,

Tujuh Laboran FTSP UII Ikuti Seminar Nasional Karya Tulis Ilmiah PLP

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/123.jpg

Sebuah pertemuan yang sengaja diselenggarakan dengan tujuan sebagai pembelajaran general terhadap sebuah topik tertentu dengan jalan pemecahan masalah, yang dilakukan melalui interaksi tanya jawab antar peserta, yang proses berjalannya dipimpin oleh seorang moderator itulah Seminar.  Pihak yang berperan dalam seminar adalah penyaji atau pemakalah, moderator, pembawa acara, pembahas dan juga audience atau peserta.

Sebagaimana yang diikuti oleh 7 (tujuh) Laboran Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia dalam Seminar Nasional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Workshop dengan tema “Cetak Biru Kegiatan dan Regulasi Direktorat SDID untukk Mewujudkan PLP Yang Kompeten dan Profesional” pada Kamis dan Jum’at 20-21 Oktober yang lalu di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketujuh laboran FTSP UII tersebut adalah Sukamto HM, Pranoto, Yudi Falal, Abdul Supardi, Darusalam, Suwarno, dan Amirul Yahya.

Seminar dan Workshop  yang diselenggarakan dan dibuka oleh Wakil Rektor III UGM dihadiri oleh Direktur Jendral Perguruan Tinggi sekaligus sebagai Keynot Speker, yang diikuti sebanyak 21 (dua puluh satu) Pergururuan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia  yang terdiri dari 400 (empat ratus) peserta, dengan pemakalah 71 naskah.

Dari 71 pemakalah satu satunya berasal dari FTSP UII, yaitu  Sukamto HM Laboratorium Jalan Raya Program Studi Teknik Sipil. Atas bimbingan Miftahul Fauziah, Ph.D dan Ir.Subarkah, MT sukamto HM berhasil menjadi pemakalah dalam Seminar tersebut dengan judul “Cara Membuat Job Mix Formula (JMF) Beton Aspal Campuran Asphalt Concrete-Wearing Concrete (AC-WC)”.

Berbincang bincang dengan reporter Sukamto HM mengatakan bahwa Job Mix Formula (JMF) itu adalah cara membuat atau menentukan perbandingan campuran agregat antara agregat kasar (CA) dengan agregat sedang (MA), serta agregat halus (FA) dan Sand (pasir). JMF itu sendiri bertujuan untuk mengetahui porsi agregat kasar, sedang, halus, dan pasir disamping untuk mengetahui porsi aspal yang akan digunakan, serta untuk mengetahui karakteristik marshal test, sehingga akan dihasilkan Kadar Aspal Optimal (KAO).

Sukamto HM mengaku bahwa Job Mix Formula (JMF) ini bermanfaat sebagai dasar campuran beton aspal untuk pekerjaan di lapangan, untuk kontrol suatu pekerjaan dengan campuran AC-WC, dan sebagai acuan bagi pemula yang akan membuat JMF AC-WC.     

Dari hasil pengujian aspal yang dilakukan di Laboratorium Jalan raya, Program Studi Teknik Sipil UII maka dapat disimpulkan bahwa aspal yang digunakan untuk penelitian cara membuat Job Mix Formula (JMF) beton aspal campuran AC-WC aspalnya baik, dan memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2. Sedangkan dari hasil agregat yang dilakukan di Laboratorium Jalan Raya, Program Studi Teknik Sipil UII dapat disimpulkan bahwa agregat yang digunakan untuk penelitian cara membuat JMF betonn aspal campuran AC-WS agregatnya baik, dan memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2. Ungkap Sukamto HM.