Kemarin Senin, 24 Juni Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyerah terimakan SURAT KEPUTUSAN Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) tentang pengangkatan Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil Program Magister Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia.

Surat Keputusan Reknor UII ini bernomor 570/SK-REK/SP/V/2019 yang dikeluarkan dan ditandatangani Rektor UII pada 29 Mei 2019 yang bertepatan 24 Ramadan 1440 H untuk masa jabatan 1 Juni 2019 hingga 31 Agustus 2022, diserahkan di Ruang Sidang Jurusan Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP  UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta oleh Dekan FTSP UII Kepada Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D.

Serah terima jabatan ditandatangani dan diserahkan oleh Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) dan Ketua Jurusan Teknik Sipil (Prof.Ir. Widodo, MSCE., Ph.D)  yang disaksikan oleh Sekretaris Jurusan dan dewan dosen Teknik Sipil secara singkat dan khidmat.

Selasa dan Rabu, 18 dan 19 Juni Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Riset Kebencanaan dan Pameran Expo Kebencanaan dan Ignite Stage di Bogor Jawa Barat. PIT merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan budaya riset dan teknologi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, riset dasar dan terapan dari berbagai jenis karakteristik bencana di Indonesia.

FTSP UII mengirimkan 3 (tiga) orang sebagai tim Promosi guna menggelar Pameran Expo Kebencanaan dan Ignite Stage yang berlangsung 2 (dua) hari atas kerjasama Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Ikatan Ahli kebencanaan Indonesia (IABI), Universitas Pertahanan dan didukung oleh Kementerian RistekDikti, BMKG, BPPT, LIPI, Forum PT dan U Inspire.

Harapannya adalah bahwa pertemuan ini dapat menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dalam pengembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) melalui pendidikan, riset dasar dan terapan dari berbagai jenis dan karakteristik bencana di Indonesia. Dapat mensinergikan kebutuhan kajian dan penelitian di Indonesia sehingga dapat menjadi acuan bersama dalam mengembangkan pengetahuan kebencanaan di Indonesia sehingga menjadi referensi riset yang terintegrasi untuk penanggulangan bencana di Indonesia.

Disamping pameran expo kebencanaan FTSP UII juga ambil bagian dalam  lomba tematik Inovasi Kebencanaan yang digelar panitia dengan mempresentasikan hasil inovasi kebencanaan yang pernah dimiliki.

 

Ahad, 23 Juni Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Syawalan dan pelepasan Jama’ah calon haji 1440 H – 2019  bertempat di Hall Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, yang dihadiri oleh Wakil Rektor IV UII (Wiryono raharjo, Ph.D), Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D), Wakil Dekan 1 FTSP (Dr.Ir. Kasam, MT), Ketua Ikatan Keluarga Pegawai (IKP) Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc, Pimpinan Jurusan dan Program Studi, dewan dosen beserta keluarga, tenaga kependidikan beserta keluarga,  purna tugas, Lembaga Mahasiswa.

Kehadiran Bulan Suci Ramadan dijadikan sebagai momentum untuk terus menempa dan meningkatkan kualitas diri  dalam beribadah. Sebagai momentum spritual, Ramadan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, kehadiran Ramadan  juga memberi dampak positif dalam meningkatkan etos kerja.

Demikian dituturkan Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) dalam kata sambutan Syawalan yang dihadiri 175 (seratus tujuh puluh lima) kepala keluarga beserta keluarga.

Miftahul Fauziah juga mengambarkan, bahwa Perang Badar Al Kubra terjadi pada bulan Ramadan tahun kedua sesudah Hijrah.  Dalam sejarah, inilah kemenangan agung pertama pejuang-pejuang Islam menentang kemusyrikan dan kebatilan. Kisah Perang Badar adalah peritiwa yang paling terkenal dan sangat banyak terdapat hikmah dan pelajaran di dalamnya. Ungkapnya.

Senada dengan Dekan FTSP UII, Wakil Rektor IV UII (Wiryono Raharjo, Ph.D) menyampaikan  bahwa Ramadan dijadikan sebagai momentum untuk terus menempa dan meningkatkan kualitas diri  dalam beribadah. Kehadiran Ramadan memberi dampak positif dalam meningkatkan etos kerja pula.  

Sementara hikmah Syawalan disampaikan oleh Ismail Purnama, S.Pd.I dengan thema “Menjaga Energi Ketaqwaan”. Ramadhan merupakan bulan pematangan diri agar kaum muslimin memiliki karakter yang kuat dan tangguh menghadapi kehidupan bulan selanjutnya untuk hidup yang lebih baik.

Lebih lanjut Ismail Purnama menegaskan, terdapat tujuh hal kebiasaan positif pribadi taqwa sesuai dengan  Surat Ali Imran (QS 3: 133-135) yaitu Rajang berinfak dan bersedekah (pemberi), menahan amarah (penyabar ) memaafkan sesama (pemberi), berbuat kebaikan (pemberi), senang mengingat Allah (pembersih), senang bertaubat (pembersih), tidak mengulangi perbuatan dosa (pembersih).

Keajaiban memberi maaf akan mengkayakan  yang memberi dan yang menerima, menentramkan yang memberi dan yang menerima, mendekatkan sipemberi dengan sipenerima, dan meluaskan pikiran dan perasaan sipemberi dan sipenerima.

Ismail Purnama berpendapat, bulan Syawal lebih tepat menjadi bulan peneguhan, penguatan, pengikraran kembali, bahwa kita siap melakukan perjalanan hidup yang lebih baik sebagai upaya menjaga gelar muttaqiin hasil dari kuliah di Kampus Ramadhan. Ungkap Ismail.

Jamaah calon haji 1440 H FTSP UII Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D beserta istri dilepas oleh Dekan FTSP UII, sementara Nilai Kinerja Dosen (NKD) Terbaik TA.2017/2018 disampaikan sertifikat dan piagam penghargaan  oleh Dekan terdiri dari Program Studi Teknik Sipil Faizul Chasanah, ST., M.Sc; Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D; Dinia Anggraheni, ST., M.Eng. Program Studi Arsitektur Ir. Suparwoko, MURP., Ph.D; Dr.-Ing. Nensi Golda Yuli, ST., MT; Yulia Pratiwi, ST., M.Eng. Program Studi Teknik Lingkungan Eko Siswoyo, ST., M.Sc.,ES., Ph.D.; Yebi Yuriandala, ST., M.Eng; Azham Umar Abidin, S.K.M., M.P.H.

Purna tugas hadir Ir.Susastrawan, MS dan Golowati dilepas oleh Wakil Dekan 1 (Dr.Ir.Kasam, MT), sementara purna tugas yang tidak hadir  Dr.Ir.Sukarno, Dr.Ir. Lalu Makrup, dan Ir.Mohammad Sigit DS, MT.

Semoga  dengan ramadhan kita mampu mengolah hidup sesaat dan yang hanya sekejap guna mengubah hidup yang lebih panjang penuh kemanfaatan beribadah kepada Allah SWT. Begitu pula perpisahan kita dengan ramadhan tahun ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhir kita. Semoga kita dapat kembali bertemu dengan ramadhan tahun mendatang dengan keadaan penuh harapan dan kesejahteraan. Pesantren Ramadhan dengan thema yang dipandang sebagai hal yang menakutkan, namun hal ii pasti akan terjadi kepada kita semua. Oleh karenannya kita berupaya untuk lebih banyak memohon dan beriktiar kepada Allah Swt.hingga kita bisa mengakhiri kehidupan kita denga husnul khootimah.

Demikian dituturkan Dekan FTSP UII Miftahul Fauziah, Ph.D dalam Pesantren Ramadhan 1440 – 2019, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jum’at (29 Mei) bertempat Auditorium Gedung Mohammd Natsir UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Selain Dekan FTSP UII hadir dalam acara Pseantren Ramadhan adalah Wakil Dekan 1 FTSP UII (Dr.Ir. Kasam, MT), Wakil Dekan 2 FTSP UII (Dr.Ir. Revianto Budi Satoso, M.Arch., IAI), Ketua dan Sekretaris Jurusan dan Program Studi,  Dosen, Tenaga Kependidikan, serta purna tugas FTP UII.

Dalam pesantren ramadhan FTSP UII menghadirkan narasumber Pimpinan Pondok Pesntren Gua Hiro (Ustadz Ananto Wibowo) menyampaikan Ruh dalam Islam mengenai Hakekat Kehidupan dan Kematian, Ustadz dr.Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S menyampaikan thema Meraih Husnul Khoootimah, dan Ustadz Binarsa, S.Ag., MA dari Kementerian Agama RI Yogyakarta menyampaikan Fiqih Husnul Khotimah dalam pendampingan Sakaratul Maut serta pelatihan perawatan jenazah.

Mati itu rahasia Allah SWT.datangnya tidak bisa diduga dan meninggalnya tidak bisa ditunda, makanya kita harus siap terus. Jika menginginkan panjang umurnya, maka banyaklah silaturrahiem, kita persiapkan kematian dengan sebaik baiknya dengan memperbanyak amal sholeh dan memperbanyak membaca Al Qur’an dan berdzikir kepada Allah SWT. Makanya ciri utama husnul khootimah adalah orang yang dalam sakaratul mautnya membaca laaila ha illallaahi. Ungkap  Ustadz dr.Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S.

Pimpinan Pondok Pesntren Gua Hiro Ustadz Ananto Wibowo mengungkapkan,  dalam Al Quran, nafsu manusia dibagi dalam 3 (tiga) jenis, Nafsu Ammarah, Nafsu Lawwamah, dan Nafsu Mutmainnah.

Yang pertama Nafsu Ammarah, sangat berbahaya apabila melekat pada diri seseorang manusia sebab ia suka mengarahkan manusia kepada perbuatan dan perilaku yang dilarang agama. Nafsu amarah tidak dapat dikawal dengan sempurna oleh hati. Sekiranya hati tidak dapat meminta bantuan ilmu, hikmah kebijaksanaan dan akal, hati akan binasa. Justru itu, seseorang itu mudah terjerumus ke arah perbuatan yang melanggar syariat, tidak beradab, tidak berperi kemanusiaan, bertindak mengikut sesuka hati, zalim serta pelbagai keburukan dan bencana kepada diri serta perserikatan.

 Ustadz Adnan melanjutkan, Jenis nafsu yang ke 2 (dua) adalah Nafsu Lawwamah,  nafsu yang sudah mengenal baik dan buruk. Nafsu tercela kerana kelalaian tuannya melaksanakan peraturan-peraturan Allah SWT.

Nafsu ini mengarahkan pemiliknya untuk menentang kejahatan, tetapi suatu saat jika ia lalai beribadah kepada Allah SWT, maka ia akan terjerumus kepada dosa. Orang yang memiliki nafsu ini tidak tetap pendirian untuk menjalankan ketaatan dan meninggalkan perbuatan dosa. Orang yang memiliki nafsu lawwamah sebegini memiliki jiwa menyesali perbuatan salah lakunya dan berinisiatif untuk kembali ke landasan yang benar.

 

Ia juga tidak mudah hanyut dalam kesesatan yang membinasakan diri baik dalam kehidupan dunia mahupun akhirat. Selain dari itu, nafsu lawwamah juga sering memikirkan baik buruk, halal haram, betul salah, berdosa ataupun tidak dalam segala tindakan. Jelas nafsu Lawwamah ini lebih baik dari pada nafsu amarah.

 Sedangkan nafsu yang terakhir Nafsu Mutmainnah Ustadz Adnan menjelaskan, Nafsu Mutmainnah ini nafsu yang membuat pemiliknya tenang dalam ketaatan. Nafsu ini juga telah mendapat rahmat Allah SWT. dan manusia yang mendapatkan nafsu ini akan mendapat ridha Allah SWT. di dunia dan akhirat, dan Insya Allah akan mendapat “husnul Khootimah”  di akhir hidupnya sebagai pintu menuju syurga Allah SWT.

 Sebagaimana firman Allah SWT.dalam Al Qur’an Surah Al-Fajr:27-30), “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,  dan masuklah ke dalam surga-Ku”.

Orang yang memiliki nafsu mutmainnah dapat mengawal nafsu syahwat dengan baik dan sentiasa cenderung melakukan kebaikan. Juga mereka mudah bersyukur dan qanaah di mana segala kesenangan hidup tidak membuat dia lupa diri, menerima anugerah Ilahi seadanya dan kesusahan yang dialami pula tidak menjadikan dirinya gelisah. Ini disebabkanhatinya ada ikatan yang kuat kepada Allah. Mereka juga mudah reda dengan ketetapan dan ujian Allah. Ungkap Ustadz Adnan.

Sementara Ustadz Binarsa, S.Ag., MA  menyampaikan Fiqih Husnul Khotimah dalam pendampingan Sakaratul Maut sekaligus Praktek Perawatan Jenazah. Berdasarkan hasil penelitian Ustadz Binarsa berpendapat,  terdapat 4 (empat) ciri-ciri sakaratul maut ada didepan kita yaitu, denyut nadi yang terasa lemah, yang bersangkutan merasa gerah, telinganya kelihatan sudah maju (mingkup), dan telapak kakinya ke atas dengan rasa kedinginan.

Ustadz Binarsa mengingatkan, barang siapa yang mempunyai kehendak untuk merawat jenazah yang harus  selanjutnya dilakukan adalah niiat beribadah kepada Allah SWT. (memiliki kemauan), disambangi, me- talkinkan dengan membaca Laailaa ha illallahi, dan mendoakan.

Magister Arsitektur (M.Ars) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan  (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) untuk yang pertama kalinya dilaksanakan Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), pada Senin (13 Mei) di ruang Sidang Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Sebelumnya, selaku Tim Asesor BAN-PT Prof.Dr.Ing-Ir.Widjaya Martokusumo (ITB) dan Prof.Dr.Ir. Bambang Setioko, M.Eng  (Undip) melakukan visitasi ke Magister Arsitekur (M.Ars) FTSP UII.  Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset UII Dr.Drs. Imam Djati Widodo,, M.Eng., Sc, menyampaikan bahwa UII berkomitmen dalam penjaminan kualitas secara menyeluruh.

Atas kerja kerasnya tim akreditasi  Magister Arsitektur (M.Ars) beserta para pengurus Fakultas, Jurusan dan Program Studi akhirnya Magister Arsitektur (M.Ars) FTSP UII mendapatkan akreditasi B berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor 1646/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2019 tertanggal 19 Mei 2019, yang berlaku 5 tahun sejak tanggal 21 Mei 2019 sampai dengan 21 Mei 2024.