Dalam rangka menjalin silaturrahmi sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara keluarga besar Ikatan Keluarga Ibu-ibu (IKI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan pertemuan  di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, hari Jum’at (20 April) di Hall Gedung Mohammad Natsir. Pertemuan yang diselenggarakan secara kontinyu dihadiri oleh ibu-ibu dan istri dewan dosen dan  tenaga kependidikan UII yang sekaligus memperingati hari Raden Ajeng Kartini.

Tanggal 21 April adalah tanggal kelahiran Raden Ajeng  Kartini. Bangsa Indonesia memperingatinya sebagai tonggak sejarah lahirnya seorang wanita Indonesia yang berjuang untuk kaumnya, wanita Indonesia. Namun, satu hal yang jarang diungkapkan, bahkan terkesan disembunyikan dalam catatan sejarah, adalah usaha Raden Ajeng  Kartini untuk mempelajari Islam dan mengamalkannya, serta bercita-cita agar Islam disukai. Sesungguhnya RA.Kartini merupakan Muslimah sejati, dikala itu Raden Ajeng Kartini mempelajari Al Qur’an hingga di Juz 10. Demikian dituturkan Ketua IKI FTSP UII (Ir.Tuti Anuriyah Widodo) dalam sambutan IKI UII.

Ia memberikan apresiasi kepada ibu-ibu yang telah hadir dalam pertemuan ini dengan tampil beda, disamping hari ini pertemuan rutin IKI UII juga sekaligus memperingati hari Raden Ajeng Kartini.  

Sementara Ibu Wakil Rektor II UII   (Ibu Nur Feriyanto) mewakili Ibu Rektor menyampaikan ungkapan terima kasih atas terselenggranya acara ini. Kita tahu bahwa setiap tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Raden Ajeng Kartini, ini merupakan wujud penghargaan Negara kepada pahlawan yang selalu memperjuangkan kesetaraan antara kaum pria dan wanita.  

Siapa yang tidak kenal dengan Pahlawan wanita asal Jepara, Raden Ajeng Kartini. Dia dikenal dengan sebagai pahlawan yang memperjuangkan kaum wanita, meski menempuh banyak tantangan oleh keluarga dan lingkungannya. Ungkapnya.

Sementara kultum disampaikan oleh Dr.Ir.Sri Amini Yuni Astuti., MT (dosen Teknik Sipil FTSP UII) dengan thema berbahkti kepada orang tua. Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini.  

Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain berbakti kepada kedua orang tua,  merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, untuk berbakti kepada orang tuanya. “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”. (Surat al-Israa’ ayat 23).  

Selesainya kultum dilanjutkan dengan lomba pembacaan surat puisi Raden Ajeng Kartini dan lomba pakaian adat, sekaligus pembagian hadiah para pemenang lomba.

Sabtu (14 April) Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar pelatihan persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi laboratorium ISO/IEC 17025: 2017 bertempat di Ruang Sidang Teknik Lingkungan Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Penyelenggaraan pelatihan ini karena Komite Akreditasi Nasional (KAN) menetapkan dan memberlakukan ISO/IEC 17025:2017 sebagai persyaratan akreditasi laboratorium oleh KAN. Tata cara penyesuaian persyaratan akreditasi dari SNI ISO/IEC 17025:2008 (adopsi dari ISO/IEC 17025:2005) ke ISO/IEC 17025:2017 diatur dalam kebijakan KAN.
Pelatihan digelar 2 (dua) hari (Sabtu dan Ahad) tanggal 14 dan 15 April yang lalu diikuti oleh para dosen dan laboran PSTL FTSP UII serta beberapa dosen dari laboratorium terpadu. Sebagai instruktur Ir.Anwar Hadi, MEM (Trainer, Consultant dan penulis beberapa buku tentang Sistem Manajemen Mutu dan Teknis Laboratorium).
Dalam makalahnya Anwar Hadi menyampaikan bahwa dalam ISO/IEC 17025: 2017 menekankan pada hasil sebuah proses, bukan deskripsi rinci tentang pekerjaan dan langkahnya. Fokus pada teknologi informasi dan menggabungkan penggunaan sistem komputer, rekaman dan laporan hasil secara elektronik.
Ia menambahkan bahwa ISO/IEC 17025: 2017 mencakup pemikiran berbasis resiko yang menggambarkan kesamaan dengan ISO 9001: 2015. Disamping itu cetakan, manual, rekaman, dan laporan secara perlahan diganti sesuai versi elektronik. Sedangkan ruang lingkup mencakup semua kegiatan laboratorium termasuk pengujian, kalibrasi dan pengambilan sampel terkait dengan kalibrasi dan pengujian selanjutnya. Laboratorium menjamin seluruh proses dalam kendali sehingga data yang dihasilkan valid disertakan ketidakpastian pengujian dan ketertelusuran metrologi dapat dibuktikan.