Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kerja (RAKORJA) Tahun 2025 pada Rabu, 8 Oktober 2025 bertepatan dengan 17 Rabiulakhir 1447 H, bertempat di Auditorium Gedung Moh. Natsir FTSP UII.
Kegiatan ini mengusung tema “Kompak Rawat Nilai, Serempak Beraksi dan Bertransformasi, Rampak Berkontribusi”, yang mencerminkan semangat kebersamaan dalam memperkuat nilai, kolaborasi, dan kinerja menuju pencapaian visi dan misi universitas.

RAKORJA menjadi momen strategis bagi seluruh sivitas akademika FTSP untuk melakukan refleksi, evaluasi, serta merumuskan arah dan strategi kerja tahun mendatang.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier, Prof. Zaenal Arifin, M.Si., menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan serta peningkatan dampak nyata dari setiap program kerja fakultas.

Sebagai bagian dari agenda RAKORJA, hadir pula Ir. Nufrizal Faried Hanafi, S.T., M.T., IPM., Direktur PT. Pola Data Consultant, yang memberikan paparan inspiratif bertajuk “Visi Industri Konstruksi dan Peran Perguruan Tinggi.” Dalam presentasinya, beliau menegaskan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan industri menjadi kunci menghadapi tantangan global, terutama di tengah era digitalisasi dan transformasi multidisiplin di sektor konstruksi. “Perguruan tinggi perlu membangun budaya inovasi, memperkuat riset terapan, dan menyiapkan lulusan yang siap bersaing di era transformasi industri,” ujarnya.

Nufrizal juga menyoroti pentingnya penerapan konsep link and match antara dunia pendidikan tinggi dan dunia kerja, agar kurikulum, riset, dan kegiatan mahasiswa semakin relevan dengan kebutuhan industri. Menurutnya, kolaborasi dalam bentuk magang, riset bersama, hingga pengembangan inkubator bisnis akan memperkuat kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap pembangunan nasional.

Sementara itu, Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI., dalam sambutannya menegaskan bahwa RAKORJA tahun ini diharapkan menjadi ajang penguatan komitmen nilai, kolaborasi lintas bidang, serta transformasi strategi kerja menuju FTSP yang unggul, berdaya saing, dan berdampak bagi masyarakat.

Melalui RAKORJA 2025, seluruh elemen FTSP meneguhkan tekad untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan akademik, penguatan tata kelola, peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi, serta pemberdayaan masyarakat—sejalan dengan semangat tema besar tahun ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh dosen dari Jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan, serta para Kepala Divisi dan Kepala Urusan FTSP UII. Diskusi pleno RAKORJA dipandu oleh Supriyanto, S.T., M.Sc., M.Eng., Ph.D., Dosen Jurusan Teknik Lingkungan sekaligus Ketua Tim Pelaksana RAKORJA 2025. Kegiatan ditutup dengan rumusan program kerja dan strategi implementatif sebagai panduan langkah FTSP UII dalam menyongsong tahun akademik mendatang.

SLEMAN – Suasana Auditorium Lantai 3 FTSP UII pagi ini terasa berbeda dari biasanya. Puluhan siswa-siswi SMA SAHABATQU Sleman tampak antusias saat menghadiri kunjungan edukatif ke Program Studi Teknik Lingkungan FTSP UII pada Selasa, 7 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi ajang inspirasi sekaligus pengenalan dunia teknik lingkungan secara lebih dekat kepada para pelajar.

Dalam sambutannya, Kaprodi Teknik Lingkungan FTSP UII, Any Juliani, S.T., M.Sc.(Res.Eng.)., Ph.D., menyampaikan hangatnya ucapan selamat datang dan membagikan motivasi kepada peserta. “Selamat datang sahabat muda pencinta lingkungan! Semoga kunjungan ini bisa membuka cakrawala tentang pentingnya peran teknik lingkungan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan,” ujar beliau.

Tak sekadar bincang, peserta juga diajak tur keliling prodi dan laboratorium untuk menyaksikan langsung fasilitas serta inovasi riset yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP UII. Beragam aktivitas interaktif, seperti demo teknologi pengolahan limbah, menjadi highlight acara dan sukses membangun semangat kolaborasi.

Salah seorang siswa mengungkapkan kekagumannya, “Awalnya kami pikir teknik lingkungan itu hanya belajar teori saja, ternyata di sini banyak hal praktis yang seru dan berdampak nyata!”.

Kegiatan ini diakhiri sesi diskusi hangat bersama dosen dan mahasiswa, membahas peluang karir di bidang teknik lingkungan serta kontribusi nyata dalam mewujudkan bumi yang sehat dan lestari. Suasana kekeluargaan yang tercipta menambah semangat para peserta untuk terus belajar dan peduli lingkungan sejak dini.

FTSP UII berharap kolaborasi dengan SMA SAHABATQU Sleman ini bukan sekadar ajang kunjungan, melainkan awal dari kerjasama pendidikan berkelanjutan yang memberi manfaat luas, demi melahirkan generasi #sahabatHijau masa depan yang lebih baik.

Yogyakarta (4/10/2025) — Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) FTSP UII kembali menghadirkan kegiatan inspiratif bertajuk “Kelas Alumni” yang digelar di Auditorium FTSP UII, Sabtu (4/10). Acara ini menghadirkan narasumber Ir. Saprian, S.T., M.Sc., M.T., IPM., ASEAN.Eng., CEO Environesia Group, sekaligus alumnus Teknik Lingkungan UII yang kini sukses berkiprah di dunia profesional dan bisnis lingkungan.

Kegiatan yang dimulai pukul 12.30 WIB ini dibuka dengan sesi registrasi peserta. Uniknya, setiap peserta diminta menuliskan pengakuan jujur mereka di sticky note bertema “Apa dosa terbesarmu kepada lingkungan?” — sebuah refleksi kecil namun bermakna untuk menumbuhkan kesadaran ekologis sejak dini. Suasana hangat dan penuh antusias pun mulai terasa bahkan sebelum acara resmi dimulai.

Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua HMTL FTSP UII, Ghallab Eterno Rian Rasyaf Ramadhan, yang menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah pembelajaran nonformal bagi mahasiswa Teknik Lingkungan. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Program Studi Teknik Lingkungan FTSP UII, Ibu Any Juliani, S.T., M.Sc.(Res.Eng.), Ph.D., yang turut memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa dalam memperkuat hubungan antara alumni dan civitas akademika.

Memasuki sesi utama, Ir. Saprian membagikan pengalaman kariernya yang inspiratif, mulai dari awal merintis hingga menjadi CEO Environesia Group serta menduduki berbagai posisi strategis di bidang lingkungan, pendidikan, dan kewirausahaan. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya personal branding, etika kerja, dan mental tangguh sebagai modal utama memasuki dunia profesional. “Kesuksesan bukan hanya soal kemampuan teknis, tapi juga karakter dan konsistensi dalam berkarya,” ujarnya di hadapan peserta.

Antusiasme peserta semakin meningkat saat sesi tanya jawab berlangsung. Mahasiswa aktif Teknik Lingkungan tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar peluang karier, tantangan dunia kerja, dan tips menghadapi masa depan. Suasana menjadi lebih seru dengan pemberian door prize bagi penanya terbaik, serta apresiasi khusus bagi sticky note paling menarik yang dibacakan langsung oleh pemateri.

Kegiatan “Kelas Alumni” ini tidak hanya menjadi ruang berbagi pengalaman, tetapi juga pengingat akan pentingnya semangat berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan semangat “Jejak Alumni, Personal Branding, dan Persiapan Kerja Menuju Masa Depan,” acara ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara alumni dan mahasiswa mampu menumbuhkan generasi muda yang siap menatap masa depan dengan percaya diri dan berintegritas.

FTSP UII melalui Program Profesi Arsitek (PPAr) kembali menegaskan komitmennya dalam pengembangan pendidikan arsitektur dengan menyelenggarakan Menoreh Masterclass 2025. Program ini tidak hanya menawarkan materi pembelajaran kelas, namun juga membawa peserta terjun langsung ke kawasan Nglinggo, Kulon Progo, untuk menyelami potensi dan kearifan lokal yang menjadi sumber inspirasi arsitektur berkelanjutan. Masterclass ini menghadirkan pakar dan praktisi untuk membagikan perspektif serta strategi sukses bagi calon arsitek masa depan.

Hari pertama (24/09), peserta diajak menjelajah berbagai spot penting di Nglinggo, termasuk kebun teh yang hijau, peternakan kambing Etawa, hingga aktivitas UMKM lokal seperti produksi keripik pisang dan anyaman mendong. Eksplorasi ini memperkaya wawasan mahasiswa dan profesional muda mengenai keterkaitan erat antara lanskap alam, budaya, serta kehidupan masyarakat dengan arsitektur yang relevan dan peduli lingkungan.

Tidak berhenti pada observasi, design challenge pada hari kedua (25/09) membawa peserta untuk mengintegrasikan hasil eksplorasi ke dalam diskusi mendalam bersama warga setempat di Rimbono Homestay. Dialog intensif membuka ruang bagi peserta untuk memahami kebutuhan nyata masyarakat dan potensi pengembangan kawasan melalui pendekatan desain yang inklusif dan berkelanjutan.

Pada hari ketiga (26/09), peserta Menoreh Masterclass mulai menapaki proses ideation, mengubah gagasan awal menjadi konsep arsitektur yang matang. Berbekal hasil riset, konteks tapak, dan nilai-nilai lokal Nglinggo, setiap kelompok merumuskan arah desain mulai dari sketsa manual hingga pembuatan model 3D. Metode ini menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi yang berpijak pada realitas sosial dan kearifan lokal.

Keberanian berkarya diuji pada hari keempat (27/09), ketika peserta mempresentasikan rancangan mereka secara terbuka kepada warga Nglinggo. Sesi ini menjadi ajang latihan komunikasi profesional dan sekaligus momen berharga untuk mendapatkan tanggapan serta masukan langsung dari komunitas. Proses dialog menjadi cerminan bahwa karya arsitektur yang baik lahir dari kolaborasi antara desainer dan masyarakat.

Antusiasme peserta, alumni, dan mitra industri terhadap Masterclass 2025 mengukuhkan PPAr FTSP UII sebagai institusi inovatif yang mampu menjawab tantangan global dengan metode pembelajaran yang relevan dan aplikatif. Rangkaian kegiatan ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis mutakhir, tetapi juga membangun kepekaan sosial dan empati terhadap lingkungan sekitar.

Dengan penyelenggaraan Menoreh Masterclass 2025, FTSP UII menatap masa depan pendidikan arsitektur yang lebih visioner. Melalui penggabungan riset, eksplorasi budaya, ide kreatif, hingga dialog langsung bersama masyarakat, diharapkan lulusan PPAr FTSP UII mampu menjadi arsitek profesional yang tidak hanya piawai dalam desain, tetapi juga memiliki dorongan kuat untuk menciptakan perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia.

Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan seminar ilmiah nasional dengan tema “Tantangan & Inovasi Pengelolaan Kualitas Lingkungan di Indonesia”. Seminar yang diadakan secara virtual ini berhasil mengumpulkan dan mendiseminasikan studi-studi ilmiah pada sub-bidang teknik lingkungan yang antara lain terdiri dari pengelolaan pencemaran udara dan perubahan iklim, manajemen sumber daya air, bioteknologi lingkungan, pengelolaan limbah padat dan limbah B3, pengolahan air dan air limbah, serta teknologi infrastruktur lingkungan.

Seminar ini menghadirkan tiga ahli teknik lingkungan terkemuka di Indonesia: Prof. Eko Siswoyo, guru besar Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Joni Hermana, guru besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Nazula Nutayla, S.T., M.Si., praktisi lingkungan dari PT. Bukit Asam Sumatera Selatan. Para pembicara kunci (keynote speaker) tersebut membawakan topik yang menarik untuk masa depan pengelolaan kualitas lingkungan di Indonesia. Prof. Eko menyampaikan inspirasi inovasi terkait teknik pengendalian pengolahan air dan limbah. Ada pun Prof. Joni membagikan pandangannya terkait masa depan pengelolaan lingkungan Indonesia. Sementara itu, Ibu Nazula memberi pemaparan tentang penerapan manajemen lingkungan di Industri.

Dalam sambutannya, Dekan FTSP UII, Prof. Ilya Fadjar Maharika, memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum akademik ini dengan menekankan pentingnya forum ilmiah ini dalam membangun perspektif tentang pengelolaan kualitas lingkungan di Indonesia. Prof. Ilya menyoroti perlunya memahami kondisi lingkungan dalam bingkai perspektif antroposenik, di mana berbagai bencana dan kerusakan alam merupakan tanda bahwa eksploitasi oleh manusia telah melampaui batas. Beliau mengingatkan bahwa inovasi tidak hanya sebatas kemajuan teknologi semata, tetapi harus dimaknai sebagai upaya yang lebih membumi, yakni merehabilitasi bumi dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

Ketua Jurusan Teknik Lingkungan UII, Bapak Dr.Eng. Ir. Awaluddin Nurmiyanto, S.T., M.Eng., menyatakan bahwa selain sebagai wadah diskusi ilmiah terkait pengelolaan lingkungan di Indonesia, kegiatan seminar nasional ini juga diadakan untuk mempublikasikan inovasi-inovasi yang lahir dari kolaborasi dosen, mahasiswa, praktisi, maupun pemerintah. Selain itu, beliau berharap inspirasi sekaligus aksi nyata dapat muncul dari seminar ini agar pengelolaan kualitas lingkungan di Indonesia semakin maju, berkelanjutan, dan berkeadilan.

Seminar Nasional Teknik Lingkungan (SNTL) UII 2025 diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Jumlah peserta yang bergabung di media Zoom dan live Youtube berjumlah lebih dari 300 orang. Sementara itu, total artikel ilmiah yang didiseminasikan pada seminar nasional pertama PSTL UII ini jumlahnya mendekati 40 artikel. Peserta yang mendiseminasikan karya ilmiahnya pada seminar ini berasal dari berbagai daerah dan universitas, antara lain Universitas Muhammadiyah Jember, ⁠Universitas Pelita Bangsa, ⁠Institut Teknologi Sumatera, Institut Teknologi Kalimantan, ⁠Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, dan ⁠Universitas Riau. Artikel ilmiah yang terpilih dari seminar nasional ini akan dipublikasikan ke jurnal yang terakreditasi nasional.

Seminar ini memberikan apresiasi kepada penyaji presentasi terbaik (best presenter). Juara pertama penyaji presentasi terbaik diperoleh oleh Latifa Mirzatika Al-Rosyid dari Universitas Muhammadiyah Jember dengan judul studi Pengolahan Air Limbah Budidaya Perikanan dengan Proses Anaerob menggunakan Material Bambu. Selanjutnya, juara ke-2 presentasi terbaik diperoleh oleh Erdina Trisna Mukti dari Universitas Islam Indonesia dengan judul studi Efektivitas Kemampuan Isolat Bakteri menggunakan Wetland dalam Pengolahan Polutan Air Lindi di IPAL TPA Piyungan. Terakhir, juara ke-3 presentasi terbaik diperoleh oleh Vannia Anggraeni dari Institut Teknologi Kalimantan dengan judul studi Potensi Pemanfaatan Oli Bekas menjadi Marine Fuel Oil dengan Metode Acid Clay Treatment.

Seminar ini juga memberikan apresiasi kepada penulisan artikel ilmiah terbaik (best paper). Juara 1 artikel ilmiah terbaik diperoleh oleh studi berjudul Pemanfaatan Sampah Plastik Multilayer sebagai Substitusi Agregat pada Roster Beton dengan Metode Solidifikasi yang ditulis oleh Fadhilah Ramadhana dan kawan-kawan dari Universitas Islam Indonesia. Selanjutnya, juara ke-2 artikel ilmiah terbaik diperoleh oleh studi berjudul Evaluasi Kinerja IPAL pada Fasilitas Daur Ulang Plastik: Analisis Parameter Fisik-Kimia yang ditulis oleh Winda Islamiyah Umarie dan kawan-kawan dari Universitas Muhammadiyah Jember. Terakhir, juara ke-3 artikel terbaik diperoleh oleh studi berjudul Efektivitas Elektrokoagulasi sebagai Metode Alternatif dalam Penurunan TDS dan Kesadahan pada Air Payau yang ditulis oleh Mutiara Fajar dan kawan-kawan dari Institut Teknologi Sumatera.

Di akhir acara, ketua panitia kegiatan ini, Azham Umar Abidin, dosen Teknik Lingkungan UII bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan (K3L), berterima kasih kepada semua peserta serta menyampaikan harapan bahwa kegiatan seminar nasional ini dapat memberikan informasi edukatif tentang tantangan dan teknologi pengelolaan lingkungan terkini di Indonesia.