Sabtu (7 Desember) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar pertemuan Orang Tua (ORTU) wali mahasiswa baru angkatan 2019, bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Pertemuan  Orang Tua (ORTU) wali mahasiswa baru digelar secara rutin setiap tahun dengan maksud sebagai ajang silaturahim Pimpinan Fakultas, Jurusan dan Program Studi dengan orang tua/wali mahasiswa baru. FTSP UII. Sudah beberapa tahun FTSP UII memantapkan kualitas pendidikannya menuju internasionalisasi yang ketiga Progaram Studi Sarjananya  (Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan) menyandang akreditasi internasional dari lembaga akreditasi di tingkat Internasional.

Demikian dituturkan Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) ditengah-tengah kerumunan Orang Tua wali mahasiswa yang dihadiri tidak kurang dari 250 (dua ratus lima puluh) wali mahasiswa. Acara dihadiri pula Wakil Dekan bidang Keagamaan, kemahasiswaan dan alumni (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch.,IAI), segenap pengurus Jurusan dan Program Studi dilingkungan FTSP UII, Dosen Pembimbing Akademik (DPA), serta mahasiswa/i berprestasi akademik, non akademik, serta Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) Tahun Akademik  2018/2019.

Lebih lanjut Miftah menegaskan  Program Studi Teknik Sipil mendapatkan akreditasi dari JABEE Jepang. Prodi Teknik Lingkungan mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA. Sedangkan Prodi Arsitektur mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Korean Architecture Accrediting Board (KAAB). Akreditasi internasional yang telah diraih ini bukan merupakan tujuan utama, namun yang lebih penting adalah untuk mempersiapkan pembelajaran dengan lebih baik lag di semua lini. Ungkap Miftah.

Pada tahun akademik 2018/2019 terdapat 27 (dua puluh tujuh) mahasiswa berprestasi akademik terbaik, 17 (tujuh belas) mahasiswa berprestasi non akademik, serta 5 (lima) Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) tingkat Program Studi yang mendapatkan cindera mata berikut sertifikat yang diserahkan oleh Dekan dan Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni.

Sementara penjelasan akademik Program Studi disampaikan oleh masing-masing Ketua Program Studi, bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil untuk Program Studi Teknik Lingkungan, Program Studi Arsitektur bertempat di IRC, dan Program Studi Teknik Sipil bertempat di Auditorium. Sedangkan penjelasan kegiatan keagamaan dijelaskan oleh Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI).

Wakil Orang Tua Wali Mahasiswa Baru angkatan 2019 diwakili Dr.dr.Bambang Hastha Yoga, SpKJ untuk menyampaikan sambutannya. Disamping menyampaikan ungkapan terimakasihnya kepada Fakultas ia sampaikan bahwa di FTSP diperlukan karakter terbaik bagi mahasiswa sedini mungkin. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan menuju internasional sudah barang tentu sangat diperlukan akreditasi internasional. Dan saat ini Alhamdulillah ketiga Program Studi Sarjana di FTSP UII sudah mendapatkannya. Ungkapnya.

Masa Pensiun adalah masa yang akan dilalui oleh setiap pegawai. Januari hingga Nopember 2019 terdapat 3  (tiga) pegawai tenaga kependidikan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) telah memasuki usia purna tugas atau pensiun. Acara pelepasan digelar pada Sabtu, 23 Nopember di Pantai Drini Wonosari Gunung Kidul. Acara dilakukan secara serentak testimone kepada para purna tugas dengan suasana haru namun tetap penuh keakraban, tawa dan canda. Ketiga  tenaga kependidikan tetap yang memasuki pensiun adalah Sukatmo MY, Deni Sularsono dan Drs.Fathurrahman.

Dalam sambutannya Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTSP UII (Dr.Ir.Kasam, MT) menyampaikan terimakasihnya yang mendalam kepada bapak-bapak yang telah mengabdi di FTSP UII hingga saat ini. Pelepasan ini bukan berarti kita untuk berpisah diantara kita, namun dengan  purna tugas ini waktunya justru bisa untuk mengabdi di tengah tengah masyarakat berjuang lebih luas lagi. Kebersamaan dan semangat beribadah untuk tetap dijaga walaupun statusnya sudah berganti menjadi purna tugas. Ungkapnya.

Hingga saat ini (1 Agustus 2019) sesuai dengan Surat Keputusan pensiun saya sudah bekerja di UII selama 26 tahun, dalam rentang waktu itu saya banyak mendapatkan ilmu pengetahuan serta kenangan yang mengesankan.

Demikian disampaikan testimoni salah satu purna tugas kelahiran Palembang (Drs.Fathurrahman) ditengah-tengah 70 (tujuh puluh) kerumunan tenaga kependidikan yang hadir dengan penuh keakraban. Disamping ungkapan terima kasih ia berharap dan memohon do’anya semoga dalam memasuki masa pensiun selalu menemui ketentraman, keselamatan dan kesejahteraan baik lahiriyah maupun batiniah serta dapat melanjutkan pengabdiannya di tengah-tengah masyarakat ia tinggal dan keluarganya.

Satu kata, ketiga purna tugas mengatakan ucapan terima kasihnya kepada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII dan seluruh tendik yang telah bekerja sama semana bertugas. Ungkapan maafpun dimintakan kepada mereka bertiga atas segala kesalahan dan kekhilafan selama bertugas.

 

Seperti sebuah pepatah mengatakan; sejauh apapun pelepasan, sesibuk apapun kita nanti, dan meski langkah kita berbeda, waktu tidak akan dapat melepaskan “gelar” sahabat diantara kita.

Ahad (17 Nopember) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar puncak MILAD nya yang ke-55 bertempat di Hall Gedung Mohammad Natsir FTSP UII diawali dengan senam bersama di lapangan  FTSP UII yang diikuti oleh segenap Pimpinan Fakultas, Jurusan, Prodi-prodi, segenap dosen dan tendik, purna tugas beserta keluarga. MILAD FTSP ke-55 bertajub  “Semangat Kolegial Menuju FTSP UII Mondial”, ditandai dengan pelepasan 55 (lima puluh lima) balon berwarna warni.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dalam sambutannya menuturkan bahwa, momen Milad ini merupakan ajang untuk silaturrahmi dan kebersamaan antar keluarga yang temanya mengadopsi Universitas. Semangat kegiatan dalam menjalankan kegiatan secara bersama-sama untuk menuju FTSP mendunia. Oleh karenanya tepat kita terus meningkatkan kualitas pendidikan di level dunia atau internasional, dengan  tanpa mengesampingkan level  sebelumnya.

Miftahul Fauziah menambahkan, acara ini merupakan puncak dari MILAD FTSP UII yang ke-55 yang sebelumnya telah digelar Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT)  12 Oktober yang lalu. Semoga  acara semacam ini bisa membangun semangat kebersamaan diantara kita sehingga kita memiliki kemampuan untuk terus berusaha dalam meningkatkan kinerja.  Ungkap Miftah.

Setelahnya disampaikan hasil Nilai Kinerja Dosen (NKD) terbaik tahun akademik 2018/2019 yang meliputi Program Studi Teknik Sipil, Ir.Bambang Sulistiono, MSCE; Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D; dan Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D.

Sementara dari  Program Studi Arsitektur  terdiri dari Noor Cholis Idham, ST., M.Arch., Ph.D., IAI; Dr.-Ing. Nensi Golda Yuli, ST., MT; dan  Dr.-Ing.Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. Sedangkan Program Studi Teknik Lingkungan  diterima oleh Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D; Lutfia Isna Ardhayanti, S.Si.,M.Sc; dan Dr. Suphia Rahmawati, ST., MT.

Dalam waktu yang sama, Dekan FTSP UII juga memberikan penghargaaan  kepada tenaga kependidikan terbaik tahun akademik 2018/2019 berdasarkan hasil Nilai Kinerja Tenaga Kependidkan (NKTK) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia yang terdiri dari Mukidi, A.Md; Aris Sunanto; dan Uswatun Khasanah, SE.

 

 

Sejarah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah ada sejak zaman Hindia Belanda yang dibuat oleh VOC. Letak geografis Indonesia yang diapit oleh tiga lempeng yakni eurasia, pasifik dan indo australia memposisiskan Indonesia sebagai wilayah yang rawan dengan bencana gempa.

Oleh karena itu BMKG dalam melakukan mitigasi bertugas untuk memonitor patahan-patahan lempeng,  dalam kurun waktu 2 (dua)  tahun ke depan BMKG akan melakukan penambahan sensor, kurang lebih berjumlah 500 untuk peningkatan monitoring patahan-patahan.

Demikian dituturkan Kepala BMKG (Prof.Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.) dalam kuliah umum di Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta pada Jum’at (8 Nopember).

Sebelum kuliah umum dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UII dengan BMKG yang dilakukan oleh Rektor UII (Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D) dengan Kepala BMKG (Prof.Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D) disaksikan dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII (Dr.Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc.), Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII (Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.), Kepala Staf Gempa Bumi dan Tsunami BMKG  (Rahmat Triyono, ST., Dipl.Seis., M.Sc.), Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY (Reni Kraningtyas, SP., M.Si), Ketua Jurusan Teknik Sipil UII (Prof.Ir. Widodo, MSCE., Ph.D), serta ratusan dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil FTSP UII.

Dalam kuliah umum Kepala BMKG melanjutkan, bahwa aktivitas kegempaan mengalami trend kenaikan sejak tahun 2013 denga rata-rata 4000 hingga 5000 kali gempa per-tahun. Namun pada tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak lebih dari 7000 kali, kemudian lonjakan terjadi pada tahun 2018 menjadi lebih dari 11.000 kali.

Prof.Ir. Dwikorita berharap melalui kerjasama dengan UII juga dapat dilakukan kajian-kajian mengenai bencana kegempaan. Dengan adanya kajain-kajian, ilmu pengetahuan, teknologi dan kerjasama dengan perguruan tinggi akan meningkatkan mitigasi bencana. Beliau berharap pula para lulusan Teknik Sipil mampu membangun inovasi mitigasi gempa bumi dengan memahami pusat gempa, sehingga perlu memetakan zona-zona perambatan getaran gempa cepat maupun lambat. Ungkapnya.

(Piyungan Bantul). Kemarau panjang menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah di Bantul, satu di antaranya adalah padukuhan Jasem, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan Bantul. Penduduk  di padukuhan tersebut benar-benar mengalami krisis air bersih.

Wilayah sebelah timur  kota Yogyakarta ini sudah beberapa bulan mengalami kekeringan air, sumur bor sedalam lebih dari 100 meter sudah tidak bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar karena debit air yang sangat kecil.

Menurut informasi dari salah satu warga Jasem mengatakan, dusun Jasem sampai hari ini sudah masuk puluhan bantuan tangki air bersih dari beberapa donator, dan  salah satunya dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII).

Sementara Suprapto Dukuh Kampung Jasem dengan reporter mengatakan, lebih dari tiga bulan dusun Kajen ini mengalami kekeringan sementara sudah tujuh bulan tidak ada hujan. Kampung Jasem, terutama RT.02 berada di atas perbukitan cukup sulit diakses kendaraan roda empat, dihuni oleh 30 keluarga.

Ira mengaku, karena sumur warga kondisinya mongering, dan kami sudah coba sumurnya dibor lebih dalam namun debit airnya tetap sedikit. maka kita hanya menunggu uluran tangan bantuan air bersih. Ungkapnya.

Shodaqoh air bersih dari FTSP UII kerjasama dengan PT.Viramakarya ini sebagai bentuk kepedulian kita,  mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk warga yang membutuhkan, ungkap Irawan Kurnianto, S.STP  selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul.

Sementara shodaqoh air bersih pada Kamis (31 Oktober) disampaikan perwakilan FTSP UII (Yeby Yuruiandara, MT) dan PT.Viramakarya diwakili oleh Mariyadi sebanyak 50 (lima puluh) tanki diterimakan oleh Irawan Kurnianto, S.STP  selanjutnya air langsung disalurkan kepada warga setempat.

Selaku perwakilan FTSP UII (Sri Aminatun, MT) menegaskan sebagai bentuk kepedulian FTSP UII dan PT.Viramakarya menyampaikan shodaqoh air bersih untuk warga di Dusun Srimulyo Piyungan Bantul, semoga dapat bermanfaat untuk warga yang membutuhkan.