan yang bersentuhan dengan lingkungan terbangun. Restorasi permukiman merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memprakarsai atau mempercepat pemulihan permukiman desa-kota yang telah mengalami perubahan atau kerusakan akibat aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Turut hadir dalam Konferensi Nasional  Inovasi Lingkungan Terbangun (KNILT) Wakil Rektor I UII (Dr.-Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI), Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), dan tidak kurang dari 130 (seratus tiga puluh) peserta dari berbagai penjuru propinsi di Tanah Air. Sedangkan Wakil Rektor I (Dr.-Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI) dalam sambutannya menyampaikan bahwa trend meningkatnya kepadatan kota dan desa perlu diantisipasi dengan langkah yang nyata. Karena desa itu ibarat Ibu yang melahirkan kota, janganlah sampai masyarakat Indonesia kehilangan Ibu pertiwi manakala semua desa terancam berubah menjadi kota. Sesuai dengan kapasitasnya selama ini UII berupaya menjalin kedekatan dengan aparat pemerintah desa di wilayah Jateng dan DIY, yakni memberi pelatihan dan penguatan kapasitas dalam hal pengelolaan desa.


 

 

 

{mosimage}Tim PKM FTSP UII yang terdiri dari  Adam Ikhya Alfarokhi (12513134),  Citra Endah Nur Setyawati (12513027), dan Nur Amalia Pawestri (13512199) Program Studi Arsitektur  dalam mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 yang berlangsung tanggal 5 hingga 10 Oktober 2015, di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara  dengan thema One Child One Mangrove (ONCOM)  akhirnya  pulang, cukup dengan membawa kejuaraan urutan  4 (empat) setelah berjuang dengan 440 kontingen  se-Indonesia.

Tadi siang Senin (12 Oktober) Adam Ikhya Alfarokhi ditemui reporter mengatakan; Universitas Brawijaya  Malang berhasil menjadi juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28, di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan meraih empat emas, empat perak, dan empat perunggu pada bidang presentasi; Sedangkan,  pada poster meraih enam emas, dua perak, dan empat perunggu.

Posisi ke-2 (dua) diraih Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan meraih empat emas, tiga perak, dan satu perunggu pada kategori presentasi, serta satu perak dan lima perunggu pada kategori penilaian poster. Sedangkan posisi ke-3 (tiga) diraih oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dengan perolehan medali, yakni dua emas, tiga perak, dan tiga perunggu untuk presentasi dan dua emas, tiga perak, dan tiga perunggu pada poster. Sedangkan kontingen Universitas Islam Indonesia (UII) cukup menggondol urutan ke-4 (empat). Tutup Adam.

Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT) adalah konferensi Nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) yang merupakan konferensi lanjutan dari Innovation on Built Environment (IBE).  Konferensi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan UII dalam menyambut Milad FTSP UII ke-51.

ILT 2015 yang merupakan konferensi Nasional ke-3  mengambil tema “Restorasi Permukiman Desa-Kota”. Tema ini menekankan pada pemulihan entitas permukiman penduduk desa-kota Indonesia dalam penghidupan dan kehidupan yang bersentuhan dengan lingkungan terbangun. Restorasi permukiman merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memprakarsai atau mempercepat pemulihan permukiman desa-kota yang telah mengalami perubahan atau kerusakan akibat aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengembangan ataupun pemulihan permukiman yang dilakukan juga harus dilihat dari karakteristik daerah, budaya, dan peran pemerintah. Masyarakat Indonesia yang berinteraksi dalam permukiman desa-kota, akan menjadi peran dominan dalam pengembangan negara. Selain itu, interaksi kehidupan masyarakat di Indonesia juga tidak terlepas dari adanya keterkaitan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Terkait dengan hal di atas, konferensi ini diharapkan dapat mewujudkan konsep permukiman yang madani serta membangun tata kelola pemerintah desa yang baik.

Konferensi Nasional  Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT) ini akan diselenggarakan SENIN, 12 Oktober 2015 di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta sebagai media pertukaran ide, pengalaman dan ilmu pengetahuan sebagai desiminasi informasi akan adanya inovasi pada lingkungan terbangun yang bertujuan untuk merumuskan konsep dan strategi serta pengembangan metode dan inovasi dalam perencanaan lingkungan terbangun dalam rangka mewujudkan infrastruktur dan permukiman yang cerdas, lestari, dan tanggap bencana dalam menghadapi perkembangan kehidupan manusia dalam kompleksitas permasalahan interaksi sosial, ekonomi, dan lingkungan.


Sebagai pembicara kunci 1 adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (H.Marwan Ja’far, SE., SH., MM., M.Si) dan pembicara kunci 2 Bupati Sleman Yogyakarta (Ir.Gatot Saptadi). Hasil konferensi ini diharapkan menjadi masukan bagi pengambil kebijakan dalam menata infrastruktur ataupun kebijakan bagi pengembangan daerah. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada orang-orang dan lembaga yang telah memberikan sumbangsih dalam bidang permukiman di perdesaan dan perkotaan.