Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT) adalah konferensi nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII),  ILT tahun 2019 ini merupakan konferensi ke-5 yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Milad FTSP UII ke-54 bertema “Tantangan dan Strategi Perwujudan Lingkungan Terbangun yang Cerdas, Lestari, dan Tangguh di Era Industri 4.0”.

Sabtu (12 Oktober) ILT 2019 dibuka oleh Dekan FTSP UII (Miftahul fauziah, ST., MT., Ph.D) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta ditandai dengan pemotongan tumpeng MILAD ke-55 FTSP UII oleh Dekan didampingi wakil Dekan bidang Sumber Daya (Dr.Ir.Kasam, MT) dan Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Dr.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI).

Konferensi ILT dinarasumberi  Dr.Asrul Mahjuddin Resang bin Aminudddin (Universitas Malaya Malaysia), Prof.Andrew Charleson (Victoria University Wellington), Arindita Dessi Permatasari, M.Sc (Kepala Seksi Perencanaan Persampahan dan Drainase Lingkungan Direktorat PLPP Kementerian PUPR), dan Prof.Ir.Mochamad Teguh, M.Sc., Ph.D (guru besar FTSP UII).

Dalam komferens Prof.Andrew Charleson mengatakan, tidak ada alternatif bagi Indonesia selain mengubah perencanaan pembangunan gedung di kota-kota untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih aman. Untuk itu diperlukan review kurikulum yang sudah diterapkan baik di pendidikan arsitektur maupun teknik sipil. Hal ini mengingat akademisi muda memiliki peran yang tidak kalah penting dalam mensosialisasikan bangunan yang lebih aman, disamping para konsultan serta para pengambil kebijakan.

Narasumber lain Arindita Dessi menuturkan bahwa, sanitasi tidak hanya persoalan air limbah semata walaupaun hal ini telah diakui belum mendapatkan perhatian penuh oleh banyak pihak. Terdapat sekitar 30% kematian balita di Indonesia disumbang akibat sanitasi yang buruk, angka 8 koma 9 juta balita diantaranya menderita stunting. Sedangkan sekitar 80% sungai tercemar akibat sanitasi yang tidak tepat.

Disamping mengganggu kesehatan, buruknya sanitasi juga menyebabkan kerugian perekonomian yang tidak sedikit, hal ini karena rendahnya pemahaman masyarakat akan perilaku hidup yang bersih sehat. Nah untuk menguranginya diperlukan perubahan paradigma dalam masyarakat misalnya peringatan membuang sampah pada tempatnya serta toilet yang baik. Ungkapnya.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) sudah layak dijadikan fakultas yang tumbuh, FTSP juga masuk dalam klaster A, karena FTSP UII menjadi contoh tauladan satu-satunya yang seluruh Program Studinya terakreditasi internasional di Fakultas.

Demikian disampaikan Wakil Rektor II bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier  (Dr.Zaenal Arifin, M.Si) dalam pembukaan Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) FTSP UII pada Jum’at (4 Oktober) bertempat di Ruang Sidang Ballroom A Lantai 1 The Alana Yogyakarta Hotel dan Convention Center Jl.Palagan Pelajar Km.7 Yogyakrata.

Dr.Zaenal menambahkan, terdapat beberapa hal pesan dari Bapak Rektor UII yang tidak dapat menghadiri acara Rakorja hari ini melalui sambutan ini. Jabatan Akademik merupakan hal yang terpenting dalam jabatan dosen pengajar oleh karenaya perlu untuk ditingkatkan. Kenaikan jabatan akademik dosen merupakan bentuk pemberian penghargaan  pemerintah atas prestasi kerja yang dicapai dosen, dengan demikian setiap dosen yang telah mempunyai prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan berhak  mendapatkan penghargaan kenaikan jabatan akademik.

Beliau berharap untuk mengoptimalkan capaian akreditasi internasional tiga Program Studi, jangan lupa memanfaatkan perolehan itu sebaik-baiknya. Idealnya semua Program Studi tersedia Program Doktor (S3), oleh karena Program Studi yang belum ada Program S3 untuk dapat di lengkapi. Ungkapnya.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) menuturkan, Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja) ini bertemakan tiga hal kolegialitas, digitalisasi, dan mondial. Rencana program kerja unggulan setahun kedepan untuk FTSP adalah    berkesinambungan perbaikan lulusan tepat waktu, peningkatan kualitas sarana prasarana, perbaikan rasio dosen mahasiswa, peningkatan jabatan fungsional dosen, peningkatan kapasitas dan professionalisme kerja tendik,  pembinaan karakter dan kapasitas soft skill mahasiswa.

Miftahul menambahkan, setahun kedepan Fakultas mempersiapkan reakreditasi, pendirian Magister Teknik Lingkungan, inisiasi pendirian Program Profesi. Pemutakhiran kurikulum seperti PSTS, PSArs dan MTS, integrasi kurikulum jurusan Teknik Sipil, sertifikasi KAN 17025 Laboraorium Teknik Sipil, ICSBE, SCESCM, blended learning dan inisiasi pembelajaran jarak jauh.

Lebih lanjut Miftah menekankan sangat diperlukan perluasan dan Inisiasi joint atau dual degree untuk Program Magister Teknik Sipil (PMTS) dengan Taiwan University dan Gifu University  (selain dengan UHM) dan Magister Arsitektur (M.Ars) dengan Anhalt University Germany,  serta akreditasi internasional Program Studi Arsitektur (PSArs) dengan LAM (Malaysia), dan Evaluasi serta tindak lanjut perolehan akreditasi internasional.

Fakultas juga mendukung beberapa program kerja di level Universitas seperti Program Profesi Insinyur, professorship, pemutakhiran ruang studio dan kelas standar internasional. Ungkap Miftah.

Sementara Rakorja digelar Jum’at dan Sabtu (4 dan 5 Oktober) dengan nara sumber  Ir.Elvi Fadilah, M.Si (Direktur PT.Adhi Precast PCI Indonesia) menyampaikan materi tentang EAC 4.0 yang dihadiri hampir 100% dari jumlah dewan dosen yang diundang.

Dua mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Gayuh Ajeng Wandansari (17513168) dan Hayuno Sukmo Nur Prajanto (17513179) meraih Runner-up (Juara 2) paper dan poster competition Mahadaya Mineral yang digelar pada Jum’at (27 September) oleh BEM Fakultas Teknologi Mineral (FTM) Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran Yogyakarta.

Tema kompetisi yang ditawarkan Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Mineral untuk Mewujudkan Kedaulatan Energi. Sementara Gayuh dan Hayuno mengambil subtema “Mitigasi Bencana dan Isu Lingkungan”. Gayuh kepada Reporter mengatakan, alasan mengambil subtema ini karena selaras dengan jurusannya.

Gayuh menambahkan kompetisi dilaksanakan melalui tiga tahap yang diikuti oleh puluhan tim dari berbagai Perguruan Tinggi. Tim UII terdiri dari Gayuh Ajeng Wandasari Teknik Lingkungan (selaku Ketua Tim), Hayuno Sukmo Nur Prajanto Teknik Lingkungan, dan Muh.Tri Nur Pamungkas Teknik Elektro.

Dalam tahab final dilaksanakan di kampus UPN Veteran, Yogyakarta yang terdiri dari 10 (sepuluh) finalis dari 6 (enam)  Perguruan Tinggi termasuk UII. Sebagai finalis tim FTSP UII cukup meraih Runner-up (Juara 2) menggeser Universitas Pajajaran Bandung  (UNPAD) yang meraih juara 3, dan FTSP UII terkalahkan dengan tim UPN Veteran Yogyakarta sebagai tuan rumah untuk meraih juara pertama. Ungkap Gayuh.

Waktu yang terus berputar kita bersama dan bersatu padu untuk bekerjasama dengan baik, menentukan sebuah harapan yang di cita-citakan bersama, menjalani ikatan kerjasama yang kokoh dan kuat untuk memajukan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), walau banyak rintangan atau  kendala, cobaan dan ujian berupa protes kerap menyerang, namun kita tetap bersatu demi kesucian yang kita raih kelak dikemudian hari untuk memajukan FTSP.

Hingga saat ini  kita saling mengisi atas kekurangan dan melengkapi kemudian menyempurnakannya pekerjaan yang setiap hari kita kerjakan, kerjasama dan berkoordinasi satu dan yang lainnya, dan hari-hari itulah yang merasa kita selalu tenang, dan senang  hingga rasa lelah dan letih serasa hilang karena mengingat sebuah ikatan kebersamaan yang senantiasa selalu tersenyum dan ceria.

Demikian dituturkan Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTSP UII (Dr.Ir. Kasam, MT) dalam pelatihan dan outbond Tenaga Kependidikan Sabtu (28 September) bertempat di Kemuning Ngargoyoso Karanganyar Surakarta Jawa Tengah yang diikuti 75 (tujuh puluh lima) peserta tendik.

Dr.Kasam melanjutkan, melonggarkan adalah simbol dari keberhasilan, melonggarkan segalanya jualah yang akan membawa kita dalam sebuah keberhasilan, kita yakin akan itu kita mesti sadar bahwa tak ada satu hasil apapun yang tidak dilalui dengan proses, dan karena dengan berproses sesuatu hal akan menjadi indah, karena dibubuhi dengan pengalaman, dibalut dengan kesetiaan, diiringi dengan perjuangan, dan dijalani dengan penuh kesabaran, dan akhirnya kita mendapatkan lebih dari apa yang kita inginkan.

Dalam kesempatan kali ini, saya mengajak kita semua khususnya diri saya agar selalu tabah dan sabar dalam melakukan proses, dan kuat dalam mengahadapi apapun,  kita semua yang penuh dengan harapan penuh dengan berbagai macam tujuan. Saya memberikan sebuah apresiasi kepada Bapak dan Ibu yang telah kooperatif dalam menjalankan tugas, semoga kita dapat mendapatkan apa yang hendak kita inginkan dengan baik dan lancar. Ungkapnya.

Sementara Narasumber sekaligus Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI) menyampaikan membangun bekerja yang pas tepat atau pener (jawa) adalah prinsip kerja yang sangat penting dalam menuju kesuksesan. Apapun pekerjaanya, jika bekerja dengan benar telaten dalam membangun potensi diri, akan dapat membuka banyak kesempatan dan solusi dari kesulitan-kesulitannya. Artinya untuk membangun dan meningkatkan potensi diri dalam bekerja diperlukan dengan tepat (pener), benar (bener), dan sempat (kober). Itulah tiga hal yang menjadi resepnya.

Lebih lanjut Revianto mencontohkan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada stakeholder (stockholder) seperti orang memanah, berenang, dan seperti orang yang berkuda. Maknanya kita memberikan layanan yang terbaik dengan pikiran yang fokus seperti orang yang akan memanah, bertotalitas seperti orang yang berenang, serta dalam melayani yang terbaik kita laksanakan dengan kerjasama yang solit antar partner seperti halnya orang yang sedang menaiki kuda menjaga keseimbangan supaya tidak jatuh. Ungkap Revi.

Selesainya dilanjutkan dengan outbond dan tubing/ susur sungai yang dipandu oleh tim Outbond Azzahra Kemuning Karanganyar Jawa Tengah hingga sore hari.