Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Laboran sebagai tenaga kependidikan perguruan tinggi yang diberikan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan perlu diberikan ruang untuk meningkatkan kompetensi dan karakter dalam mengembangkan profesinya sehingga tercipta atmosfer dan kultur belajar yang inovatif di Perguruan Tinggi.
Program Hibah Karya Inovasi Laboran (KILab) bagi PLP dan Laboran di Perguruan Tinggi mempunyai tujuan untuk memfasilitasi dihasilkannya karya inovatif yang bermanfaat bagi perguruan tinggi pengusul sehingga mampu meningkatkan mutu layanan di laboratorium, mendorong peningkatan kompetensi dan pengembangan profesi PLP dan Laboran serta mendiseminasikan pemanfaatan hasil karya inovatif PLP dan Laboran, sehingga inovasi yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi instansi pengusul tapi dapat direplikasi oleh perguruan tinggi lainnya.
Terkait hal tersebut, Daru Salam, A.Md., PLP Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik (BKT) dan M. Amirul Yachya, S.Pd., PLP Laboratorium Struktur & Mekanika Rekayasa, Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Diseminasi Hasil Karya Inovasi Tingkat Perguruan Tinggi KILab 2024. Karya yang diangkat adalah “Rancang Bangun Benda Uji Untuk Kalibrasi Alat Profometer”.
Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 6 Jumadilawal 1446 H/8 November 2024 di Ruang IRC Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII dengan dihadiri dosen dan tenaga kependidikan, dan secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Dr. Ir. Kasam, MT.
Daru Salam, A.Md., pada kesempatan tersebut memaparkan bahwa kalibrasi adalah proses penyesuaian keluaran atau indikasi pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan. Sedangkan Profometer adalah alat uji atau alat ukur yang sistem kerjanya bersifat tidak merusak benda uji. Fungsi alat tersebut yaitu menentukan Lokasi tulangan beton, mengukur penutup beton dan menentukan diameter batang beton.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa ketebalan selimut beton berpengaruh pada ketelitian hasil pembacaan profometer. Hasil pengukuran pada tebal 30 dan 40 mm memberikan nilai eror absolute kurang dari 10%. Sedangkan pengukuran pada tebal selimut lebih dari 50mm tidak disarankan karena hasil pembacaan menyimpang cukup besar. Hasil studi tersebut dapat digunakan sebagai acuan standar penggunaan alat di Laboratorium BKT FTSP UII dan untuk standar layanan pengukuran menggunakan profometer.
“Karya inovasi ini sebagai bentuk apresiasi kementerian pendidikan dalam menjaring inovasi yang akan dilombakan ditingkat nasional untuk memberikan penghargaan terhadap kinerja laboran di universitas dalam acara penganugerahan tenaga laboran berprestasi tingkat nasional,” ujarnya.