FTSP UII Secara Resmi Buka Program Doktor Teknik Sipil (PDTS)
Bencana ini tidak bisa dihadapi dengan aksi yang hanya bertujuan untuk penanganan sesaat dalam menyelesaikan kasus perkasus. Untuk menghadapi serta menyelesaikannya tentu saja dibutuhkan tenaga ahli dan salah satunya adalah teknik sipil. Disamping itu di Indonesia masih kekurangan tenaga teknik sipil yang bisa mengatasi bencana alam secara sistemik.
Demikian sambutan disampaikan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Nandang Sutrisno, S.H.,LLM.,M.Hum.,Ph.D dalam peresmian melaunching Program Studi Strata 3 (S3) Doktor Teknik Sipil Selasa (23 Mei) bertempat di Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, yang dihadiri dan disaksikan oleh Dekan, Ketua Program Doktor Teknik Sipil, Segenap Pimpinan FTSP UII, dan beberapa calon mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil (PDTS).
Rektor UII mengapresiasi FTSP membuka program doktoral, langkah ini merupakan salah satu upaya dari UII untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang teknik sipil. Secara umum jumlah doktor di Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara tentangga seperti Malaysia. Ungkap Rektor UII.
Sementara Dekan FTSP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc.) mengatakan, dengan adanya jenjang pendidikan doktoral (S3) dapat menjadi panutan bagi jenjang pendidikan di bawahnya. Pembukaan program doktor ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di bidang teknik sipil yang saat ini cukup mendesak dan penting. Disamping itu juga untuk menciptakan metode atau teknik yang lebih baik, canggih, cepat, efisien, dan berdaya guna pada tahapan analisis desain, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Rasa terima kasihnya pun disampaikan kepada berbagai pihak yang terlibat sekaligus mendukung upaya pendirian Program Doktor (S3) Teknik Sipil FTSP UII. Program Doktor Teknik Sipil FTSP UII membuka pendaftaran sejak tanggal 15 Mei hingga 12 Agustus 2017, sedangkan proses perkuliah akan dimulai secara resmi pada 31 Agustus 2017 mendatang.
Pada kesempatan yang sama juga diselenggarakan paparan data oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Sutopo Purwo Nugroho. Diperlukan pendekatan berbasis social engineering berbasis komunitas untuk menyadarkan warga akan bahaya bencana. Secara umum sebagian masyarakat Indonesia dan Pemda belum siap menghadapi bencana besar. Ungkap Dr.Sutopo.
Lebih lanjut ia mengatakan, yang lebih menarik adalah 3 penelitian mengungkap kesiapsiagaan masyarakat menunjukkan pengetahuannya meningkat. Namun pengetahuan belum menjadi sikap, perilaku, budaya yang mengaitkan kehidupan bermitigasi bencana.
Sedangkan Prof. Ir. Widodo Prawirodikromo, MSCE., Ph.D selaku Ketua Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) UII mengatakan bahwa permasalahan yang dihadapi dunia termasuk yang dihadapi bangsa Indonesia sangatlah mendasar, besar dan mendesak untuk segera diselesaikan. Sehingga pembukaan PDPT dilingkungan FTSP UII meruapakan suatu penghargaan sekaligus suatu tanggung jawab yang besar.