Kamis (23 Februari) Program Magister Arsitektur (MAr) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Seminar Nasional bertajub “Riset untuk Inovasi Praktik Arsitektur” bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSp UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, yang diikuti sekitar 200 (dua ratus) peserta.
Seminar Nasional yang digelar ini mendalami peran riset dalam dunia arsitektur, karena peran riset dalam praktik arsitektur memegang peran yang cukup penting dengan desain desain arsitektur yang didapati dengan struktur desain yang kuat dan awet sebagaimana yang dipasarkan di pasaran global.
Selain itu, seminar ini juga membedah pentingnya peran arsitek sebagai mitra komunitas yang dalam konteks Indonesia sangat dibutuhkan. Peran besar kepada komunitas marginal, dhuafa, difabel dalam meningkatkan kualitas lingkungan binaan menjadi tantangan besar ke depan.
Sebagai keynot speker Ir.Ahmad Djuhara, IAI (Ketua Umum Nasional Ikatan Arsitektur Indonesia) , Dr. Ir.A.Adib Abadi, M.Sc Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitek Indonesia (APTARI), Dr.-Ing .Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI (dosen Magister Arsitektur UII, Dr. Ir. Sugini, MT, IAI (dosen Magister Arsitektur UII), serta Dr.Yulianto Purwono Prihatmaji, ST, MT, IAI (dosen Magister Arsitektur UII).
Ilya Fadjar IAI menyampaikan bahwa, diperlukannya kerjasama dan adanya tantangan arsitektur dibidang yang lain hal ini dikarenakan permasalahan saat ini sudah sangat kompleks, dengan catatan tidak menghilangkan jati diri sebagai seorang arsitek. Sementara Sugini, IAI dan Yulianto Purwono IAI membicarakan tentang metode riset desain arsitektu, dan perlunya kebutuhan co-design dalam advokasi arsitektur yang lebih berhubungan ke dalam masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Ungkap Ilya Fadjar.
Keynot Speker utama Ketua Umum Nasional Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara, menyampaikan perihal kebutuhan profesi dan persaingan arsitek ASEAN. Dalam pembahasannya dipaparkan juga tentang jasa layanan desain arsitektur dalam perekonomian global dan regional.
Sebagaimana disampaikan Ahmad Djuhara, Persaingan yaitu bagaimana menghadapi terbukanya lapangan pekerjaan di ASEAN, dengan keunggulan geografis yang cukup besar, jangan sampai kita hanya menjadi pasar bagi negara lain, kita juga harus bersaing aktif.
Adib Abadi, IAI selaku Ketua APTARI mengatakan, kurikulum itu merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Sedangkan dalam dunia praktek arsitektur sendiri masih terjadi beberapa ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dan kompetensi lulusan yang dibutuhkan pasar. Ungkapnya.