Audit Mutu Internal (AMI) adalah  proses penilaian dan evaluasi terhadap standar mutu pengelolaan sebuah institusi Perguruan Tinggi) secara konsisten dan berkelanjutan.  Usaha-usaha berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki  pelayanan ataupun proses (Improvement) tentu dilakukan dari AMI ke AMI berikutnya. Usaha ini guna mencari dan mendapatkan bentuk terbaik yang dihasilkan, yang memberikan solusi terbaik bagi masalah yang ada, yang hasilnya akan terus bertahan dan bahkan berkembang menjadi lebih baik lagi.

Demikian Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Setya Winarno, Ph.D dalam kata sambutan Pembukaan AMI FTSP UII bertempat di Ruang Sidang Dekanat lantai 2 Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta yang  berlangsung Jum’at (3 November).

Selaku Leat Auditor Wahyudi Budi Pramono, ST., M.Eng mengatakan bahwa borang AMI sekarang ini relatif  baru baik borang Fakultas, Prodi, Koordinator Laboratorium, Laboratorium, maupun unit unit atau Divisi divisi. Hal ini sebagai informasi bahwa jumlah cacah borang lebih sedikit bilamana dibandingkan sebelumnya, akan tetapi penunjang dan bukti buktinya tetap berjumlah banyak. Sebelumnya FTSP selalu baik hasilnya, mudah mudahan dapat dipertahankan lagi.

Wahyudi beserta 12 (dua belas) auditor  berharap semoga AMI ini dapat menghasilkan yang terbaik, dan jadikanlah AMI ini sebagai sistem. AMI memotret diri kita selama satu tahun yang lalu sesuai dengan MERCY OF GOT sehingga bisa melihat kelemahannya dan dapat segera memperbaikinya. Oleh karena itu AMI yang akan berlangsung selama 2 (dua) sampau 4 (empat) hari ini bilamana nantinya terjadi temuan-temuan diminta untuk segera menyampaikan analisis penyebabnya dan langsung disampaikan kepada auditor. Ungkapnya.

[gview file=”http://fcep.uii.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/PERATURAN-FTSP-No.1-Tentang-Kawasan-Tanpa-Rokok-3.pdf”]

 

Era globalisasi tidak dapat dihindari, namun harus dihadapi. Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE)  merupakan sebuah antisipasi dari hal tersebut. Akreditasi bukan menjadi tujuan utama kita, namun sebagai alat pendorong mutu dan yang paling penting bagaimana kita dapat membuktikkan bahwa kita layak mendapatkan akreditasi internasional.

Undang Undang (UU) seluruh tenaga kerja yang bergerak di bidang konstruksi harus mempunyai sertifikat atau harus menuggu 1 (satu)  tahun, sehingga diharapkan IABEE menjadi pondasi lulusan untuk memasuki jenjang profesional.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc dalam acara penyerahan simbolis sertifikat akreditasi oleh Ketua Komite Eksekutif IABEE, Dr. Ir. Illah Sailah, MS kepada FTSP UII.

Ia menambahkan, FTSP UII  sebelumnya berhasil meraih akreditasi internasional dari Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE), Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia kembali memperoleh pengakuan serupa. Kali ini akreditasi diterima dari Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).

IABEE merupakan sebuah lembaga indipenden bagian dari lembaga Persatuan Insinyur Indonesia untuk mengembangkan mutu dalam pengelolaan pendidikan tinggi teknik. IABEE dibentuk dengan pembinaan JABEE yang telah berstatus sebagai penandatanganan Washington Accord. IABEE diakui di Indonesia oleh Kemenristekdikti sebagai badan yang bertanggungjawab terhadap akreditasi program studi di bidang teknik, teknologi dan komputasi. Tutup Widodo.

Sertifikat akreditasi diserahterimakan secara simbolis oleh Ketua Komite Eksekutif IABEE, (Dr. Ir. Illah Sailah, MS)  kepada  Rektor UII  (Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D), yang selanjutnya diserahkan kepada Dekan FTSP UII. Penyerahan sertifikat   dihadiri dan disaksikan oleh  Wakil Rektor III UII (Ir. Agus Taufiq, M.Sc), Ketua Program Studi Teknik Sipil UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D),  Direktur Eksekutif Manager JABEE (Dr. Yasehuki Ausema), serta Dekan dekan dilingkungan UII di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta Rabu (1 November).

Ketua Komite Eksekutif IABEE, (Dr. Ir. Illah Sailah, MS) meng-apresiasi atas upaya UII dalam hal pengajuan akreditasi internasional. Kompetisi SDM Nasional saat ini menjadi tantangan ketika dihadapkan dengan SDM asing. Lulusan profesi dalam negeri lebih sedikit dibanding lulusan profesi luar negri. Ke depan tantangan lebih kompleks sehingga SDM kita harus lebih adaptif dan kreatif bukan hanya ordinary namun extraordinary, sehingga nantinya kami harapkan yang dihasilkan oleh UII harus extraordinary dan menopang sustainability.

Terdapat 3 (tiga) hal yang dapat menopang sustainability yaitu  kompetensi atau kapasitas, inovasi dan pemahaman tentang entrepreneur. Di dalam kurikulum,  juga harus mengadopsi 7 (tujuh) tujuh kriteria SDGs. Kita harus menjadi negara terpandang, IABEE menjadi salah satu caranya karena pengakuan luar negri khususnya dibidang ini dari Washington Accord, dan IABEE sudah berstatus dalam penandatanganan perjanjian tersebut. Ungkapnya.

Sementara Rektor UII  (Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM.,Ph.D)  berharap Program Studi di UII yang lainnya dapat belajar dari Program Studi di FTSP UII agar mendapatkan akreditasi serupa. Atas nama Pimpinan Universitas saya mengucapkan selamat kepada Program Studi Teknik Sipil khususnya dan FTSP pada umumnya. Semoga akreditasi internasional dapat merata ke seluruh Program Studi yang ada di UII. Aamiin