Di masa depan trend belajar dengan blended learning akan semakin populer di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, seperti pergeseran cara  mencari informasi. Blended learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online atau digital secara harmonis. Perpaduan antara kuliah konvensional di mana dosen dan mahasiswa bertemu langsung secara online. Di situlah keduanya bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time.

Demikian dituturkan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Miftahul Fauziah, Ph.D dalam pembukaan Workshop persiapan perkuliahan berbantuan IT (Blended Learning)  pada Senin (11 Februari) di Ruang Sidang Dekanat Genung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta.

Lebih lanjut Miftahul Fauziah menggambarkan bahwa, Blended Learning merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat.

Dekan FTSP UII berharap, semoga workshop ini bermanfaat bagi semua pihak karena memiliki keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran secara digital, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.  Manfaat lain dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses mata kuliah.  Blended Learning sebagai alat belajar secara kontinyu.

Dengan demikian E-learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai kuliah, dan kapan akan selesai kuliah. Dengan Blended Learning akan mengubah cara belajar masa kini ke masa depan, semoga dapat menyatukan secara online walaupun manual juga penting. Ungkap Miftahul Fauziah.

Selaku nara sumber Agung Nugroho Adi, ST., MT menyampaikan Konsep Blended Learning, sementara  Muhammad Andri Setiawan, ST., M.Sc., Ph.D meng-implementasikan Metode Blended Learning secara luas kepada peserta workshop yang diikuti 40 (empat puluh) dosen FTSP UII.