3 (tiga) mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali  menciptakan inovasi dan kewirausahaan berupa Starp Up Penghubung Investor dan Kreator digital yang diberi nama Idea Valley. Masing-masing Ade Wahyu Hidayat (15511283), Edwin Budi Setiawan (15511286) dan Dwi Nurul Ilmih Ahkam (15511285).

Ade Wahyu Hidayat  mengatakan Idea Valley ini merupakan aplikasi ponsel dengan sistim penggalangan dana dari sejumlah besar orang maupun investor untuk memodali suatu proyek inovasi dari para penggagas. Sederhananya, Idea Valley menjadi media bagi pemilik kreator bertemu dengan investor dalam mewujudkan sebuah produk yang kompetitif, dengan konsep crowdfunding. Jadi siapa saja bisa membantu penggagas dalam mewujudkan gagasannya.  

Idea Valley ini merupakan forum atau sarana dialog terkait riset, penyedia informasi dan komunikasi yang universal, meningkatkan jumlah riset secara substantif, memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan pemberdayaan dan penguatan masyarakat. Industri 4.0 memaksa kita untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia yang cepat dan banyak. Sehingga hadirnya Idea Valley harapan kami dapat menylesaikan berbagai permasalahan di berbagai sektor secara cepat dan tepat.

Pada tahun 2030, Indonesia diharapkan mampu menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 secara global. Ekonomi Indonesia saat ini masih mengandalkan sumber daya alam dan jumlah populasi yang besar. Indonesia memang memiliki beragam sumber daya alam yang sangat besar. Namun ketersediaan sumber daya alam ini belum cukup untuk menjadikan Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar.

Mengingat ekonomi Indonesia dipengaruhi dan di bentuk oleh teknologi, inovasi dan kewirausahaan untuk menjawab kebutuhan kemajuan ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia haruslah berbasis pengetahuan terpadu secara regional, kompetitif secara global dan ekonomi terbuka tetapi tetap berpihak kepada rakyat berkarakter ecology-friendly dan maritime. Tetapi, saat ini Indonesia berada pada titik kritis. Indonesia dihadapkan oleh tiga tantangan utama yaitu masalah produktivitas, distribusi pertumbuhan yang tidak merata dan memastikan agar tidak terjadi keterbatasan infrastruktur dan sumber daya. Ungkapnya.
Berkat konsep crowdfunding, Idea Valley berhasil memperoleh predikat Best Inovasi Konseptual 1dan Best Delegation 3 pada ajang Nusantara Inovation Summit 2019. Alhamdulillah ide kami mendapat respon yang cukup baik di ajang ini, semoga hasil ini bisa memacu kami untuk lebih mengembangkan lagi. Harapannya.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki 3 (tiga) Program Studi (Prodi) yang ketiganya sudah memiliki Akreditasi Internasional. Prodi Teknik Sipil  mendapatkan pengakuan akreditasi internasiional dari JABEE Jepang, Prodi Teknik Lingkungan mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA, sedangkan Prodi Arsitektur  mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Korean Architecture Accrediting Board (KAAB). Akreditasi internasional yang telah diraih ini bukan merupakan tujuan utama, namun yang lebih penting adalah untuk mempersiapkan pembelajaran dengan sebaik baiknya, perbaikan berkelanjutan di semua lini.

Demikian disampaikan kata sambutan mewakili Pimpinan Fakultas FTSP UII Yebby Yuriandala, ST., MT dalam penyelenggaraan kuliah tamu kerjasama FTSP UII dengan RUCIKA pada kamis (28 Maret) bertempat di Auditorium  Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Narasumber kuliah tamu oleh Muhajir Direktur Rucika mengatakan bahwa air dalam plambing terdiri air bersih yaitu air yang layak untuk konsumsi (minum dan memasak), utuk mandi untuk memuci, air hujan, air buangan yaitu air sisa dari mandi mencuci tangan mencuci pakaian mencuci piring dan kendaraan, dan air kotor (Black water) air yang berasal dari toilet.

Syarat instalasi pipa air bersih dengan teknis yang optimal mudah dijangkau, aman dan sesuai dengan SNI 8153:2015. Kwalitas yang cukup, yaitu jumlah air bersih harus mencukupi kebutuhan. Higienis, air bersih harus higienis dengan syarat tidak berwarna tidak berbau dan tidak berasa. Ekonomis, ketersediaan air bersih yang hemat biaya.

Syarat instalasi pipa air limbah harus ada kemiringan pipa, air mengalir dengan udara, ukuran pipa benar, tidak terjadi tekanan, ada perangkap bau, dan ada perangkap lemak bila diperlukan.

Perancangan bangunan jembatan memerlukan suatu rencana yang efektif dan efisien, disamping bahan dan biaya yang dibuat dengan perhitungan cermat, ketahanan jembatan yang cukup kuat untuk menahan beban juga menjadi perhatian. Hal inilah yang mendorong 3 (tiga) mahasiswa Program Studi Tenik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) membuat rancangan jembatan yang diikutkankan pada Balsa Bridge Competition yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sipil, Politeknik Negeri Semarang. Kompetisi itu merupakan rangkaian dari Civil Expo Part VII.

Tim Epsilon UNISI terdidi dari  Ahmad Latiful Ansori (16511254) selaku Ketua Tim, dan 2 (dua) anggota masing-masing  Ahmad Ahsan Tajul Muluk (16511005), dan Dhanoe Seto Nugroho (17511193) didampingi dosen pembimbing Astriana Herdawati, ST., M.Eng berhasil menyabet juara 2 pada lomba Rancang Bangun Jembatan yang diikuti lebih dari 162 Tim dari sekitar 30 kampus di seluruh Indonesia.

Ketua Tim Ahmad Latiful Ansori mengatakan bahwa  lomba ini terdiri dari 2 (dua) dua tahap, tahap penyisihan dan final. Tahap pertama dilaksanakan pada 21 Februari 2019 dengan mekanisme lomba membuat prototipe jembatan balsa dan di uji kekuatannya dan. Dalam final dilaksanakan pada 8-9 Maret 2019 yang menyisahkan 9 tim. Finalis diminta membuat prototipe jembatan balsa dengan bahan yang telah disediakan panitia dalam waktu 3 (tiga) jam,  dan finalis diminta untuk mempresentasikan desain jembatan yang telah dibuat, kemudian dilanjut pengujian kekuatan.

Salah satu tantangan terberat dalam menghadapi para pesaing adalah tuntutan kemampuan mereka untuk memahami analisis struktur. Namun berkat kerja keras serta semangat mereka bisa mengatasinya. Ungkapnya.

Sabtu (23 Maret) sebanyak 60 (enam puluh) tenaga tendik Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII) mengikuti workshop motivasi kerja bertajub  “Motivasi Kerja dan Manajemen Keuangan Keluarga” bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP Jl.Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta, yang  dibuka oleh Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.selaku Dekan FTSP UII.

Miftahul Fauziah berharap semoga motivasi kerja dan pelatihan manajemen keuangan keluarga ini dapat bermanfaat guna meningkatkan kwalitas kerja yang terbaik dengan memaknai paradigma yang lebih mendalam serta lebih paham dalam manajemen pengelolaan keuangan. Ungkapnya.

Dalam workshop menghadirkan narasumber Ike Agustina, S.Psi., M.Psi.,Psikolog (Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia UII) mengantarkan manajemen keuangan keluarga; dan Ismail Hermana (trainer, staff pengajar, dan entrepreneur) menyampaikan motivasi kerja di tempat bekerja.

Ismail Hermana menyampaikan bahwa  terdapat 7 (tujuh) paradigma positif dalam bekerja, yaitu bekerja itu adalah mulia, rahmat, amanah, ibadah, seni, anugerah, dan kehormatan. Yang pertama bahwa bekerja itu adalah mulia, karena bekerja adalah panggilan aku atau kita harus sanggup bekerja dengan benar. Bekerja itu adalah rahmat, dengan bekerja kita berterimakasih dengan sang Illahi (Allah SWT.) dan kita pun sangggup untuk bekerja dengan atau lebih tulus.

Menurut Hermana yang lebih penting lagi bahwa bekerja itu adalah amanah, karena dengan bekerja kita pun akan memiliki tanggungjawab serta sanggup bekerja dengan tuntas. Sementara dengan bekerja itu adalah ibadah, kita akan lebih mengakui atas pengabdian kita kepada Allah SWT.dan tentunya akan bekerja lebih bersungguh-sungguh. Bekerja itu adalah seni, bekerja menjadi kesukaan sehingga akan sanggup bekerja dengan kreatif. Bekerja itu adalah anugerah, maka pekerjaan itu akan menjadi teman kehidupan hingga sanggup bekerja dengan hebat. Bekerka itu adalah kehormatan, akan menjadikan bahwa bekerja itu adalah kewajiban yang harus dilakukan dan sanggup bekerja dengan unggul. Ungkapnya.

Sementara Ike Agustina, S.Psi., M.Psi mendifinisikan bahwa keluarga adalah unit terkecil dan masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dengan berkeluarga atau menikah berarti melaksanakan tuntunan Rasulullah SAW, menguatkan ibadah, menjaga kebersihan/ kebaikan diri, mendapatkan ketenangan jiwa, mendapatkan keturunan, inventasi akherat, menyalurkan fitrah, dan membentuk peradaban.

Hasil survey yang dilakukan narasumber dalam workshop ini bahwa pengelolaan keuangan kita selama ini tidak tepat, karena masih belum paham perbedaan antara keinginan dengan kebutuhan, bahkan keinginan disamakan dengan kebutuhan.  Ike Agustina berharap marilah kita penuhi kebutuhan primer terlebih dahulu disusul dengan kebutuhan sekeunder baru diiringi dengan kebutuhan tersier. Pintanya.