Rabu (15 Januari) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonsia (UII) menggelar sosialisasi penggarapan embung pelangi UII yang berlokasi di sebelah Barat GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo UII, di tepi jalan kampung (Sungai Pelang).

Hadir dalam sosialisasi embung Ketua Yayasan Badan Wakaf UII didampingi Sekretaris  (Drs.H.Suwarsono Muhammad, MA – Dr.M.Syamsuddin, M.Hum.), Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D), Wakil Dekan bidang Sumberdaya FTSP UII (Dr.Kasam, MT), Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Fachrurrozie, serta Dukuh, Ketua RW, Ketua RT.diwilayah Nglanjaran, Kopatan, dan Kimpulan.

Embung UII yang dibangun ini milik BBWS di atas tanah milik UII melintang jalan tepi jalan kampung sungai pelangi. Dan telah dibangun sesuai dengan penetapan  awal sebelumnya sesuai dengan dokumen perencanaan.

Demikian disampaikan kata sambutan Ketua Badan Wakaf UII (Drs.H.Suwarsono Muhammad, MA) dalam sosialisasi sore hingga jelang malam hari di Ruang Sidang Dekanat FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta.

Suwarsono menjelaskan, dengan adanya embung ini, UII sebatas mengelola, untuk itu kerjasama dari semua pihak sangat diharapkan. Karena pembangunan ini belum selesai 100% penggarapannya dan masih tahap finishing, maka setelah selesai akan ditaburi ratusan hingga  ribuan ikan supaya nampak cantik.

Demi keamanan keberadaan embung UII, Suwarsono berencana akan memasang CCTV, juga Full Wifi untuk menambah kenyamanan pengunjung. Tempat parkir kendaraan dan tempat duduk pengunjung akan segera dibangun berikut warung kopinya.

Karena embung ini berada diantara UII dengan sungai pelangi, maka UII akan memberikan nama embung Pelangi UII. Ungkap Suwarsono.

Sementara Fachrurrozie Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak menjelaskan, manfaat embung UII ini untuk irigasi kampung setempat, dan mohon dijaga bersama-sama supaya tetap bersih dan jernih. Ucapan terima kasih disampaikan kepada penyedia jasa pembangunan embung  CV. Gigih Tender Bertiga. Dengan adanya embung UII ini semoga bermanfaat untuk konservasi dan irigasi masyarakat serta barokah barokah. Ungkapnya.

Kamis (16 Januari) Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) Jurusan Arsitek Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyumpah 20 (dua puluh) lulusan arsitek profesional muda, bertempat  di Auditorium Gedung Mohammad Natsir  FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Keduapuluh  arsitek muda UII terdiri dari 11 (sebelas) wisudawan dan 9 (sembilan)  wisudawati mengikrarkan sumpahnya dihadapan Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) dan Ketua Jurusan Arsitektur UII (Noor Cholis Idham,., Ph.D., IAI.), dan Ketua LPJK DIY (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc).

Ketua Jurusan Arsitektur UII (Noor Cholis Idham., Ph.D., IAI.) dalam sambutannya menyampaikan bahwa  Arsitektur UII telah menyandang berbagai pengakuan internasional sehingga memberikan jaminan bertaraf global bagi lulusan. Di antara pengakuan yang ada antara lain adalah Canberra Accord melalui akreditas internasional oleh KAAB (Korean Architectural Accrediting Board). Pengakuan ini, ungkap Noor Cholis juga menjamin setiap lulusan kita diakui dan setara secara internasional sehingga mereka dapat terjun di dunia praktek arsitek secara global. Ungkap Noor Choolis.

Sementara Dr.Ing.Nensi Golda Yuli., ST.selaku Sekretaris Jurusan Arsitektur UII melaporkan bahwa Arsitek muda yang diambil sumpahnya tersebut telah menyelesaikan proses belajar selama kurang lebih 1 tahun yang terdiri dari 36 sks, terdiri dari 9 mata kuliah wajib serta pilihan.

Mata kuliah wajib berupa STUPA (Studio Perancangan Arsitektur)  bersama para arsitek profesional. Dalam hal ini bersama dosen pendamping yang berkualitas profesi. Para  mahasiswa praktek merancang bangunan dengan kompleksitas sedang hingga tinggi yang  beresiko sedang hingga tinggi juga berbasis proyek nyata. Proyek dikerjakan mahasiswa sebanyak 18 di luar kota dan sebanyak 42 proyek di dalam DIY.Dalam akhir laporannya Nensi golda menegaskan bahwa mahasiswa juga telah mengikuti pelatihan kode etik profesi dan tata laku arsitek oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), termasuk lulus uji kompetensi.Ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni UII (Dr.Drs. Rohidin, SH., M.Ag) menuturkan bahwa sumpah yang telah diucapkan oleh keduapuluh  arsitek tersebut adalah bentuk komitmen terhadap diri sendiri dan juga terhadap Sang Pencipta.

Kita ketahui bahwa tantangan dunia yang semakin kompetitif, hadirnya revolusi industri 4.0 telah mengubah sisi kehidupan manusia, terutama pada hadirnya artificial intelligence (AI), Internet of things (IOT), robot, serta mesin-mesin cerdas. Ungkapnya.

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) diwakili Ketua LPJK DIY (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) mengatakan, para lulusan arsitek muda UII dituntut untuk memiliki sertifikat. Dalam pemilikan sertifikat dengan cara meregistrasi di LPJK sebagai lisensi dan tanda pengakuan kompetensinya secara nasional dan internasional.

Dalam kesempatan ini pula Kepala Bagian Kelembagaan dan Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Prop.DIY (Sumarsono Windu Kumoro), mengatakan sejumlah 20 orang wisudawan arsitek muda lulusan UII  supaya bekerja dengan hati. Windu berpesan, bekerjalah dengan hati, kita semua punya suara hati yang positif sehingga karya-karya anda berguna.

Windu Kumoro berpendapat, arsitek merupakan profesi yang sangat luar biasa karena harus memadukan kemampuan seni dan sains atau otak kiri dan otak kanan. Apalagi saat diwisuda mereka sudah mengantongi dua akreditasi tingkat internasional. Modal ini sudah siap di tangan untuk bersaing dengan aristek dari luar negeri. ungkapnya.

Sambutan wakil wisudawan profesi arsitek muda UII diwakili oleh Aulia Rahma Nastiti yang penyampaikan kesan dan pesannya.

Sabtu (14 Desember) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah umum millimenialls di era Industri 4.0. Kuliah umum digelar di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta bagi mahasiswa Program Studi Teknik Sipil FTSP UII.

Kuliah umum menghadirkan narasumber Direktur Keuangan dan SDM Perum Jasa Tirta II (Haris Zulkarnain, ST., M.Tech). Dalam makalahnya ia membeberkan bahwa Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya. Haris berpendapat di era industri 4.0 sangat efisien dalam penggunaan tenaga kerja.

Haris menambahkan disruption atau gangguan, menggambarkan suatu perubahan terhadap suatu kondisi yang dapat secara seketika menghancurkan kondisi sebulumnya, sebagai contoh sebuah perusahaan kecil dan lebih baru serta dengan sumber daya yang lebih kecil bisa secara tiba-tiba mengalahkan perusahaan yang lama dan lebih besar dengan membuat suatu perubahan dari pola bisnis maupun cara-cara lainnya.

Direktur Keuangan dan SDM Perum Jasa Tirta II mengaku, Industry Revolution 4.0 membuat perubahan lebih cepat. Setiap Perusahaan harus mampu lebih cepat untuk beradaptasi dan berinovasi. Inovasi atau ditinggal, tegasnya.

Lalu kenapa suatu perusahaan butuh digital leadership, karena organisasi yang dipimpin Digital Leadership lebih unggul dibandingkan organisasi yang tidak dipimpin oleh Digital Leadership. Ungkapnya.

Hadir dalam kuliah umum Sekretaris Program Studi Teknik Sipil Internasional Program (IP) Albani Musyafa’, ST., MT., Ph.D, segenap panitia dan tidak kurang dari 100 (serataus) mahasiswa/i Program Studi Teknik Sipil.

Rabu (18 Desember) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari SMK11 Malang Jawa Timur dalam rangka kunjungan industri. Rombongan di terima Pimpinan Fakultas dan Pengurus Program Studi di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki 3 (tiga) Program Studi S1 (Sarjana), dan ketiga Program Studi tersebut sudah terakreditasi Internasional.  Program Studi Teknik Sipil  terakreditasi Internasional dari Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE). Program Studi Arsitektur terakreditasi Internasional dari Korean Architecture Accrediting Board (KAAB), sedangkan  Program Studi Teknik Lingkungan terakreditasi internasional dari Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA.

Demikian dikatakan Yebi Yuriandala, MT mewakili Pimpinan Fakultas dalam penerimaan rombongan kunjungan industri, dengan harapan kunjungan ini mendapatkan perhatian dan manfaat bagi siswa-siswi SMK11 Malang.

Tujuan kunjungan ini untuk bersilaturrahmi dan mengenal lebih dekat kampus Teknik Sipil dan Perencanaan UII  kepada para siswa-siswi supaya nanti  mempunyai pandangan tentang dunia kampus,  dengan harapan jika suatu saat siswa-siswi masuk di FTSP UII sudah tidak kaget lagi. Disamping itu juga untuk memberikan pemahaman tentang dunia pendidikan tinggi  sebagai sarana untuk memberikan informasi mengenai  dunia industri melalui berbagai macam laboratorium yang banyak dimiliki FTSP UII. Demikian diungkapkan Wakil Kepala Humas selaku pimpinan rombongan SMK11 Malang, Jawa Timur (Suryanto) bersama puluhan siswa-siswinya dari jurusan bangunan.

Dalam presentasinya Ketua Program Studi Arsitektur FTSP UII (Dr.Yulianto P.Prihatmaji, MT., IPM., IAI) mengatakan Program Studi Arsitektur mempunyai visi baru yang sangat kuat dan jelas untuk menghadapi dunia global yang berakar pada kondisi dan tantangan lokal yang berguna dan jelas dalam dunia kerja, yakni mempunyai reputasi global dan berakar pada keunggulan karakter Indonesia. Program Studi Arsitektur juga secara terpadu diformulasikan sebagai upaya untuk mencapai kwalitas sebagai sekolah arsitek UII yang memiliki komitmen menciptakan lingkungan binaan yang tanggap terhadap pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Sekolah arsitek UII yang menelorkan arsitek profesional berjiwa wirausaha.  

Yulianto P.Prihatmaji menambahkan, pendidikan arsitektur UII memiliki komitmen untuk mendidik arsitek yang berkarakter. Dengan harapan lulusan arsitek UII mempunyai kreatif yang tinggi, memiliki kompetensi desain unggul dan semangat kewirausahaan yang tinggi dengan nilai-nilai ke-Islaman yang ditanamkan. Harapnya.

Sementara Sekretaris Program Studi Teknik Lingkungan (Dr.Eng.Awaluddin Nurmiyanto, ST., M.Eng) menjelaskan tentang bidang keilmuan teknik lingkungan seperti penyehatan lingkungan permukiman (seperti air limbah, persampahan, drainase), penyediaan air bersih, pengendalian pencemaran air, tanah, dan udara. Awaluddin menambahkan bahwa sistem pembelajaran Teknik Lingkungan UII menggunakan model Active Learningdan Project Based Learning.

Sekretaris Program Studi Teknik Sipil FTSP UII (Pradipta Nandi Wardhana, ST., M.Eng) menyampaikan contoh-contoh gedung dan jalan tool menjulang tinggi serta pengenalan laboratorium. Selesainya dilanjutkan dengan kunjungan dibeberapa tempat laboratorium yang ada.

Peningkatan mutu akademik dan kualitas pembelajaran di Perguruan Tinggi sangat diperlukan, selain itu juga diperlukan peningkatan atmosfir akademik. Peningkatan dapat melalui kualitas penelitian dosen dan mahasiswa untuk publikasi International. Hal ini sangat diperlukan untuk mendorong kreativitas khususnya dosen guna  meningkatkan wawasan keilmuaan. Serta memupuk bakat membuat karya ilmiah sejak dini dan membuka wawasan global melalui pencarian referensi dari berbagai sumber, seperti Jurnal Internasional.

Pentingnya publikasi ilmiah ini mendorong Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  menyelenggarakan workshop strategi publikasi di jurnal Internasional bereputasi” pada Rabu (11 Desember) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Workshop diikuti oleh segenap dewan dosen dengan menghadirkan narasumber Prof.Tatsufumi Okino Sendei (Hokkaido University, Jepang).

Prof.Tatsufumi Okino mengatakan, jurnal ilmiah merupakan sumber informasi utama yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak mudah membuat sebuah karya ilmiah menjadi jurnal internasional. Umumnya, dengan memasukkan jurnal ke dalam situs Scopus, yang merupakan situs web database abstrak dan sitasi terbesar dengan data bersumber dari literature.  Salah satu cara agar jurnal nasional mendapatkan pengakuan dunia sebagai jurnal bereputasi International adalah dengan mendaftarkan jurnal tersebut ke indeks Scopus.

Sementara Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dalam kata sambutannya mengatakan, jurnal internasional terindeks scopus di FTSP masih tergolong rendah, padahal salah satu indikator pemeringkatan Perguruan Tinggi kontribusi yang besar adalah artikel terindeks scopus. Artinya bahwa artikel internasional bagi dosen sudah tidak bisa dihindari lagi. Miftah mengajak, oleh karena itu sebagai dosen mari kita jalankan profesi kita untuk mengembangkan ilmu dengan menulis karya ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal internasional. Ungkapnya.