Di tahun 2022 ini, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) genap berusia 58 tahun. Untuk menyambut dan memeriahkan tahun lahir tersebut, berbagai agenda digelar diantaranya lomba pertandingan olah raga yang meliputi catur, tenis meja, bulu tangkis dan fun bike dan lomba video kreatif.

Selain itu, kegiatan ilmiah pun digelar untuk menyemarakkan event tersebut, di antaranya adalah eduARCHsia, konferensi ilmiah bertaraf internasional dalam bidang arsitektur dan International Conference on Sustainable Built Environment (ICSBE) serta Konferensi Nasional Lingkungan Terbangun (KN-ILT), sebuah gelaran ilmiah berskala internasional.

Acara pembukaan rangkaian milad tersebut secara resmi dibuka oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., pada Rabu, 16 Rabiulawal 1444 H/12 Oktober 2022 dengan pemotongan tumpeng di Hall Gedung Moh. Natsir kampus FTSP UII dengan didampingi oleh Dekan FTSP UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. Berkenan hadir pada kesempatan tersebut, para Dekan periode sebelumnya, pimpinan jurusan, pimpinan prodi, dosen, tendik dan juga mahasiswa.

Dalam rangkaian kegiatan yang mengusung tema “Rajut Harapan, Jadi Teladan” tersebut juga dilakukan penebaran benih ikan nila dan tawes di embung Kladuan UII, sekaligus sebagai rasa syukur atas turunnya surat keputusan untuk Magister Teknik Lingkungan (MTL) FTSP UII. Acara nampak semarak dengan digelarnya street art, pentas seni dan live musik dari tendik, dosen dan mahasiswa yang berlangsung pada 16-18 Rabiulawal 1444 H/12-14 Oktober 2022 di hall.

Sementara itu, puncak acara milad berlangsung pada Sabtu, 19 Rabiulawal 1444 H/15 Oktober 2022 yang diawali dengan fun bike dengan peserta sekitar 93 dengan jarak tempuh sekitar 13 km. Pada kesempatan tersebut para peserta beserta keluarga juga memanfaatkan belanja di stand bazar sambil menikmati hiburan live musik sembari menunggu proses pengundian doorprize.

 

Guna menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2022-2026, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Kerja pada Rabu, 9 Rabiulawal 1444 H/5 Oktober 2022 di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Acara yang mengusung tema “Kolaborasi, Inovasi, Difusi, Fakultas Bertumbuh Substantif Berorientasi Dampak” tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor UII Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Dalam arahannya beliau mengungkapkan bahwa rapat kerja tersebut diselenggarakan guna menyusun dan menyiapkan rencana kerja yang akan dilakukan selama 4 tahun ke depan. Harapannya, apa yang sudah direncanakan dan ditulis dapat direalisasikan selama kurun waktu tersebut. Menurutnya, agar program dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya kolaborasi atau gabungan dan gotong-royong seluruh civitas akademika di lingkungan FTSP UII. Selain itu juga perlu didukung dengan inovasi-inovasi terkini. “Semoga dalam rapat kerja ini nantinya dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk program yang akan dijalani ke depan, dan tentunya muncul terobosan-terobosan baru untuk mencapai target tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Dekan FTSP UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., dalam presentasinya menyampaikan bahwa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan mobilitas belajar memberi peluang munculnya budaya akademik baru. Media sosial dan digitalisasi yang menciptakan variasi platform komunikasi dan kerjasama. “Namun, berdirinya Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), pergeseran tuntutan dunia usaha dan industri menuju Asean Economic Community (AEC) 4.0 serta pergeseran ekspektasi calon mahasiswa di semua jenjang dapat menjadi tantangan dan risiko,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika menyatakan bahwa fokus dan prioritas Renstra FTSP 2022-2026 di antaranya adalah penguatan kapasitas tenaga kependidikan berorientasi profesional serta percepatan peningkatan karier akademik dosen melalui gotong royong komunitas praktis, termasuk di dalamnya pusat studi, perkuatan komunitas praktis termasuk himpunan kemahasiswaan, mahasiswa, dan alumni termasuk di dalamnya pada pengembangan kewirausahaan. Selanjutnya rekonfigurasi dan redesain sarana dan prasarana sebagai platform kerja kolaboratif, perkuatan budaya kerja terintegrasi sebagai pendukung layanan non akademik yang berpedoman pada pembangunan berkelanjutan serta penegasan karakter keilmuan dan reposisi identitas organisasi inklusif.

“Pengembangan micro-credential dan mata kuliah pilihan fakultas, membangun mazhab keilmuan FTSP sebagai penguatan identitas, perkuatan unit keilmuan (scientific units) dalam peran Catur Darma dan percepatan produksi konten keilmuan terfokus dan diseminasinya melalui media juga merupakan prioritas,” jelasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa fokus dan prioritas lainnya adalah pengembangan platform kerja bersama pengelolaan pengetahuan (knowledge management) sebagai akselerasi diseminasi, pengembangan, dan perkuatan pusat studi dan laboratorium sebagai Unit Layanan Bisnis (ULB), pengembangan prodi baru, Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan/atau gelar ganda/gelar percepatan studi dan pengembangan kolaborasi dosen, tendik, mahasiswa, alumni untuk dakwah, dan aktivisme sosial terutama pada isu lingkungan.

Sementara itu, usai pemaparan dari Dekan dilanjutkan dengan sesi parallel di mana Jurusan Teknik Sipil dipimpin oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil FTSP UII, Miftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D., Jurusan Arsitektur dipandu oleh Ketua Jurusan Arsitektur FTSP UII, Prof. Noor Cholis Idham, S.T., M.Arch., Ph.D., IAI., dan Jurusan Teknik Lingkungan oleh Dr. Eng. Awaluddin Nurmiyanto, S.T., M.Eng.

Dipenghujung acara dilakukan pemaparan oleh tim perumus yang disampaikan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.

 

Menutut ilmu wajib hukumnya bagi muslimin dan muslimat. Bahkan Allah menjanjikan bahwa seseorang yang menuntut ilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Untuk mendapatkan keberkahan ilmu dapat dilakukan dengan dua acara, yaitu sanad guru dan khidmah. Sanad Guru merupakan rantai ilmu/rantai guru yang tersambung kepada lisannya Rasulullah SAW. Sedangkan khidmah adalah kunci dari barokahnya ilmu. Khidmah dapat diterjemahkan dengan pengabdian. Dengan berkhidmah, ilmu akan semakin bermanfaat.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika seseorang mampu menjemput keberkahan ilmu, antara lain, ilmunya akan menambah ketaqwaannya kepada Allah SWT, ilmu akan mengantarkan kepada amalan-amalan sholeh, dan Ilmu akan mendorong pemiliknya untuk menyebarkan kebaikan-kebaikan lewat nasihat-nasihat.

“Untuk menjemput keberkahan ilmu, mahasiswa dapat mengimplementasikannya dengan cara taat dalam mengikuti PDQ. Dengan hadir dalam setiap pertemuan serta belajar bersungguh-sungguh”, papar Ustadz Nur Haris Ali, S.Psi., M.Sc., narsumber acara Studium Generale Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ) yang bertema “Meraih Ilmu yang Berkah”.

Studium Generale Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ) FTSP UII diselenggarakan pada 28 Safar 1444 H/24 September 2022 secara daring dan dihadiri oleh sebanyak 303 mahasiswa baru Tahun Akademik 2022/2023. Stadium Generale PDQ ini merupakan pembukaan atau awal rangkaian acara Pengembangan Diri Qur’ani di FTSP yang akan berlangsung hingga akhir semester.

Sementara itu, dalam sambutannya, Dr. Ir. Kasam, M.T., Wakil Dekan Bidang Sumberdaya FTSP UII menyampaikan bahwa belajar tidak semata-mata untuk kepentingan duniawi saja, tetapi juga untuk meraih ilmu yang bermanfaat sampai akhirat nanti.

Koordinator Keagamaan FTSP UII, Albani Musyafa’, S.T., M.T., Ph.D. menambahkan bahwa PDQ dirancang selama 1 semester dengan jumlah pertemuan ada 11 kali.  “PDQ juga merupakan salah satu syarat untuk mengambil KKN. Oleh karena itu, mahasiswa diwajibkan mengikuti dengan tertib dan memenuhi persyaratan minimal kehadiran, yakni minimal 75% dari total kehadiran” imbuhnya.

Studium Generale PDQ ditutup dengan sesi tanya-jawab yang berlangsung secara aktif dan efektif. Selanjutnya acara diakhiri sebelum adzan dhuhur dikumandangkan.

 

 

 Tahapan dalam memproduksi sebuah konten dakwah di antaranya adalah menemukan ide, mengumpulkan bahan, materi atau referensi, memulai produksi, editing dan publikasi. Ide penulisan bisa muncul setelah dapat ilmu mengikuti kajian, membaca buku, membaca berita di media online, perbincangan dengan rekan sejawat, keluhan dalam keluarga, realitas masyarakat, dan sekian banyak persoalan yang ada di sekitar kita. “Kegelisahan adalah modal awal. Berbagai persoalan menjadi peluang, lahirkan ide cemerlang,” ungkapnya.

Demikian diungkapkan Dr. Subhan Afifi, S.Sos., M.Si., Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam materinya berjudul “Strategi Menggali Ide Dakwah” dalam acara Workshop Peningkatan Kompetensi Dakwah Islamiah Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII yang diselenggarakan pada 22 Muharam 1444 H/20 Agustus 2022 dan 21 Safar 1444 H/17 September 2022 di Eastparc Hotel Yogyakarta.

Narasumber lain dalam kegiatan tersebut adalah Dr. Herman Felani Tanjung, S.S., MA., Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII dengan materinya “Strategi Dakwah melalui Video” dan Fathurrahman Alkatitanji, S.H.I., dari Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII dengan judul “Penulisan Mudah Dakwah Islamiyah”.

Dr. Herman Felani Tanjung, SS., MA., dalam paparannya menyatakan bahwa dakwah melalui video lebih fleksibel, di antaranya adalah video dapat diputar berulang-ulang, dapat ditonton dimana saja, tidak memerlukan banyak biaya, dapat menjadi pengajian secara asinkron dan tulisan yang sudah ada bisa dibuat dalam format video. “Keunggulan dakwah melalui video adalah mudah dicari dan mudah diakses dari mana saja dan kapan saja,” ujarnya.

Sementara itu, Fathurrahman Alkatitanji, S.H.I., pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa menulis berarti menata simbol dalam bentuk kata, kalimat, maupun paragraf. Sesungguhnya menulis tidak akan berjalan dengan baik jika perangkat lunak berupa gagasan yang ada di balik simbol itu tidak tertata dengan rapi. “Penataan gagasan bisa dilakukan jika penulis mau mencermati kembali apa yang ada dalam pikirannya,” jelasnya.

Dalam acara yang dihadiri oleh Dekan FTSP UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. dan Wakil Dekan Bidang Sumberdaya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, MT., tersebut usai pemaparan oleh pemateri dilanjutkan dengan praktik penulisan yang dipandu oleh Dr. Hijrah Purnama Putra, S.T., M.Eng.

Kebakaran merupakan salah satu ancaman yang berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa jika tidak dilakukan upaya yang tepat dalam mencegah kebakaran. Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran, pada umumnya masih dirasakan sangat kurang, sehingga masih seringkali terjadi kejadian kebakaran yang menimbulkan banyak kerugian.  Untuk mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai.

Terkait dengan beberapa hal di atas, maka Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Workshop dan Simulasi Pencegahan Bahaya Kebakaran di Kawasan Gedung Moh. Natsir Kampus Terpadu pada Kamis, 19 Safar 1444 H/15 September 2022 yang diikuti oleh jajaran satpam, tenaga kependidikan, dan laboran.

Pada kesempatan tersebut menghadirkan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kabupaten Sleman yang dikomandani oleh Suwandi, S.H. dengan didampingi oleh 5 personel.

Pada sesi pertama disampaikan tentang materi dasar-dasar penanggulangan kebakaran dan pencegahannya oleh Sumarjono. Ia menyatakan bahwa banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya api atau kebakaran bahkan ledakan, faktor-faktor tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan upaya penanggulangannya.  “Karena itulah, dalam pelatihan ini upaya pencegahan kebakaran lebih diutamakan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pentingnya upaya pencegahan kebakaran melebihi upaya penanggulangannya. Selain itu harus mengerti bagaimana kebakaran terjadi, penjalarannya, dan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya serta memberikan kesadaran tentang pentingnya meningkatkan perilaku keseharian dalam pencegahan kebakaran. Ia juga mengenalkan beberapa sarana dan prasarana peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Sementara itu pada sesi kedua adalah praktik pelatihan pemadaman api dimana pada kesempatan tersebut disimulasikan secara langsung fenomena api atau kebakaran, alat pemadam pebakaran, dan cara penggunaannya, karakteristik bahan bakar, bahaya ledakan dan pengendaliannya, penjelasan bahan cair mudah terbakar, antisipasi kebakaran ruangan, dan tanggap darurat kebakaran.

Adam Rus Nugroho, S.T., M.T. Ph.D., Koordinator kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman mengenai penyebab terjadinya kebakaran, memberikan pengetahuan dasar tentang upaya pencegahan kebakaran, dan memberikan pelatihan dalam mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, dan lain-lain. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada civitas akademika untuk antisipasi dan pencegahan bahaya kebakaran,” tuturnya.