Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar seminar internasional EduARCHsia dan Senvar 2019 International Converence bertajub “Innovation and Sustainability In AEC 4.0”, pada Rabu-Kamis 25-26 September bertempat di Audotorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, yang pembukaannya dilakukan Rabu (25 September) oleh Rektor UII (Fathul Wahid, Ph.D).

Ketua Jurusan Arsitektur FTSP UII (Noor Choolis Idham, ST., M.Arch., Ph.D) dalam sambutannya mengatakan,  paling tidak ada ahli dari 4 (empat) negara yang ikut dalam seminar ini yaitu Jerman, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Indonesia. Terdapat beberapa hal penting akan dibahas dalam kurun waktu 2 (dua) hari ini.

Hadir dalam seminar Internasional EduARCHsi adalah Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D), Wakil Dekan bidang Keagamaan kemahasiswaan dan alumni (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI), dan menghadirkan nara sumber utama Prof.Dr. Nicole Uhrig (Anhait University of Applied Science Germany); Prof.Dr. Yahya Ahmad (University of Malaysia); Prof.Paramitha Atmodiwirjo, Ph.D (Universitas Indonesia); Assoc Prof.Dr. Eka Setiadi (American University of Ras Khaimah United Emirate Arab), dan Assoc. Prof.Dr. Sugini (Universitas Islam Indonesia).

Dalam ruang terpisah, acara jumpa pers di Ruang Sidang Dekanat Noor Cholis mengungkapkan, kita sedang di dalam dunia berubah, menjadi masalah kalau kita tidak paham dengan perubahan itu. Kita pikirkan banyak alternatif untuk arsitektural, terutama untuk sustainable development.

Arsitektur sebagai ilmu adalah interface antara gagasan manusia dan ranah fisik, kami masih yakin bahwa  manusia akan tinggal di bumi dan kalau tinggal akan membentuk artefak. Apapun bentuknya ada gagasan dan implementasi. Inilah yang sekarang kita diskusikan, kalau mengajarnya masih menggunakan teknologi masa lalu kita akan hilangkan. Karena itu kita ajarkan teknologi dan material baru untuk kedepan. Arsitek bukan hanya tukang gambar yang dalam tanda kutip bisa digantikan dalam artificial intelegent, namun desainer interface.

Noor Choolis menambahkan, sebagai institusi pendidikan yang telah terakreditasi secara internasional, kontribusi pada dunia arsitektur dan teknologinya terus dilakukan. Seminar dua tahunan ini telah menjadi agenda tetap Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia yang berkomitmen pada memajukan dunia arsitektur dan pendidikannya di Indonesia. Para pakar akan terus dihadirkan dan diskursi-diskursi yang up-to-date diharapkan terus mengalir dari even ini.

Dengan demikian arsitektur dan arsitek di Indonesia tidak kalah dari negara lain, atau bahkan tidak mustahil tampil sebagai pemimpin di masa depan dengan prinsip-prinsip arsitektur ramah lingkungan yang mengikuti kecanggihan teknologi informasi. Ungkap Noor Cholis.

Sedangkan Dr.-Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI selaku Ketua Panitia dalam jumpa pers mengungkapkan terdapat dua sikap dalam menghadapi perubahan, sikap mempertahankan diri atau kita merangkul inovasi untuk berubah dan hal demikian bisa menjadi positif tetapi bisa juga menjadi negatif karena ketidakinginan untuk berubah. Untuk itu kita jangan asal berubah atau tidak mau melakukan perubahan. Ungkapnya.

Dalam usinya yang ke-20 Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)  Universitas Indonesia (UII) menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUBES) dan Reuni Ikatan Keluarga Alumni Teknik Lingkungan Kamis (19 September)  yang lalu bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir Kampus FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

MUBES Alumni dihadiri oleh para perwakilan alumni dari berbagai daerah, juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya (Dr.Ir. Kasam, MT),  Pengembangan Karier dan Alumni UII (DPKA) Abdurrahman Al-Faqiih, SH., MA., LLM.,  segenap pengurus Program Studi serta dewan dosen. Acara seremonial disampaikan beberapa sambutan dari Pimpinan Fakultas, Program Studi maupun pengurus Alumni.

Dalam sambutannya Wakil Dekan FTSP UII (Dr.Kasam) menuturkan, dalam usianya yang ke-20 sebentar lagi PSTL akan mengejar mendirikan Pasca Sarjana (S2) yang saat ini telah ketinggalan dengan Program Studi yang ada di FTSP. Hal ini dilakukan karena persyaratan pengajuan pendirian S2 sudah memenuhi syarat, seperti telah terakreditasinya doble PSTL UII dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) dan Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) serta kepemilikan laboratorium yang terus berkembang.

Saat ini pula PSTL UII drastis mengalami peningkatan kwalitas dan kwantitas dalam pembelajarannya, disamping tahun ini jumlah mahasiswa meningkat, tenaga pengajar (dosen) PTSL UII lebih banyak yang sedang mengambil S3 (Doktor). Dalam kesempatan ini pula Dr.Kasam berpesan untuk selalu menjaga jalinan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Selamat datang para alumni dan selamat bermusyawarah besar, semoga musyawarah kali ini mendapatkan barokah dari Allah SWT. Ungkapnya.

Sabtu (14 September)  Magister Teknik Sipil (MTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)  Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan kegiatan Alumni Magister Back to Campus bertempat di Hall Kampus Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Hadir Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dalam sambutannya menuturkan, alumni Magister Teknik Sipil UII (MTS UII) sudah memiliki 18 angkatan alumni sehingga ditunggu peran alumni untuk memajukan prodi,  kami sangat berterimaksih atas datangnya  para alumni kembali ke kampus. Karena peran alumni sangat dibutuhkan untuk mengembangkan Magister Teknik Sipil UII di masa depan.

Meski tidak sering hadir secara fisik ke Kampus, para alumni maka ikut memajukan  teknologi seperti sekarang yang dapat dilakukan secara online. Miftahul berharap, dalam dunia pekerjaan dapat dibagikan kepada adik angkatan, demikian pula kegiatan semacam ini dapat lanjutkan dengan berbagi pengalaman berikut memori saat kuliah di MTS UII. Pintanya.

Sementara Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil UII (Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D) dalam sambutannya sangat membutuhkan masukan-masukan dari para alumni. Dengan alumni yang sudah tersebar di Indonesia maupun di luar negeri diharapakan dapat memberikan masukan tentang perubahan kompetensi apa saja yang di dunia kerja. Ungkapnya.

 

Program Studi Magister Teknik Sipil (MTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)  Universitas Indonesia (UII) yang berdiri pada tanggal 13 September 1999 merayakan hari jadinya yang ke-20. Dalam rangka merayakan dan memeriahkan acara MILAD MTS FTSP UII menyelenggarakan sarasehan dan potong tumpeng bersama yang digelar  Jum’at (13 September) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir Kampus FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Sarasehan dan potong tumpeng dihadiri Dekan, Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni, Ketua Program MTS, dewan dosen, serta Ketua Program MTS periode sebelumnya. Acara seremonial   dimulai dengan sambutan Ketua Program MTS FTSP (Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D) serta Dekan FTSP (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dilanjutkan  potong tumpeng.

Potong tumpeng dilakukan oleh Ketua Program MTS FTSP (Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D) diberikan kepada Dekan FTSP (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dan diberikan kepada Dr.Ir.Luthfi Hasan, MS selaku Ketua Program MTS pertama kali. Sebelum pemotongan tumpeng Dekan dan Ketua Program MTS menyamaikan kata sambutan singkat dan do’a syukur oleh Ustadz Ir.Munadzir, MS.

Dekan FTSP UII dalam sambutannya menuturkan, dalam usianya yang ke-20 MTS ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kwalitas dan kemutakhiran terhadap materi dan penyajian bahan belajar mengajar mata kuliah. Menyusun bahan revisi materi dan pengayaan bahan ajar merupakan hal yang sangat penting. Hal ini sebagai langkah untuk menuju Re-Akreditasi hasil yang lebih baik lagi.

Miftahul Fauziah menambahkan bahwa, menurut laporan pelaksanaan wisuda yang ada sampai saat ini jumlah alumni MTS sebanyak 430 tersebar di seluruh Indonesia,  dan alumnilah berperan sebagai ujung tombak untuk memajukan institusi dalam hal peningkatan akreditasi. Diharapkan Program MTS FTSP UII juga dapat merespon meningkatnya tuntutan masyarakat akan kebutuhan tenaga-tenaga akademik dan profesional di bidang konstruksi, mitigasi (penanggulangan) bencana, dan transportasi. Ungkapnya.

Sementara sarasehan disampaikan oleh para pengelola Program Magister Teknik Sipil dari periode pertama hingga periode saat ini, berlangsung higga sore hari. Para Ketua Program MTS sebelumnya yang hadir adalah Dr.Ir.Luthfi Hasan, MS; Prof.Ir.Sarwidi, MSCE., Ph.D.,IP-U; Prof.Ir.Widodo, MSCE., Ph.D, dan Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D selaku Ketua Program MTS saat ini.

Jum’at  (13 September) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  menggelar  Studium Generale (SG)  Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 bertempat di Auditorium  Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

SG AAI ini merupakan komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah  yang   merupakan salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.  Dengan adanya Asistensi Agama Islam (AAI) semacam ini akan dapat menelurkan pemahaman sekaligus mencerminkan nilai-nilai agama Islam menghasilkan pesantren luhur dalam membangun karakter pribadi muslim yang sesungguhnya.

Demikian disampaikan Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI) dalam sambutannya pembukaan Studium General Asistensi Agama Islam bagi mahasiswa baru angkatan 2019 yang memenuhi auditorium.

Revianto berpesan, setelah pembukan SG AAI ini adik-adik sudah dapat melakukan pertemuan taklim secara kelompok dan setiap kelompok akan dipandu oleh seorang  mu’allim selama 12 (dua belas) kali tatap muka dalam satu semester, dan setiap akhir semester dilakukan ujian. Diharapkan semua mahasiswa untuk merespon dan melaksanakan Asistensi Agama Islam ini dengan baik dan tuntas.  

Sementara Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST., MT., Ph.D  mengemukakan bahwa kita itu butuh taklim, apa yang kita lakukan diniati untuk mencari ridho Allah ta’ala guna menggapai dunia wal akhirah semata.

Semua orang tentu menginginkan kemajuan dalam setiap aspek hidup ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai suatu kemajuan dalam taraf hidup, maka diperlukan adanya suatu perubahan perilaku. Perubahan perilaku memiliki arti adanya perbedaan suatu perilaku atau tindakan terhadap suatu kondisi ataupun keadaan, antara suatu waktu dengan waktu yang lain dalam hal yang positif.

Ustadz Ridwan menambahkan, mengapa perubahan perilaku sangat penting? Karena untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, hal pertama yang harus kita ubah adalah perilaku. Hal ini berlaku untuk diri kita secara pribadi, maupun pada orang lain. Dalam perubahan perilaku, terdapat tiga hal penting yang dapat menjadi komponen untuk mencapai suatu perilaku yang lebih baik. Ketiga komponen tersebut adalah pengetahuan, sikap dan perilaku. Tiga komponen ini kalau boleh diibaratkan sebagai tangga yang harus dinaiki step by step dengan ketekunan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Karenanya dengan taklim kita akan banyak terbantu dalam mengubah aspek ini, untuk itu pergunakanlah waktu taklim sebaik-baiknya.

Disamping mengubah perilaku, Ustadz Ridwan juga mengingatkan janganlah berbuat syirik, kesyirikan adalah penghapus amalan shalih. Hal ini berlaku sejak dahulu, yaitu para Nabi dan Rasul terdahulu.  Dalam salah hadits Rasulullah SWA bersabda “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang yang sebelummu, maksudnya seluruh para Nabi terdahulu, Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu”.  Oleh karena itu saudaraku semua  jauhilah perbuatan syirik terhadap Allah SWT.  Ungkapnya.