Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu (1 Agustus) berkolaborasi dengan National University of Singapore (NUS) dan University of Malaya menggelar kegiatan pameran Exhibition “Sense of Place” betempat di  Masjid Besar Kauman Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang digelar  merupakan puncak dari program Architectural Conservation Field School di Kampung Kauman yang telah berjalan beberapa minggu yang lalu.

Pameran yang menggambarkan penyusunan desain perancangan kawasan Kauman di masa mendatang, atas  hasil program meracang cultural mapping para peserta, serta menyajikan hasil-hasil rancangan untuk beberapa spot di Kauman yang dipandang penting.

Dalam penuturannya dosen Arsitektur yang sekaligus selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII (Ir.Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.) mengemukakan bahwa, Kauman merupakan warisan sejarah dan budaya yang harus dijaga. Kauman tidak bisa dilepaskan dari 4 (empat) elemen utama kota Jogja yaitu keraton, masjid, alun-alun dan pasar. Kauman sendiri tidak bisa dipisahkan dari bangunan Masjid Besar. Kendati hanya berjarak ratusan meter dari Keraton Yogyakarta, kawasan Kauman hingga saat ini masih belum ditetapkan sebagai lokasi cagar budaya.

Sementara Professor Departmen of Architecture NUS (Dr.Johannes Widodo) menyampaikan, hasil dari program adalah pelestarian kawasan untuk membangkitkan kembali kecintaan kita terhadap kebudayaan dan sejarahnya. Menurutnya, program ini dibuat dengan model pembelajaran yang lebih mutakhir, dimana para mahasiswa mencoba merancang kawasan Kauman dalam kurun waktu 100-200 tahun ke depan. Rancangan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan zaman, namun tidak lepas dari nilai-nilai Kauman itu sendiri (Sense of Place).

Dari hasil program ini ada 2 (dua), yaitu  hubungan persahabatan yang dibangun oleh 3 (tiga) Negara yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura. Baik itu hubungan antara mahasiswa, dosen maupun institusi. Kedepannya kita berharap hubungan kedekatan ini bisa dibangun di tingkat yang lebih luas yaitu ASEAN. Sedangkan hasil kedua adalah manual pedoman pelestarian. Namun karena belum ada pedoman pelestarian Kauman, maka Johanes Widodo berpendapat untuk mengusulkan pembuatan pedoman guna diajukan sebagai acuan dalam pelestarian masyarakat Kauman sendiri, maupun dalam pelestarian pemerintah atau institusi,

TRAINNING K3

SERTIFIKASI AHLI K3 UMUM

Hanya di Pusat Studi Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan (PSK3L) FTSP
Univeritas Islam Indonesia

?Rp.3.900.000 (mahasiswa UII, sebelum 13 Agust)
?Rp.4.250.000 (Umum)

5 SERTIFIKAT sekaligus:

?Sertifikat Ahli K3 Kemenaker
?ISO 14001:2015
?ISO 900:2015
?ISO 45001:2018
?PP 50 2012 SMK3

Fasilitas:

?SKP dan Kartu Tanda Kewenangan Ahli K3 Umum
?Hardcopy modul dan regulasi K3
?Soft copy materi pembinaan
?Membership
?1x lunch
☕2x coffee break
?✏?Tas, alat tulis, block note
?Polo T-shirt

Cp: 085642632314 (Abi)

IG: @psk3l_uii

 

BURUAN!!! sebelum kehabisan kuota seperti batch selumnya.

Bisa klik di link ini:

https://bit.ly/2mAf74R

Terbatas hanya 30 seat

Capaian Pembelajaan Lulusan (CPl) FTSP UI diharapkan dapat menunjukkan karakter keislaman dan rahmatan lil’alamin yang  memiliki jiwa kewirausahaan; menguasai prinsip matematika, sains dan keteknikan untuk diterapkan dalam bidang keteknikan. Disamping itu mampu merancang dan melakukan eksperimen, serta menganalisis dan meng-interpretasikan data.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Univesitas Islam Indonesia (UII)  Miftahul Fauziah, Ph.D dalam acara Workshop Proses Belajar Mengajar (PBM) berbasis Outcome Based Education (OBE) pada Kamis  (19 Juli) bertempat di Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliuarang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Miftahul Fauziah menambahkan bahwa, target diadakan workshop ini untuk memperoleh Sasaran Mutu (SM)  mandiri oleh tiap-tiap prodi yang belum banyak dikawal oleh Universitas. Semoga hal ini mendapatkan nilai tambah bagi bagi UII.

Fakultas telah mengusulkan ke Univrsitas Sasaran Mutu “Mercy of God” pada parameter edukasi adalah rata-rata nilai kompetensi prodi kelulusan. Setiap prodi harus memenuhi setiap butiran CPL yang telah dibuat oleh masing-masing prodi. Sasaran Mutu Program Studi  menggunakan rata rata nilai setiap butir Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), (P-E1) dan nilai minimum butir Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) (P-E2). Ungkap Miftahul Fauziah.

Sebagai narasumber adalah Sylvi Dewajani, Ph.D. mengulas Proses Belajar Mengajar (PBM) berbasis Outcome Based Education (OBE). Miftahul Fauziah, Ph.D mengulas parameter dan Indikator Sasaran Mutu Program Studi, sedangkan Noor Cholis Idham, Ph.D, dan Eko Siswoyo Ph.D menyampaikan masalah masalah dan tantangan PBM di Progarm Studi.

Sylvi Dewajani, Ph.D menuturkan, Asessmen adalah sebuah cara untuk mengetahui apa yang sudah diketahui dan dapat dilakukan mahasiswa setelah proses belajar. Jadi asessmen dan evaluasi bukan hanya berbeda dalam hal tujuan, namun juga dalam hal  penggunaan hasilnya. Walaupun terkadang proses evaluasi dan asessmen menggunakan metode yang sama. Misalnya saat mau menilai peningkatan capaian pembelajaran mahasiswa dan mengevaluasi hasil belajar yang dilakukan oleh dosen, keduanya dapat dilihat dari ujian tulis yang dilakukan.

Cara melakukan assessment, Sylvi Dewajani berpendapat dengan tutor assessment, peer or self assessment, dan  On-line assessment (biasanya MCQs). Summative assessment (di dalam bidang Pendidikan) bertujuan untuk menentukan lulus atau tidak, merangking mahasiswa, memperkirakan kesuksesan mahasiswa pada mata kuliah berkait,   untuk memotivasi mahasiswa, dan untuk melihat daya serap mahasiswa. Ungkapnya.

Sementara Noor Cholis Idham, S.T., M.Arch., Ph.D. (Ketua Prodi Arsitektur) mengatakan bahwa hambatan yang terjadi di Prodi Arsitektur adalah publikasi internasional, kepuasan pada fasilitas yang diberikan. Keterbatasan sarana dan prasarana studio yang mana setiap mahasiswa seharusnya memiliki 1 (satu) studio yang digunakan selama kurang lebih 5 (lima) tahun.

Sedangkan  Eko Siswoyo, S.T., M.Sc.Es., M.Sc., Ph.D. (Ketua Prod Teknik Lingkungan) pun mengatakan bahwa hambatan yang terjadi di Prodi Teknik Lingkungan adalah kualitas mahasiswa masih berada di medium level, kondisi mahasiswa yang kurang aware dengan kegiatan belajar mengajar. Akunya.

 

 

 

  1. PSTS-WS PBM berbasis OBE-Juli18-Miftahul Fauziah
  2. Penjaminan Mutu Pendidikan Mercy Of God Berbasis OBE 2-Miftahul Fauziah
  3. Teknik asesessmen pembelajaran berbasis CP-Sylvi-Dewanti-PhD
  4. HAMBATAN DAN TANTANGAN GLOBAL ARS_Noor Choolis
  5. Masalah dan tantangan Proses Belajar Mengajar (PBM) TL UII 2018_Eko Siswoyo
  6. eBook Assessment