Rakorja 2019 FTSP Jadikan Fakultas yang Tumbuh

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) sudah layak dijadikan fakultas yang tumbuh, FTSP juga masuk dalam klaster A, karena FTSP UII menjadi contoh tauladan satu-satunya yang seluruh Program Studinya terakreditasi internasional di Fakultas.

Demikian disampaikan Wakil Rektor II bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier  (Dr.Zaenal Arifin, M.Si) dalam pembukaan Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) FTSP UII pada Jum’at (4 Oktober) bertempat di Ruang Sidang Ballroom A Lantai 1 The Alana Yogyakarta Hotel dan Convention Center Jl.Palagan Pelajar Km.7 Yogyakrata.

Dr.Zaenal menambahkan, terdapat beberapa hal pesan dari Bapak Rektor UII yang tidak dapat menghadiri acara Rakorja hari ini melalui sambutan ini. Jabatan Akademik merupakan hal yang terpenting dalam jabatan dosen pengajar oleh karenaya perlu untuk ditingkatkan. Kenaikan jabatan akademik dosen merupakan bentuk pemberian penghargaan  pemerintah atas prestasi kerja yang dicapai dosen, dengan demikian setiap dosen yang telah mempunyai prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan berhak  mendapatkan penghargaan kenaikan jabatan akademik.

Beliau berharap untuk mengoptimalkan capaian akreditasi internasional tiga Program Studi, jangan lupa memanfaatkan perolehan itu sebaik-baiknya. Idealnya semua Program Studi tersedia Program Doktor (S3), oleh karena Program Studi yang belum ada Program S3 untuk dapat di lengkapi. Ungkapnya.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) menuturkan, Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) ini bertemakan tiga hal kolegialitas, digitalisasi, dan mondial. Rencana program kerja unggulan setahun kedepan untuk FTSP adalah    berkesinambungan perbaikan lulusan tepat waktu, peningkatan kualitas sarana prasarana, perbaikan rasio dosen mahasiswa, peningkatan jabatan fungsional dosen, peningkatan kapasitas dan professionalisme kerja tendik,  pembinaan karakter dan kapasitas soft skill mahasiswa.

Miftahul menambahkan, setahun kedepan Fakultas mempersiapkan reakreditasi, pendirian Magister Teknik Lingkungan, inisiasi pendirian Program Profesi. Pemutakhiran kurikulum seperti PSTS, PSArs dan MTS, integrasi kurikulum jurusan Teknik Sipil, sertifikasi KAN 17025 Laboraorium Teknik Sipil, ICSBE, SCESCM, blended learning dan inisiasi pembelajaran jarak jauh.

Lebih lanjut Miftah menekankan sangat diperlukan perluasan dan Inisiasi joint atau dual degree untuk Program Magister Teknik Sipil (PMTS) dengan Taiwan University dan Gifu University  (selain dengan UHM) dan Magister Arsitektur (M.Ars) dengan Anhalt University Germany,  serta akreditasi internasional Program Studi Arsitektur (PSArs) dengan LAM (Malaysia), dan Evaluasi serta tindak lanjut perolehan akreditasi internasional.

Fakultas juga mendukung beberapa program kerja di level Universitas seperti Program Profesi Insinyur, professorship, pemutakhiran ruang studio dan kelas standar internasional. Ungkap Miftah.

Sementara Rakorja digelar Jum’at dan Sabtu (4 dan 5 Oktober) dengan nara sumber  Ir.Elvi Fadilah, M.Si (Direktur PT.Adhi Precast PCI Indonesia) menyampaikan materi tentang EAC 4.0 yang dihadiri hampir 100% dari jumlah dewan dosen yang diundang.