Salah satu aspek yang dominan dari pengalaman manusia adalah perasaan yang kuat mengenai eksistensi dirinya. Sejak zaman perkembangan filsafat Yunani dulu para filusuf berusaha menggeluti diri (SELF) atau identitas diri. Selt yang dapat dipahami sebagai keyakinan yang dapat dipegang tentang kita sendiri sebagai pribadi yang monoton. Keyakinan itu dapat kita peroleh dari kesadaran pribadi sebagai hasil refleksi dari suatu relasi, dimana self terbentuk dan dapat dikenal karena interaksi relasi dengan orang lain.
Guna membentuk emosional diri secara baik para tenaga kependidikan Senin (30 Nopember) Fakultas Teknik Sipil dan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan training Emosional Self Management secara luring di Kampus hijau Auditorium Gedung Mohamad Hatta Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman. Training digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, disamping mengenakan masker, dan menjaga jarak, setiap peserta wajib mengenakan face shield.
Pembukaan training batch pertama dibuka dan disambut oleh Wakil Dekan bidang Sumber Daya Manusia (Dr.Ir. Kasam, MT) diikuti 35 (tiga puluh lima) peserta digelar 2 (dua) hari Senin-Selasa(30 Nopember dan 1 Desember), sementara di batch kedua pada Rabu dan Kamis (2-3 Desember).
Dr.Kasam mengungkapkan, training ini tentu memberi semangat dan motivasi kepada para peserta, oleh karenanya semua peserta hadir dapat mengikuti training dengan sebaik-baiknya, dan semoga dapat meningkatkan gairah kita dalam bekerja sehingga hasilnya menjadi lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi.
Wakil Dekan bidang Sumber Daya Manusia menambahkan, mindset merupakan salah satu hal yang harus kita miliki, mindset sebenarnya kepercayaan cara berpikir yang mempengaruhi perilaku sikap seseorang. Sehingga mempunyai keyakinan, midset yang dibentuk dari apa yang masuk ke dalam diri kita selama bertahun-tahun di FTSP UII.
Kami berharap kewajiban Bapak dan Ibu semua dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab, dan Bapak Ibu semua juga sebailknya akan mendapatkan haknya. Hal ini dapat dilakukan seimbang antara kewajiban dan haknya. Pesan Dr.Kasam.
Motivator training Agus Priyadi, S.Psi., M.P.Si, diawal trainingnya mengatakan, hidup seperti roda kadang di atas, kadang di bawah, dan kadang di samping. Seperti pepatah mengatakan jangan menyakiti orang lain, karena besuk lusa boleh jadi kta justru minta tolong kepadanya, jangan mudah sekali menilai buruk orang lain. Karena besuk lusa boleh jadi kita menjilat ludah sendiri justru memuji mujinya setinggi langit.
Seseorang bekerja yang dinilai kinerjanya, bukan pribadinya. Menjadi orang jangan egois itu tidak baik, karena setiap pribadi memiliki prospek sendiri-sendiri kita memiliki karakter masing-masing. Oleh kaena itu bekerja di kantor yang baik, bila diawali dengan keberangkatan dari rumah dengan baik.
Agar kinerja lebih optimal ungkap Agus Priyadi, kita harus mempunyai niat yang kuat, ikhlas, zero complaint, totalitas, dan bahagia. Sementara untuk mengenal diri sendiri yang lebih dekat dapat digambarkan dalam tipe yang dimiliki seseorang yang memiliki cirri-ciri perilaku yang berbeda-beda dan saling mengisi.
Agus Priyadi berpendapat, terdapat 4 (empat) tipe dalam mengenal diri kita lebih dekat, yaitu tipe keriting, tipe wajik, tipe hati dan, tipe waru. Ciri-ciri tipe perilaku keriting akan memiliki otoritas yang ingin diakui, dengan menunjukkan dominasi, tampilan sikap yang serius dan memiliki pendapat yang tegas.
Ciri-ciri tipe perilaku wajik kelihatan sangat aktif, namun senang berbicara, senang membangun relasi secara informal, serta mengekspresikan pendapat emosional. Berbeda dengan cirri-ciri perilaku hati, apabila akan berbicara berhati-hati, memiliki hal-hal yang pasti, berkata yang fungsional, terkesan pendiam, dan tidak suka banyak basa-basi. Sementara ciri-ciri tipe perilaku waru memperhatikan aturan, memeperhatikan detail, dalam melakukan pekerjaannya mengaju pada standar dan prosedur walupun mempunyai sikap kaku namun memperhatikan hal-hal yang kecil.
Lantas apa tujuan (GOAL) Bapak dan Ibu di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII? Tanya Agus Priyadi. Dilakukan survey di traning baik batch pertama dan kedua tujuan utama gool bekerja di FTSP UII hasilnya sama yaitu sehat, spiritual dan keluarga.
Kontribusi sedikit atau banyak sangat bermanfaat untuk FTSP. Kita bekerja ada kompetensi membuka mata bekerja di FTSP menjadi ibadah. Renungkanlah waktu masing panjang. Ungkap Agus Priyadi.