Selamat datang adik-adik mahasiswa baru Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) di kampus hijau, kampus tertua dan kampus terkenal di Indonesia dan yang sudah terakreditasi Internasional. Syukur Alhamdulillaahi rabbal‘aalamin adalah ungkapan yang tidak akan terlupakan guna bersyukur kepada Allah Swt., atas rahmat dan karunia-Nya kita kembali berkumpul dalam majelis terbuka forum ilmiah civitas akademika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  dalam rangka Pembukaan Kuliah Umum (PKU) sebagai simbol bahwa aktifitas akademik dimulai khususnya bagi mahasiswa baru angkatan 2018/2019.

Demikian disampaikan para Ketua Jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan di depan mahasiswa baru angkatan 2018 guna menyambut kedatangannya di Kampus FTSP UII pertama kali untuk mengikuti kuliah perdana dari masing masing Jurusan. Untuk jurusan Teknik Sipil bertempat di Auditorium lantai 3 berjumlah 240 mahasiswa, Jurusan Teknik Lingkungan bertempat di IRC sebanyak 171 mahasiswa, dan  di Ruang Kuliah I/2 untuk Jurusan Teknik Lingkungan 191 mahasiswa. Demikian sebanyak 602 mahasiswa baru FTSP UII pada hari Senin (13 Agustus) menggelar Kuliah Perdana serentak siang hinga sore hari.

Ketua Jurusan Teknik Sipil UII (Ir.Berlian Kushari, MT)  mengatakan bahwa  alhamdulillahi  telah  terlaksana dengan baik dan sukses  JABEE on site evaluation, dengan hasil yang   terbaik, yaitu Prodi Teknik Sipil UII terakreditasi iInternasional secara penuh. Persiapan guna memperoleh akreditasi internasional ini Program Studi Teknik Sipil berkompetensi sejak beberapa tahun silam baik  pengembangan Prodi menuju akreditasi internasional maupun internal UII. Berlian menjelaskan sejarah perkembangan sejak berdirinya FTSP UII hingga tercapainya akreditasi Internasional dari JABEE Jepang yang diraih sejak 2 (dua) tahun yang lalu.

Sementara Guru Besar FTSP UII Prof.Ir.Widodo, Ph.D menyempatkan diri memberikan motivasi pendidikan yang harus ditempuh oleh mahasiswa baru. Prof.Widodo berpesan dan meminta kepada seluruh mahasiswa yang hadir untuk merenungkan atau introspeksi dan rumuskan apa yang menjadi minat atau hobi kesukaan yang secara konsisten terus dilakukan. Disamping itu renungkanlah atau introspeksi dirilah  dan rumuskan prestasi prestasi, pujian pujian kalian dari orang lain.

Merenungkan atau menelusuri dari sisi lingkungan keluarga, bakat bakat turunan, sesuatu yang dapat ditiru. Cobalah renungkan dan rumuskan potensi yang ada dalam diri yang selama ini belum teridentifikasi dan cobalah dimanfaatkan, Pinta Prof.Widodo.

Ketua Jurusan Arsitektur (Noor Choolis Idham, Ph.D. IAI) di ruang IRC menuturkan, sejak tahun 2011 Arsitektur UII sudah menggunakan software Building Information Modeling (BIM) guna menunjang kearsitekturan. Arsitektur UII satu satunya perguruan tinggi yang menggunakan system ini. Sedangkan Proses akreditasi internasional Program Studi Arsitektur sudah sampai dipenghujung mendapatkan pengakuan Akreditasi Internasional dari  Korean Architecture Accrediting Board (KAAB). Sejarah perjalanan Arsitekturpun disampaikan Noor Choolis hingga tuntas.  

Sedangkan Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Eko Siswoyo, Ph.D) memaparkan  pula sejarah berdirinya Teknik Lingkungan dan kurukulum yang berlaku di Program Studi Teknik Lingkungan hingga tercapainya akreditasi Internasional yang menginduk Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA.

Materi

Prof Widodo

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu (1 Agustus) berkolaborasi dengan National University of Singapore (NUS) dan University of Malaya menggelar kegiatan pameran Exhibition “Sense of Place” betempat di  Masjid Besar Kauman Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang digelar  merupakan puncak dari program Architectural Conservation Field School di Kampung Kauman yang telah berjalan beberapa minggu yang lalu.

Pameran yang menggambarkan penyusunan desain perancangan kawasan Kauman di masa mendatang, atas  hasil program meracang cultural mapping para peserta, serta menyajikan hasil-hasil rancangan untuk beberapa spot di Kauman yang dipandang penting.

Dalam penuturannya dosen Arsitektur yang sekaligus selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII (Ir.Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.) mengemukakan bahwa, Kauman merupakan warisan sejarah dan budaya yang harus dijaga. Kauman tidak bisa dilepaskan dari 4 (empat) elemen utama kota Jogja yaitu keraton, masjid, alun-alun dan pasar. Kauman sendiri tidak bisa dipisahkan dari bangunan Masjid Besar. Kendati hanya berjarak ratusan meter dari Keraton Yogyakarta, kawasan Kauman hingga saat ini masih belum ditetapkan sebagai lokasi cagar budaya.

Sementara Professor Departmen of Architecture NUS (Dr.Johannes Widodo) menyampaikan, hasil dari program adalah pelestarian kawasan untuk membangkitkan kembali kecintaan kita terhadap kebudayaan dan sejarahnya. Menurutnya, program ini dibuat dengan model pembelajaran yang lebih mutakhir, dimana para mahasiswa mencoba merancang kawasan Kauman dalam kurun waktu 100-200 tahun ke depan. Rancangan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan zaman, namun tidak lepas dari nilai-nilai Kauman itu sendiri (Sense of Place).

Dari hasil program ini ada 2 (dua), yaitu  hubungan persahabatan yang dibangun oleh 3 (tiga) Negara yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura. Baik itu hubungan antara mahasiswa, dosen maupun institusi. Kedepannya kita berharap hubungan kedekatan ini bisa dibangun di tingkat yang lebih luas yaitu ASEAN. Sedangkan hasil kedua adalah manual pedoman pelestarian. Namun karena belum ada pedoman pelestarian Kauman, maka Johanes Widodo berpendapat untuk mengusulkan pembuatan pedoman guna diajukan sebagai acuan dalam pelestarian masyarakat Kauman sendiri, maupun dalam pelestarian pemerintah atau institusi,