UIIODIEX 2016, FTSP Tampilkan Rumah Pabrikasi Ramah Lingkungan
Rumah pabrikasi adalah system pembangunan yang semua panel sudah dibuat di pabrik dan siap dibangun hanya dengan menggabungkan panel panel yang dibutuhkan sesuai desain. Dana yang dibutuhkan menjadi lebih murah dan waktu yang lebih singkat dalam pengerjaannya. Pembatasan lahan terbangun, lay out sederhana, kwalitas bangunan baik, efisiensi bahan, material ramah lingkungan yaitu dari sekam padi, plastik daur ulang, dan kertas koran, dan dengan efisiensi beaya siklus hidup bangunan.
Demikian materi presentasi Teknologi Rumah Pabrikasi Untuk Pembangunan Masa Depan yang dipresentasikan oleh Anggit Mas Arifudin,ST dalam pameran Open Day dan Innovation Expo (ODIEX) yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia (UII) Rabu (26 Oktober) di Auditorium Prof.KH.Abdulkahar Mudzakir Kampus Terpadu UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Pameran yang berlangsung 3 (tiga) hari Selasa hingga Kamis (25-27 Oktober) Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berperan aktif mengikuti pameran tahunan ini dengan menampilkan rumah pabrikasi menggunakan system sambungan cor di tempat, dan ornamen dinding dibuat menggunakan material erupsi merapi, serta museum kegempaan Prof.Sarwidi.
Dalam presentasinya Anggit menambahkan bahwa, rumah pabrikasi ini diberi nama “Baiti Jannati” yang dilatarbelakangi dengan pertumbuhan penduduk yang terus berkembang dari tahun ke tahun mengakibatkan permintaan akan hunian semakin melonjak tiap tahunnya. Sementara data yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kebutuhan perumahan di Indonesia mencapai 13.526.000 unit, sementara pertumbuhan 800 ribu unit pertahun yang dibutuhkan. Padahal pengembang dari pemerintah di Indonesia hanya menyediakan 300-400 ribu unit per tahun. Ungkap Anggit.
Sementara Anggit yang merupakan alumnus Program Studi Teknik Sipil yang saat ini sedang menempuh S2 Magister Teknik (MT) ini memberikan latar belakang ornamen dinding dibuat menggunakan material erupsi merapi keprihatinannya terhadap warga lereng merapi akibat erupsi merapi Gunung Merapi 2010 yang menyebabkan mereka kehilangan pemanfaatan material hasil erupsi yang melimpah berupa pasir, maupun abu batu, yang juga memberikan semangat baru agar kepala keluarga dan remaja mempunyai penghasilan baru. Sebagai langkah nyata hal ini dibuktikan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik tahun 2013 dan 2014 di Cangkringan dengan memberikan motivasi dan pelatihan ornamen dinding yang dilaksanakan bersama dengan Pusat Inovasi Material Vulkanik Merapi FTSP UII untuk mengembangkannya.
Anggit berharap semoga pengembangan inovasi Rumah Pabrikasi Ramah Lingkungan ini dapat terwujud, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan akan kebutuhan perumahan yang belum sepenuhnya terpenuhi.