Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Dalam rangka menyemarakkan Milad ke 60 tahun Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), pada 28 Rabiulawal 1446 H/2 Oktober 2024 di Hall Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII digelar Go Fest, sebuah pertunjukkan seni dari perwakilan fakultas, jurusan, dan perwakilan mahasiswa. Dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan guest star Musisi Liar dan Kelompok Musik Lingkungan yang tampil disaat pembuka dan penutup.

Baca Juga : FTSP GO Green, Tanam 27 Jenis Bambu

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, MT. Dalam arahannya beliau menyatakan bahwa merupakan Go Fest merupakan ajang penting yang memperlihatkan bakat dan kreativitas dari masing-masing perwakilan unit. Karya dan pentas yang ditampilkan merupakan perwujudan dari sebuah ekspresi, kreatifitas, dan inovasi. “Melalui Go Fest ini kita dapat memupuk rasa percaya diri untuk tampil dan menghibur dosen, tendik dan mahasiswa yang hadir,” tuturnya.

Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Penampilan pertama dari Musisi Liar, kemudian dilanjutkan dengan penampilan mini drama dari tendik fakultas. Setelah itu dari Jurusan Teknik Lingkungan unjuk gigi dengan karaokenya. Sementara itu, dari Jurusan Arsitektur menampilkan sebuah tari kolosal yang melibatkan dosen dan tendik. Sedangkan Jurusan Teknik Sipil membawakan beberapa lagu dengan kelompok bandnya.

Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Acara berlangsung sangat meriah karena antusiasme dari peserta pentas seni yang tinggi dan tak hanya itu para penonton pun bersorak untuk mendukung perwakilan mereka. Dengan adanya suguhan angkringan menambah kemeriahan acara tersebut. Pada kesempatan tersebut para peserta juga melakukan poling melalui link yang telah ditentukan, untuk memilih penampil yang diunggulkan dengan kategori Terheboh, Terkreatif, Terkompak, dan Terfavorit.

Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Adapun hasil dari poling tersebut untuk kategori Terheboh adalah Jurusan Teknik Sipil, kategori Terkreatif Jurusan Arsitektur, kategori Terkompak adalah Fakultas dan kategori Terfavorit Jurusan Teknik Lingkungan. Dari masing-masing kategori mendapatkan uang pembinaan dari panitia.

Guna mewujudkan kepedulian terhadap sesama, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kegiatan Donor Darah pada Rabu, 28 Rabiulawal 1446 H/2 Oktober 2024 di Ruang IRC Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII. Kegiatan yang diikuti oleh peserta internal dan masyarakat umum dengan jumlah sekitar 40 peserta tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Milad ke 60 FTSP UII. Acara tersebut didukung oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman.

Secara resmi kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni FTSP UII, Ir. Fitri Nugraheni, S.T., M.T., Ph.D., IPM. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan bahwa donor darah mempunyai dua motivasi, untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan darah dan untuk kesehatan kita sendiri. “Donor darah merupakan proses sirkulasi yang paling mudah, praktis, dan murah. Selain itu juga bermanfaat untuk kesehatan diri pendonor serta membantu orang lain yang sedang membutuhkan,” ungkapnya.

Donor Darah FTSP UII

Baca Juga : Go Fest, Ajang Gelar Seni FTSP UII

Kegiatan donor darah dimulai dari pendaftaran peserta, screening, tensi, dan bagi peserta yang memenuhi syarat untuk menjadi pendonor langsung melaksanakan pengambilan darah.

Apa manfaat Donor Darah?

Salah satu tim PMI dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa donor darah merupakan suatu kegiatan yang positif. Dari sudut medis menyumbang darah baik bagi kesehatan. Selain itu, donor darah akan membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Penelitian menunjukkan, mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, meskipun masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hal tersebut, kelebihan zat besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu akan membuat kolesterol jahat membentuk plak lemak yang akan menyumbat pembuluh darah.

Donor Darah FTSP UII

“Volume darah akan kembali normal 24 jam setelah melakukan donor darah. Sel-sel darah merah akan dibentuk kembali dalam waktu 4-8 minggu. Jadi, pendonor tidak perlu khawatir akan kekurangan darah. Menyumbang darah sama sekali tidak akan mengurangi kekuatan tubuh,” ujarnya.

Peserta yang berhasil lolos screening dan mendonorkan darahnya mendapat bingkisan dan merchandise menarik dari penyelenggara.

Untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kepada civitas akademika dalam menanggapi keadaan darurat dengan tepat dan efektif, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan Emergency Accident. Dalam pelatihan tersebut peserta mempelajari respons darurat, termasuk langkah-langkah yang harus diambil, dan tindakan tanggap darurat yang sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Acara yang diselenggarakan pada 28 Rabiulawal 1446 H/2 Oktober 2024 di Hall Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII tersebut menghadirkan narasumber dr. Muhammad Yusuf Hisam, Sp.An. dan dr. Abd. Basith, Sp.An., dari Fakultas Kedokteran UII.

Secara resmi acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni, Ir. Fitri Nugraheni, S.T., M.T., Ph.D., IPM. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan civitas akademika FTSP UII dalam menanggapi situasi darurat, sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi nyawa, meminimalkan kerugian, dan mengembalikan kondisi keamanan dan normalitas setelah terjadinya kejadian darurat. “Melalui pelatihan Emergency Accident para peserta diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi keadaan darurat dengan efektif dan membantu melindungi keselamatan,” ungkapnya.


Baca Juga : Peduli Sesama, FTSP UII Adakan Donor Darah

Sementara itu, dr. Muhammad Yusuf Hisam, Sp.An. pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa menurut International Labour Organization (ILO) sekitar 1,9 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit pernapasan dan kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, menyumbang 81% dari kematian tersebut​. Beliau juga menjelaskan di Indonesia penyakit kardiovaskuler dengan peningkatan risiko sebesar 35% untuk stroke dan 17% untuk penyakit jantung iskemik. “Hal tersebut disebabkan oleh paparan jam kerja yang Panjang, lebih dari 55 jam per minggu,” jelasnya.

Lebih lanjut ia membahas terkait pertolongan pertama pada kasus syncope atau pingsan, yaitu hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan sementara akibat penurunan aliran darah ke otak. Menurutnya, penyebab syncope adalah penurunan tekanan darah secara mendadak, penurunan denyut jantung, vasovagal syncope, yang dipicu oleh stress emosional, rasa sakit atau berdiri terlalu lama dan gangguan aliran darah ke otak akibat masalah pada sistem kardiovaskular.

Usai paparan materi dilanjutkan dengan simulasi penanganan pasien atau latihan skenario darurat serta penggunaan Automated External Defibrillator (AED) yang dipandu oleh dr. Abd. Basith, Sp.An. Beberapa peserta melakukan praktik pemberian napas buatan yang merupakan bagian dari Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), dengan teknik pertolongan pertama pada kondisi henti napas atau henti jantung.

Untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan penulisan surat dinas serta strategi untuk menulis siaran pers, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Bimbingan Teknis tentang Penulisan Surat Dinas dan Siaran Pers bagi Tenaga Kependidikan bidang Administrasi dilingkungan FTSP UII, dengan menghadirkan narasumber Novita Purnaningsih, S.S., M.A., Pengajar di Politeknik Sawunggalih Aji Kutoarjo, Jawa Tengah.

Kegiatan diselenggarakan pada Sabtu, 24 Rabiulawal 1446 H/28 September 2024 di Ruang IRC Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 41 tenaga kependidikan bidang administrasi baik dari prodi, jurusan, maupun fakultas.

Secara resmi acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Dr. Ir. Kasam., MT. yang dalam arahannya beliau menyampaikan bahwa acara tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pelatihan terkait teknik penulisan surat dinas yang baik dan benar sesuai ketentuan dan kaidah yang ada. Sedangkan penulisan siaran pers untuk memberikan informasi, kegiatan atau berita yang akan dikirimkan ke media untuk dipublikasikan. “Harapan kami setelah mengikuti acara ini, para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk kepentingan fakultas, baik yang ditujukan untuk internal atau eksternal,” tuturnya.


Baca Juga : FTSP Adakan Bimtek Implementasi Nilai-Nilai UII dalam Bekerja serta Optimalisasi Penggunaan UIIPresensi

Narasumber Novita Purnaningsih dalam materinya memaparkan bahwa dalam dunia kerja, surat merupakan alat komunikasi resmi dan dapat dijadikan sebagai bukti laporan yang valid. Penulisan surat resmi berbeda dengan penulisan surat pribadi dan ada aturan standar yang harus diikuti dalam membuat surat resmi.

Berkaitan dengan aturan standar penulisan surat resmi sudah ditetapkan dalam aturan yang dikeluarkan oleh badan bahasa melalui hasil kajian-kajian penelitian. Aturan itu berkenaan dengan bentuk surat, redaksi kalimat, penggunaan bahasa, dan tanda baca. “Namun dilapangan masih banyak masyarakat khuhusnya yang tidak mengetahui dan memahami aturan standar dalam pembuatan surat dinas atau resmi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan surat dinas adalah bentuk surat yang menunjukkan ketidakkonsistenan dalam pemilihan bentuk surat. Selain itu juga pada redaksi surat berkaitan dengan pemilihan diksi, penulisan ejaan, dan penggunaan kalimat yang tidak efektif sehingga memunculkan ketidakjelasan gagasan.

Beliau menambahkan bahwa dalam era digital, media komunikasi surat yang sebelumnya lebih banyak dibuat dalam bentuk cetak akan sedikit demi sedikit tergantikan dengan surat dalam bentuk digital. “Untuk memaksimalkan fungsi pada media elektronik perlu dipelajari lebih mendalam untuk menjadikan surat dinas menjadi media komunikasi yang lebih komunikatif, menarik dan efisien,” imbuhnya.

Usai pemaparan sesi pertama kemudian dilanjutkan dengan praktek menganalisa kesalahan yang sering terjadi dalam surat menyurat dilingkup FTSP UII berikut cara menghindari kesalahan tersebut.

Sementara itu, disesi kedua, beliau menyampaikan bahwa dalam penulisan harus ditekankan to the point dalam menyampaikan fokus penulisannya. Selain itu juga harus ringkas, ada data yang berupa angka agar lebih akurat dan angka menjadi sangat esensial dalam sebuah penulisan press release. Menurutnya, press realease yang baik, harus memuat unsur penulisan berita, dengan kaidah 5W+1H. “Agar informasi yang dikirimkan tidak ada kesalahan, dan tertata, harus memuat juga tatanan 5W+1H, agar berita yang dimuat nantinya berisi informasi yang menyeluruh’” pungkasnya.

Selain bangunan fisik, dalam setiap pekerjaan harus memiliki jiwa dan dampak positif. Dipandu oleh semangat kolaboratif, biro arsitek terlibat penuh dalam setiap proyek, dengan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap lingkungan dan masyarakat. Serta menggabungkan konsep bangunan hijau dan memprioritaskan perencanaan kota untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Setiap proyek memberikan nilai tambah yang konsisten, yang memperkaya penawaran inti.

Setaip biro arsitek berusaha memberikan yang terbaik bagi mitra, membangun kepercayaan, reputasi, masyarakat, dan kualitas hidup. “Tujuan kita bukan hanya pembangunan, tetapi peningkatan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik dan melangkah lebih jauh dari sekadar pembangunan,” paparnya.

Demikian dipaparkan Keynote Speaker Ar. Prasetyoadi, IAI, AA, IAP, GP., Managing Director, PT. Pandega Desain Weharima dengan materinya yang berjudul “Kontribusi Biro Arsitek dalam Membangun Masa Depan Konstruksi Digital” dalam acara Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI) seri 14 yang digelar oleh Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) pada 16 Rabiulawal 1446 H/20 September 2024 di Auditorium Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII dan secara resmi acara dibuka oleh Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI.

Kegiatan yang mengusung tema tema ”Digital Construction and The Impact on Architecture Business” tersebut berkolaborasi dengan Laboratorium Komunikasi dan Bisnis Jurusan Arsitektur FTSP UII.

Dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan narasumber Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, M.T., IAI., AA., GP., dan Ir. Hanif Budiman, M.T., Ph.D., dosen Jurusan Arsitektur FTSP UII dengan moderator Ar. Agus Setiawan, S.T., M.Arch., IAI., GP.

Sementara itu, Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, M.T., IAI., AA., GP., dalam materinya “Heritage-BIM dalam Pelestarian Bangunan Gedung Cagar Budaya” mengungkapkan bahwa teknologi digital sebagai alat utama dalam pelestarian dan pemeliharaan warisan budaya. Adaptasi dan pemanfaatan ruang budaya untuk kebutuhan kontemporer serta penguatan keterhubungan antara realitas fisik dan digital menjadikan inovasi sebagai kunci dalam pelestarian budaya di era modern. Di dalam mengembangkan kebijakan penggunaan Heritage-BIM, perlu meningkatkan ketrampilan ahli melalui pelatihan profesional dan investasi pada infrastruktur digital. “Yang tidak kalah pentingnya adalah selalu melakukan evaluasi dan penelitian lanjutan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Ir. Hanif Budiman, M.T., Ph.D., dengan tema “Manual & Digital Drawing in Design Process for Architectural Business” menyatakan bahwa masa depan bisnis arsitektur akan dicirikan oleh keberlanjutan, integrasi teknologi, dan kemampuan beradaptasi. Arsitek akan mengambil peran yang lebih luas, mulai dari merancang bangunan pintar hemat energi hingga mengatasi tantangan sosial seperti perumahan terjangkau dan ketahanan perkotaan. Integrasi AI, otomatisasi, dan realitas virtual akan membentuk kembali cara arsitek merancang dan melaksanakan proyek, sementara peningkatan fokus pada kesehatan, kebugaran, dan desain etis akan membentuk ruang yang berpusat pada manusia dan inklusif.

“Seiring berkembangnya industri, arsitek yang merangkul inovasi dan kemampuan beradaptasi akan berkembang dalam lingkup yang diperluas dan dinamis ini,” pungkasnya.