AAI Membangun Karakter Pribadi Islami Bagi Mahasiswa FTSP UII
Salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) adalah memiliki komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah. Tidak menutup kemungkinan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII mengimplementasikan hal ini dengan program Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2016/2017 yang berjumlah 416 mahasiswa baru, yang didampingi beberapa dosen serta 21 muallim. Studium General AAI Sabtu (10 September) dibuka oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) bertempat di Hall Gedung mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Program ini bermaksud untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan nilai nilai agama Islam serta karakter dalam beribadah dan berakhlak mulia yang bagian dari wajib. Asistensi Agama ini diharapkan dapat membekali mahasiswa manakala bisa menjadi pemimpin bangsa sebagai panutan di tengah tengah masyarakat. AAI juga untuk membangun karakter pribadi Islami untuk seluruh mahasiswa FTSP UII guna mendapatkan ilmu ilmu duniawi dan ukhrawi. Oleh karena itu AAI tidak hanya sekedar mencari atau hanya mengejar nilai belaka, namun AAI juga untuk memperbaiki diri sebagai insan Islami. Demikian dikatakan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam sambutan Studium General AAI bagi mahasiswa baru tahun akademik 2016/2017.
Senada dengan Dekan FTSP UII, Abdul Robby Maghzaya, ST., MT selaku koordinator AAI mengatakan bahwa tujuan utama AAI ini disamping untuk membentuk insan ulil albab juga untuk membangun karakter pribadi Islami bagi seluruh mahasiswa FTSP UII tak terkecuali. Nilai AAI ini akan digabung dengan nilai Mata Kuliah Agama Islam, dan nilai AAI itu sendiri sebanyak 25%. Diharapkan semua mahasisw baru untuk berperan aktif mengikuti program bagian dari wajib.
Sementara motivator Drs.H.Imam Mudjiono, M.Ag menyampaikan bagaimana meraih sukses dunia akherat yang diperoleh selama belajar di kampus UII. Dosen Pendidikan Agama Islam UII ini berharap sebagai mahasiswa yang berazazkan Islami mampu bersaing di tengah tengah masyarakat sebagai suri tauladan sebagaimana yang diajarkan dalam Agama Islam. Karena orang yang eksak itu akan lebih mudah menyerap dan mencerna ilmu ilmu agama Islam yang eksak pula. Paparnya.