Indonesia perlu mendorong percepatan kapabilitas tenaga kerja ahli bidang konstruksi,  hal ini penting karena pembangunan infrastruktur Indonesia dinilai masih tertinggal jika dibanding negara-negara tetangga. Oleh karena tenaga ahli kontruksi sangat diperlukan maka Fakultas berinisiatif memfasilitasi Bapak Ibu yang belum mempunyai sertifikat keahlian atau memperpanjang sertifikat, karena dalam memegang sertifikat ada proses uji kompetensi keahlian.

Menurut rencana ujian kompetensi akan digelar 23 Juli 2019 yang akan datang dengan prasyarat yang akan disampaikan oleh Narasumber dari LPJK DIY (Ir.Fitri Hadi Prabowo, MT).

Demikian disampaikan Wakil Dekan Sumber Daya Manusia Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) (Dr.Ir.Kasam, MT) dalam kata sambutan Workshop Sosialisasi eSKA Elektronik Tenaga Ahli Konstruksi Jum’at (5 Juli), bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. 

Sosialisasi terselenggara atas kerjasama FTP UII dengan LPJK DIY, yang dihadiri Dekan FTSP (Miftahul Fauziah, Ph.D), Wakil Dekan 1 (Dr.Ir.Kasam, MT), dan segenap dewan dosen.

Sementara narasumber Ir.Fitri Hadi Prabowo, MT mngatakan, maksud diselenggarakannya sosialisasi ini adalah memberlakukan Sertifikat Badan Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian (SKA), dan Sertifikat Keterampilan Kerja (SKTK) dalam bentu kelektronik dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, pelayanan perizinan usaha jasa konstruksi serta pelaksanaan penyelenggaraan jasa konstruksi. Tujuannya menjamin tertib administrasi penerbitan dan pemanfaatan SBU, SKA, dan SKTK.

Fitri Hadi Prabowo menegaskan, dalam pengajuan sertifikat tersebut sangat mudah persyaratannya seperti  permohonan baru sertifikat dalam bentuk elektronik untuk tenaga kerja konstruksi. Mengisi data pribadi seperti pindaian NPWP pemohon bagi tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli dan teknisi stsu analis, pindaian KTP pemohon, swafoto pemohon saat pendaftaran, serta satu surat elektronik (e-mail) dan satu nomor telepon seluler yang valid untuk setiap satu indentitas. Ungkapnya.

Asesmen adalah proses untuk mendapatkan data atau informasi dari proses dan juga hasil pembelajaran yang bertujuan untuk memantau perkembangan proses pembelajaran serta memberikan umpan balik baik kepada dosen maupun kepada mahasiswa. Asesmen menghasilkan informasi pencapaian relatif mahasiswa terhadap kompetensi yang dituju. Dengan kata lain pada proses pembelajaran dilakukan asesmen untuk menentukan apakah kompetensi yang dituju telah tercapai.

Demikian diungkapkan Narasumber Agung Nugroho Adi, ST., MT, dalam penyampaian materi  “workshop asesmen capaian pembelajaran”  yang digelar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Univesitas Islam Indonesia (UII) pada Rabu (3 Juli) bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliuarang Km.14,5 Sleman Yogyakarta yang dihadiri dewan dosen Program Studi Teknik Sipil.

Lebih lanjut Agung Nugroho Adi melanjutkan,  pembelajaran dapat dimaknakan sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui aktivitas belajar, berlatih, diajari, atau mengalami sesuatu. Hasil dari proses pembelajaran adalah perubahan yang permanen dari pengetahuan, ketrampilan, sikap, kepercayaan, ataupun nilai-nilai yang dianut. Dari pengertian tersebut maka dapat dikatakan proses kuliah tidaklah selesai pada saat dosen selesai mengajar, namun idealnya barulah selesai setelah mahasiswa telah mengalami proses pembelajaran dan mendapatkan hasil pembelajaaran berupa perubahan permanen dari pengetahuan, ketrampilan, sikap, kepercayaan, ataupun nilai-nilai yang dianut.

Ia berpendapat, bahwa banyak manfaat dari asesmen capaian pembelajaran itu seperti mengecek pemenuhan hasil pembelajaran terhadap capaian pembelajaran, memberikan nilai untuk hasil pembelajaran mahasiswa, memperoleh umpan balik dalam rangka proses perbaikan berkelanjutan untuk mahasiswa dalam rangka perbaikan pembelajaran.  

Sedangkan dosen dalam rangka perbaikan dan pengembangan mata kuliah, program studi dalam rangka pengembangan kurikulum, Perguruan Tinggi dalam rangka pengembangan institusi.

Sementara wahana kontrol kualitas lulusan, dalam artian bahwa melalui asesmen capaian pembelajaran dapat dipastikan seluruh lulusan suatu program studi telah memenuhi standar minimal yang telah ditentukan. penunjang akuntabilitas program studi memberikan informasi terkait hasil pembelajaran mahasiswa kepada pemangku kepentingan terkait. Ungkapnya.

Selasa (2 Juli) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  mengadakan pisah sambut pegawai Satuan pengamanan (Satpam) dengan Pimpinan Fakultas dan perwakilan tendik bertempat di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Dalam pisah sambut hadir dan menyampaikan sambutan Wakil Dekan 1 (Dr.Ir.Kasam, MT), bahwa pisah sambut bagi pegawai Satuan Pengamanan (Satpam) unit FTSP  sebanyak 8 orang akan meninggalkan kita, demikian pula terdapat 8 orang pengganti Satpam. Oleh karena kami sampaikan selamat datang dan selamat bergabung kepada Bapak-bapak yang baru saja masuk di Unit FTSP, dan kami berikan penghargaan dan terimakasih kepada bapak-bapak yang meninggalkan FTSP untuk bertugas di Unit lain.

Rolling pegawai di UII adalah suatu hal yang biasa, oleh karenanya kepada Bapak-bapak yang saat ini pindah di Unit lain jangan putus silaturrahmi, namun tetap menjaga kebersamaan, tetap saling menyapa dan tukar kawruh tetap kita lakukan dimanapun kita bertemu.

Lebih lanjut Dr.Kasam menambahkan, Satuan Pengamanan (Satpam) membutuhkan dukungan dan peran serta civitas akademika, salah satunya dalam bentuk pengamanan kampus. Terkait dengan itu, sebagai salah satu bentuk pengamanan swakarsa, Satpam diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam rangka mendukung upaya pemeliharaan kamtibpus, melalui kewenangan unit, untuk menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja unitnya, dalam mhal ini di FTSP.

Ia menilai, selama ini satuan pengamanan (Satpam) di FTSP telah mampu menunjukkan kinerjanya dengan baik dalam membantu, menertibkan  keamanan dan ketertiban di Unit FTSP. 

Dr.Kasam menekankan kepada seluruh personel Satuan Pengamanan untuk mempedomani hal-hal sebagai petugas keamanan yang ada di kampus FTSP seperti  menjaga kedisiplin dan dedikasi kerja, perluas wawasan dan pengetahuan, meningkatkan kewaspadaan, utamakan koordinasi secara intensif dengan pimpinan

Senin (1 Juli) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan tim lomba katagori akustik guna mengikuti sekaligus  memeriahkan Milad ke-76 UII. Sebanyak 17 (tujuh belas) orang pegawai FTSP UII maju berkompetensi lomba akustik di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir Jl. Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Ketujuh belas orang dibagi sebagai gitaris, pemegang kulintang, anglung, dram, penyanyi dan dirigen dengan menyanyikan lagu wajib Hymne UII dan sebuah lagu berjudul manuk dadah yang dimanajeri Dr.Ing.Nensi Golda, ST., MT.  

Fakultas memilih katagori akustik guna menuangkan bakat yang dimiliki namun terpendam, karena seni merupakan bidang seni yang lebih bisa dikembangkan dan dijadikan sebagai wadah untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat. Lomba yang digelar dalam rangka  Milad ke-76 UII diikuti oleh Fakultas-fakultas dilingkungan UII sebagai Festival Kesenian Pegawai yang berbentuk lomba hadroh dan akustik.

Penilaian dewan juri sangat ketat hingga tim FTSP hanya cukup menorehkan juara 3 (tiga) dengan skor nilai 735 dan mendapatkan uang pembinaan dari panitia sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah). Sementara Juara 2 diraih tim Rektorat dan juara pertama diraih FTI.

Dalam dunia Fotografi, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan diantaranya dapat menghasilkan uang, melatih kepekaan di sekitar, sebagai penunjang profesi, melatih jiwa kepemimpinan dan sebagai identitas diri. Selain itu, fotografi juga melatih kita untuk senantiasa peduli terutama lingkungan sekitar yang bentuknya karya seni, belajar fotografi itu penting  bagi mahasiswa khususnya Jurusan Jurnalistik.

Demikian diungkapkan Narasumber Ir.Gunawan Wibisana, MSP., MM., LRSPS., PSA sebagai fotografer senior, dalam penyampaian materi  workshop yang digelar Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Univesitas Islam Indonesia (UII) pada Sabtu (29 Juni) bertempat di Auditorium Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliuarang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Workshop dihadiri 180 (seratus delapan puluh) mahasiswa dan dosen Teknik Lingkungan UII, serta  dihadiri pula Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknik Lingkungan Eko Siswoyo, ST., M.Sc.,ES., Ph.D) dan Dr.Eng.Awaludin Nurmiyanto, ST., M.Eng.

Gunawan Wibisana dalam paparannya menambahkan, bahwa belajar fotografi itu penting  bagi mahasiswa, dan di UII ini yang pertama kali saya sampaikan khusus Program Studi Teknik Lingkungan. Semoga Teknik Lingkungan dari Perguruan Tinggi lainnya bisa menyusul. Disamping  bisa menulis mahasiswa teknik lingkungan juga perlu bisa fotografi karena itu penting untuk pengetahuan persampahan. Tambah Gunawan.

Dalam membentuk motivasi mahasiswa dan dukungan para hadirin yang mengikutinya Gunawan Wibisana juga banyak menampilkan contoh-contoh gambar tentang Fotografi persampahan guna meningkatkan kepekaan indera penglihatan dan lebih menghayati keindahan serta keunikan alam dan sumber daya manusia. 

Selesai pemaparan materi workshop dilanjutkan dengan lomba fotografi tentang persampahan yang digelar secara online bagi mahasiswa Teknik Lingkungan seminggu yang lalu. Hingga pelaksanaan workshop terdapat 47 (empat puluh tujuh) foto dalam lomba fotografi yang masuk dalam nominasi, dan diambil 2 (dua) pemenang masing-masing juara 1 (satu) Aisyah Qisti Millatisilmi (16513018), dan juara 2 (dua) Fery Merdikawati (17513015).