Rabu (10 Januari) bertempat di Ruang Sidang Gedung Mohammad Natsir, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (FTSP ) menerima kunjungan 7 (tujuh) mahasiswa dari Tokyo University of Science, Jepang, beserta dosen pembimbingnya  disambut hangat Dekan FSTP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc), Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Hudori, ST,MT), serta beberapa dosen senior Teknik Lingkungan FTSP UII.

Ketujuh mahasiswa Jepang tersebut adalah Chika Takada, Yuki Mafsumato, Akihiro Mori, Hirofumi Nagahuma, Navoki Minowa, Kensakan Yoda, dan Xinwei Zhao guna kolaborasi dengan mahasiswa dan dosen Teknik Lingkungan FTSP UII untuk menggelar diskusi.

Saai ini FTSP UII terdiri dari 3 (tiga) Programm Studi S1 yang ketiganya sudah berhasil meraih akreditasi Internasional, yaitu Prodi Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan. Ungkap Dr.Ing.Widodo.

Disamping itu Dekan FTSP UII juga menyampaikan  Profil UII termasuk didalamnya Program Studi yang ada di sejumlah Fakultas di lingkungan UII.

 

Tujuh mahasiswa Jepang yang didampingi beberapa dosen pembimbingnya, juga berkunjung ke Fakultas Teknologi Industri (FTI) guna koloborasi  penggunaan Solar Cell yang ada di FTI UII. Penggunaan Solar Cell FTI sudah dipergunakan sejak  Maret 2017 hingga saat ini.

Rombongan  mahasiswa Jepang selanjutnya  mengunjungi temp

 

at  Solar Cell FTI serta mengunjungi laboratorium  Teknik Lingkungan  FTSP UII didampingi beberapa mahasiswa Teknik Lingkungan.

Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)  Universitas Islam Indonesia  (UII), mengikuti kuliah lapangan di Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada (PIAT UGM), Berbah, Sleman dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul.

Kuliah lapangan  berlangsung  kamis (4 Januari), di bawah arahan dosen pembimbing Hijrah Purnama Putra ST. M.Eng. Kegiatan semacam ini rutin tiap semester yang diselenggarakan pada mata kuliah pengelolaan sampah guna menambah pengetahuan terkait praktek pengolahan sampah yang ada di lapangan.

Sebelumnya 68 (enam puluh delapan)   mahasiswa mengunjungi PIAT UGM  untuk mempelajari penanganan limbah peternakan dan teknologi pengolahan limbah dan sampah yang tidak bernilai menjadi produk yang bernilai tinggi dengan teknologi berbasis fermentasi, termal, dan mekanik. Mahasiswa juga diajak mencermati teknologi pengolahan sampah yang terdapat pada ruang RINDU (Rumah Inovasi Daur Ulang).

Sedangkan  kunjungan  ke TPST Piyungan, Bantul,  para mahasiswa mempelajari tata cara penimbunan sampah yang berasal dari tiga daerah yang ada di DIY yaitu Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman dengan jumlah sampah 500 ton per-hari. Pada kesempatan ini pihak dari TPST Piyungan memberitahukan terkait penanganan masalah yang ditimbulkan oleh sampah terutama pada masyarakat sekitar yaitu memberikan kompensasi satu tahun sekali untuk pemeriksaan kesehatan.