Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengirimkan 6 (enam) delegasi dalam acara  The 4th International Joint Meeting of Advaned Global Program (AGP) yang diadakan oleh Graduate School of Engineering, Gifu University, Japan selama 2 (dua) hari  tanggal 9 dan 10 Oktober 2019.

Program AGP terdiri dari 2 (dua)  jenis  Oral Presentation dan Poster Session. Oral Presentation diikuti oleh 32 peneliti dari berbagai universitas, termasuk di dalamnya delegasi FTSP UII Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph. D., Albani Musyafa’, ST., MT., Ph.D., Hanindya Kusuma Artati, ST., MT., Yolanda Amertha Eryan (Mahasiswi Teknik Lingkungan), dan Nolanda Arya Dwiguna (mahasiswi Teknik Lingkungan). Sementara Andik Yulianto, ST., MT beserta peneliti lain dari Gifu University masuk dalam program poster session.

Disela-sela  gladi bersih wisuda UII Periode I TA 2019/2020 kemarin dengan reporter  Yolanda Amertha Eryan (15513163) mengatakan, beberapa saat yang lalu saya pulang dari Gifu Japan mengikuti acara  The 4th International Joint Meeting of Advaned Global Program (AGP) bersama Nolanda dan  4 (empat) pendamping dosen FTSP UII selama 2 (dua) hari.

Tema yang diangkat dalam program AGP 2019 ini sustainable development, bertujuan untuk mempromosikan penelitian yang berkolaborasi dengan rekan-rekan universitas lain demi mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang diadopsi dari Majelis Umum PBB pada tahun 2015.

Yolanda mengaku bahwa topik dari penelitian bermacam-macam,  beberapa diantaranya adalah Biomaterials, Electrical and Electronic Materials, Environment and Energy, Mechanical Engineering, Organic and Inorganic Materials, etc.

Mahasiswi Teknik Lingkungan asal Siak Riau yang diwisuda Sabtu 23 Oktober lalu membeberkan dalam wawancaranya bahwa, di tengah-tengah acara terdapat Plenary Lecture (Open Lecture) yang disampaikan oleh Prof. Gary D. Christian dari University of Washington yang memberikan materi tentang The Ethics of Scientific Writing : How to Write and How Not to Write a Paper. Selain itu juga ada Keynote Lecture yang disampaikan oleh Winfried Teizer dari Texas A&M University, USA dengan materinya Molecular Motors – Nature’s Efficiency at Work. Ungkapnya.

Rabu (23 Oktober) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP Universitas Islam Indonesia (UII) kembali melaksanakan Audit Mutu Internal (AMI) 2019 melalui Badan Penjaminan Mutu (BPM) di Gedung Mohammad Natsir FTSP Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Audit ini digelar untuk Pimpinan Fakultas, Pimpinan Jurusan, Pimpinan Program Study baik S1 maupun Pasca Sarjana (S2 dan S3), Keprofesian, Kepala Divisi maupun Laboratorium. Sementara audit berlangsung Rabu hingga Selasa 23 s/d 29 Oktober 2019.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph,D) dalam sambutan pembukaan AMI  menuturkan, Audit Mutu Internal UII dapat dimaknai sebagai evaluasi diri yang dilakukan setiap tahun. AMI ini  adalah  proses penilaian dan evaluasi terhadap standar mutu pengelolaan sebuah institusi secara konsisten dan berkelanjutan yang merupakan kebutuhan kita.

Miftahul Fauziah berpendapat, AMI 2019 ini tidak menjadi sebuah beban, namun demikian merupakan peluang perbaikan, kekurangan yang dapat diperbaiki walaupun terdapat kendala data sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi Fakultas, karena AMI Fakultas dilakukan bersamaan dengan Program Studi.

Miftahul Fauziah melanjutkan bahwa data Fakultas AMI 2019 adalah komulasi data Program Studi, oleh karenanya akan lebih update bilamana audit mendatang sebaiknya tidak bersamaan waktunya antara Fakultas dengan Program Studi, sehingga kalau ada masalah didalamnya dapat segera diselesaikan.

Diharapkan ke depan audit akan lebih siap lagi, sebagai catatan pengukuran AMI kiranya dapat ditinjau kembali, sehingga falit hasilnya. Hal ini perlu dilakukukan karena walaupun sudah berusaha namun masih bolong-bolong. Ungkapnya.

Selaras dengan Koordinator Auditor AMI Dr. Ir. Farham HM Saleh, MSIE  menyampaikan AMI ini  tentu saja menjadikan peluang perbaikan sebagai  koreksi yang telah dilaksanakan selama setahun sebelumnya, dan bukan untuk mencari kesalahan. Namun untuk mengevaluasi seluruh proses yang telah dilakukan sesuai dengan prosedur  terstandar MERCY OF GOD.

AMI ini juga dibutuhkan dalam rangka memastikan seluruh kegiatan akademik dan non akademik dilingkungan FTSP UII berjalan dengan baik dan terus meningkat secara berkesinambungan. Dan menemukan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan untuk penentuan tindak lanjut perbaikan berkrlanjutan. Ungkapnya.

Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT) adalah konferensi nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII),  ILT tahun 2019 ini merupakan konferensi ke-5 yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Milad FTSP UII ke-54 bertema “Tantangan dan Strategi Perwujudan Lingkungan Terbangun yang Cerdas, Lestari, dan Tangguh di Era Industri 4.0”.

Sabtu (12 Oktober) ILT 2019 dibuka oleh Dekan FTSP UII (Miftahul fauziah, ST., MT., Ph.D) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta ditandai dengan pemotongan tumpeng MILAD ke-55 FTSP UII oleh Dekan didampingi wakil Dekan bidang Sumber Daya (Dr.Ir.Kasam, MT) dan Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Dr.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI).

Konferensi ILT dinarasumberi  Dr.Asrul Mahjuddin Resang bin Aminudddin (Universitas Malaya Malaysia), Prof.Andrew Charleson (Victoria University Wellington), Arindita Dessi Permatasari, M.Sc (Kepala Seksi Perencanaan Persampahan dan Drainase Lingkungan Direktorat PLPP Kementerian PUPR), dan Prof.Ir.Mochamad Teguh, M.Sc., Ph.D (guru besar FTSP UII).

Dalam komferens Prof.Andrew Charleson mengatakan, tidak ada alternatif bagi Indonesia selain mengubah perencanaan pembangunan gedung di kota-kota untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih aman. Untuk itu diperlukan review kurikulum yang sudah diterapkan baik di pendidikan arsitektur maupun teknik sipil. Hal ini mengingat akademisi muda memiliki peran yang tidak kalah penting dalam mensosialisasikan bangunan yang lebih aman, disamping para konsultan serta para pengambil kebijakan.

Narasumber lain Arindita Dessi menuturkan bahwa, sanitasi tidak hanya persoalan air limbah semata walaupaun hal ini telah diakui belum mendapatkan perhatian penuh oleh banyak pihak. Terdapat sekitar 30% kematian balita di Indonesia disumbang akibat sanitasi yang buruk, angka 8 koma 9 juta balita diantaranya menderita stunting. Sedangkan sekitar 80% sungai tercemar akibat sanitasi yang tidak tepat.

Disamping mengganggu kesehatan, buruknya sanitasi juga menyebabkan kerugian perekonomian yang tidak sedikit, hal ini karena rendahnya pemahaman masyarakat akan perilaku hidup yang bersih sehat. Nah untuk menguranginya diperlukan perubahan paradigma dalam masyarakat misalnya peringatan membuang sampah pada tempatnya serta toilet yang baik. Ungkapnya.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) sudah layak dijadikan fakultas yang tumbuh, FTSP juga masuk dalam klaster A, karena FTSP UII menjadi contoh tauladan satu-satunya yang seluruh Program Studinya terakreditasi internasional di Fakultas.

Demikian disampaikan Wakil Rektor II bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier  (Dr.Zaenal Arifin, M.Si) dalam pembukaan Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) FTSP UII pada Jum’at (4 Oktober) bertempat di Ruang Sidang Ballroom A Lantai 1 The Alana Yogyakarta Hotel dan Convention Center Jl.Palagan Pelajar Km.7 Yogyakrata.

Dr.Zaenal menambahkan, terdapat beberapa hal pesan dari Bapak Rektor UII yang tidak dapat menghadiri acara Rakorja hari ini melalui sambutan ini. Jabatan Akademik merupakan hal yang terpenting dalam jabatan dosen pengajar oleh karenaya perlu untuk ditingkatkan. Kenaikan jabatan akademik dosen merupakan bentuk pemberian penghargaan  pemerintah atas prestasi kerja yang dicapai dosen, dengan demikian setiap dosen yang telah mempunyai prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan berhak  mendapatkan penghargaan kenaikan jabatan akademik.

Beliau berharap untuk mengoptimalkan capaian akreditasi internasional tiga Program Studi, jangan lupa memanfaatkan perolehan itu sebaik-baiknya. Idealnya semua Program Studi tersedia Program Doktor (S3), oleh karena Program Studi yang belum ada Program S3 untuk dapat di lengkapi. Ungkapnya.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) menuturkan, Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) ini bertemakan tiga hal kolegialitas, digitalisasi, dan mondial. Rencana program kerja unggulan setahun kedepan untuk FTSP adalah    berkesinambungan perbaikan lulusan tepat waktu, peningkatan kualitas sarana prasarana, perbaikan rasio dosen mahasiswa, peningkatan jabatan fungsional dosen, peningkatan kapasitas dan professionalisme kerja tendik,  pembinaan karakter dan kapasitas soft skill mahasiswa.

Miftahul menambahkan, setahun kedepan Fakultas mempersiapkan reakreditasi, pendirian Magister Teknik Lingkungan, inisiasi pendirian Program Profesi. Pemutakhiran kurikulum seperti PSTS, PSArs dan MTS, integrasi kurikulum jurusan Teknik Sipil, sertifikasi KAN 17025 Laboraorium Teknik Sipil, ICSBE, SCESCM, blended learning dan inisiasi pembelajaran jarak jauh.

Lebih lanjut Miftah menekankan sangat diperlukan perluasan dan Inisiasi joint atau dual degree untuk Program Magister Teknik Sipil (PMTS) dengan Taiwan University dan Gifu University  (selain dengan UHM) dan Magister Arsitektur (M.Ars) dengan Anhalt University Germany,  serta akreditasi internasional Program Studi Arsitektur (PSArs) dengan LAM (Malaysia), dan Evaluasi serta tindak lanjut perolehan akreditasi internasional.

Fakultas juga mendukung beberapa program kerja di level Universitas seperti Program Profesi Insinyur, professorship, pemutakhiran ruang studio dan kelas standar internasional. Ungkap Miftah.

Sementara Rakorja digelar Jum’at dan Sabtu (4 dan 5 Oktober) dengan nara sumber  Ir.Elvi Fadilah, M.Si (Direktur PT.Adhi Precast PCI Indonesia) menyampaikan materi tentang EAC 4.0 yang dihadiri hampir 100% dari jumlah dewan dosen yang diundang.