Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki 3 (tiga) Program Studi (Prodi) yang ketiganya sudah memiliki Akreditasi Internasional. Prodi Teknik Sipil  mendapatkan pengakuan akreditasi internasiional dari JABEE Jepang, Prodi Teknik Lingkungan mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA, sedangkan Prodi Arsitektur  mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Korean Architecture Accrediting Board (KAAB). Akreditasi internasional yang telah diraih ini bukan merupakan tujuan utama, namun yang lebih penting adalah untuk mempersiapkan pembelajaran dengan sebaik baiknya, perbaikan berkelanjutan di semua lini.

Demikian disampaikan kata sambutan mewakili Pimpinan Fakultas FTSP UII Yebby Yuriandala, ST., MT dalam penyelenggaraan kuliah tamu kerjasama FTSP UII dengan RUCIKA pada kamis (28 Maret) bertempat di Auditorium  Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Narasumber kuliah tamu oleh Muhajir Direktur Rucika mengatakan bahwa air dalam plambing terdiri air bersih yaitu air yang layak untuk konsumsi (minum dan memasak), utuk mandi untuk memuci, air hujan, air buangan yaitu air sisa dari mandi mencuci tangan mencuci pakaian mencuci piring dan kendaraan, dan air kotor (Black water) air yang berasal dari toilet.

Syarat instalasi pipa air bersih dengan teknis yang optimal mudah dijangkau, aman dan sesuai dengan SNI 8153:2015. Kwalitas yang cukup, yaitu jumlah air bersih harus mencukupi kebutuhan. Higienis, air bersih harus higienis dengan syarat tidak berwarna tidak berbau dan tidak berasa. Ekonomis, ketersediaan air bersih yang hemat biaya.

Syarat instalasi pipa air limbah harus ada kemiringan pipa, air mengalir dengan udara, ukuran pipa benar, tidak terjadi tekanan, ada perangkap bau, dan ada perangkap lemak bila diperlukan.

Perancangan bangunan jembatan memerlukan suatu rencana yang efektif dan efisien, disamping bahan dan biaya yang dibuat dengan perhitungan cermat, ketahanan jembatan yang cukup kuat untuk menahan beban juga menjadi perhatian. Hal inilah yang mendorong 3 (tiga) mahasiswa Program Studi Tenik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) membuat rancangan jembatan yang diikutkankan pada Balsa Bridge Competition yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sipil, Politeknik Negeri Semarang. Kompetisi itu merupakan rangkaian dari Civil Expo Part VII.

Tim Epsilon UNISI terdidi dari  Ahmad Latiful Ansori (16511254) selaku Ketua Tim, dan 2 (dua) anggota masing-masing  Ahmad Ahsan Tajul Muluk (16511005), dan Dhanoe Seto Nugroho (17511193) didampingi dosen pembimbing Astriana Herdawati, ST., M.Eng berhasil menyabet juara 2 pada lomba Rancang Bangun Jembatan yang diikuti lebih dari 162 Tim dari sekitar 30 kampus di seluruh Indonesia.

Ketua Tim Ahmad Latiful Ansori mengatakan bahwa  lomba ini terdiri dari 2 (dua) dua tahap, tahap penyisihan dan final. Tahap pertama dilaksanakan pada 21 Februari 2019 dengan mekanisme lomba membuat prototipe jembatan balsa dan di uji kekuatannya dan. Dalam final dilaksanakan pada 8-9 Maret 2019 yang menyisahkan 9 tim. Finalis diminta membuat prototipe jembatan balsa dengan bahan yang telah disediakan panitia dalam waktu 3 (tiga) jam,  dan finalis diminta untuk mempresentasikan desain jembatan yang telah dibuat, kemudian dilanjut pengujian kekuatan.

Salah satu tantangan terberat dalam menghadapi para pesaing adalah tuntutan kemampuan mereka untuk memahami analisis struktur. Namun berkat kerja keras serta semangat mereka bisa mengatasinya. Ungkapnya.

Sabtu (23 Maret) sebanyak 60 (enam puluh) tenaga tendik Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII) mengikuti workshop motivasi kerja bertajub  “Motivasi Kerja dan Manajemen Keuangan Keluarga” bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP Jl.Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta, yang  dibuka oleh Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.selaku Dekan FTSP UII.

Miftahul Fauziah berharap semoga motivasi kerja dan pelatihan manajemen keuangan keluarga ini dapat bermanfaat guna meningkatkan kwalitas kerja yang terbaik dengan memaknai paradigma yang lebih mendalam serta lebih paham dalam manajemen pengelolaan keuangan. Ungkapnya.

Dalam workshop menghadirkan narasumber Ike Agustina, S.Psi., M.Psi.,Psikolog (Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia UII) mengantarkan manajemen keuangan keluarga; dan Ismail Hermana (trainer, staff pengajar, dan entrepreneur) menyampaikan motivasi kerja di tempat bekerja.

Ismail Hermana menyampaikan bahwa  terdapat 7 (tujuh) paradigma positif dalam bekerja, yaitu bekerja itu adalah mulia, rahmat, amanah, ibadah, seni, anugerah, dan kehormatan. Yang pertama bahwa bekerja itu adalah mulia, karena bekerja adalah panggilan aku atau kita harus sanggup bekerja dengan benar. Bekerja itu adalah rahmat, dengan bekerja kita berterimakasih dengan sang Illahi (Allah SWT.) dan kita pun sangggup untuk bekerja dengan atau lebih tulus.

Menurut Hermana yang lebih penting lagi bahwa bekerja itu adalah amanah, karena dengan bekerja kita pun akan memiliki tanggungjawab serta sanggup bekerja dengan tuntas. Sementara dengan bekerja itu adalah ibadah, kita akan lebih mengakui atas pengabdian kita kepada Allah SWT.dan tentunya akan bekerja lebih bersungguh-sungguh. Bekerja itu adalah seni, bekerja menjadi kesukaan sehingga akan sanggup bekerja dengan kreatif. Bekerja itu adalah anugerah, maka pekerjaan itu akan menjadi teman kehidupan hingga sanggup bekerja dengan hebat. Bekerka itu adalah kehormatan, akan menjadikan bahwa bekerja itu adalah kewajiban yang harus dilakukan dan sanggup bekerja dengan unggul. Ungkapnya.

Sementara Ike Agustina, S.Psi., M.Psi mendifinisikan bahwa keluarga adalah unit terkecil dan masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dengan berkeluarga atau menikah berarti melaksanakan tuntunan Rasulullah SAW, menguatkan ibadah, menjaga kebersihan/ kebaikan diri, mendapatkan ketenangan jiwa, mendapatkan keturunan, inventasi akherat, menyalurkan fitrah, dan membentuk peradaban.

Hasil survey yang dilakukan narasumber dalam workshop ini bahwa pengelolaan keuangan kita selama ini tidak tepat, karena masih belum paham perbedaan antara keinginan dengan kebutuhan, bahkan keinginan disamakan dengan kebutuhan.  Ike Agustina berharap marilah kita penuhi kebutuhan primer terlebih dahulu disusul dengan kebutuhan sekeunder baru diiringi dengan kebutuhan tersier. Pintanya.

Lima mahasiswa arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) masing-masing Muhammad Ihsan Hernanta  (16512035) selaku Ketua Tim, Junian Achmad Mahendra (16512016), Salsabila Ghaisani Boru Tambunan (16512100), Nurlita Vica Premidya Nugrahanti (16512093), dan Fadhil Muhammad Ramadhan (16512088) kembali memboyong prestasi sayembara Universal Design for Living Design Competition di posisi ke dua yang digelar oleh Himpunan Desain Interior Indonesia dan Dulux.

Finalisasi dilaksanakan pada 21 Pebruari di PT.ICI Paint Indonesia (Dulux) Titan Center  9th floor Jl.Boulevard Bintaro Blok B7/B1 No.5 Bintaro Jaya Sektor 7 Tangerang, sedangkan hasil kejuaraan diumumkan dan diserahkan pada 11 Maret di Restoran Meradelima Jl.Adityaman 47 Jakarta Selatan.

Muhammad Ihsan Hernanta selaku Ketua Tim mengatakan,  poin plus dari desain yang dibuat adalah :
1.Menciptakan ruang dan sirkulasi ramah difabel. Sirkulasi linear dan ruangan barrier free memudahkan difabel dalam beraktifitas.

2.Transisi antar ruang ditunjukkan dengan perbedaan pola lantai sehingga tidak menciptakan batasan solid antar ruang. Ruang menjadi lebih cair dengan peranannya masing-masing.

3.Konsep rumah diambil dari rumah Jawa yang memiliki ciri atap unik, banyak bukaan untuk memasukkan cahaya dan angin, serta menyatu dengan alam. Dikemas dengan lebih modern seperti transformasi atap yang unik, skylight untuk memasukkan cahaya, folding door dan indoor garden untuk menjadi sirkulasi udara. Indoor garden juga memberi suasana segar yang membuat penghuni keluar dari hiruk pikuknya suasana perkotaan.

4.Pada bagian ruang makan dan ruang keluarga dilengkapi dengan folding furniture untuk memaksimalkan fungsi dan dimensi ruang.

5.Kaca massiv yang menjadi dinding kamar berfungsi untuk memudarkan batasan tegas antara kamar dan rumah sehingga kamar tidak hanya menjadi tempat yang terisolasi bagi rumah, namun tetap menjadi kesatuan dari rumah. Kaca ini juga digunakan untuk mempermudah pengawasan bagi seisi rumah dan memudahkan pengawasan bagi difabel.

6.Fasad depan menggunakan material bekas dalam langkah sustainability. Jendela dan pintu bekas diolah dan dijadikan fasad unik yang juga mampu menjadi sirkulasi udara untuk rumah.

7.Cat yang dipilih dari Dulux Palette : spiced honey (color of the year), love letter, storm day.
Ketiga cat digunakan untuk menciptakan kesan lovely dan hangat pada rumah. Warna-warna  lembut yang digunakan akan membuat penghuni merasa nyaman.

Muhammad Ihsan Hernanta menambahkan, dengan perjuangan kami berlima akhirnya kami berhasil memperoleh juara 2 (dua) kategori mahasiswa atau Most Inspiring Design. Dengan Tema yang diangkat Universal Design for Living, dengan  penekanan desainnya pada sirkulasi dan kenyamanan gerak semua jenis pengguna, khususnya difabel. Ungkapnya.