Selasa (2 Oktober), Jurusan Arsitektur Fakultas Teknuk Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Kuliah Umum bertempat di Auditorium Prof. Dr. Abdulkahar Mudzakkir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Kuliah Umum bertajub  “Regionalism Spirit in Global Era Blimbingsari Airport, Banyuwangi, East Java Indonesia”, menghadirkan seorang arsitek kondang di Indonesia (Andra Matin).

Andra Matin menyampaikan, bahwa Bandara Banyuwangi merupakan bandara yang akan dibangun kecil seperti resort, sehingga penggunaan AC dapat diperkecil dan memanfaatkan sirkulasi udara yang maksimal.

Pembangunan bandara Blimbingsari di Banyuwangi menjadi topik kuliah umum, yang memiliki konsep pembangunan diterapkan modern dan tidak meninggalkan nilai lokal. Ia mulai mencari nilai-nilai lokal yang dapat diterapkan dalam desain bandara yang sedang digarap saat ini.

Rumah Osing khas Banyuwangi menjadi titik temu, dari gaya atap rumah osing dapat dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru. Modifikasi atap rumah osing yang dilakukan dengan memotong model atap secara diagonal dan menerapkan salah satu sisinya. Penerapan gaya atap osing akan menonjolkan nilai arsitektur dan menjadi identitas Bandara Bayuwangi.

Desain atap yang dikombinasikan dengan material rumput dan atap berbahan kayu ulin meningkatkan nilai arsitektur bangunan. Kombinasi ini diterapkan untuk meningkatkan ciri khas bandara yang lokasinya dekat dengan kawasan persawahan juga dapat menyejukkan ruangan. Sehingga memperkecil penggunaan AC seperti yang diharapkan sang desainer dapat tercapai.

Ia mempersiapkan ruangan dimana masyarakat lokal masih dapat menggunakan sarung dan duduk bersila, yang memiliki tantangan  bagaimana semuanya dapat berfungsi dengan baik, namun nilai lokalnya tetap ada tidak ditinggalkan. Ungkapnya.

Rabu (3 Oktober) Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D menyambut dengan baik kerjasama dengan Balai Penerapan Teknologi Konstruksi, Dirjen Bina Konstruksi untuk menyelenggarakan Distance Learning (pelatihan jarak jauh) bidang konstruksi.

Dipilihnya Program Studi (Prodi) Teknik Sipil serta  Teknik Lingkungan FTSP UII sebagai mitra merupakan hal yang amat sangat tepat. Karena  kedua Prodi tersebut sudah mempunyai pengakuan akreditasi internasional sehingga tidak diragukan lagi kompetensinya.

KIranya diperlkan mendorong percepatan kapabilitas tenaga kerja ahli bidang konstruksi, hal ini penting karena pembangunan infrastruktur Indonesia dinilai masih tertinggal jika dibanding negara-negara tetangga.

Demikian dituturkan Dekan FTSP UII Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.Db berkaitan dengan pelaksanaan program  Distance Learning (pelatihan jarak jauh) bidang konstruksi, bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Acara yang dihadiri oleh  Ketua LPJK DIY (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) , Cakra Nagara, S.T., M.T., M.E. selaku Kepala Balai Penerapan Teknologi Konstruksi PUPR, Ir.Fitri Hadi Prabowo, MT (LPJK DIY), Dekan FTSP (Miftahul Fauziah, Ph.D), Wakil Dekan 1 (Dr.Ir.Kasam, MT),  para undangan, dan sekitar 250 (dua ratus)  mahasiswa baik Prodi Teknik Sipil maupun Teknik Lingkungan FTSP UII.

Nara sumber Cakra Nagara, ST., MT., ME selaku Kepala Balai Penerapan Teknologi Konstruksi mengatakan,  tingginya kebutuhan tenaga ahli konstruksi tidak berbanding lurus dengan masih terbatasnya tenaga kerja yang ada baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Saya sangat mengharapkan supaya adik-adik mahasiswa FTSP UII turut  aktif juga untuk berpartisipasi dalam pelatihan jarak jauh hingga mendapatkan sertifikat. Pelatihan ini bisa dilakukan dengan cepat tergantung dengan kesegrepan (kerajinan) mahasiswa yang bersangkutan. Karena program ini bisa diselesaikan dengan waktu kurang dari seminggu, dua minggu, dan paling lama sebulan. Selesainya pelatihan dan ujian peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat Distance Learning (DL) sebagai prasyarat untuk mengikuti Serfifikat Keahlian Kerja (SKA). Ungkapnya.

Sementara nara sumber Ir.Fitri Hadi Prabowo, MT menyampaikan Aplikasi berikut alur sertifikasi  Keahlian Kerja (SKA) secara rinci.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) semakin menunjukkan kesungguhan dalam memperluas kemitraannya dengan berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di tingkat ASEAN. Hal tersebut tampak dalam kunjungan serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FTSP UII dengan SEAMO BIOTROP pada Kamis (20 September) Malam bertempat di Bogor Jawa Barat.

MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur SEAMEO BIOTROP (Dr.Ir. Irdika Mansur) dan Dekan FTSP UII  (Miftahul Fauziah, Ph.D) bertempat di aula SEAMO BIOTROP yang dirangkai dengan Gala Dinner sekaligus peluncuran buku dari para penulis yang didanai oleh SEAMO BIOTROP dalam rangka “SEAMEO BIOTROP Golden Anniversary Celebration 50 years“.

SEAMEO BIOTROP merupakan salah satu dari 18 (delapan belas) pusat pendidikan dan penelitian di bidang tropical biology di bawah SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) yang berpusat di Bangkok, Thailand. MoU  yang ditandatangani ini akan berlaku selama 3 (tiga) tahun kedepan yang berkaitan dengan penelitian di bidang Teknik Lingkungan dan Biosystem. Selanjutnya kedua belah pihak juga akan terlibat aktif dalam pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia pada bidang-bidang yang relevan.

Pada acara tersebut hadir pula Sekretaris Program Studi Teknik Lingkungan (Dr.Eng. Awaluddin Nurmiyanto, ST., M. Eng) yang menegaskan jika kolaborasi antara FTSP UII dan SEAMO BIOTROP akan sangat membantu dalam rencana pembukaan Program Magister Teknik Lingkungan di FTSP UII yang sangat berkaitan dengan bidang pelestarian lingkungan dan bioteknologi. Senada dengan hal tersebut Center Director of SEAMO BIOTROP Jesus C Fernandez, Ph.D juga menuturkan jika kerjasama ini akan semakin menguatkan misi SEAMO BIOTROP dalam riset untuk pelestarian keaneka-ragaman hayati menuju pembangunan yang berkelanjutan

Shofi Latifah Nuha Anfaresi (17513166), Mahasiswi Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mendapatkan kesempatan langka untuk mempresentasikan produknya yang bernama Banksand Water Filter bertempat di Stockholm World Water Week 2018. Stochkolm World Water Week merupakan Festival air terbesar di dunia yang dilaksanakan pada tanggal 27-31 Agustus 2018. Nuha, demikian sapaan akrabnya menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang terpilih untuk mempresentasikan idenya berupa sebuah filter air khas daerah Bangka yang dinamakan Bank Sand Water Filter, temuannya ini akan sangat membantu masyarakat Bangka untuk mengatasi rendahnya kualitas air di daerah Bangka akibat industri penambangan timah. Nuha sendiri berharap setelah mengikuti Festival di Stockholm ini dia dapat mengimplementasikan filter air murah dan ramah lingkungan ini untuk masyarakat Bangka dan sekitarnya. Selain itu, Nuha juga terpilih untuk menjadi salah satu speaker dalam debat di Stockholm World Water Week 2018 dengan mengusung tema ASIA Focus: Challenging Nexus Technologies, a force for good?

Dengan reporter ia mengatakan, bahwa debat ini dilaksanakan di Stochklom pada tanggal 29 Agustus 2018. Diseluruh acara dalam program ini, Nuha mengaku menjadi yang termuda dan ia bangga dapat memperkenalkan UII di dunia internasional. Beberapa partner debatnya merupakan kepala Asian Development Bank di bindang Lingkungan dan Air, Professor penelitian Mekong, Kepala Penelitian IWMI, sedangkan Nuha sendiri disebutkan sebagai mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII).

Nuha menambahkan, ada beberapa partner debatnya yaitu Luna Bharati, Principal Researcher-Hydrology and Water Resources, International Water Management Institute. Kemudian Thomas Panella, Chief of Water Sector Group, Asian Development Bank, dan Dr. Vittoria Elliot, Mekong Science Director, Smithsonian Institution. Selain itu pada tim kontra, yaitu Abigail Lynch, Research Fish Biologist, National Climate Adaption Science Center in the USA, Rob Rendell, Senior Fellow at RMCG, Sarah Mosatse dari CEWAS Fellow, dan Christopher M.U. Neale, Director of Research Daughtery Water for Food Global Institute, University of Nebraska.

Nuha yang juga merupakan mahasiswa berprestasi akademik terbaik pada Semester Genap TA.2017/2018 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93 berpesan,  saya (Nuha) sangat senang sekali dapat mewakili UII dan juga Indonesia di acara internasional sekelas Stockholm World Water Week 2018, tidak hanya para investor dunia, beberapa mentri dari beberapa negara hadir dalam acara ini. Kami semua datang dengan tujuan yang sama, ingin berkontribusi meningkatkan kualitas dan ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi seluruh masyakarat di dunia, tidak boleh ada yang tertinggal di belakang. Pada sesi debat, saya menerangkan tentang pentingnya kontribusi generasi muda dalam mengembangkan teknologi terutama di bidang pengelolaan air bagi masyarakat. Sesi yang paling saya sukai yaitu sesi water and faith, salah satu speaker yang diundang yaitu Mufti Mohammad Zoubi, Mufti of Amman, Jordan, lewat beliau dapat dibuktikan bahwa Islam sangat dekat dengan pelestarian lingkungan, terutama pada sektor pengelolaan air.

Ia percaya, semua ilmu yang diberikan oleh para advisors, Pak Rektor, Pak Kaprodi dan dosen di Program Studi Teknik Lingkungan lah yang membantu saya untuk berkembang. Begitupula ketika saya berada di Pondok Pesantren UII, seluruh ustadz dan ustadzah memberi kami bekal melalui nasehat-nasehat mereka yang sangat super. Sehingga saya merasa sangat menyayangkan bila meninggalkan pelajaran mereka baik di kampus maupun di pondok selagi memenuhi undangan di negara lain. Bila memang hal tersebut diluar kehendak saya, maka saya harus mengejar ketertinggalan saya selama di kelas agar dapat sama dengan teman-teman yang lain.

Diakhir wawancaranya dengan reporter ia berpesan, ia berharap diri saya dan teman-teman lain dapat terus berkontribusi untuk negara dan bangsa Indonesia. Untuk para kawula muda, jangan pernah berhenti berkarya, manfaatkan waktu untuk selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Yang dinilai bukan kecil besarnya karya, namun seberapa besar kita dapat memberi bantuan, manfaat dan kontribusi bagi mereka. Dan jangan pernah takut untuk take action! Bila gagal, coba lagi dan coba lagi, sampai berhasil! Ungkapnya.

Demikian perjalanan Nuha di Eropa, yang dilakukan ke 6 (enam) negara, 4 (empat) diantaranya merupakan acara dari program seperti  di Switzerland, Italia, Swedia dan Belgia. Sedangkan 2 (dua) negara lainnya Paris, Prancis dan Cologne, Jerman, yang merupakan tempat ia berkunjung dan bermain.

Sabtu (15 September) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII  menggelar  Studium Generale (SG)  Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 bertempat di Hall Auditorium  Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

SG AAI ini merupakan komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah  yang   merupakan salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Lebih dari 400 (empat ratus)  mahasiswa baru FTSP TA.2018/2019 hadir mengikuti pembukan SG AAI dari jumlah 603 mahasiswa yang diterima.

Program Asistensi Agama Islam ini bermaksud untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan nilai nilai agama Islam serta karakter dalam beribadah dan berakhlak mulia yang bagian dari WAJIB. Kegiatan semacam ini sangat penting, karena kemungkinan di Perguruan Tinggi lain kegiatan pembinaan dan pemdampingan keagamaan seperti ini tidak ada. Hal ini sangat membantu mahasiswa dalam menentukan perjalanan hidupnya, semoga kita menjadi semakin lebih baik lagi, terarah, dan Insya Allah dapat lebih membangun karakter pribadi muslim sesungguhnya.

Demikian dituturkan Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santoso, M.Arch., IAI) dalam sambutannya dengan penuh keramahannya.

Lebih lanjut Revianto menjelaskan, setelah pembukan SG AAI ini sudah dapat dilakukan pertemuan taklim secara kelompok dan setiap kelompok dipandu oleh satu orang mu’allim selama 12 (dua belas) kali tatap muka dalam satu semester, dan setiap akhir semester dilakukan ujian.  Sedangkan  jumlah kehadiran AAI sama sebagaimana seperti kuliah reguler yang pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya oleh masing masing pendamping atau mu’allim. Diharapkan semua mahasiswa untuk dapat merespon dan melaksanakan Asistensi Agama Islam ini dengan baik dan tuntas, karena nilainya sebagai prasyarat pengambilan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ungkapnya.

Sementara motivator Ustadz Istihsan Arif Al-Fudahily mengajak dan mengingatkan kepada form supaya semua yang kita lakukan dengan niat mencari ukhrawi disamping duniawi karena Allah ta’ala. Dengan mencari ukhrawi maka dengan sendirinya duniawi akan kita dapati, namun bilamana suatu kegiatan diniati secara duniawi belum tentu ukhrawi menghampirinya.