{mosimage}Salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) adalah memiliki komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah. Tidak menutup kemungkinan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII  mengimplementasikan hal ini dengan program Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2015/2016 yang berjumlah 560 mahasiswa baru, yang didampingi 4 (empat) dosen Agama Islam serta 57 musyrif/ musyrifah. Pembukaan AAI kemarin sore, Rabu (18 November) dibuka oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) bertempat di Auditorium Gedung mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Program ini bermaksud untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan nilai nilai agama Islam serta karakter dalam beribadah dan berakhlak mulia masing-masing mahasiswa. AAI ini pula menjadi satu kesatuan dari Mata Kuliah Agama 1 dan Agama 2, oleh karena itu janganlah dikesampingkan. Saat ini  FTSP UII dalam proses  akreditasi internasional untuk ketiga Program Studi.  Program Studi  Teknik Sipil mempersiapkan akreditasi internasional yang menginduk Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE), Teknik Lingkungan menginduk Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) Amerika Serikan, dan Prodi Arsitektur menginduk Korean Architecture Accrediting Board (KAAB). Demikian kata sambutan  Dekan FTSP UII.

Senada dengan Dekan FTSP UII, H.Mochammad Muhajir, LC., MA sebagai dosen Agama Islam mengatakan, AAI ini untuk menuntut ilmu yang bertujuan untuk meningkatkan nilai nilai agama Islam serta karakter dalam beribadah dan berakhlak mulia mahasiswa. Oleh karena itu kita wajib bersyukur dan berterimakasih kepada Pimpinan Fakultas yang telah memfasilitasinya, sebab AAI ini pula menjadi satu kesatuan dari Mata Kuliah Agama 1 dan Agama 2 anda. Semoga anda sekalian bisa menjadi pimpinan umat dan pimpinan serta cendikiawan bangsa, minimal benar-benar bisa menjadi pimpinan dirinya sendiri.

Kyai Harun Al Rasyid (Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah Gunung Kidul) dalam tausyiahnya berpesan  melalui Sabda Rasulullah SAW, barang siapa yang menghilangkan satu diantara beberapa kesulitan dunia yang diderita oleh seorang mukmin, maka Allah SWT. nanti pada hari kiamat akan menghilangkan satu diantara beberapa kesulitan akherat yang dideritanya.

Barang siapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesusahan maka Allah SAW. akan memudahkannya dengan baik di dunia dan di akherat. Sedangkan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah SWT juga akan menutupi aibnya baik di dunia maupun di akherat. Allah SWT. selalu memberi pertolongan kepada hamba-Nya selama hamba itu senantiasa memberi pertolongan kepada saudaranya. Imbuh Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikmah Gunung Kidul itu.

Sementara Ustadz Anant yang bersemangat berkobar kobar menyampaikan tausyiahnya menyampaikan kepentingan dunia dan akherat. Bahwa dunia dan alam semesta ini diciptakan Allah SWT untuk manusia, oleh karena manfaatkanlah dunia seisinya ini sebaik baiknya semata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Surga Allah adalah rumah kita dan di surga itulah kita selamanya. Kita berasal dari surga dan akan kembali di surga Allah SWT Amien.

Semua hidup dan kehidupan kita di dunia ini adalah sifatnya semantara, susah dan senang sifatnya sementara, sehat kita sementara, sakit kita sementara, hidup dan mati kita juga sementara. Oleh karenanya langit dan bumi tidak mampu untuk menampungnya, hanya hatilah  yang mampu. Lima material yang sudah dipersiapkan Allah SWT. yang berupa syahadat, sholat, zakat, haji dan qodar dan qodho wajib dipercayai dan dilaksanakan setiap orang muslim supaya berikan kehidupan oleh Allah SWT yang baik dan layak di dunia dan di akherat kelak.

Selanjutnya Ustadz Anant mengutip surat Al Fajr ayat 27 hingga 30, “Hai jiwa yang penuh ketenangan, kembalilah kepada Tuhanmu dengan senang hati dan diridhoi oleh Allah, lalu masuklah ke dalam golongan hamba-Ku yang baik, dan masuklah ke dalam surga-Ku”. Lagu yang berjudul sementara pun dilantunkan oleh Ustadz Anant guna mengakhiri tausyiahnya.

Program Studi Teknik Sipil (PSTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berdiri pada tanggal 28 oktober 1964. Sejak tahun 2003 hingga saat ini, PSTS FTSP UII telah memperoleh akreditasi tertinggi, yaitu akreditasi “A” oleh BAN-PT. Dalam rangka memenuhi sasaran mutu UII tentang internasionalisasi institusi serta memenuhi visi PSTS, maka program strata-1 (S1) sedang melaksanakan pemenuhan persyaratan akreditasi internasional oleh Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE). JABEE dipilih karena merupakan salah satu badan akreditasi penandatangan Washington Accord. Disisi lain kriteria JABEE dikembangkan di Jepang yang memiliki faktor keunggulan dalam hal pengurangan resiko bencana.

 

Sangat diperlukan mengenalkan akreditasi JABEE termasuk peran alumni dalam proses belajar mengajar, karena  alumni juga memiliki peran dalam pengajuan proses  akreditasi  melalui kontribusi dalam perumusan profil lulusan prodi Teknik Sipil FTSP UII yang didasarkan kepada kebutuhan masyarakat. Terbangunnya komunikasi informasi antar alumni dan prodi Teknik Sipil, kerjasama antar Prodi Teknik Sipil dengan pihak stakeholder (alumni) terhadap kegiatan praktik kerja mahasiswa PSTS UII. Keikutsertaan alumni dalam mengevaluasi system pelaksanaan PBM sesuai dengan profil yang dituju, dan sumber informasi perkembangan teknologi di luar kampus, terutama dalam bidang Teknik Sipil. Oleh karena itu PSTS UII kemarin Sabtu (14 November) mengadakan workshop tentang “peran alumni dalam proses belajar mengajar “ di Jogjakarta Plaza Hotel (JPH) Jl.Affendi Gejayan Colombo Yogyakarta.

Hadir dalam workshop Ketua Kaprodi PSTS UII (Miftahul Fauziah, Ph.D), Sekretaris Kaprodi PSTS UII  (Berlian Kushari, ST., MT), dan lebih dari 30 (tiga puluh) alumnus PSTS UII yang terdiri dari alumni dengan berbagai bidang profesi ketekniksipilan seperti  Praktisi (Kontraktor, Konsultan, Pusat Studi/NGO) dan Pemerintahan. Sedangkan narasumber dari lingkungan prodi Teknik Sipil FTSP UII.

Beberapa  harapan yang diperoleh dalam workshop ini adalah diperolehnya masukan alumni terhadap kebutuhan masyarakat akan kelulusan mahasiswa prodi Teknik Sipil FTSP UII yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai dengan ketekniksipilan terkini melalui proses pembelajaran yang terarah, terbentuknya jejaring antar alumni untuk membangun komunikasi informasi baik ke dalam maupun keluar lingkungan prodi Teknik Sipil. Disamping itu terjalinnya kerjasama antar prodi Teknik Sipil dengan pihak proyek (alumni) dalam upaya membantu ketersediaan lokasi untuk kegiatan praktik kerja mahasiswa PSTS UII, terpilihnya perwakilan dari unsur alumni Teknik Sipil (bukan dosen PSTS UII) menjadi salah satu anggota Academic Board (Dewan Akademik), untuk bersama-sama mengevaluasi sistem pelaksanaan PBM sesuai dengan profil lulusan yang dituju, dan adanya perwakilan alumni sebagai narasumber dalam kegiatan akademik yang terkait dengan kemajuan teknologi, terutama bidang Teknik Sipil.