Kuliah Umum Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ) Mahasiswa Angkatan 2025 FTSP UII

Untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai dasar pengembangan diri yang komprehensif serta menekankan pada pembentukan karakter, moral, dan etika Islami yang bersumber dari ajaran Al-Qur’an, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan acara Kuliah Umum Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ). Program tersebut merupakan agenda dari Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Islam (DPPAI) UII.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 3 Jumadilawal 1447 H/25 Oktober 2025 secara daring dengan mengangkat tema “Interaksi Produktif dengan Al-Qur’an” menghadirkan narasumber M. Husnaini, S.Pd.I., M.Pd.I., Ph.D., dosen Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII.

Acara yang diikuti oleh sekitar 525 mahasiswa baru Angkatan 2025 dari Prodi Teknik Sipil, Prodi Arsitektur, dan Prodi Teknik Lingkungan tersebut diawali dengan penjelasan Taklim PDQ oleh Koordinator Keagamaan FTSP UII, Albani Musyafa’, ST., MT., Ph.D.

Dalam paparannya, M. Husnaini menyatakan bahwa interaksi produktif dengan Al-Qur’an melibatkan membaca (tilawah), mendengarkan, memahami makna (qira’ah dan tadarus), merenungkan (tadabbur), menghafal, mengajarkan, dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, bukan sekadar bacaan atau pajangan, serta untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.

Lebih lanjut beliau menjelaskan manfaat interaksi produktif diantaranya adalah mendapatkan petunjuk, karena Al-Qur’an memberikan petunjuk ke jalan yang lebih lurus dan benar, mendapatkan kebaikan akhirat, yaitu mendapat pahala, syafa’at di hari kiamat, dan kedudukan mulia di sisi Allah SWT. “Manfaat lainnya adalah Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan hati dan sebagai pedoman hidup membantu membentuk karakter yang lebih baik,” paparnya.

Interaksi produktif dengan Al-Qur’an berarti membangun hubungan yang mendalam, berkelanjutan, dan membuahkan hasil nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ini melampaui sekadar membaca, tetapi melibatkan pemahaman, perenungan, pengamalan, dan menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan.

Husnaini juga menambahkan bahwa interaksi produktif dengan Al-Qur’an berarti membangun hubungan yang mendalam, berkelanjutan, dan membuahkan hasil nyata dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya hal tersebut melampaui sekadar membaca, tetapi melibatkan pemahaman, perenungan, pengamalan, dan menjadikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap aspek kehidupan. “Fondasi dari interaksi produktif dimulai dengan membaca dan mendengarkan secara rutin,” pungkasnya.

Dipenghujung acara dilakukan diskusi dan tanya jawab. Nampak peserta bersemangat dan aktif menyampaikan pertanyaan kepada narasumber, sehingga pada sesi tersebut suasananya menjadi hidup dan interaktif.