Penguatan Pembelajaran FTSP UII Menuju Internasionalisasi

{mosimage}Pagi hari ini kita akan memulai lagi penguatan pembelajaran di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Program Studi (Prodi) Teknik Sipil sudah mendahului akreditasi Internasional yang menginduk Jepang dan hampir sebentar lagi Prodi Arsitektur akreditasi Internasional yang menginduk Korean, serta   tidak lama lagi Prodi Teknik Lingkungan akan menuju ke akreditasi Internasional. Dalam rangka penguatan Program Studi menuju akreditasi internasional ini kita tidak boleh lengah diri kita sendiri dalam menguatkan jati diri kita dalam ke-Islaman. Seperti kita tahu bahwa salah satu visi misi UII itu bagaimana UII  itu bisa membentuk lulusan yang intelektual muslim dan juga bisa menjadi pemimpin ummat yang bertaqwa. Itulah salah satu visi misi UII yang diharapkan bisa menjadi rahmatan lil’alamin dan menjadi rahmat seluruh alam. Banyak tantangan dihadapan kita dan cobaan yang menghadang kita yang perlu kita perkuat adalah aqidah kita,  knowledge (pengetahuan dan Ilmu pengetahuan) kita.  Dengan harapan pagi hari ini kita bisa belajar metode pembelajaran dari narasumber bilamana memang bisa ditrapkan di FTSP dengan tidak merubah kurikulum yang ada pada penguatan kita.

Demikianlah sambutan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing. Ir.Widodo, M.Sc) dalam workshop menggali model pendidikan di Pesantren tadi pagi Selasa (26 Januari) bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 yang dihadiri Wakil Dekan FTSP, Ketua dan Sekretaris Program Studi dan lebih dari 50 (lima puluh) dosen serta  Kepala Divisi, Kepala Urusan dilingkungan FTSP UII. 

Sementara Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc) berpesan,  Kalau kita bisa memantapkan sempat dan sehat kita, kita pasti tidak akan menyesali  dan kadang kala apa yang sudah diajarkan Allah SWT.kepada kita atas pentingnya waktu dalam meminitnya. Sedangkan kita diajarkan oleh Allah SWT. supaya bisa menempatkan waktu dengan baik, sehingga salah satu amal yang baik adalah seseorang yang mengamalkan waktunya dengan tepat. Pendidik harus lebih baik dari yang dididik ketauladanan harus dimulai dari diri kita.  Kita sebagai pendidik harus mampu mendidik dengan baik, seperti halnya dengan mengamalkan ilmu tumbuk padi serta meyambung silaturrahmi. Oleh karena itu jangan sampai kita  melupakan kesempatan dan kesehatan kita yang diberikan Allah SWT. Pinta Rektor UII.

Sebagai narasumber Kyai Harun Al-Rosyid (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah Karangmojo Gunung Kidul) dan Kyai Tri Hardono (Pimpinan Pondok Pesantren Tetirah Dzikir, Berbah Sleman).

Pondok kami menerima santri luar biasa yang bermasalah baik dengan keluarga, masyarakat bahkan negarapun sudah tidak sanggup lagi menanganinya, yaitu orang orang tertinggal yang sakit ingatan atau gila. Dalam menangani santri santri semacam ini kami berguru dengan beliau (orang orang gila itu). Para santri mempunyai inspirasi kehidupan manusia guna menguji keluarga maupun dirinya atas ujian yang diberikan dari Allah SWT disikapi dengan baik. Sehingga dapat mengangkat derajat serujuk atau sebrutal apapun mereka tidak boleh berputus asa. Bahkan mereka justru perlu mendapatkan sentuhan sentuhan yang tulus guna memperbaiki dirinya. Ungkap Kyai Tri Hardono.

Pimpinan Pondok Pesantren Tetirah Dzikir yakin bahwa setiap usaha yang baik karena Allah SWT. itu akan ada hasilnya, dan yang perlu diketahui bahwa manusia itu mempunyai potensi untuk baik dengan upaya upaya dan penuh keyakinan. Dengan misi dan visinya bahwa seluruh manusia itu adalah fitrah dari Allah SWT. Jadi bahwa santri santri kami yang gila kami bina itu adalah tetap manusia yang dimulyakan Allah SWT. dan yakin bahwa semua itu akan kembali seperti sedia kalanya dengan penuh kegigihan, kesabaran, keiklasan, dan waktu yang panjang bahkan beaya yang lebih dari cukup. Tuturnya.