Fakultas Teknik Spil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar agenda Coffee Morning Lecture seri 5 yang diselenggarakan pada Selasa, 25 Rabiulawal 1445 H/10 Oktober 2023 di Ruang Collaboration Space IRC Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII.

Kegiatan yang mengusung tema “Kolaborasi Antardisiplin dalam Pelestarian Bangunan Cagar Budaya” tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, M.T., dan diikuti oleh dosen, praktisi, mahasiswa, dan tamu undangan.

Dalam kesempatan tersebut menghadirkan narasumber Dr. Ir. Yuwono Imanto, M.M., MBA., M.Ars., selaku Direktur PT. Propan Raya, Dr. Ir. B. Sumardiyanto, M.Sc., Ketua Dewan Warisan Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Ari Agung Nugroho, S.T., M.Sc., Konsultan Perencana.

Pemateri Dr. Ir. Yuwono Imanto, M.M., MBA., M.Ars., dalam paparan materinya yang berjudul “Kolaborasi Antarpemangku Kepentingan dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya” menyatakan bahwa sebuah tempat dapat memiliki berbagai rasa tempat (sense of place) terlebih suatu tempat yang sudah mengalami perkembangan historis cukup lama seperti Taman Balekambang. Rasa tempat terbentuk dari perkembangan seting fisik dalam kurun waktu yang lama, ragam dinamika aktivitas dari banyak pengunjung, dan makna yang dihasilkan dari persepsi para pengguna dengan tujuan yang beragam dan juga respon terhadap perubahan teknologi dan sosial budaya. “Persepsi terhadap seting fisik, pada aktivitas, dan pengalaman historis penggunanya,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kolaborasi antarpemangku kepentingan terdiri dari pemerintah, pengelola cagar budaya, komunitas cagar budaya, disiplin keilmuan cagar budaya, dan media. Menurutnya untuk kolaborasi disiplin ilmu terdiri dari antropologi, arkeologi, arsitektur, material bangunan, lansekap arsitektur, desain, kultur sejarah, konservasi, teknik sipil, manajemen strategis dan pemasaran. “Kolaborasi antarpemangku kepentingan, akan melibatkan antardisiplin ilmu,” jelasnya.

Selanjutnya, Dr. Ir. B. Sumardiyanto, M.Sc., dalam materinya “Kolaborasi Antardisiplin” menyampaikan bahwa pelestarian cagar budaya ada tiga, yaitu perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Ketiga hal tersebut ditangani oleh kementerian yang berbeda, yaitu untuk perlindungan ada di Kementerian Kebudayaan, terkait pengembangan ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan untuk pemanfaatan menjadi jatah Kementerian Pariwisata. “Ketiga kementerian tersebut memiliki pemikir sendiri dan dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarinves),” tuturnya.

Beliau juga menambahkan bahwa sumbu filosofi yang sudah ditetapkan The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan dunia, maka mau tidak mau harus melakukan analisis mengenai dampak lingkungan terhadap heritage. “Terkait hal tersebut maka ada 4 tahapan yang harus dilaksanakan, yakni screening, scoping, commissioning, dan threat analysis,” imbuhnya.

Sementara itu, Ari Agung Nugroho, S.T., M.Sc., yang mempresentasikan “Praktik Pelestarian Bangunan Cagar Budaya pada Konsultan Perencana” mengungkapkan bahwa dalam pelestarian cagar budaya lebih sesuai dipahami sebagai upaya terus menerus dalam rangka mempertahankan keberadaan dan nilai suatu cagar budaya ketimbang sebagai pekerjaan yang dilaksanakan sekali untuk selamanya. “Proses pelestarian ini dapat digambarkan sebagai suatu daur yang berkesinambungan mencakup sejumlah tahapan yang dapat diidentifikasikan dengan jelas tapi berkaitan erat dengan tahapan sebelum dan sesudahnya,” ungkapnya.

Acara dimoderatori oleh Aryo Akbar Aldiansyah, S.T., M.Arch. dan juga menghadirkan panelis Wahyu Utami dari Komunitas Ekonomi Pusaka Inklusif BerkeLanjutan (KEPeL), Dr.-Ing. Putu Ayu Pramanasari Agustiananda, S.T., M.A., dari Pusat Studi Center for Islamic and Nusantara Architecture (CITAR), dan Dr. Andik Yulianto, S.T., M.T., dosen Program Studi Teknik Lingkungan FTSP UII.

Kegiatan yang berlangsung hingga tengah hari ini diliput pula oleh beberapa media cetak dan online di antaranya:

  1. https://beritabernas.com/pelestarian-warisan-budaya-berharga-di-indonesia-perlu-kolaborasi-lintas-disiplin/
  2. https://jogja.tribunnews.com/2023/10/14/pelestarian-bangunan-cagar-budaya-butuh-kolaborasi-pakar-antardisipllin

 

Tim Epsilon dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih juara 2 dalam ajang Kompetisi Konstruksi Ramping (K2R) Neo 1.0. yang merupakan kompetisi bertajuk pengenalan konsep dan teknik konstruksi ramping. Kompetisi ini digelar oleh Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi (KK MRK), Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 22 Rabiulawal 1445 H/7 Oktober 2023 di Bandung.

Tim Epsilon yang terdiri dari Maji’aturrohmah, Azka Farouq Hasyimi, Axsyal Aditya Nugraha, Laziqoh Zahatul Tolab (S1 Teknik Sipil), Andi Saifulhaq (S1 Arsitektur), Wahyu Kuntoro, dan Amalina Farhana (Magister Teknik Sipil) tersebut berkompetisi dengan peserta lain di Multipurpose Hall Gedung Center for Research and Community Service (CRCS) Kampus ITB.

Dalam kompetisi tersebut dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi simulasi konstruksi ramping dan sesi presentasi hasil simulasi. Selama kompetisi berlangsung, poin penilaian yang diterapkan yakni produktivitas, eror, pemborosan, serta pinalti yang diberikan. Tim Epsilon berusaha mendapatkan poin setinggi-tingginya lewat eksekusi konstruksi yang dapat meminimalkan waste seperti idle time dan material yang digunakan, serta memaksimalkan value dari konstruksi tersebut. Akhirnya, tim ini berhasil meraih posisi kedua untuk kategori K2R-Reguler yang berbasis institusi.

Vendie Abma, S.T., M.T., selaku koordinator delegasi mengungkapkan bahwa K2R Neo ini diharapkan dapat menjadi platform kolaborasi inovatif dari berbagai akademisi dan praktisi konstruksi dalam mengimplementasikan Konstruksi Ramping di Indonesia. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman serta kompetensi mendalam mengenai konsep Konstruksi Ramping, kompetensi awal terkait Sistem Perencana Akhir (SPA), kolaborasi antartim peserta, kompetensi kepemimpinan, dan komunikasi yang efektif.

Ia juga menyatakan bahwa dalam kompetisi tersebut FTSP UII mengirimkan 2 tim kategori mahasiswa, yaitu Tim Epsilon dan Tim Pillar UII. Sedangkan kategori praktisi adalah Tim Pillar FTSP yang anggotanya terdiri dari dosen Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Lingkungan, dan Jurusan Arsitektur.

“Kompetisi tersebut terbagi dalam 2 kategori yang dapat diikuti oleh berbagai perguruan tinggi dan praktisi konstruksi di seluruh Indonesia. Dua kategori tersebut terbagi menjadi, K2R-R (Reguler) yang berbasis institusi dan K2R-P (Plus) berbasis individu. Masing-masing kategori tersebut memiliki ketentuan dan mekanisme yang berbeda,” ujarnya.

Tiga mahasiswa Program Studi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang tergabung dalam “Bamboo Boys Team” berhasil menyabet juara 1 pada International Student Competition in Architecture and Construction of Bamboo 2023 yang diselenggarakan oleh Universitas Warmadewa, Bali yang bekerjasama dengan School of Architecture, South China University of Technology Guangzhou, Nansha Bird Park, China.

Event yang mengusung tema “Bamboo Swing Game” tersebut digelar pada 22 Rabiulawal 1445 H/7 Oktober 2023 tersebut dinilai oleh 4 dewan juri dari China, Dr. Charlie Xue, Iris Hong Yi Ying, Nuno Soares, dan Sheng Yuhong. 3 Juri dari Indonesia adalah Dr. Ing. Andry Widyowijatmoko, ST., MT., Effan Adhiwira, ST., dan I Gede Adi Susila, S.T, M.Sc., Ph.D.

Delegasi Arsitektur UII yang terdiri dari Nofal Safli, Alfin Hakim, dan Muhammad Isya Zukhruf Raffaely dengan dosen pendamping Faiz Hamdi Suprahman, S.T., M.A. pada kesempatan tersebut mengusung produk Motus Rotan. Produk yang dinilai adalah Mockup 1:25, Poster 4 halaman, Design Brief, dan Video Desain.

Faiz Hamdi Suprahman, S.T., M.A., saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menyatakan bahwa dalam kompetisi tersebut ada 12 nominator yang lolos. Dari jumlah tersebut delegasi Arsitektur UII meraih nilai tertinggi dan berhak mendapat kesempatan untuk membuat desainnya di Nansha Bird Park, Guangzhou, China, pada Desember 2023 mendatang.

Dosen muda tersebut mengungkapkan bahwa bambu sudah diyakini menjadi material solutif untuk arsitektur, untuk bangunan. Tantangannya adalah bagaimana mengembangkan potensinya untuk mencapai kualitas arsitektur yang baik, yang kontekstual. Kompetisi semacam ini menantang arsitek atau calon arsitek untuk berinovasi. Sehingga sayembara ini tidak hanya menilai kemampuan teknis peserta dalam reka rupa dan ruang dengan material bambu, namun juga harus bisa menawarkan inovasi. ayunan atau swing game menjadi kasus desain khusus yang mesti diterjemahkan kedalam desain oleh peserta.

“Tim Arsitektur UII yang berkompetisi telah mampu menunjukan nilai inovasi tersebut sehingga menjadi lebih unggul,” ujarnya.

Ia menambahkan, di era yang semakin kompetitif, sayembara menjadi ruang yang baik untuk berlatih dan mengenal kemampuan diri sendiri. Banyak arsitek baik yang lahir dari dunia kompetisi. “Kesempatan untuk membangun ide di China nanti,  mudah-mudahan menjadi cara untuk bisa lebih kompetitif di level internasional,” pungkasnya.

Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil,  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Kembali mengirimkan 3 mahasiswanya untuk mengikuti student exchange ke Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia. Program tersebut sebenarnya sudah mulai diinisiasi pada akhir tahun 2022 dan baru dapat direalisasikan pada semester gasal tahun akademik 2022/2023 ini.

Ada 3 mahasiswa yang mengikuti program student exchange tersebut, yaitu Edwina Yaffa Saputra, Hasan Al Faruqi, dan Guntur Yudha Mahendra, ketiganya adalah mahasiswa angkatan 2021.

Dekan FTSP UII, Prof. Dr. -Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa FTSP UII pada khususnya, berkomitmen untuk meningkatkan jaringan dan aktivitas internasional yang dapat mendukung proses akademik. Menurutnya, ke depan akan memperbanyak kampus tujuan di luar negeri untuk pertukaran mahasiswa. “Dalam satu tahun ini terdapat beberapa kegiatan international mobility yang diadakan oleh Prodi Teknik Sipil UII, yaitu short course Building Information Modelling (BIM) di UiTM Malaysia, Summer School Program, dan beberapa program lainnya,” tuturnya.

Ketua Jurusan Teknik Sipil FTSP UII,  Miftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D. mengatakan ketiga mahasiswa tersebut akan menempuh proses belajar selama satu semester di UiTM. Proses pembelajaran di UiTM akan berlangsung mulai Oktober 2023 hingga Februari 2024. Beliau berharap para mahasiswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik sehingga nantinya mendapatkan ilmu pengetahuan, pengalaman, serta meningkatkan wawasan.

Sementara itu, Ketua Prodi Sarjana Teknik Sipil FTSP UII,  Ir. Yunalia Muntafi, S.T., M.T., Ph.D.(Eng.), dalam kesempatan yang sama mengatakan, bahwa program pertukaran pelajar ini adalah langkah penting dalam memperkaya pengalaman akademis dan kultural mahasiswa FTSP UII.

”Kami sangat senang dapat memberikan kesempatan ini kepada mahasiswa kami untuk memperluas wawasan mereka, mengembangkan pemahaman mereka tentang teknik sipil dalam konteks internasional, berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, serta terlibat dalam pertukaran pemikiran dan ide dengan mahasiswa internasional. Program pertukaran pelajar ini adalah salah satu cara kami mempersiapkan lulusan yang adaptif, profesional, dan berorientasi global,” katanya.

Beliau juga menambahkan bahwa, ke depan, Prodi Teknik Sipil juga berencana menambah kerjasama secara berkala dengan International Islamic University Malaysia (IIUM) dan sejumlah universitas lain di luar negeri sehingga jumlah mahasiswa yang mengikuti student exchange dapat bertambah. “Diharapkan setiap tahun terdapat mahasiswa yang dapat mengikuti program serupa,” imbuhnya.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) guna menyusun Rencana Strategis (Renstra) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) periode 2022-2026. Kegiatan diselenggarakan pada 10 Rabiu lawal 1445 H/25 September 2023 di Eastparc Hotel Yogyakarta dengan mengusung tema “Membudayakan Inovasi: Harmonisasi Tata Kelola, Transformasi Digital, dan Progres Mondial.

Secara resmi acara dibuka oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa FTSP merupakan fakultas senior, terdapat 3 jurusan yang diharapkan dapat merespon peluang dan dapat memberikan warna yang bersifat konstruktif. Misalnya, Jurusan Arsitektur dengan bisnis properti, atau terkait konservasi, contohnya bangunan-bangunan di kota Jogja yang terancam untuk kepentingan bisnis saat ini. Kemudian Jurusan Teknik Lingkungan bagaimana perannya dalam pengambilan kebijakan kepedulian lingkungan, serta Jurusan Teknik Sipil pengambil kebijakan dapat terwarnai dengan berbagai perspektif isu ilmu-ilmu mutakhir di bidang masing-masing.

“Jika dapat terwujud, sangat menarik. Tetapi memang tidak mudah. Namun, saya yakin bisa diinisiasi dari kelompok-kelompok kecil, yang nantinya akan menggelinding dan membesar,” tuturnya.

Beliau juga menambahkan bahwa perlu dipikirkan cara agar dapat meningkatkan dampak praktis, dari mulai bisnis, pemerintah, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lain-lain. Selain itu sebagai strategi penguatan kelembagaan, di Jurusan Arsitektur, mulai tahun depan dapat diawali dengan persiapan pembukaan Program Doktor, karena dari sisi sumber daya sudah memenuhi ketentuan.

“Saya berpesan untuk program pasca sarjana bahwa perlu proses efisiensi agar cepat lulus sesuai dengan standar kelulusan dan mengurangi mahasiswa yang berguguran di tengah jalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Dekan FTSP UII, Prof. Dr.c-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., dalam paparannya menyatakan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) periode 2022-2026 difokuskan pada beberapa klaster program, yaitu membangun niat kolektif, fokus pada harmonisasi, penyamaan persepsi dan ekspektasi internal, perkuatan tata kelola, proses bisnis, dan pengelolaan. Untuk harmonisasi dan pengelolaan kegiatan kemahasiswaan, diutamakan membangun kerjasama yang baik dan erat dengan lembaga mahasiswa serta memperkuat kolaborasi otentik dengan memperkuat kerangka kerja kolaborasi dan upgrade fasilitas, memperkuat kerangka kerja kolaborasi internal FTSP, internal UII dan dengan alumni di setiap jurusan di FTSP.

Prof. Ilya juga menegaskan bahwa membudayakan produksi inovasi konsolidasi dan hibah pusat studi dalam rangka pengembangan micro credential adalah dengan meningkatkan kerjasama dosen dan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, peningkatan profil lembaga untuk rekognisi internasional, peningkatan kualitas admisi, dan pembinaan mahasiswa.

“Mendifusikan dampak yaitu dengan memperkuat media sosial digunakan untuk mengelola informasi yang berdampak positif bagi FTSP, Coffee Morning Lectures, upgrading website sebagai knowledge management, pemanfaatan sumber daya institusi dan hasil penelitian,” tegasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa pembudayaan dan penjulangan cabang produksi inovasi di antaranya adalah dengan pengembangan micro-credential dan mata kuliah pilihan fakultas berbasis pusat studi, membangun mazhab keilmuan FTSP sebagai penguatan identitas, penguatan kerjasama berdampak skala nasional, dan internasional termasuk dengan alumni dan diaspora Indonesia di luar negeri.

“Selain itu pentingnya pengembangan program kewirausahaan mahasiswa hingga menghasilkan produk yang dapat menjadi komoditi ekonomi dan pengembangan program penelitian dan kewirausahaan mahasiswa hingga menghasilkan produk yang dapat memperoleh pengakuan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemaparan program kerja Jurusan Teknik Sipil Program Sarjana, Magister, Doktor), Jurusan Arsitektur Program Sarjana, Profesi, Magister, dan pemaparan program kerja Jurusan Teknik Lingkungan Program Sarjana, Magister. Di akhir acara dilakukan penyampaian hasil rumusan oleh tim perumus.