Mangrove memiliki peranan penting baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis mangrove berperan sebagai pelindung pantai dari angin, gelombang dan badai. Tegakan mangrove berperann sebagai benteng biologis pemukiman, bangunan dan pertanian dari angin kencang atau instrusi air laut. Dengan produktivitasnya yang tinggi, mangrove mampu menjaga harmonisasi siklus hidup berbagai jenis biota laut. Sedangkan secara ekonomis mangrove dapat dimanfaatkan langsung untuk keperluan sehari hari seperti kayu bakar, bahan bangunan, keperluan rumah tangga, kertas, obat obatan , kulit kayu dan arang, bahkan buahnya dapat diolah menjadi aneka makanan dan minuman.
Dari pentingnya mangrove secara ekologis dan ekonomis ini seorang mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia Rizal Kartika Wardhana (14513034) mengikuti konferensi Internasional Conference on Chemical, Agricultural, Biological and Environmental Sciences (CABES) 2018 bertempat di Kyoto Garden Palace Hotel, Kyoto, Japan pada 17 dan 18 April yang lalu guna mempresentasikan hasil penelitiannya.
Rizal mengatakan, Pengabdiannya dalam penelitian untuk memanfaatkan potensi hutan mangrove sebagai sumber penghasilan tambahan masyarakat, khususnya masyarakat di pulau Raas. Pemanfaatan yang dimaksuad adalah buah mangrove sebagai bahan produk olahan yang dapat dikonsumsi dan sehat bagi manusia. Pemanfaatan mulalui buah mangrove tidak akan berdampak pada rusaknya hutanmangrove, sehingga sangat baik untuk dilakukan.
Hasil pengabdian dalam penelitannya lolos untuk dipresentasikan di depan forum selama 10 (sepuluh) menit, diikuti lebih dari 1000 (seribu) peneliti dan 20 (dua puluh) negara di seluruh Dunia. Ia berharap dari pengabdiannya ini masyarakat dapat mengolah buah mangrove sebagai pilihan sumber penghasilan dan sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi ancaman rawan pangan di Indonesia. Ungkapnya.