Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) semakin menunjukkan kesungguhan dalam memperluas kemitraannya dengan berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di tingkat ASEAN. Hal tersebut tampak dalam kunjungan serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FTSP UII dengan SEAMO BIOTROP pada Kamis (20 September) Malam bertempat di Bogor Jawa Barat.
MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur SEAMEO BIOTROP (Dr.Ir. Irdika Mansur) dan Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) bertempat di aula SEAMO BIOTROP yang dirangkai dengan Gala Dinner sekaligus peluncuran buku dari para penulis yang didanai oleh SEAMO BIOTROP dalam rangka “SEAMEO BIOTROP Golden Anniversary Celebration 50 years“.
SEAMEO BIOTROP merupakan salah satu dari 18 (delapan belas) pusat pendidikan dan penelitian di bidang tropical biology di bawah SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) yang berpusat di Bangkok, Thailand. MoU yang ditandatangani ini akan berlaku selama 3 (tiga) tahun kedepan yang berkaitan dengan penelitian di bidang Teknik Lingkungan dan Biosystem. Selanjutnya kedua belah pihak juga akan terlibat aktif dalam pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia pada bidang-bidang yang relevan.
Pada acara tersebut hadir pula Sekretaris Program Studi Teknik Lingkungan (Dr.Eng. Awaluddin Nurmiyanto, ST., M. Eng) yang menegaskan jika kolaborasi antara FTSP UII dan SEAMO BIOTROP akan sangat membantu dalam rencana pembukaan Program Magister Teknik Lingkungan di FTSP UII yang sangat berkaitan dengan bidang pelestarian lingkungan dan bioteknologi. Senada dengan hal tersebut Center Director of SEAMO BIOTROP Jesus C Fernandez, Ph.D juga menuturkan jika kerjasama ini akan semakin menguatkan misi SEAMO BIOTROP dalam riset untuk pelestarian keaneka-ragaman hayati menuju pembangunan yang berkelanjutan
Shofi Latifah Nuha Anfaresi (17513166), Mahasiswi Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mendapatkan kesempatan langka untuk mempresentasikan produknya yang bernama Banksand Water Filter bertempat di Stockholm World Water Week 2018. Stochkolm World Water Week merupakan Festival air terbesar di dunia yang dilaksanakan pada tanggal 27-31 Agustus 2018. Nuha, demikian sapaan akrabnya menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang terpilih untuk mempresentasikan idenya berupa sebuah filter air khas daerah Bangka yang dinamakan Bank Sand Water Filter, temuannya ini akan sangat membantu masyarakat Bangka untuk mengatasi rendahnya kualitas air di daerah Bangka akibat industri penambangan timah. Nuha sendiri berharap setelah mengikuti Festival di Stockholm ini dia dapat mengimplementasikan filter air murah dan ramah lingkungan ini untuk masyarakat Bangka dan sekitarnya. Selain itu, Nuha juga terpilih untuk menjadi salah satu speaker dalam debat di Stockholm World Water Week 2018 dengan mengusung tema ASIA Focus: Challenging Nexus Technologies, a force for good?
Dengan reporter ia mengatakan, bahwa debat ini dilaksanakan di Stochklom pada tanggal 29 Agustus 2018. Diseluruh acara dalam program ini, Nuha mengaku menjadi yang termuda dan ia bangga dapat memperkenalkan UII di dunia internasional. Beberapa partner debatnya merupakan kepala Asian Development Bank di bindang Lingkungan dan Air, Professor penelitian Mekong, Kepala Penelitian IWMI, sedangkan Nuha sendiri disebutkan sebagai mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII).
Nuha menambahkan, ada beberapa partner debatnya yaitu Luna Bharati, Principal Researcher-Hydrology and Water Resources, International Water Management Institute. Kemudian Thomas Panella, Chief of Water Sector Group, Asian Development Bank, dan Dr. Vittoria Elliot, Mekong Science Director, Smithsonian Institution. Selain itu pada tim kontra, yaitu Abigail Lynch, Research Fish Biologist, National Climate Adaption Science Center in the USA, Rob Rendell, Senior Fellow at RMCG, Sarah Mosatse dari CEWAS Fellow, dan Christopher M.U. Neale, Director of Research Daughtery Water for Food Global Institute, University of Nebraska.
Nuha yang juga merupakan mahasiswa berprestasi akademik terbaik pada Semester Genap TA.2017/2018 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93 berpesan, saya (Nuha) sangat senang sekali dapat mewakili UII dan juga Indonesia di acara internasional sekelas Stockholm World Water Week 2018, tidak hanya para investor dunia, beberapa mentri dari beberapa negara hadir dalam acara ini. Kami semua datang dengan tujuan yang sama, ingin berkontribusi meningkatkan kualitas dan ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi seluruh masyakarat di dunia, tidak boleh ada yang tertinggal di belakang. Pada sesi debat, saya menerangkan tentang pentingnya kontribusi generasi muda dalam mengembangkan teknologi terutama di bidang pengelolaan air bagi masyarakat. Sesi yang paling saya sukai yaitu sesi water and faith, salah satu speaker yang diundang yaitu Mufti Mohammad Zoubi, Mufti of Amman, Jordan, lewat beliau dapat dibuktikan bahwa Islam sangat dekat dengan pelestarian lingkungan, terutama pada sektor pengelolaan air.
Ia percaya, semua ilmu yang diberikan oleh para advisors, Pak Rektor, Pak Kaprodi dan dosen di Program Studi Teknik Lingkungan lah yang membantu saya untuk berkembang. Begitupula ketika saya berada di Pondok Pesantren UII, seluruh ustadz dan ustadzah memberi kami bekal melalui nasehat-nasehat mereka yang sangat super. Sehingga saya merasa sangat menyayangkan bila meninggalkan pelajaran mereka baik di kampus maupun di pondok selagi memenuhi undangan di negara lain. Bila memang hal tersebut diluar kehendak saya, maka saya harus mengejar ketertinggalan saya selama di kelas agar dapat sama dengan teman-teman yang lain.
Diakhir wawancaranya dengan reporter ia berpesan, ia berharap diri saya dan teman-teman lain dapat terus berkontribusi untuk negara dan bangsa Indonesia. Untuk para kawula muda, jangan pernah berhenti berkarya, manfaatkan waktu untuk selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Yang dinilai bukan kecil besarnya karya, namun seberapa besar kita dapat memberi bantuan, manfaat dan kontribusi bagi mereka. Dan jangan pernah takut untuk take action! Bila gagal, coba lagi dan coba lagi, sampai berhasil! Ungkapnya.
Demikian perjalanan Nuha di Eropa, yang dilakukan ke 6 (enam) negara, 4 (empat) diantaranya merupakan acara dari program seperti di Switzerland, Italia, Swedia dan Belgia. Sedangkan 2 (dua) negara lainnya Paris, Prancis dan Cologne, Jerman, yang merupakan tempat ia berkunjung dan bermain.