Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) merupakan asosiasi profesi yang telah berdiri sejak 10 Oktober 1977. Asosiasi ini bergerak dibidang keahlian penyediaan air bersih, pengelolaan limba padat, pengelolaan limbah cair, pengendalian pencemaran udara, pengendalian limbah bahan berbahaya dan beracun, pemulihan kerusakan lingkungan, manajemen lingkungan, drainase serta konservasi sumberdaya air. Terpilih sebagai ketua IATPI DIY periode 2019-2023 Luqman Hakim, ST. M.Si yang merupakan dosen tetap Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggantikan Ir. Hardjono Sudjanadi, MM.

Pengukuhan pengurus IATPI DIY pada Hari Jum’at (3 Mei 2019) dilakukan oleh Ketua Umum IATPI Dr. Ir. Khalawi Abdul Hamid, M.Sc., MM yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan.

Dinamika perubahan lingkungan global akibat proses pembangunan dan industrialisasi telah menyebabkan degradasi kualitas dan kuantitas sumberdaya alam. Kompleksitas permasalahan lingkungan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan untuk terus mengembangkan kepakaran dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Sebagai asosiasi profesi, IATPI memiliki tanggungjawab untuk melakukan pembinaan kepakaran dan kode etik kepada anggota baik yang telah melakukan praktik profesi dan juga pembibitan terhadap calon engineer muda secara berkelanjutan. IATPI juga punya tanggungjawab berkontribusi dalam pengembangan kurikulum perguruan tinggi agar dapat mencapai standar kompetensi yang diperlukan serta relevan dengan dunia kerja. Pencapaian standar kompetensi dapat dilakukan melalui Pendidikan profesi sebagaimana diatur dalam UU No 12 Tahun 2012 tetang Pendidikan tinggi dimana penyelenggaraannya bekerjasama dengan kementerian dan organisasi profesi.

Oleh karena itu IATPI menjadi simpul pengembangan ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan melalui kolaborasi yang sinergis dengan kementerian teknis (KemenPUPR), Kemenristek DIKTI sebagai penyuplai tenaga ahli serta Kemenaker sebagai regulator standar kompetensi sektor usaha/industri. Sebagai salah satu entitas pilar pembangunan nasional dibidang Teknik Lingkungan IATPI akan bekerjasama dengan pemerintah untuk mewujudkan capaian target Sustainable Development Goals (SDGs) pada sektor lingkungan.

Perubahan tatanan dunia yang saat ini masuk dalam era revolusi industri 4.0 menuntut kemampuan keinsinyuran modern yang dicirikan dapat bekerjasama multi disiplin dan multi layer sistem energi, air, material, keselamatan, keberlanjutan pengelolaan risiko dan akuntabilitas pengetahuan engineering: nano-, bio-, neuro-, geo, pemanfaatan IT modern seperti artificial intelligent sebagai basis dasar dalam perencanaan teknis dan pengambilan keputusan.

Dengan kemampuan tersebut maka diharapkan para tenaga ahli Indonesia mampu berdaya saing secara global. Guna menyiapkan kompetensi keahlian yang berdaya saing global maka IATPI bermitra dengan perguruan tinggi akan menyelanggarakan sertifikasi kompetensi teknis bidang Keinsinyuran Teknik Lingkungan yang mengacu kepada Kepmenaker No 227 Tahun 2018.

Terbitnya UU No 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi mensyaratkan tenaga konstruksi harus bersertifikasi kompetensi dan UU No 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran mengatur pembangunan Keinsinyuran di Indonesia melalui dua tahap, yaitu program (pendidikan) profesi Insinyur dan registrasi Insinyur Profesional, di mana ujung dari keduanya adalah ijin bagi Insinyur (termasuk Insinyur asing) untuk melakukan praktik Keinsinyuran di Indonesia. UU Keinsinyuran menjamin serta memberikan perlindungan hukum bagi Insinyur teregistrasi (registered engineer), pengguna (yang mempekerjakan tenaga Insinyur), maupun pemanfaat (masyarakat yang memanfaatkan karya Insinyur) yang berkenaan dengan kegiatan dan karya Keinsinyuran.

Saat ini kolaborasi antara Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII) dengan para alumni masih dipandang sebagai keadaan yang kurang merata atau jarang ada, oleh karenanya pagi hari yang cerah ini kami Fakultas mengundang perwakilan para alumni di tiga Program Studi guna workshop mengenai Peran Aktif Kerjasama Alumni untuk Institusi. Karena kesuksesan Perguruan Tinggi adalah tergantung kiprah dari alumni.

Demikian sambutan Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dalam workshop bertajub “Peran Aktif Kerjasama Alumni untuk Institusi” Sabtu (20 April) bertempat di Hotel Alana. Jl. Palagan Tentara Pelajar  Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diikuti 30 (tiga puluh) peserta dari unsur Pimpinan Fakultas, Program Studi, dan perwakilan alumni.

Miftahul Fauziah berpendapat, sebagai alumni FTSP UII kita pun mempunyai tugas untuk menyiapkan adik-adik calon alumni juga, mengantarkan alumni siap di dunia kerja. Itulah sebabnya kontribusi yang lebih kontinyu dari alumni sangat diharapkan, sehingga bisa menjadi baik. Apalagi dengan struktur organisasi dengan nama Ikatan Alumni sehingga tersystem  dan terjaga.

Fakultas akan memfasilitasi alumni yang saat ini masih masif, dengan workshop ini diharapkan kita dapat meyusun dan merumuskan organisasi, media dan data, karier alumni atau kontribusi yang diberikan dalam workshop ini. Ungkapnya.

Senada dengan Dekan FTSP UII  Wakil Dekan bidang kerjasama, agama, alumni dan kemahasiswaan (Dr.Ir.Revianto B.Santosa, M.Arch., IAI) mengatakan bahwa kesuksesan Perguruan Tinggi adalah tergantung kiprah dari alumni. Oleh karenanya Fakultas memberikan apresiasi kepada para perwakilan alumni yang hadir kali ini untuk memberikan kontribusi kepada FTSP UII.

Fakultas berharap kiranya workshop kali ini bisa merumuskan 4 (empat) hal pokok yang mendasar, yaitu organisasi, media dan data, pemberdayaaan atau karir para alumni, dan kontribusi yang berupa knowledge, networking, fasility serta finance.

Sementara Direktur Pengembangan Karir dan Alumni UII (Abdurrahman Alfaqih, SH., MA., LLM) menawarkan kerjasama berbentuk kolaborasi antara alumni dengan institusi. Hadirnya para alumni dalam workshop ini tentu saja dengan memberikan kontribusi. 3 (tiga) hal penawaran kerjasama yang diajukan Abdurrahman Alfaqih yaitu organisasi, media dan data serta alumni gatering.

Diskusi dibagi menjadi 3 (tiga) group masing-masing dipimpin Program Studi untuk membuat rumusan peran aktif dan kerjasama Ikatan Alumni untuk institusi hingga sore hari.

Kamis (11 April)  Program Studi (Prodi) Profesi Arsitektur kembali menyelenggarakan pengambilan sumpah Profesi Arsitektur sebanyak 23, bertempat di ruang Auditorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencenaan Universitas Islam Indonesia (FTSP) Universitas Islam Indonesia ( UII) FTSP Jl.Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta.

Hadir sekaligus menyaksikan sumpah Profesi Arsitektur  Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Propinsi DIY (Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., DEA.), Rektor UII (Fathul Wahid S.T., M.Sc., Ph.D.), Deputi Ketua VI (Region Jawa) Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional  (Sri Hartuti Wahyuningrum, IAI, AA), serta dewan kehormatan IAI  (Ir. Munichy BE, M.Arch., IAI)

Rektor UII (Fathul Wahid ST., M.Sc., Ph.D.) dalam sambutannya menuturkan seputar arsitektur dalam pandangan orang awam.  Yang didesain oleh seorang arsitek adalah affordance, yang merupakan produk dari interaksi antara pengguna dan artefak.  Arsitektur merupakan jendela untuk melihat histori (sejarah), dan juga sebagai heterotopia, serta menjadi alat hegemoni dan membangun harmoni.

Lebih lanjut Fathul Wahid mengatakan bahwa, perspektif heterotopias memandang arsitektur yang mengandung unsur hablun/hubungan, hamparan, halangan, hambatan, dan himpitan. Perspektif histori arsitektur dapat terkait dengan hunian, himpunan, habitat, dan hajat. Adapun perspektif hegemoni mengandung unsur hierarki, horror, halusinasi, dan heboh. Sedangkan perspektif harmoni memunculkan harapan, hormat, horizon, dan hening. Ungkap Fathul Wahid.

Kepala LLDIKTI Wilayah Propinsi DIY (Dr.Ir.Bambang Supriyadi) menyampaikan dalam sambutannya bahwa dia mengharapkan semua lulusan perguruan tinggi, baik sarjana, magister, maupun profesi bisa menjunjung tinggi kebenaran berdasarkan ilmu yang dimiliki.

Jika saudara bisa menjunjung tinggi kebenaran berdasarkan ilmu yang dimiliki, maka ketika ada permintaan suatu pekerjaan, maka saudara semua nanti akan bisa mengembangkan sesuai dengan keilmuan yang dimiliki. Atas nama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan selaku Kepala LLDIKTI Wilayah V Propinsi DIY (Dr.Ir.Bambang Supriyadi) mengucapkan selamat kepada para Arsitek yang sudah mengikrarkan sumpah.

Sedangkan  Sri Hartuti Wahyuningrum dalam sambutannya mengungkapkan apa yang selama ini dipelajari di Program Studi Profesi Arsitek hanyalah sebuah hambatan kecil dibandingkan apa yang akan dihadapi di dunia nyata nanti. Dalam dunia kerja nanti, pasti akan menemukan hambatan etik, yang biasanya nanti ini akan menjadi hambatan terbesar. Oleh karena itu, kita jangan hanya do something, tapi juga do the best. Ungkapnya.

Senin (8 April)  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII) menggelar  workshop Desain Capaian Pembelajaran dan Metode Assesment dengan sistem Outcome Based Education (OBE) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP Jl.Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta.

Dalam sambutannya Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) menuturkan, pada tahun akademik 2018/2019 ini ketiga Program Studi S1 dilingkungan FTSP baik Prodi Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan sedang melakukan review kurikulum. Kurikulum di masing-masing Program Studi telah terakreditasi internasional yang mengharuskan kurikulum dengan menggunakan sistem  Outcome Based Education (OBE).

Miftahul Fauziah menambahkan, dalam sistem OBE ini capaian pembelajaran lulusan harus didesain sedemikian rupa, juga mewajibkan agar seluruh capaian pembelajaran yang telah didesain dapat diukur atau assesment. Oleh karenanya di masing-masing Program Studi FTSP UII mengembangkan sistem assesment untuk menjamin agar dapat dikukur tingkat ketercapaiannya pada masing-masing lulusan. Dalam hal ini pula Universitas memiliki sistem assesment capaian pembelajaran kurikulum Ulil Albab berupa Satuan Kredit Pembelajaran (SKP).

Kami berharap dengan workshop ini semoga kita dapat mendesain capaian pembelajaran serta metode assementnya pada kurikulum Program Studi Sarjana dan Pasca Sarjana yang terintegrasi dengan kurikulum Ulil Albab. Ungkapnya.

Dalam workshop menghadirkan narasumber Dr.Jaka Nugraha, S.Si., M.Si; Dr.-Ing.Ir.Ilya Fajar Maharika, MA., IAI; dan Beni Suranto, ST., M.Eng. yang diiukuti oleh 30 (tiga puluh) peserta dari pengurus Program Studi, perwakilan KBK, serta perwakilan tim review kurikulum dari masing-masing Program Studi.

Beni Suranto, ST., M.Eng (Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UII) memaparkan tentang Desain SKP dan SKPI sebagai bagian dari upaya mencapai Capaian Pembelajaran (CP) Universitas,  Dr.-Ing.Ir.Ilya Fajar Maharika, MA., IAI (Kepala BPA UII) menyampaikan kurikulum Ulil Albab, dan Dr.Jaka Nugraha, S.Si., M.Si (Direktur Pengembangan Akademik UII) memaparkan Desain dan assesment integrasi CP Program Studi dengan CP Universitas Kurikulum Ulil Albab.

 

3 (tiga) mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali  menciptakan inovasi dan kewirausahaan berupa Starp Up Penghubung Investor dan Kreator digital yang diberi nama Idea Valley. Masing-masing Ade Wahyu Hidayat (15511283), Edwin Budi Setiawan (15511286) dan Dwi Nurul Ilmih Ahkam (15511285).

Ade Wahyu Hidayat  mengatakan Idea Valley ini merupakan aplikasi ponsel dengan sistim penggalangan dana dari sejumlah besar orang maupun investor untuk memodali suatu proyek inovasi dari para penggagas. Sederhananya, Idea Valley menjadi media bagi pemilik kreator bertemu dengan investor dalam mewujudkan sebuah produk yang kompetitif, dengan konsep crowdfunding. Jadi siapa saja bisa membantu penggagas dalam mewujudkan gagasannya.  

Idea Valley ini merupakan forum atau sarana dialog terkait riset, penyedia informasi dan komunikasi yang universal, meningkatkan jumlah riset secara substantif, memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan pemberdayaan dan penguatan masyarakat. Industri 4.0 memaksa kita untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia yang cepat dan banyak. Sehingga hadirnya Idea Valley harapan kami dapat menylesaikan berbagai permasalahan di berbagai sektor secara cepat dan tepat.

Pada tahun 2030, Indonesia diharapkan mampu menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 secara global. Ekonomi Indonesia saat ini masih mengandalkan sumber daya alam dan jumlah populasi yang besar. Indonesia memang memiliki beragam sumber daya alam yang sangat besar. Namun ketersediaan sumber daya alam ini belum cukup untuk menjadikan Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar.

Mengingat ekonomi Indonesia dipengaruhi dan di bentuk oleh teknologi, inovasi dan kewirausahaan untuk menjawab kebutuhan kemajuan ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia haruslah berbasis pengetahuan terpadu secara regional, kompetitif secara global dan ekonomi terbuka tetapi tetap berpihak kepada rakyat berkarakter ecology-friendly dan maritime. Tetapi, saat ini Indonesia berada pada titik kritis. Indonesia dihadapkan oleh tiga tantangan utama yaitu masalah produktivitas, distribusi pertumbuhan yang tidak merata dan memastikan agar tidak terjadi keterbatasan infrastruktur dan sumber daya. Ungkapnya.
Berkat konsep crowdfunding, Idea Valley berhasil memperoleh predikat Best Inovasi Konseptual 1dan Best Delegation 3 pada ajang Nusantara Inovation Summit 2019. Alhamdulillah ide kami mendapat respon yang cukup baik di ajang ini, semoga hasil ini bisa memacu kami untuk lebih mengembangkan lagi. Harapannya.