Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Sarasehan bersama Pimpinan FTSP Periode 2018-2022 pada Ahad, 26 Dzulqodah 1443 H/26 Juni 2022 di Westlake Resto Bedog, Jl. Ringroad Barat, Baturan, Trihanggo, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara yang diadakan sebagai ajang silaturahim antara pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, pimpinan prodi, dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan FTSP UII pada akhir periode kempemimpinan ini dihadiri oleh lebih dari 100 orang.

Dalam sambutannya, Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D., Dekan FTSP, menyampaikan dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran dan civitas akademika FTSP UII yang sudah bekerja dengan baik dan membantu selama periode kepemimpinannya. Miftahul Fauziah juga berharap kepada seluruh hadirin agar tetap bekerja dengan baik dan selalu semangat dalam memberikan pelayanan terbaiknya.

Beliau juga menyinggung jika ada program yang belum sempat diselesaikan pada saat ini, semoga ke depan dapat dilanjutkan terkait program dan kegiatan yang sudah dicanangkan. “Terima kasih kepada semua yang telah bekerjasama dan mendukung terlaksananya program-program fakultas selama ini. Semoga FTSP UII tetap terbaik dalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggannya,” ujarnya.

Selanjutnya, Dr. Ir. Kasam, MT., Wakil Dekan Bidang Sumberdaya FTSP UII pada kesempatan tersebut menuturkan bahwa jika ada prestasi dan keberhasilan yang telah dicapai merupakan hasil kerja keras bersama, seluruh civitas akademika. Semoga ke depan akan bertambah capaian-capaian positif bagi kampus tercinta.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni FTSP UII, Dr. Ir. Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI., menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada istilah perpisahan, karena semua masih di rumah yang sama, hanya beda meja. Yang ada sebenarnya adalah penyambutan.

Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., Dekan FTSP UII terpilih periode 2022-2026 juga berkenan menyampaikan sambutan dan arahannya. Beliau mengungkapkan bahwa untuk menuju sebuah tujuan dan keberhasilan, maka perlu adanya dukungan, kerjasama, gotong royong semua pihak, baik dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa. Semangat kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas yang berkualitas patut menjadi budaya sehari-hari. “Dengan mengedepankan semangat dan prinsip di atas, maka secara tidak langsung sudah memberikan pelayanan prima bagi pelanggan-pelanggan kita,” tuturnya.

 

 

 

Definisi plambing adalah sistem yang digunakan untuk menyalurkan air dan berhubungan dengan pipa, dimana peralatannya mencakup air hujan, air limbah atau air minum yang dihubungkan dengan sistem lain yang dibenarkan. Jenis instalasi pipa terdiri dari pipa air bersih, pipa air hujan dan pipa air limbah.

Terkait dengan syarat instalasi air bersih diantaranya adalah kuantitas yang cukup dimana jumlah air bersih harus mencukupi kebutuhan, ekonomis dengan ketersediaan air bersih hemat biaya, higienis yaitu air bersih harus aman untuk dikonsumsi dan teknis yang optimal adalah mudah dijangkau, aman dan sesuai dengan standar. “Prinsip mekanika fluida dapat diterapkan untuk perhitungan headlosses pada sistem perpipaan,” ujarnya.

Demikian dipaparkan Winih Arga Christian, ST., Technical Support PT. Wahana Duta Jaya Rucika saat menyampaikan materinya dalam kuliah tamu yang mengusung tema “Perancangan Sistem Perpipaan Sesuai Standar” yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang bekerjasama dengan Rucika Institute pada 18 Dzulqodah 1443 H/18 Juni 2022 di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII.

Sosok muda alumnus Universitas Sanata Dharma tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa dalam menentukan total flowrate dihitung berdasarkan frekuensi, probability penggunaan, unit plambing terbesar dan lain-lain. Sedangkan untuk menentukan ukuran pipa didasarkan dari flowrate dan flow velocity. “Dalam menentukan kehilangan tekanan pada pipa dan fitting, faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah diameter pipa, Panjang permukaan dalam pipa dan jenis fitting yang digunakan,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa kecepatan aliran air harus ditentukan dengan tepat, kecepatan yang tinggi akan menciptakan diameter pipa yang kecil, tetapi berpotensi menimbulkan hal-hal negatif diantaranya mengakibatkan abrasi pada pipa, menciptakan noise pada aliran dan menciptakan vibrasi pada pipa. “Salah satu variable penting dalam penentuan diameter pipa adalah unit beban pada masing-masing alat plambing pada bangunan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Dr. Ir. Kasam, MT., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kerjasama yang telah dijalin antara FTSP UII dan PT. Wahana Duta Jaya Rucika berjalan dengan baik dan beberapa tahun ini FTSP UII selalu di support oleh Rucika yang sangat luar biasa. Beliau berharap agar kegiatan ini dapat menambah dan meningkatkan wawasan bagi para peserta, karena menurutnya setiap pembangunan infrastruktur apapun, hampir pasti didalamnya ada perpipaan dan kelengkapannya. “Semoga acara ini bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya, agar dalam pelaksanaan dilapangan sesuai dengan standar yang telah ditentukan,” tuturnya.

 

 

Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan narasumber Prof. Thomas Boving, P.hD., dari Department of Geosciences, University of Rhode Island, Amerika Serikat.

Acara dengan tema “Groundwater Movement and Hydraulic Groundwater Potential Test” tersebut digelar secara luring pada 2 Dzulqodah 1443 H/2 Juni 2022 di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII dengan sub tema “Pergerakan dan Hidrolika Air Tanah”. Sedangkan pada 3 Dzulqodah 1443 H/3 Juni 2022 diselenggarakan secara daring dengan sub tema “Tes Potensi Air Tanah”.

Dalam paparannya, Prof. Thomas Boving, Ph.D. mengungkapkan bahwa air tanah terbagi menjadi dua zona yaitu zona tak jenuh (unsaturated zone) dan zona jenuh (saturated). Salah satu sumber air tanah yaitu adanya proses presipitasi, setelah itu terjadi proses infiltrasi.

Menurutnya, proses infiltrasi terjadi pada zona tidak jenuh air, dimana media penyerapnya, tanah atau batuan memiliki rongga yang sebagian terisi air dan sebagian terisi udara, sehingga zona ini biasa disebut juga dengan zona aerasi. Air infiltrasi akan menyebabkan kelembaban tanah bertambah hingga menjadi jenuh dan mengalami pergerakan lanjutan secara horisontal dan atau vertikal. “Air ini bisa muncul kembali ke permukaan dan mengalir kembali ke sungai atau tempat yang lebih rendah untuk dialirkan kembali ke laut,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa perbedaan antara zona tidak jenuh air dan zona jenuh air yaitu terletak pada kondisi air yang terdapat di dalam rongga media tanah atau batuan. Pada zona tidak jenuh air, saat tidak terjadi presipitasi kondisi rongga pada media sebagian akan terisi udara dan sebagian ada yang terisi air. “Pembatas antara zona tidak jenuh air dan zona jenuh air yaitu muka air tanah (water table), yang terletak pada bagian paling atas dari groundwater flow,” jelasnya.

“Lapisan terdapat dibawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air disebut aquifer. Aquifer yang baik adalah memiliki porositas dan permeabilitas tinggi. Permeabilitas menggambarkan bagaimana air tanah dapat mengalir melalui pori-pori batuan dengan baik,” pungkasnya.

Berkenan memberikan sambutan dan arahan pada kesempatan tersebut, Kaprodi Teknik Lingkungan FTSP UII, Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D.

Salah satu dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Ar. Baritoadi Buldan Rayaganda Rito, ST, MA, IAI. mendapat amanah untuk menahkodai Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2022-2025. Acara pemilihan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Musyawarah Provinsi (Musprov) X IAI DIY yang dilaksanakan di Hotel Tara pada 23 Syawal 1443 H/24 Mei 2022.

Pada proses pemilihan tersebut muncul dua calon kuat yang berkecimpung di dunia akademik yaitu Ar. Baritoadi Buldan Rayaganda Rito, ST, MA, IAI. dari Jurusan Arsitektur FTSP UII Dr. Freddy Marihot Rotua Nainggolan, S.T., M.T dari Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Dalam pemilihan yang dihelat melalui mekanisme e-voting, Baritoadi mendapatkan 269 suara dan Freddy mendapatkan 115 suara. Adapun anggota yang memiliki hak pilih 495 orang dan sebanyak 384 yang memberikan hak suara.

Pria kelahiran Palangkaraya, 15 Mei 1979 yang merupakan alumni Jurusan Arsitektur FTSP UII dan alumnus Master of Landscape Architecture Anhalt University of Applied Science Anhalt Germany itu berpandangan bahwa salah satu isu strategis terkait keharusan arsitek memiliki lisensi daerah ketika akan berpraktik. Lisensi itu diberikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tetapi melalui rekomendasi dari IAI.

“Kami akan melanjutkan apa yang telah dilakukan kepengurusan lama, ketika ada isu strategis yang sudah ditetapkan di Musprov akan kami programkan. Selain itu kami juga berkomitmen untuk menuntaskan proses rekomendasi lisensi arsitek untuk perizinan bangunan gedung di wilayah DIY,” ujarnya.

Menurutnya penerbitan lisensi tersebut melalui proses panjang. Sebelumnya arsitek harus memiliki sertifikat kompetensi, kemudian mendaftarkan diri untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) yang dikeluarkan oleh Dewan Arsitek. Selanjutnya STRA itu yang akan dipakai untuk mendaftarkan guna mendapatkan lisensi.

“IAI perlu membuat badan penyelenggara untuk pemberian rekomendasi. Lisensi tersebut tindak-lanjut dari Undang-Undang Arsitek dan mensyaratkan bahwa untuk menjadi arsitek penanggungjawab di Perizinan Bangunan Gedung (PBG) harus memiliki lisensi kedaerahan,” pungkasnya.

Dalam rangka meningkatkan penelitian dan publikasi dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Workshop Peningkatan Riset dan Publikasi Dosen pada 24 Syawal 1443 H/25 Mei 2022 di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII.

Pada kegiatan tersebut menghadirkan pemateri Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Rektor UII, Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE., Ph.D., Guru Besar Jurusan Teknik Sipil FTSP UII dan Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., Guru Besar Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII.

Acara secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D., yang dalam arahannya menyatakan bahwa penelitian yang baik dan publikasi akademik yang mencukupi, kualitas pendidikan untuk mahasiswa akan berkembang. Menurutnya, hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap kenaikan pangkat dosen itu sendiri. “Selain mengajar dan pengabdian masyarakat, dosen harus melakukan penelitian dan menulis publikasi ilmiah,” ungkapnya.

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., dalam materinya mengungkapkan ada beberapa pendapat bahwa menjadi dosen itu sebuah kebanggaan sosial dan motivasinya adalah dihargai orang lain. Ada juga yang menganggap dosen itu sebuah profesi. Bahkan ada yang beranggapan menjadi dosen itu amanah sejarah, yaitu membentuk dan menghasilkan aktor-aktor peradaban. “Jika hal ini dipilih, maka motivasinya itu intrinsik, isoteris, melangit dan tidak hanya yang terlihat, tetapi banyak yang tidak terlihat disana,” tuturnya.

Selanjutnya, pemateri Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., menyatakan bahwa sebagai dosen akan memiliki dampak besar terhadap pendidikan dan pengembangan teknologi. Dosen mempunyai tugas pembelajaran. Ia menjelaskan mustahil jika mengembangkan pembelajaran tanpa meng-update keilmuan kita sendiri. Menurutnya, dampak dari good research yang paling tinggi adalah dalam hal ekonomi, kemanusiaan dan industri. Sedangkan dampak secara pribadi adalah sitasi dan rekognisi yang merupakan salah satu poin yang membedakan universitas atau perguruan tinggi tersebut berkontribusi pada keilmuan atau tidak. “Nantinya akan banyak sekali dampak pribadi maupun rekognisi keilmuan,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE., Ph.D. dalam kesempatan yang sama menyampaikan informasi bahwa usulan untuk jabatan fungsional sampai lektor kepala dari pusat akan mendelegasikan ke wilayah, yaitu di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti). “Surat Keputusan masih diproses ditingkat pusat, dan kemungkinan tidak lama lagi akan segera diterbitkan,” ungkapnya.