Puasa dalam Bahasa Arab berasal dari kata soum atau siyam yang maknanya sama dengan imsak yaitu menahan. Sedangkan menurut istilah syariat islam puasa adalah suatu amal ibadah yang dilakukan dengan  menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari disertai sengan niat karena Allah ta’ala dengan syarat dan rukunnya. Jadi puasa ramadhan adalah suatu amal ibadah puasa yang dilakukan dalam bulan ramadhan, sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al-baqarah ayat 183, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Berpuasa disamping dapat menambah taqwa kepada Allah SWT., juga mengandung beberapa hikmah seperti timbul rasa hibah terhadap fakir miskin yang sering kali tidak makan sehingga timbul keinginan untuk menolong, dapat mendidik diri untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan penderitaan. Sebab orang yang berpuasa itu harus mampu menahan penderitaan lapar dan haus, sehingga akan terlatih kesabaran hatinya, dapat mendidik diri untuk bersifat amanah dan percaya diri. Karena orang yang berpuasa dengan menahan lapar dan haus tidak ada orang yang tahu kecuali hanya Allah SWT., sehingga akan terlatih sifat amanah dan percaya dirinya, mendidik untuk tidak berbuat dusta dan berkata keji, serta dapat memelihara kesehatan tubuh.

Demikian disampaikan KH.Abdul Muhaimin pengasuh Pondok Pesantren (PP)  Nurul Ummah Kotagede, Yogyakarta dalam songsong Ramadhan pada Ahad (13 Mei) yang digelar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) di Hall Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman,  Yogyakarta.

 

Pengajian menyongsong ramadhan digelar FTSP UII rutin setiap tahunnya menjelang ramadhan tiba, dalam pengajian songsong ramadhan kemarin dihadiri oleh Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D) beserta istri, Pimpinan Program Studi, para dosen dan tendik beserta keluarga, mahasiswa, serta pengurus kampung warga tetangga FTSP UII.

 

Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D) dalam sambutannya mengharapkan, semoga puasa ramadhan tahun ini dapat lebih meneduhkan hati kita untuk lebih beriman kepada Allah SWT. Setya Winarno juga mengajak kepada Civitas  Akademika FTSP UII di Bulan Ramadhan yang akan kita laksanakan ini untuk berlomba lomba dalam kebajikan. Ungkapnya.

 

Pusat Studi Disaster Risk and Reduction Center (DiRReC) bekerja sama dengan Program Magister Teknik Sipil (PMTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berperan aktif mengikuti Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Riset Kebencanaan ke–5 yang diselenggarakan di Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat pada Selasa hingga Jum’at (1-4 Mei), yang digelar  Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.

Adityawan Sigit, MT  dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII sepulang dari padang mengatakan,  PIT Riset Kebencanan ini dibuka dan diawali dengan peresmian Taman Edukasi Bencana (TEB)  di Danau Cimpago, Purus, Sumatera Barat, disampaikan pula anugerah Life Time Achievement Bidang Penanggulangan Bencana, dilanjutkan dengan  Konferensi Internasional, Seminar Nasional (diskusi panel/paralel), Expo atau pameran kebencanaan, dan Disaster.

Thema yang diangkat dalam  PIT Riset kebencanaan ini adalah “Manajemen Bencana untuk Pembangunan yang Berkelanjutan” yang diikuti para peneliti, akademisi, praktisi dan perekayasa kebencanaan yang bertujuan untuk menggali peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penanggulangan bencana di Indonesia dan  mensinergikan kebutuhan kajian/penelitian di Indonesia sehingga dapat dijadikan acuan bersama dalam mengembangkan pengetahuan kebencanaan di Indonesia sesuai dengan jenis ancaman yang ada. Pembukaan Kegiatan PIT ke-5 oleh Drs.H.Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI), Laksda (Purn) Willem Rampangilei, (Kepala BNPB) dan Prof. Tafdil Husni, SE. MBA. Ph.D, (Rektor UNAND).

Disamping mengikuti seminar, DiRReC dan PMTS FTSP UII juga  membuka booth pameran kebencanaan di Kompleks Masjid Raya, Padang, Sumatera Barat selama 4 (empat) hari. Ungkapnya.   

 

Mangrove memiliki peranan penting baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis mangrove berperan sebagai pelindung pantai dari angin, gelombang dan badai. Tegakan mangrove berperann sebagai benteng biologis pemukiman, bangunan dan pertanian dari angin kencang atau instrusi air laut. Dengan produktivitasnya yang tinggi, mangrove mampu menjaga harmonisasi siklus hidup berbagai jenis biota laut. Sedangkan secara ekonomis mangrove dapat dimanfaatkan langsung untuk keperluan sehari hari seperti kayu bakar, bahan bangunan, keperluan rumah tangga, kertas, obat obatan , kulit kayu dan arang, bahkan buahnya dapat diolah menjadi aneka makanan dan minuman.

Dari pentingnya mangrove secara  ekologis dan ekonomis ini seorang mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia Rizal Kartika Wardhana (14513034) mengikuti konferensi Internasional Conference on Chemical, Agricultural, Biological and Environmental Sciences (CABES) 2018 bertempat di Kyoto Garden Palace Hotel, Kyoto, Japan pada 17 dan 18 April yang lalu guna mempresentasikan hasil penelitiannya.

Rizal mengatakan, Pengabdiannya dalam penelitian untuk memanfaatkan potensi hutan mangrove sebagai sumber penghasilan tambahan masyarakat, khususnya masyarakat di pulau Raas. Pemanfaatan yang dimaksuad adalah buah mangrove sebagai bahan produk olahan yang dapat dikonsumsi dan sehat bagi manusia. Pemanfaatan mulalui buah mangrove tidak akan berdampak pada rusaknya hutanmangrove, sehingga sangat baik untuk dilakukan.

 

Hasil pengabdian dalam penelitannya  lolos untuk dipresentasikan di depan forum selama 10 (sepuluh) menit,   diikuti lebih dari 1000 (seribu) peneliti dan 20 (dua puluh) negara di seluruh Dunia. Ia berharap dari pengabdiannya ini masyarakat dapat mengolah buah mangrove sebagai pilihan sumber penghasilan dan sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi ancaman rawan pangan di Indonesia. Ungkapnya.

Kepemimpinan sebagai modal penting sebuah institusi khususnya di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) untuk memajukan nilai-nilai luhur Islam. Kepemimpinan ibarat amanah yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan mengharap ridho Allah SWT. disamping memberikan keteladanan bagi yang dipimpinnya. Hakekatnya pimpinan kampus seperti pelayan bagi sivitas akademika, oleh karenanya siap melayani manakala dibutuhkan setiap saat sehingga mengganggu waktu luangnya untuk keluarga. Guna menyampaikan suka dukanya, Pimpinan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Program Pasca Sarjana menggelar sarasehan di Tegal Jawa Tengah pada Sabtu dan Ahad, 5 dan 6 Mei kemarin dengan mengambil thema “kehilangan waktu keluarga”.
Pimpinan FTSP UII sampaikan ungkapan terimakasih kepada segenap sivitas akademika FTSP atas dukungan moril dan spiritual selama 1 (satu) periode kepemimpinan. Semoga Allah SWT.membalas setiap langkah baik kita Aamiin.