International Student Competition in Architecture and Construction of Bamboo 2023 Tim Mahasiswa Arsitektur Sabet Juara 1

Tiga mahasiswa Program Studi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang tergabung dalam “Bamboo Boys Team” berhasil menyabet juara 1 pada International Student Competition in Architecture and Construction of Bamboo 2023 yang diselenggarakan oleh Universitas Warmadewa, Bali yang bekerjasama dengan School of Architecture, South China University of Technology Guangzhou, Nansha Bird Park, China.

Event yang mengusung tema “Bamboo Swing Game” tersebut digelar pada 22 Rabiulawal 1445 H/7 Oktober 2023 tersebut dinilai oleh 4 dewan juri dari China, Dr. Charlie Xue, Iris Hong Yi Ying, Nuno Soares, dan Sheng Yuhong. 3 Juri dari Indonesia adalah Dr. Ing. Andry Widyowijatmoko, ST., MT., Effan Adhiwira, ST., dan I Gede Adi Susila, S.T, M.Sc., Ph.D.

Delegasi Arsitektur UII yang terdiri dari Nofal Safli, Alfin Hakim, dan Muhammad Isya Zukhruf Raffaely dengan dosen pendamping Faiz Hamdi Suprahman, S.T., M.A. pada kesempatan tersebut mengusung produk Motus Rotan. Produk yang dinilai adalah Mockup 1:25, Poster 4 halaman, Design Brief, dan Video Desain.

Faiz Hamdi Suprahman, S.T., M.A., saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menyatakan bahwa dalam kompetisi tersebut ada 12 nominator yang lolos. Dari jumlah tersebut delegasi Arsitektur UII meraih nilai tertinggi dan berhak mendapat kesempatan untuk membuat desainnya di Nansha Bird Park, Guangzhou, China, pada Desember 2023 mendatang.

Dosen muda tersebut mengungkapkan bahwa bambu sudah diyakini menjadi material solutif untuk arsitektur, untuk bangunan. Tantangannya adalah bagaimana mengembangkan potensinya untuk mencapai kualitas arsitektur yang baik, yang kontekstual. Kompetisi semacam ini menantang arsitek atau calon arsitek untuk berinovasi. Sehingga sayembara ini tidak hanya menilai kemampuan teknis peserta dalam reka rupa dan ruang dengan material bambu, namun juga harus bisa menawarkan inovasi. ayunan atau swing game menjadi kasus desain khusus yang mesti diterjemahkan kedalam desain oleh peserta.

“Tim Arsitektur UII yang berkompetisi telah mampu menunjukan nilai inovasi tersebut sehingga menjadi lebih unggul,” ujarnya.

Ia menambahkan, di era yang semakin kompetitif, sayembara menjadi ruang yang baik untuk berlatih dan mengenal kemampuan diri sendiri. Banyak arsitek baik yang lahir dari dunia kompetisi. “Kesempatan untuk membangun ide di China nanti,  mudah-mudahan menjadi cara untuk bisa lebih kompetitif di level internasional,” pungkasnya.