Tim FTSP UII Raih Juara 2 Diajang SBDC BIM Polban Expo 2025
Tim Deadliners Reborn, mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Muhammad Rifqi Septiono, Genta Al Fattah Zein, dan Naura Fathu Najah berhasil meraih juara 2 dalam Structural Build Design Competition (SBDC) BIM Polban Expo 2025 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Bandung. Kompetisi tersebut menjadi wadah bagi mahasiswa teknik sipil se-Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam merancang struktur bangunan berbasis teknologi digital.
Dibawah bimbingan Ir. Tri Nugroho Sulistyantoro, S.T., M.T., tim tersebut menciptakan proyek office yang berjudul “From Static To Smart: Transformasi Desain Struktur Berkelanjutan Melalui BIM 5D & IOT Dynamo Revit pada Nusantara Office”., yang secara cerdas mengintegrasikan BIM 5D untuk mengelola estimasi biaya dan jadwal secara real-time, serta IOT Dynamo Revit untuk menciptakan struktur yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Puncak kegiatan dilaksanakan pada 1 Safar 1447 H/26 Juli 2025 di Kampus Politeknik Negri Bandung, Jl. Gegerkalong Hilir, Ciwaruga, Parongpong, Bandung Barat, Jawa Barat.
Muhammad Rifqi Septiono menyatakan bahwa karya yang diusung menghadirkan gagasan inovatif yang memadukan Building Information Modeling (BIM) multidimensi, integrasi IoT, serta automasi melalui Dynamo Revit. Menurutnya, konsep tersebut tidak hanya menekankan kekuatan dan keamanan struktur, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan, efisiensi, serta penerapan teknologi cerdas pada desain bangunan masa depan. ”Kami memanfaatkan Autodesk Construction Cloud sebagai pusat integrasi data, memungkinkan alur kerja yang mulus dari desain awal hingga tahap perencanaan konstruksi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan proses mulai dari permodelan struktur menggunakan Revit dan Dynamo, dilanjutkan dengan analisis struktural menggunakan Autodesk Robot Structural Analysis Professional. Tahap tersebut menjadi dasar untuk menghasilkan model BIM 3D yang akurat, dan selanjutnya dikembangkan ke tahap BIM 4D melalui kolaborasi antara Revit, Microsoft Project, dan Autodesk Navisworks untuk penjadwalan dan deteksi benturan (clash detection). ”Tim kami mengintegrasikan data biaya untuk mencapai BIM 5D dan melakukan quantity take off menggunakan Revit dan Excel. Seluruh proses ini juga diperkaya dengan visualisasi menggunakan teknologi Augmented Reality (AR), memberikan pengalaman yang lebih nyata dan interaktif,” pungkasnya.